Rizki Sapriani
Universitas PGRI Palembang
e-mail: rizkisapriani@gmail.com
—————————— ——————————
741
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
ke posisi ke-36 dari 137 negara. awal bangsa untuk menciptakan generasi
Dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, yang mampu bersaing di era yang akan
dan Thailand, Indonesia masih berada di datang (Rozalena dan Kristiawan, 2017).
bawah. Tahun ini GCI Thailand di peringkat Sesuai yang dikemukakan Direktorat
32, Malaysia 23, dan Singapura 3. Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini
Penyebab GCI Indonesia berada di (2015) bahwa berbagai penelitian yang
peringkat rendah di antaranya adalah terkait terkait pendidikan anak usia dini
dengan pendidikan dan pembelajaran. menunjukkan bahwa penyiapan sumber
Lemahnya higher education and training, daya manusia berkualitas harus diawali
science and technology readiness, dan sejak usia dini, bahkan sejak masa
innovation andbusiness sophistication. konsepsi dalam kandungan.
Keberhasilan Indonesia untuk Sejak lama banyak ahli yang
menghadapi Revolusi Indusrti 4.0 turut memandang usia prasekolah atau balita
ditentukan oleh kualitas pendidik seperti sebagai fase yang sangat fundamental bagi
dosen, guru mapun tenaga pendidik perkembangan individu (Solehuddin,
lainnya. Para pendidik dituntut menguasai 1997:2). Freud (2006) menyatakan bahwa
keahlian, kemampuan beradaptasi dengan usia balita sebagai terbentuknya
teknologi baru dan tantangan global kepribadian dasar individu. Santorck dan
(Hassan, 2018). Mengutip Jack Ma dalam Yussen (1992) juga menyatakan bahwa
pertemuan tahunan World Economic Forum usia pra sekolah sebagai masa yang penuh
2018, pendidikan adalah tantangan besar dengan kejadian-kejadian penting dan unik
abad ini. Jika tidak mengubah cara (a highly eventful and unique period of life)
mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun yang meletakkan dasar bagi kehidupan
mendatang kita akan mengalami kesulitan seseorang di masa dewasa.
besar. Pendidikan dan pembelajran yang Mengetahui betapa urgensinya
sarat dengan muatan pengetahuan pendidikan anak usia dini, maka Guru
mengesampingkan muatan sikap dan PAUD memiliki peran yang penting,
keterampilan sebagaimana saat ini terkhusus di era revolusi. Peran guru
terimplementasi, akan menghasilkan anak semula sebagai pemberi pengetahuan,
didik yang tidak mampu berkompetisi berubah menjadi mentor, fasilitator,
dengan mesin. Dominasi pengetahuan motivator, inspiratory, juga pengembang
dalam pendidikan dan pembelajaran harus imajinasi dan kreativitas. Guru menjadi
diubah agar kelak anak-anak muda penanam nilai-nilai karakter dan
Indonesia mampu mengungguli kecerdasan membangun teamwork serta empati sosial.
mesin sekaligus bijak menggunakan mesin Aspek-aspek tersebut penting untuk
untuk kemaslahatan (Subagya, 2018). dijalankan guru karena tidak dapat
Sementara itu, layanan Pendidikan diajarkan oleh mesin.
Anak usia Dini (PAUD) merupakan langkah Guru yang professional merupakan
742
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
743
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
744
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa Peserta didik yang dihadapi guru saat ini
kompetensi yang dimiliki guru semakin merupakan generasi milenial yang tidak
memperjelas salah satu syarat peningkatan asing lagi dengan dunia digital. Peserta
mutu pendidikan. Kompetensi tersebut didik sudah terbiasa dengan dengan arus
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi informasi dan dan teknologi industri 4.0.
kepribadian, kompetensi sosial dan Mengingat tantangan tersebut, maka
kompetensi profesional. guru harus terus belajar meningkatkan
Lebih khusus kualifikasi akademik dan kompetensi sehingga mampu menghadapi
kompetensi Guru PAUD tertuang dalam peserta didik generasi milenial. Jangan
Peraturan Menteri Pendidikan dan sampai timbul istilah, peserta didik era
Kebudayaan Republik Indonesia Nomo 137 industri 4.0, namun belajar dalam ruang
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan industri 3.0 dan diajarkan oleh guru industri
Anak Usia Dini, pasal 25, yang menyatakan: 2.0 bahkan 1.0. Jika hal ini terjadi, maka
(1) Kualifikasi Akademik Guru PAUD : (a). pendidikan kita akanterus tertinggal dari
Memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau negara lain yang telah siap dengan
Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak perubahan besar ini.
usia dini yang diperoleh dari program studi Untuk menghadapi hal ini, seperti
terakreditasi, atau (b) Memiliki ijazah diberitakan Republika.co.id pada 02 Mei
diploma empat (D-IV) aatau sarjana (S1) 2018 lalu, Menteri Pendidikan dan
kependidikan lain yang relevan atau Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy,
psikologi yang diperoleh dari program studi menyatakan bahwa perlu merevisi
terakreditasi dan memiliki sertifikat kurikulumdengan menambahkan lima
Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari kompetensi. Muhadjir menjelaskan, pertama
perguruan tinggi terakreditasi, (2) diharapkan peserta didik memiliki
Kompetensi Guru PAUD dikembangkan kemampuan berpikir kritis. Kedua,
secara utuh mencakup kompetensi diharapkan peserta didik memiliki kreativitas
pedagogic, kepribadian, social, dan dan memiliki kemampuan yang inovatif.
professional, sebagaimana terdapat pada Selanjutnya perlu adanya kemampuan dan
Lampiran II yang merupakan bagian tidak keterampilan berkomunikasi. Keempat
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. bekerja sama dan berkolaborasi. Terakhir,
diharapkan peserta didik memiliki
DUNIA PENDIDIKAN MENGHADAPI ERA kepercayaan diri.
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Dikutip dari laman
Memasuki era revolusi industry 4.0, www.kompasiana.com, untuk menyiapkan
sebagai garda terdepan dalam dunia para guru menghadapi perkembangan
Memasuki era revolusi industry pendidikan, zaman yang terus berkembang, setidaknya
guru harus meng-upgrade kompetensi ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh
dalam menghadapi era pendidikan 4.0. guru pada era revolusi industri 4.0 ini. 4
745
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
Kompetensi tersebut adalah sebagai yang bersifat akhlak (jujur, amanah, sopan
berikut: santun dll) dan karakter kinerja (kerja keras,
Guru Harus Mampu Melakukan Penilaian tanggung jawab, disiplin, gigih dll).
Secara Komprehensif Dalam jiwa dan keseharian soerang guru
Penilaian tidak hanya bertumpu pada masa kini sangat penting tertanam karakter
aspek kognitif atau pengetahuan saja. akhlak, dengan karakter akhlak ini lah
Namun penilaian yang dilakukan oleh guru seorang guru akan menjadi role model bagi
di era sekarang harus mampu semua peserta didiknya. Pembelajaran
mengakomodasi keunikan dan keunggulan dengan keteladan dari seorang guru akan
para peserta didik, sehingga para peserta lebih bermakna untuk para peserta didik.
didik sudah mengetahui segala potensi Selain karakter akhlak, guru masa kini pun
dirinya sejak di bangku sekolah. harus memiliki karakter kinerja yang akan
Guru masa kini harus mampu merancang menunjang setiap aktivitas dan kegiatan
instrumen penilaian yang menggali semua yang dilakukannya, baik ketika
aspek yang menyangkut siswa, baik pembelajaran di kelas maupun aktivitas
pengetahuan, keterampilan dan karakter. lainnya.
Semua aspek tersebut harus tergali, Keterampilan, keterampilan yang perlu
terasah dan terevaluasi selama proses dimiliki oleh guru masa kini untuk
pembelajaran di kelas. menghadapi peserta didik abad 21 antara
Selain perancangan instrumen penilaian, lain kritis, kreatif, kolaboratif dan
guru masa kini pun harus mampu membuat komunikatif.
laporan penilaian yang menggambarkan Keterampilan-keterampilan tersebut penting
keunikan dan keunggulan setiap siswa. dimiliki oleh guru masa kini, agar proses
Laporan penilaian ini akan sangat pendidikan yang berlangsung mampu
bermanfaat bagi peserta didik dan orang menghantarkan dan mendorong para
tuanya sebagai bagian dari feed back untuk peserta didik untuk menjadi generasi yang
terus meningkatkan hasil capaian siap menghadapi tantangan perubahan
pendidikannya. zaman.
Literasi, kompetensi abad 21
Guru Harus Memiliki Kompetensi Abad mengharuskan guru melek dalam berbagai
21 bidang. Setidaknya mampu menguasai
Untuk mewujudkan siswa yang literasi dasar seperti literasi finansial, literasi
memiliki keterampilan abad 21 maka digital, literasi sains, literasi kewarnegaraan
gurunya pun harus memahami dan memiliki dan kebudayaan.
kompetensi tersebut. Ada 3 aspek penting Kemampuan literasi dasar ini menjadi
dalam kompetensi abad 21 ini, yaitu: modal bagi para guru masa kini untuk
Karakter, karakter yang dimaksud dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih
kompetensi abad 21 terdiri dari karakter variatif, tidak monoton hanya bertumpu
746
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
pada satu metode pembelajaran yang bisa Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
saja membuat para peserta didik tidak (PAUD) merupakan satuan pendidikan yang
berkembang. sangat fundamental dalam memberikan
Guru Harus Mampu Menyajikan Modul kerangka dasar terbentuk dan
Sesuai Passion Siswa berkembangnya sikap, dasar-dasar
Di era perkembangan teknologi yang pengetahuan dan keterampilan. PAUD juga
semakin berkembang, modul yang merupakan bentuk penyelenggaraan
digunakan dalam pembelajaran tidak selalu pendidikan yang menitikberatkan pada
menggunakan modul konvensional seperti pelaksanaan dasar ke arah pertumbuhan,
modul berbasis paper. perkembangan fisik, nilai moral dan agama,
Guru masa kini harus mampu menyajikan kognitif, social emosional, dan seni sesuai
materi pelajaran dalam bentuk modul yang dengan keunikan dan tahap-tahap
bisa diakses secara online oleh para perkembangan yang dilalui oleh anak usia
peserta didik. Sudah banyak fitur yang bisa dini.
dijadikan oleh guru sebagai sarana untuk PAUD Melati Terpadu, yang berdiri
mengembangkan modul berbasis online. sejak tahun 2006, merupakan salah satu
Namun demikian ketersediaan fitur untuk kelompok bermain rujukan yang berada di
modul online ini harus dibarengi dengan Kabupaten Ogan Ilir. Walaupun lokasinya
kemampuan guru dalam mengemas fitur- yang berada di pedesaan, tidak
fitur tersebut. Kombinasi antara menyurutkan keinginan masyarakat untuk
pembelajaran tatap muka di kelas mempercayakan pendidikan anaknya di
(konvensional) dan pembelajaran online ini PAUD Melati Terpadu ini, yang memiliki
dikenal dengan istilah blended learning. beberapa layanan yaitu taman kanak-kanak
Guru Harus Mampu Melakukan Autentic dan kelompok bermain, karena dinilai
Learning yang Inovatif. mampu mengembangkan semaksimal
Sekolah bukan tempat isolasi para mungkin perkembangan anak sesuai
peserta didik dari dunia luar, justru sekolah dengan tahap perkembangannya.
adalah jendela untuk membuka dunia Ujung tombak pendidikan di PAUD Melati
sehingga para siswa mengenali dunia. Terpadu adalah pendidik PAUD Melati yang
professional. Hal ini terlihat dari kualifikasi
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) akademik para pendidik PAUD yang sesuai
Anak usia dini merupakan generasi dengan peraturan Menteri Pendidikan dan
pemimpin bangsa di masa depan. Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi tentang Standar PAUD, BAB VII Standar
harapan baru bagi terbentuknya generasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
penerus bangsa yang berkualitas dan ditunjukkan data pendidik pada tabel 1
berkarakter sebagai calon pemimpin di berikut.
masa depan (Sayer dkk, 2018).
747
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
748
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
aspek.
Kompetensi pedagogik meliputi sub
kompetensi (1) memahami karakteristik
peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral,
kultural, emosional dan intelektual, (2)
memahami latar belakang keluarga dan
masyarakat peserta didik dan kebutuhan
belajar dalam konteks kebhinekaan budaya,
Gambar 2 Guru melakukan kegiatan
(3) memahami gaya belajar dan kesulitan pijakan sebelum main
belajar peserta didik, (4) memfasilitasi
pengembangan potensi peserta didik, (5)
menguasai teori dan prinsip belajar serta
pembelajaran yang mendidik, (6)
mengembangkan kurikulum yang
mendorong keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran, (7) merancang pembelajaran
yang mendidik, (8) melaksanakan
pembelajaran yang mendidik, (9)
Gambar 3 Guru merancang kegiatan
mengevaluasi proses dan hasil belajar yang menyenangkan
pembelajaran, Sukanti (2008).
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah
kemampuan personal yang harus dimiliki
seorang guru dengan mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa untuk dijadikan teladan
bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Rubiho (2010:42) menjaskan bahwa
Together with professional skills, effective
Gambar 1 Guru membuat perencanaan
teachers use their personal skills withthe
pembelajaran
students as these skills play an important
role in students learning process,
achievement, and behaviour. The personals
skills are caring, knowing the students
individualy, teachers - students relationship,
classroom environment‖. Dapat dijelasakan
bahwa sejalan dengan kompetensi
profesional seorang guru harus
menggunakankemampuan personalnya
749
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
yang berperan penting dalam proses kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
pembelajaran, hasil atau aprestasi, dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
perilaku peserta sesama pendidik, tenaga kependidikan,
didik. Kemampuan kompetensi kepribadian orang tua/wali peserta didik, dan
guru meliputi kepedulian, memahami masyarakat yang terlibat dalam
peserta didik secara individu, hubungan pembelajaran. Kompetensi sosial meliputi
murid dan guru, dan lingkungan kelas. subkompetensi: (1) berkomunikasi secara
Kompetensi kepribadian meliputi sub efektif dan empatik dengan peserta didik,
kompetensi (1) menampilkan diri sebagai orang tua peserta didik, sesama pendidik,
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, tenaga kependidikan dan masyarakat, (2)
dan berwibawa, (2) menampilkan diri berkontribusi terhadap pengembangan
sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan pendidikan di sekolah dan masyarakat, (3)
sebagai teladan bagi peserta didik dan berkontribusi terhadap pengembangan
masyarakat, (3) mengevaluasi kinerja pendidikan di tingkat lokal, regional,
sendiri, (4) mengembangkan diri nasional dan global, (4) memanfaatkan
berkelanjutan, Sukanti (2008). teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan pengembangan diri,
Sukanti (2008).
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan Gambar 7 Guru berkomunikasi dengan
baik dengan orangtua
750
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
751
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
752
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahadi, Muh. (2017). Pengembangan
Gambar 14 PAUD Melati Terpadu sering
dijadikan tempat penelitian Kompetensi Profesionalisme Guru
untuk Menyiapkan Pembelajaran yang
Bermutu. Seminar Nasional Tahunan
KESIMPULAN DAN SARAN
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Profesionalisme guru mengacu pada
Medan, (pp.348-351).(Hassan, 2018)
kemampuan pada kompetensi pedagogic,
2. Azwar, S. (2004). Metode Penelitian.
kepribadian, social dan profesional. Dengan
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
kompetensi yang dimiliki, guru dapat
3. Direktorat Pembinaan Anak usia Dini.
merancang proses pembelajaran dengan
(2015). Petunjuk Teknis
baik terutama dengan berpedoman pada
Penyelenggaraan PAUD HI di Satuan
sepuluh prinsip pembelajaran PAUD
PAUD. Jakarta : Kemendikbud.
sehingga mutu pendidikan khususnya
4. Freud, Sigmund. (2006). Pengantar
pendidikan anak usia dini dapat meningkat.
Umum Psikoanalisis. Yogyakarta :
Di era revolusi industri 4.0, khususnya
Pustaka Pelajar.
dunia pendidikan, keberadaan dan peran
5. Kementrian Pendidikan dan
guru menjadi amat penting agar melek pada
literasi digital. Meskipun peran guru secara
utuh sebagai pendidik, pengajar,
753
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
6. Kebudayaan Republik Indonesia No. 16. Sayer, I. M., Kristiawan, M., & Agustina,
146 Tahun 2014 tentang Kurikulum M. (2018). Fairy Tale as a Medium for
2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Children’s Character Cooperation
7. Kementrian Pendidikan dan Building. Al-Ta lim Journal, 25(2), 108-
Kebudayaan, Peraturan Menteri 116.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik 17. Selvi K. (2010). Teacher‘s
Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang competencies. Internatonal Journal of
Standar Nasional Pendidikan Anak Philosophy of Culture and Axiology 7
Usia Dini. (1):167-175.
8. Kristiawan, M. & Rahmat, N. (2018). 18. Sukanti. (2008). Meningkatkan
Peningkatan Profesionalisme Guru kompetensi guru melalui pelaksanaan
melalui Inovasi Pembelajaran. Jurnal tindakan kelas. Jurnal Pendidikan
Iqra’ : Kajian Tema pendidikan, vol.3. Akutansi Indonesia, Vol. VI, No. 1.
9. Muhadjir, E. (2018). Pidato di 19. Solehuddin. (1997). Konsep Dasar
Universitas Negeri Yogyakarta pada Pendidikan Pra Sekolah. Jakarta :
Sabtu, 28 April 2018. Diakses dari Departemen Pendidikan dan
www.republika.co.id Kebudayaan Dirjen Dikti.
10. Hassan, M. (2018) Kompetensi Tenaga 20. Suprihatiningrum, J. (2012). Guru
Kependidikan dalam Menghadapi Era profesional, pedoman kinerja,
Pendidikan 4.0 kualifikasi, dan kompetensi guru.
11. Diakses dari kampusdesa.or.id pada Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
tanggal 20 Juli 2018. 21. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
12. Payong, M. R. (2011). Sertifikasi profesi tentang Guru dan Dosen
guru (konsep dasar, problematika dan 22. Undang-Undang Republik Indonesia
implementasinya). Jakarta: PT. Indeks. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
13. Rozalena, R., & Kristiawan, M. (2017). dan Dosen.
Pengelolaan Pembelajaran Paud dalam 23. www.goodnewsfromindonesia.id, pada
Mengembangkan Potensi Anak Usia 04 Oktober 2017
Dini. JMKSP (Jurnal Manajemen, 24. https://student.cnnindonesia.com pada
Kepemimpinan, dan Supervisi 19 Januari 2018
Pendidikan), 2(1). 25. https://m.cnnindonesia.com pada 22
14. Santorck, J.W. and Yussen S.R. Maret 2017
(1993). Child Develpoment. 5th Ed. 26. https.//krjogja.com/web/news/read/5998
Dubuque. LA : Wm. C Brown. 1 pada 9 Maret 2018
15. Saragih AH. (2008). Kompetensi
minimal seorang guru dalam mengajar.
Jurnal Tabularasa PPS UNIMED 5
(1):23-34.
754