Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA
www.dikti.kemdikbud.go.id

SEMINAR NASIONAL

PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN


“OPTIMALISASI KOMPETENSI DAN INOVASI PLP DIMASA PANDEMI”
DI INSTITUT SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

MULYONO
KOORDINATOR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT SUMBER DAYA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA KEMENDIKBUD

Menteri Pendidikan dan


Staf Ahli Kebudayaan

Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal

Ditjen Guru & Te n a g a Ditjen PAUD, Dikdas, Ditjen Pendidikan Ditjen Pendidikan Ditjen
Kependidikan Dikmen Vokasi Tinggi Kebudayaan

Badan Penelitian & Pengembangan Badan Pengembangan &


& Perbukuan Pembinaan Bahasa

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 45/2019


tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA DITJENDDIKTI

Ditjen DIKTI

Sekretariat Ditjen DIKTI

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


mempunyai tugas menyelenggarakan Direktorat
Direktorat Direktorat Sumber
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Pembelajaran dan
Kelembagaan Daya
bidang pendidikan tinggi akademik. Kemahasiswaan
Arahan Presiden (2019-2024) Untuk Menciptakan SDM Unggul

Meningkatkan Penciptaan Pemberdayaan


Investasi dan Lapangan Kerja Te k n o l o g i
Inovasi
Kebijakan pemerintah Semua kegiatan Memperkuat teknologi
harus kondusif untuk pemerintah sebagai alat
Deregulasi dan menggerakan sektor berorientasipada pemerataan, baik
Pendidikan Debirokratisasi swasta agar penciptaan lapangan daerah terpencil
Karakter meningkatkan kerja. Utamakan maupun kota besar
investasi di sektor pendekatan mendapatkan
Prioritaskan Potong semua regulasi pendidikan pendidikan dan kesempatan dan
pendidikan karakter yang menghambat pelatihan vokasi yang dukungan yang sama
dan pengamalan terobosan dan baru dan inovatif untuk pembelajaran
Pancasila peningkatan investasi
Tantangan Pembangunan SDM Indonesia

12,4% dari total


9,7% penduduk bekerja,
berpendidikan tinggi
Sarjana (Diploma ke atas)
5,67%
PENGANGGURAN 2,7%
SARJANA
Diploma 39,66%
To t a l angkatan kerja SD ke bawah
133,56 juta orang 11,73% BPS, Agustus 2019

SMK Mayoritas
Pengangguran Te r b u k a tenaga kerja
(BPS, Agustus 2019) berpendidikan
12
10,42 SD ke bawah
10
8 7,92
6 5,99 5,67 18,33%
4,75
4
2,41 SMA
2
0
≤SD SMP SMA SMK DIPLOMA SARJANA

Persentase 17, 88%


SMP
1. Kondisi Pemerataan Pendidikan Antar Wilayah
Sumber : https://www.bps.go.id
KONDISI
AKTUAL
PENDIDIKAN Rata – Rata Lama Sekolah
Tertinggi DKI Jakarta 11.05
INDONESIA
Rata – Rata Lama Sekolah
Terendah Papua 6.52

2. Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi

Angka partisipasi kasar Indonesia, yaitu jumlah penduduk usia 19-23 tahun yang
berkesempatan atau berkemungkinan mengikuti pendidikan tinggi, saat ini hanya
sekitar 34,58 %. angka partisipasi kasar tersebut masih rendah dibandingkan negara-
negara tetangga yang bahkan sudah hampir 90%.

Sambutan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiwaan Kemenristekdikti di acara Sidang


Senat Terbuka Dies Nataliske-43 Universitas Sebelas Maret (UNS)-
3. Akreditasi Satuan Pendidikan dan Program Studi

• Dari total 4,574 perguruan tinggi se-Indonesia, baru sekitar 1,482 (32.40%) yang
KONDISI •
telah terakreditasi institusi.
Saat ini hanya12.48% (628 Perguruan Tinggi) yang terakreditasi minimal B.

AKTUAL • Dari total 27.194 prodi, baru 50,9% prodi yang telah terakreditasi minimal B.

PENDIDIKAN 4. Kinerja Tata Kelola Pendidikan Tinggi

INDONESIA • Dengan total 4.574 PT (PD-Dikti,2018), Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi
Indonesia masih tertinggal dari negara lain dengan jumlah Perguruan Tinggi yang
lebih sedikit.
• Banyaknya Perguruan Tinggi, ditambah mutu Perguruan Tinggi yang mayoritas
Belum baik menunjukkan lemahnya kinerja tatakelola Pendidikan tinggi.

5. Tingkat Pengangguran Terbuka


MEMASUKI
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DAN SOCIETY 5.0
Challenge Technology disruption era is the

INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 combination of physical, digital and
& Digital Economy biological domain
(Schwab, 2017)

Internet of Artificial
New Materials
Things Intelligence

Augmented
Big Data Robotics
Reality
75–375 Million
GLOBAL Additive
Cloud Nanotech &
EMPLOYEES SHIFT Manufacturing
Computing Biotech
PROFESSIONS 3D Printing (Schwab, 2016)

Genetic Editing E-learning


Revolusi Industri Ke-4

Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini

Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Collaborative Marketplace Online Health Services

Smart Manufacturing Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi
5
MOOCs
MASSIVE ONLINE OPEN COURSE
CURRICULUM MODULE PLATFORM
PEMBELAJARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PROGRAM INOVASI PEMBELAJARAN DAN DIGITALISASI TEKNOLOGI DI PENDIDIKAN TINGGI

spada
https://spada.kemdikbud.go.id/
“ICE” INSTITUTE SISTEM PEMBELAJARAN DARING INDONESIA
(Institute Cyber UNIVERSITAS
Education)

(regulating,
CYBER ASIA
idren
monitoring, quality (actor) https://idren.id/
assurance)
Indonesia Research and Education Network

1.268 MODULES 4.700 PT


Peningkatan Kompetensi

COMPETENCES HUMANITIES MINDSET AND TALENT

• • CURIOSITY
CRITICAL THINKING
• • INITIATIVE
CREATIVITY
• COMMUNICATION • PERSISTENCE
• •
COLLABORATION EMPATHY
• ADAPTABILITY

DOMAIN KNOWLEDGE
AREA OF SPESIALISATION
EXPERTISE

CORE LITERACIES:
READING & WRITING, NUMERACY, SCIENTIFIC LITERACY, ICT FLUENCY (TECHNOLOGY SKILLS),
LANGUAGE SKILLS, CIVIC & CULTURAL AWARENESS, LOGICAL THINKING (LIBERAL ARTS)
Peningkatan Kapasitas ‘Entrepreneurship’

Program
Kemendikbud
(Dit. Belmawa)

Wirausaha
sukses
Peningkatan Kapasitas Merintis

‘Entrepreneurship’ mitra

Berlatih
Pentingnya di kampus
peningkatan
entrepreneurial Berpengetahuan Berkontribusi pada
mindset mahasiswa Entreprenerial mindset pembangunan daya
Employability skills
saing bangsa
Penciptaan Karakter Unggul, Budaya Akademik Kolaboratif & Kompetitif

1 2 3 4
Merdeka Dalam Pengembangan Pendampingan General Education
Belajar Kepemimpinan Dosen (Dosen Pemahaman Wawasan
Kegiatan ekstra kurikuler Penggerak) Kebangsaan dan Bela
PJ J (Online/Blended
untuk pengembangan Negara (UUD 1945,
Learning) dapat dalam berbagai kegiatan
kepemimpinan dan Pancasila, Bhinneka
mengambil MK prodi lain (keagamaan, sosbud, Tu n g g a l Ika, dan NKRI).
di luar fakultas/di kampus bekerja dalam tim agar olahraga, penelitian, dll).
lain. terus dikembangkan.

5 6
Entrepreneurial Pembelajar Sepanjang Hayat
Mindset Sadar bahwa dirinya harus menjadi pembelajar sepanjang
Semangat juang, pantang hayat untuk tetap survive di setiap perkembangan zaman.
menyerah.
KEBIJAKAN PENDIDIKAN TINGGI
Merdeka Belajar : Kampus Merdeka

Prioritas utama di perguruan tinggi (begitu juga


Kementerian) dalam 5 tahun ke depan adalah
penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan.

Proses utamanya adalah pembinaan,


pembelajaran, pencetakan karakter mahasiswa
MENDIKBUD perguruan tinggi.
NADIEM A. MAKARIEM
Interpretasi Kemendikbud terhadap visi president “SDM UNGGUL’

Merdeka dalam BELAJAR


Prodi yang dipelajari menjadi starting point,
dapat mengambil MK prodi lain di luar
fakultas/di kampus lain.

Pembelajaran di kelas bersifat diskusi,


problem solving, dan higher order thinking.

Dosen sebagai PENGGERAK


Dosen memfasilitasi pembelajaran
mahasiswanya secara independen.

Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah:


magang, KKN, menghadirkan praktisi
(dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan),
project melibatkan mahasiswa.
21
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (1/2)à permendikbud 3/2020
To p i k Rekomendasi kebijakan Perubahan Permen

1 § PTN dan PTS diberi otonomi untuk membuka prodi baru jika:
– Perguruan Tinggi tersebut memiliki akreditasi A dan B
Pendirian program – Prodi dapat diajukan jika ada kerjasama dengan organisasi dan/ atau QS Top 100 World Universities
studi (prodi) baru bagi – Prodi baru tersebut bukan di bidang Kesehatan
1 dan Pendidikan
§ Kerjasama dengan organisasi mencakup penyusunan kurikulum, praktik kerja, dan penyerapan • Permenristekdikti
Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) dan 51/2018
lapangan kerja. Kementerian akan bekerjasama dengan PT dan mitra prodi untuk melakukan • Permenristekdikti
Perguruan Tinggi pengawasan. 32/2016
Swasta (PTS) dengan § Prodi baru tersebut otomatis akan mendapatkan akreditasi C – prodi baru yang tengah diajukan oleh
akreditasi A dan B PT berakreditasi A dan B akan otomatis mendapatkan akreditasi C dari BAN-PT.
§ Tracer study wajib dilakukan setiap tahun.

2 §Akreditasi yang sudah ditetapkan oleh BAN-PT tetap berlaku selama 5 tahun dan akan diperbaharui
secara otomatis – Untuk PT yang berkareditasi B atau C dapat mengajukan kenaikan akreditasi kapanpun.
§Evaluasi akreditasi akan dilakukan oleh BAN-PT jika ada indikasi penurunan kualitas yang meliputi:
Re-akreditasi bersifat
– Mendapatkan pengaduan masyarakat (disertai dengan bukti yang konkret).
otomatis untuk
– Jumlah mahasiswa yang mendaftar dan lulus dari PT/prodi tersebut menurun secara tajam 5 tahun
seluruh peringkat, dan berturut-turut.
bersifat sukarela bagi Permenristekdikti
§Akreditasi A akan diberikan bagi prodi yang berhasil mendapatkan akreditasi internasional. Akreditasi 32/2016
PT dan Prodi yang
sudah siap naik internasional yang diakui akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri.
peringkat §Pengajuan re-akreditasi PT dan prodi dibatasi paling cepat 2 tahun setelah mendapatkan akreditasi
yang terakhir kali.
§Tracer study wajib dilakukan setiap tahun.

1 Ternasuk Pendidikan Dokter, Farmasi, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, dan jurusan-jurusan kesehatan lainnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (2/2)
To p i k Rekomendasi kebijakan Perubahan Permen

3 • Permendikbud
Kebebasan bagi PTN
§ Mempermudah persyaratan PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN BH, tanpa terikat status 88/2014
BLU dan Satker untuk
akreditasi • Permenristekdikti
menjadi PTN BH
60/ 2018

§ PT wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak):
– Dapat mengambil sks di luar PT sebanyak 2 semester atau setara dengan 40 sks.
– Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak 1 semester atau
Hak mengambil mata setara dengan 20 sks.
kuliah di luar prodi dan
perubahan definisi § Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5 semester dari total semester
Satuan Kredit Semester yang harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodi Kesehatan 1 )
§ Perubahan definisi sks: Permenristekdikti
(sks) 44/2015
– Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jam belajar”.
(berlaku untuk S1 & – Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, magang (praktik kerja), pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat,
politeknik) wirausaha, riset, studi independen, pelatihan militer dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Setiap
kegiatan yang dipilih mahasiswa harus di bimbing seorang dosen (dosen ditentukan oleh PT)
– Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam 3 semester diatas) dapat dipilih dari: (a)
program yang ditentukan pemerintah, (b) program yang di setujui oleh rektor

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


1 Lampiran: Rekomendasi organisasi yang dapat menjadi mitra Perguruan
Tinggi dalam pendirian prodi baru

Kategori:

Perusahaan Perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune500


i (Contoh: Royal Dutch Shell, Nestlé, To y o t a , dan lain-lain)
Multinasional

Perusahaan Perusahaan teknologi yang memilki reputasisignifikan


ii teknologi global (Contoh: Google, Apple, Amazon, Intel, Cisco Systems, dan lain-lain)

Startup Perusahaan startup yang telah mengumpulkan dana sebesar minimum USD $50 juta
iii (Contoh: Gojek, To k o p e d i a , Tra v el oka , dan lain-lain)
teknologi

Organisasi Semua organisasi multilateral dan nirlaba kelas dunia


iv Multilateral (Contoh: PBB, Bank Dunia, USAID, WEF, ADB, Gates Foundation, dan lain-lain)

BUMN ranking 5 besar di masing-masing sektor di Indonesia (Contoh: PLN, BRI, Pertamina)
v BUMN dan BUMD BUMD ranking 2 besar di masing-masing sektor setiap daerah (Contoh: MRT, Bank BJB)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2 Lampiran: Daftar lembaga akreditasi internasional yang diakui oleh Kemendikbud
Lembaga akreditasi yang terdaftar dalam persetujuan internasional

Persetujuan internasional Bidang Contoh lembaga yang diakui


EQAR (European Quality Assurance Register for Higher
1 Umum FIBAA, A3ES, ACQUIN
Education)
2 CHEA (Council for Higher Education Accreditation) Umum ACEN, ATMAE, ACPE

3 USDE (United States Department of Education) Kesehatan ACPE, ACAOM, AOTA

4 Washington Accord Teknik ABET, JABEE, IABEE

5 WFME (World Federation of Medical Education) Kesehatan LCME, AMC, LAM-PTKes

6 Sydney Accord Teknologi Teknik ABET, ECUK

7 Dublin Accord Praktisi Teknik ABET, ECUK

8 Seoul Accord Ilmu Komputer ABEEK, ABET

9 Canberra Accord Arsitektur KAAB, NAAB

10 APQR (Asia Pacific Quality Register) Umum NCPA, FHEC, RR

Lembaga akreditasi yang tidak terdaftar dalam persetujuan internasional


Umum HKCAAVQ, HEEACT, TEQSA
Lembaga akreditasi internasional yang tidak terdaftar Bisnis dan
11 AACSB, AMBA, EQUIS/ EFMD, IACBE, AAPBS, ACBSP
di persetujuan internasional manajemen
Bidang ilmu spesifik
lainnya RSC, RCI, CAEP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


3 Lampiran kebijakan: Contoh kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan sampai
dengan 3 semester

Kegiatan Penjelasan Catatan

Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi


1 Magang / kerja praktek multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup) Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
2 Proyek di desa terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya

Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama


3 Mengajar di sekolah beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud

Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
4 Pertukaran pelajar dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh PT masing-masing
Pemerintah

Kegiatan riset akademik, baik sains maupun social humaniora, yang


5 Penelitian / riset dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN

Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –


6 Kegiatan wirausaha dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
transaksi konsumen atau slip gaji pegawai

Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik


7 Studi / proyek independen social khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Catatan:
§ Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
§ Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak 2 semester atau setara dengan 40 sks

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PERGURUAN TINGGI

NO. IKU KETERANGAN


1. Kesiapan lulusan Persentase lulusan S 1 dan D4lD3/D2 yang berhasil: a. Mendapat pekerjaan; b. melanjutkan
studi; atau c. menjadi wiraswasta.
2. Mahasiswa di luar kampus: Persentase lulusan S 1 dan D4lD3/D2 yang: a. menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di
luar kampus; atau b. meraih paling prestasi rendah nasional.
3. Dosen di luar kampus: Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu
(QS100 bg subjectl, bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang
berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir.
4. Kualifikasi dosen: Persentase dosen tetap: a. berkualifikasi akademik S3; b. memiliki sertifikat profesi yang diakui
oleh industry dan dunia kerja atau c. berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri,
atau dunia kerja.
5. Penerapan riset dosen: Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat
rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per dosen.
6. Kemitraan prodi : Persentase program studi S 1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra.
7. Pembelajaran dalam kelas Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2yang menggunakan metode pembelajaran
pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (teambased
project) sebagai bobot evaluasi.
8. Akreditasi Internasional Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat
internasional yang diakui pemerintah.
• IKU PTN
FUNGSIONAL • PLP PENGGERAK
• MASALAH SEKITAR

• BERMANFAAT BAGI
DIRI SENDIRI DAN
PERAN PLP PROFESIONAL ORANG LAIN
• TEAM WORK

• MAHASISWA
LAYANAN PRIMA • DOSEN
• LAINNYA
TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1 2 3

Pengabdian
Pembelajaran Penelitian Kepada
Masyarakat

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)


PROGRAM PENINGKATAN KARIR + KOMPETENSI PLP

daring sister.kemdikbud.go.id
KTI

PAK On-
Magang
SIMTENDIK (SISTEM INFORMASI line
TENAGA KEPENDIDIKAN) :
MENINGKATNYA
sdm.pddikti.ristekdikti.go.id

PLP KARIR DAN


KOMPETENSI
REGISTRASI TENDIK à NITK à
DATA TENDIK

DIKLAT,
STT
BIMTEK

Beasiswa
diklat.kemdikbud.go.id
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai