net/publication/331543398
CITATIONS READS
0 2,393
1 author:
Sutirna Sutirna
Universitas Singaperbangsa Karawang
26 PUBLICATIONS 20 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam SMP/MTs terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling View project
All content following this page was uploaded by Sutirna Sutirna on 06 March 2019.
BAB I
PENDAHULUAN
1
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
2
2
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
3
3
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
4
4
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
5
5
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
6
6
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
7
7
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
8
8
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
9
9
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
10
10
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
11
11
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
12
12
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
13
13
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
14
14
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
15
15
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
16
16
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
17
17
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
18
GLOSARIUM
1. Student Center Learning (SCL) merupakan proses
pembelajaran yang tadinya berfokus pada guru
(teacher centered) menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa (learner centered)
diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat
secara aktif dalam membangun pengetahuan,
sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran
yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru
tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik
untuk belajar.
2. agent of change adalah bentuk lain dari orang
berpengaruh dan mampu mempengaruhi sikap
orang lain untuk menerima suatu inovasi.
Pembaharuan tersebut dapat terjadi apabila
adanya inovasi, baik inovasi yang berupa
penemuan baru atau perubahan dari penemuan
yang sudah ada. (Sugito : Indonesiastudent.com)
18
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
19
BAB II
KONSEP DASAR
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Konsep dasar dalam sosiologi adalah konsep yang
paling pokok dan penting. Dengan demikian konsep dasar
merupakan pondasi bagi siapa saja yang sedang
mempelajari sesuatu (ilmu-ilmu pengetahuan) dan dapat
dikatakan bahwa sebuah konsep dasar dalam segala
aktivitas merupakan kewajiban yang harus dipegang
sebagai landasan dalam menjalankannya. Dalam Bab ini,
kita akan mempelajari konsep dasar inovasi pendidikan.
Dengan memahami inovasi pendidikan, diharapkan dapat
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Dapat menjelaskan perbedaan pengertian antara
diskoveri, invansi, dan inovasi.
2. Dapat menjelaskan kaitan antara inovasi dan
modernisasi.
3. Dapat menjelaskan pengertian inovasi pendidikan.
Kemampuan tersebut sangat penting bagi Anda untuk
mengembangkan wawasan dan pemahaman tentang
inovasi pendidikan, yang dapat menjadi bahan analisis
19
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
20
20
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
21
21
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
22
22
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
23
23
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
24
24
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
25
25
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
26
26
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
27
27
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
28
28
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
29
B. Modernisasi
Istilah (term) “modern” mempunyai berbagai macam
arti dan juga mengandung berbagai macam tambahan arti
(connotations). Istilah modern ini digunakan tidak hanya
untuk orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem politik,
ekonomi lembaga seperti rumah sakit, sekolah, perguruan
tinggi, perumahan, pakaian, serta bebagai macam
kebiasaan. Pada umumnya kata modern digunakan untuk
menunjukkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih
baik, lebih maju dalam arti lebih menyenangkan, lebih
meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan cara baru
(modern) sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan.
29
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
30
30
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
31
31
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
32
32
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
33
33
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
34
34
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
35
35
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
36
36
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
37
37
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
38
38
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
39
39
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
40
40
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
41
41
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
42
42
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
43
43
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
44
44
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
45
45
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
46
46
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
47
47
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
48
48
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
49
TUGAS MANDIRI
Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif
pernyataan berikut ini.
49
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
50
b. invensi
c. inovasi
d. modernisasi
50
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
51
51
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
52
52
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
53
GLOSARIUM
53
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
54
BAB III
PROSES INOVASI PENDIDIKAN
54
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
55
pendidikan, hal ini bukan hal yang mudah tetapi perlu terus
melakukan proses, karena proses inovasi bukan
membalikan dua belah telapak tangan tetapi perlu
perjuangan serta motivasi yang tinggi.
Jika digambarkan dalam sebuah alur sebagai berikut:
55
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
56
56
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
57
57
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
58
58
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
59
59
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
60
60
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
61
61
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
62
62
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
63
63
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
64
64
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
65
65
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
66
c. Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses
difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses
komunikasi. Tetapi banyak peneliti komunikasi yang kurang
memperhatikan aspek waktu, dengan bukti tidak
menunjukkannya secara eksplisit variabel waktu. Mungkin
hal ini terjadi karena waktu tidak secara nyata berdiri
sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu
merupakan aspek dari setiap kegiatan. Peranan dimensi
waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal sebagai
berikut: (1) proses keputusan inovasi, (2) kepekaaan
seseorang terhadap inovasi, dan (3) kecepatan penerimaan
inovasi.
1. Proses Keputusan Inovasi
Proses keputusan inovasi ialah proses sejak
seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia
memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi. Ada 5
langkah (tahap) dalam proses keputusan inovasi yaitu (a)
pengetahuan tentang inovasi, (b) bujukan atau imbauan,
66
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
67
67
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
68
4. Warga Masyarakat
Warga Masyarakat (anggota sistem sosial) ialah
hubungan (interaksi antar individu atau orang dengan
bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai
tujuan tertentu. Anggota sistem sosial dapat individu,
kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub sistem
yang lain. Contohnya: petani di pedesaan, dosen, dan
pegawai di perguruan tinggi, kelompok dokter di rumah
sakit, dan sebagainya. Semua anggota sistem sosial bekerja
sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan
bersama. Dengan demikian maka sistem sosial merupakan
ikatan bagi anggotanya dalam melakukan kegiatan artinya
anggota tentu saling pengertian dan hubungan timbal balik.
68
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
69
69
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
70
70
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
71
71
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
72
72
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
73
73
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
74
74
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
75
75
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
76
76
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
77
77
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
78
78
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
79
79
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
80
80
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
81
81
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
82
82
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
83
83
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
84
84
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
85
85
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
86
86
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
87
87
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
88
Pengetahuan
Persuasi
(Sikap)
Keputusan
Menerima Menolak
Konfirmasi
88
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
89
Menyada
ri
Informasi
Evaluasi Menolak
Simbolik
Menerim Percobaan
a ditolak
Simbolik
Mencoba
Percobaa
n
diterima
Mengguna
kan
(7) Zaltman & Brooker (1971):
Persepsi
Memotivas
i
Menyikapi
Legimitasi
Evaluasi
Menolak Menerima
Resolusi
89
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
90
90
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
91
91
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
92
92
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
93
93
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
94
94
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
95
95
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
96
96
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
97
Menolak Menerima
Tidak Menyukai I. Penolak II. Penerima
konsonan disonan
98
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
99
99
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
100
100
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
101
101
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
102
102
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
103
103
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
104
104
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
105
105
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
106
106
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
107
107
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
108
108
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
109
109
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
110
110
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
111
111
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
112
112
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
113
RANGKUMAN
Pemahaman terhadap proses inovasi pendidikan
berorientasi pada individu yang merupakan dasar untuk
memahami proses inovasi dalam organisasi. Melalui
pemahaman proses difusi inovasi dalam organisasi akan
mempermudah memahami proses difusi pendidikan
mengingat komponen-komponen pelaksanaan pendidikan
merupakan suatu organisasi.
Proses keputusan inovasi adalah proses yang harus
dilalui individu untuk mengambil suatu keputusan mulai
tahu adanya inovasi, dilanjutkan keputusan setuju terhadap
inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak
adanya inovasi, implementasi inovasi dan konfirmasi
terhadap keputusan inovasi yang diambilnya. Dengan
demikian keputusan inovasi merupakan perbedaan dengan
tipe keputusan yang lain dimulai adanya ketidaktentuan
dan ketidakpastian tentang sesuatu inovasi.
Pada hakekatnya yang menjadi sasaran menerima
dan menerapkan inovasi adalah adalah individu atau
priabadi sebagai anggota sistem sosial (warga masyarakat).
Maka dengan demikian maka pemahaman tentang proses
inovasi pendidikan yang berorientasi pada individu tetap
113
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
114
114
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
115
LATIHAN MANDIRI
Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif
pernyataan berikut ini.
115
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
116
116
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
117
117
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
118
118
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
119
GLOSARIUM
119
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
120
BAB IV
KARAKTERISTIK DAN STRATEGI
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Kita telah mengetahui bahwa inovasi termasuk bagian
dari perubahan sosial, dan inovasi pendidikan merupakan
bagian dari inovasi. Mengingat bahwa penyelenggara
pendidikan formal, nonformal dan informal adalah suatu
organisasi maka pola inovasi dalam organisasi yang lebih
sesuai diterapkan dalam bidang pendidikan. Namun
demikian organisasi pendidikan mempunyai karakteristik
atau keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan
organisasi yang lain di luar bidang pendidikan. Maka untuk
memperjelas wawasan tentang inovasi pendidikan yang
sesuai dengan kondisi dan situasi setempat, maka Bab ini
dimulai dengan membicarakan karakteristik inovasi
pendidikan dan kemudian menjelaskan tentang bagaimana
strategi yang dapat dilakukan berdasarkan keragaman yang
ada dalam bidang pendidikan
Dalam Bab ini, Anda akan mempelajari karakteristik
dan strategi inovasi pendidikan. Dengan memahami kedua
120
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
121
121
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
122
122
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
123
123
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
124
124
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
125
125
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
126
126
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
127
127
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
128
128
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
129
129
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
130
Paksaan
Pendidikan
(power)
(educative)
Bujukan
(persuasive)
Fasilitative
(Zaltman, 1977)
130
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
131
131
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
132
132
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
133
133
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
134
134
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
135
b. Strategi Pendidikan
Perubahan sosial didefinisikan sebagai pendidikan
atau pengajaran kembali (re-education) (Zaltman, Duncan,
1977:111). Pendidikan juga dipakai sebagai strategi untuk
mencapai tujuan perubahan sosial. Dengan menggunakan
strategi pendidikan berarti untuk mengadakan perubahan
sosial dengan cara menyampaikan fakta dengan maksud
135
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
136
136
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
137
137
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
138
c. Strategi Bujukan
Program perubahan sosial dengan menggunakan
strategi bujukan, artinya untuk mencapai tujuan perubahan
sosial dengan cara membujuk (merayu) agar sasaran
perubahan (klien), mau mengikuti perubahan sosial yang
direncanakan. Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti
perubahan dengan cara memberikan alasan, mendorong,
atau mengajak untuk mengikuti contoh yang diberikan.
138
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
139
139
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
140
d. Strategi Paksaan
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan
menggunakan strategi paksaan, artinya dengan cara
memaksa klien (sasaran perubahan) untuk mencapai tujuan
perubahan. Apa yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil
target yang diharapkan. Kemampuan untuk melaksanakan
paksaan tergantung daripada hubungan kontrol antara
pelaksana perubahan dengan sasaran (klien). jadi ukuran
140
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
141
141
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
142
142
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
143
143
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
144
144
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
145
145
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
146
146
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
147
147
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
148
148
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
149
149
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
150
150
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
151
151
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
152
152
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
153
153
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
154
154
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
155
155
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
156
156
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
157
157
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
158
158
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
159
159
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
160
160
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
161
161
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
162
162
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
163
163
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
164
RANGKUMAN
Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat
luas dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri.
Rogers mengemukakan 5 macam karakteristik inovasi
yaitu: keuntungan relative, kompatibel, kompleksitas,
triabilitas, dan dapat diamati. Demikian berbagai macam
atribut inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau
lambatnya penerimaan suatu inovasi. Dengan memahami
atribut tersebut para pendidik dapat menganalisa inovasi
pendidikan yang sedang disebarluaskan, sehingga dapat
memanfaatkan hasil analisisnya untuk membantu
mempercepat proses penerimaan inovasi.
Macam-macam strategi inovasi yaitu: strategi
fasilitatif (facilitative strategies), strategi pendidikan (re-
educative strategies), strategi bujukan (persuasive
strategies), dan strategi paksaan (power strategies). Dalam
pelaksanaan program perubahan sosial sering juga dipakai
kombinasi antara berbagai macam strategi, disesuaikan
dengan tahap pelaksanaan program serta kondisi dan
situasi klien pada berlangsungnya proses pengambilan
keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
164
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
165
LATIHAN MANDIRI
165
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
166
c. kompleksitas
d. triabilitas
166
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
167
167
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
168
168
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
169
GLOSARIUM
169
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
170
170
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
171
171
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
172
172
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
173
BAB V
INOVASI DALAM BIDANG KETENAGAAN
(TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN)
A. Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan terdapat dua ketenagaan,
yaitu tenaga fungsional dan tenaga struktural. Tenaga
pendidikan fungsional yaitu tenaga pendidik atau
guru/dosen/instruktur/tutor yang tugas dan pokok serta
fungsinya memberikan pengajaran, pendidikan dan
pembimbingan terhadap peserta didik, sedangkan
tenaga struktural yaitu tenaga kependidikan atau tata
usaha yang membantu dan melayani seluruh proses
pendidikan.
Perkembangan dunia ilmu pengetahuan sekarang
semakin modern dan canggih, oleh karena itu tanpa
mengimbangi perkembangan tersebut, maka para
tenaga kependidikan dan tenaga pendidik di lingkungan
pendidikan akan tertinggal dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi, sehingga akan mempengaruhi hasil
pendidikan.
173
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
174
174
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
175
175
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
176
176
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
177
177
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
178
178
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
179
179
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
180
b. Kompetensi Pedagogik
1) Pendidik harus mampu memahami karakteristik anak
2) Mampu menyusun perencanaan
3) Melaksanakan pembelajaran
4) Mengevaluasi, menganalisis, dan tindak lanjut
5) Mampu memotivasi
c. Kompetensi Sosial, melakukan hubungan yang baik
dengan:
1) Keluarga
2) Anak didik dan orang tua
3) Teman-temannya
4) Pimpinannya
5) Masyarakat yang lebih luas
d. Kompetensi Profesional, pendidik harus senantiasa
meningkatkan kemampuan dan mengembangkan
wawasan, di antaranya:
1) Mengikuti diklat
2) Seminar
3) Mengaktifkan MGMP dan KKG
4) Melakukan penelitian tindakan
5) Sekolah lagi/melanjutkan pendidikan
180
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
181
181
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
182
182
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
183
183
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
184
184
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
185
185
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
186
186
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
187
187
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
188
188
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
189
189
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
190
190
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
191
191
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
192
192
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
193
193
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
194
194
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
195
195
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
196
196
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
197
197
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
198
198
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
199
BAB VI
INOVASI TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Perkembangan cepat dunia digital menuntut
banyak perubahan dan penyesuaian di semua bidang
termasuk Pendidikan. Apalagi ditengah posisi Indonesia
yang menjadi negara dengan jumlah pengguna internet
terbesar se-ASEAN dengan jumlah 93,4 JT atau sama
dengan 36% dari total populasi pada tahun 2015,
bahkan emarketer menyebutkan pada tahun 2018
pengguna internet di Indonesia akan mencapai 123 juta,
jumlah ini mengalahkan Jepang dan membuat Indonesia
termasuk dalam Top 5 Dunia.
Secara lengkap saya sampaikan pengguna Internet
dari 25 negara atau the top 25 centries by internet
users.
199
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
200
200
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
201
201
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
202
202
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
203
2. Qbaca :
Aplikasi buku dan perpustakaan digital. Untuk dapat
selalu membawa semua buku kesayangan berapapun
jumlahnya, membaca di mana saja dan kapan saja,
tetap dalam kenyamanan dan keakraban membaca
buku.
3. QJournal :
Solusi untuk memperoleh akses materi akademis
berkualitas dunia, sekaligus akses publikasi hasil riset
dan wacana akademis Indonesia ke seluruh penjuru
dunia
4. English Bean :
Cara baru belajar bahasa inggris yang fun dan
interaktif dengan berbasis IT, yang memungkinkan
siapa saja belajar bahasa Inggris secara mudah dan
di mana saja.
5. UmeetMe :
Layanan multimedia conference berupa video yang
berkualitas tinggi dan hemat konsumsi bandwidth
untuk mendukung program pendidikan jarak jauh.
203
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
204
6. IndiSchool :
Pemberian akses internet wifi untuk mengakses
konten edukasi bagi komunitas pendidikan di zona
edukasi dengan cepat dan murah.
7. Smart Campus Award :
Sebuah program self assessment untuk mengukur
pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi
(TIK) perguruan tinggi di Indonesia dengan
menggunakan metode “ZEN Framework”.
8. IndiLearning, Bagimu Guru Kupersembahkan :
Pelatihan TIK bagi berbagai komunitas di Indonesia,
dimana salah satunya adalah komunitas guru.
204
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
205
205
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
206
206
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
207
207
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
208
208
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
209
209
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
210
210
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
211
211
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
212
212
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
213
213
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
214
214
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
215
215
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
216
216
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
217
217
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
218
218
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
219
b. Humanistik
Pemanfaatan teknologi harus memanusiakan
manusia. Seringkali teknologi yang dimanfaatkan justru
mematikan gerak pendidik dan pelajar dalam
keterasingan, karena segala sesuatu sudah dilakukan
oleh teknologi. Pada pendidik misalnya, peran guru
sebagai mediator dan fasilitator yang menjadi media
yang mempermudah pelajar dalam menerima apa yang
diajarkan memiliki cipta, rasa dan karsa. Tiga kualitas
kemanusiaan ini tidak boleh dimatikan oleh adanya
teknologi. Pada pelajar, pelajar bukanlah objek
pendidikan akan tetapi sebagai subjek aktif, oleh karena
itu pemanfaatan teknologi tidak boleh mengobjekkan
pelajar.
c. Populis
Tekonologi yang diterapkan harus bersifat populis,
artinya dapat dinikmati secara langsung oleh sebuah
komunitas pendidikan. Terkadang teknologi justru
membuat pelajar menjadi individualis karena sifat-sifat
begatif teknologi.
219
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
220
220
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
221
221
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
222
222
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
223
223
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
224
224
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
225
225
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
226
226
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
227
227
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
228
228
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
229
229
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
230
230
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
231
231
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
232
232
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
233
b. Program Akselerasi
Akselerasi berarti percepatan. Penerapan program
akselerasi di sekolah merupakan sebuah inovasi
tersendiri dalam bidang pendidikan. Program akselerasi
233
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
234
234
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
235
235
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
236
236
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
237
237
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
238
238
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
239
239
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
240
240
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
241
241
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
242
242
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
243
243
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
244
F. Penutup
Setelah memahami kondisi sosial yang ada maka
langkah selanjutnya adalah mendesain formula ilmu
pendidikan yang aspiratif dengan perkembangan dunia.
Persoalannya adalah apakah ilmu pendidikan saat ini
sudah memadai guna menyaingi gelombang peribahan
sosial (Darwin, 2002). Dari pemahaman ini, nampaknya
ilmu pendidikan perlu direposisi. Pertama perlu dilihat
bahwa proses pendidikan merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat. Bahkan bukan hanya masyarakat
Indonesia tetapi bagian dari seluruh umat manusia.
Dengan kata lain, ilmu pendidikan merupakan bagian
yang tak terpishkan dari kebudayaan Indonesia maupun
kebudayaan global.
Dengan demikian ilmu pendidikan bukan hanya
sekedar sebagai proses pendewasaan atau proses
sosialisasi atau proses penyesuaian budaya, tetapi juga
sebagai proses yang aspiratif dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meskipun upaya peningkatan terus menerus
dilakukan, para pendidik harus menjawab pertanyaan
muncul, yaitu : apakah inovasi dan teknologi sudah
244
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
245
245
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
246
246
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
247
247
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
248
248
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
249
249
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
250
BAB VII
INOVASI DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN &
INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Sekolah Dasar dan Menengah, Perguruan Tinggi,
Lembaga Non Formal, Pondok Pesantren merupakan
suatu organisasi yang memiliki tujuan mengantarkan
peserta didik/warga belajar/masyarakat menjadi
manusia yang berguna bagi dirinya, bangsa, Negara,
Agama dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, diperlukan terus menerus mengembangkan
inovasi-inovasi dalam penyelenggaraannya dan bekerja
sama dengan berbagai pihak terkait sehingga tujuannya
dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Ada empat ruang lingkup yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan inovasi sekolah, yaitu aspek
input, aspek proses (proses disini adalah proses belajar
mengajar), output, dan outcome. Unsur apa saja dari
keempat aspek tersebut dapat diperhatikan secara
singkat uraian di bawah ini:
250
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
251
251
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
252
a. Kesempatan pendidikan
b. Kesempatan kerja
c. Pengembangan diri tamatan
B. Konsep Organisasi
Definisi organisasi menurut Stephen P. Robbins
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Dari definisi yang disampaikan di atas jelas bahwa
suatu organisasi diperlukan kerja bareng seluruh
komponen yang ada diorganisasi tersebut atau dengan
kata lain adanya pertisipasi aktif semua komponen.
Partisipasi menurut Keith Davis menyatakan ada
tiga unsur penting dalam partisipasi, yaitu:
252
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
253
253
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
254
254
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
255
255
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
256
256
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
257
257
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
258
258
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
259
259
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
260
260
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
261
261
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
262
262
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
263
263
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
264
264
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
265
2. Pengorganisasian (Organizing)
Flippo dan Musinger (1975: 114) mengemukakan
bahwa pengorganisasian adalah kegiatan merancang
dan menetapkan komponen pelaksanaan suatu proses
kegiatan yang terdiri atas tenaga manusia, fungsi dan
fasilitas. Sedangkan Hersey (1982) mendefinisikan
pengorganisasian sebagai kegiatan memadukan sumber-
sumber yaitu manusia, modal dan fasilitas serta
265
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
266
266
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
267
267
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
268
3. Penggerakan (Motivating)
Penggerakan atau motivating menurut Siagian
(1982: 128) adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi bekerja kapada bawahan sedemikian rupa
sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya
tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Sedangkan Hersey dan Blanchard (1982) mendefinisikan
penggerakan sebagai kegiatan untuk menumbuhkan
situasi yang secara langsung dapat mengarahkan
dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang atau
sekelompok orang kepada kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan jenisnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Dari segi dasar pembentukannya, yang meliputi
motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari;
268
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
269
269
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
270
270
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
271
271
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
272
272
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
273
273
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
274
274
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
275
275
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
276
b. Relatedness
Kebutuhan ini terdiri atas kebutuhan akan kasih
sayang dan rasa memiliki yang mencakup kebutuhan
terhadap pergaulan yang bersahabat, kebahagiaan
dalam keluarga, dan keakraban pergaulan dengan orang
lain. Kebutuhan ini juga berkaitan dengan rasa
memperoleh tempat dalam kelompok, rasa memiliki
terhadap kelompok dan dimiliki oleh kelompok, serta
rasa mencintai dan dicintai oleh orang lain. Kebutuhan
manusia untuk diakui dan dihargai juga termasuk dalam
Relatedness yang meliputi kebutuhan terhadap
penghargaan, berhubungan dengan kebutuhan untuk
diakui, dihargai, dipercayai, dan dihormati oleh orang
lain.
c. Growth
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia
untuk mengembangkan diri atau aktualisasi diri yang
mencakup kebutuhan untuk memperoleh kesempatan
dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan,
kedudukan, prestasi atau keberhasilan, kegiatan
berusaha, dan penampilan diri.
276
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
277
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) menurut Longenecher
(1973: 513) adalah aktivis yang berkaitan dengan
kegiatan penilikan, yang sedang berlangsung, peraturan-
peraturan yang sedang dan harus dilaksanakan oleh
setiap orang yang terlibat dalam organisasi, kelemahan-
kelemahan pelaksanaan, dan cara-cara yang digunakan
untuk mengatasi kelemahan tersebut. Sedangkan
Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1985: 29)
menegaskan bahwa pengawasan adalah upaya
memperbaiki kegiatan untuk memelihara agar
pelaksanaan dan hasil kegiatan yang dicapai sesuai
dengan rencana.
Pengawasan dilakukan untuk mengetahui
kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan
dengan rencana yang telah disusun. Selain itu,
pengawasan dimaksudkan untuk memperbaiki kegiatan
yang menyimpang dari rencana, mengoreksi
penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk
mengupayakan agar tujuan dapat dicapai seefektif dan
seefisien mungkin. Pengawasan dilaksanakan terhadap
sebagian atau seluruh unsur yang terlibat dalm
277
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
278
278
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
279
279
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
280
280
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
281
5. Penilaian (Evaluation)
Paul (1976: 17) memberi arti bahwa “evaluation is
the systematic process of judging the worth, desirability,
effectiveness, or adequacy of something according to
definitive criteria and purposes”. Dalam pengertian ini
dikemukakan bahwa penilaian adalah proses penetapan
281
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
282
282
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
283
283
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
284
284
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
285
285
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
286
BAB VIII
INOVASI PENDIDIKAN
“TEACHING 2030”
286
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
287
287
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
288
288
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
289
289
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
290
290
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
291
291
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
292
293
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
294
294
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
295
295
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
296
296
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
297
297
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
298
299
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
300
300
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
301
301
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
302
302
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
303
303
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
304
BAB IX
304
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
305
305
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
306
308
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
309
310
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
311
311
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
312
312
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
313
314
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran
315
315
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran