Anda di halaman 1dari 49

Pencegahan dan

Penanganan Intoleransi pada


Bidang Pendidikan

Dr. Kosasih Ali Abu Bakar, S.Kom., MMSI


Analis Kebijakan Ahli Madya
Ketua Pokja Pencegahan Intoleransi

Pembekalan Mahasiswa
Program Kampus Mengajar ke 7 Tahun 2024
6 Februari 2024

PUSAT PENGUATAN KARAKTER


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
1
Sekilas tentang
Pusat Penguatan Karakter
PUSAT PENGUATAN KARAKTER
27 Desember 2019
(Permendikbud No. 45 tahun 2019, Permendikbud No. 9 tahun 2020, Permendikbudristek No. 28 tahun 2021)

“Tujuan pembentukan lembaga “Sistem pendidikan nasional harus


Pusat Penguatan Karakter adalah mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan
untuk membumikan Pancasila agar yang berkarakter kuat dan berakhlak
dapat dipahami oleh kalangan mulia serta unggul dalam inovasi dan
milenial” teknologi”
Nadiem Anwar Makarim, Raker dengan Komisi X DPR Joko Widodo,
28 Januari 2020 (Sumber: Jawapos) Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan 14 Agustus 2020

Rusprita Putri Utami


Kepala Pusat Penguatan Karakter 3
3
Mandat Puspeka
Pasal PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 28 TAHUN 2021 TENTANG
301-305 ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENDIKBUDRISTEK
“Tentu saja keahlian adalah perlu,
tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan
jiwa yang besar tidak akan mungkin
dapat mencapai tujuannya, inilah
perlunya nation character building”

- Bung Karno

PUSAT PENGUATAN KARAKTER 5


Bagaimana kita bersama-sama
mencerdaskan kehidupan bangsa?
MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Berkualitas
Seluruh pemangku
bagi Seluruh Rakyat
kepentingan Keluarga Masyarakat
pendidikan (termasuk Indonesia
Organisasi Masyarakat, Komunitas lokal,
siswa) menjadi agen dan elemen masyarakat lainnya
Dunia Usaha/
perubahan serta Guru
Industri
memberikan pengaruh Institusi
Pendidikan
dan dukungan
sepenuhnya

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Bangun Karakter Siswa” “Tidak ada Anak yang Tertinggal”

Angka Partisipasi Tinggi Hasil belajar berkualitas Karakter kebangsaan Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjangPSDM1 Memiliki pengetahuan dan keterampilan Menghayati nilai-nilai nasionalisme dan baik secara geografis maupun status sosial
yang relevan, hasil penelitian berkualitas Pancasila, berkesadaran penuh baik dalam ekonomi, dan berkebutuhan khusus/disabilitas
>70% pada jenjang pendidikan tinggi tinggi, >90% tingkat penempatan kerja konteks agama, budaya, dan sejarah

dapat dicapai melalui perbaikan pada:


Kebijakan, Prosedur, dan Kepemimpinan, Masyarakat, Kurikulum, Pedagogi, dan
Infrastruktur dan Teknologi
Pendanaan dan Budaya Asesmen
• Platform pendidikan nasional berbasis • Kontribusi eksternal (pemerintah dan • Kompetensi guru, kepala sekolah, dan • Kurikulum dan asesmen nasional
teknologi swasta) pemerintah daerah
• Infrastuktur sekolah/ kelas masa depan • Mekanisme akreditasi • Program pelatihan dan pengembangan
• Kolaborasi dan pembinaan (lokal dan
• Pembelanjaan anggaran pendidikan yang kompetensi untuk guru yang berkelanjutan
global) antara guru, satuan pendidikan, dan
efektif dan akuntabel
industri
Sumber: Kemendikbud • Otonomi satuan pendidikan

7
Visi Merdeka Belajar

Mewujudkan lingkungan satuan pendidikan


aman, nyaman, dan merdeka dari kekerasan,
termasuk perundungan, intoleransi, dan
kekerasan seksual, serta menjunjung tinggi
keragaman dan inklusivitas demi terwujudnya
SDM Unggul dengan profil Pelajar Pancasila.

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 8


Pencegahan dan Penanganan 3 Dosa Besar Pendidikan

9
Pencegahan dan Penanganan Intoleransi
Tantangan saat ini, 68% satuan perlu dibantu untuk mengoptimalkan Iklim Kebinekaan

Sumber: Presentasi Mendikbudristek dalam Merdeka Belajar Ep.19


Apa itu Intoleransi ?

12
KEKERASAN
Kekerasan adalah setiap perbuatan, tindakan, dan/atau keputusan terhadap seseorang yang berdampak menimbulkan rasa
sakit, luka, atau kematian, penderitaan seksual/reproduksi, berkurang atau tidak berfungsinya sebagian dan/atau
seluruh anggota tubuh secara fisik, intelektual atau mental, hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau
pekerjaan dengan aman dan optimal, hilangnya kesempatan untuk pemenuhan hak asasi manusia, ketakutan, hilangnya
rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, kerugian ekonomi, dan/atau bentuk
kerugian lain yang sejenis. Sumber: Permendikbudristek No. 46 tahun 2023 Pasal 1 ayat (3)

Bentuk kekerasan menurut Permendikbudristek 46/2023 - Pasal 6:

● Kekerasan fisik ● Kekerasan seksual

● Kekerasan psikis ● Diskriminasi dan intoleransi

● Perundungan ● Kebijakan yang mengandung


kekerasan

Video bentuk-bentuk kekerasan: bit.ly/Bentuk-kekerasan


Permendikbudristek PPKSP mendefinisikan kekerasan seksual serta
diskriminasi dan intoleransi untuk mendukung upaya pencegahan dan
penanganan kekerasan
Permendikbudristek PPKSP Pasal 10 - 11:

Tindakan

pembedaan, ●suku/etnis ● warna kulit ●kemampuan


Diskriminasi ●agama ● usia intelektual
pengecualian, atas dasar
dan
pembatasan, identitas ●kepercayaan ● status sosial ●mental
intoleransi
atau pemilihan ●ras ● ekonomi ●sensorik
● jenis kelamin ●serta fisik

Pusat Penguatan Karakter/Kemendikbudristek


fokus kepada Pencegahan Intoleransi

Ekstrimisme/
Intoleransi Eksklusif Radikalisme
Terorisme

Tahapan menuju Terorisme…. 14


Permendikburistek PPKSP menegaskan bentuk diskriminasi dan
intoleransi untuk memudahkan pemahaman bagi publik
Bentuk- bentuk diskriminasi dan intoleransi pada Pasal 11 ayat (2):
a. larangan untuk: b. pemaksaan untuk:
1. menggunakan seragam/pakaian kerja bagi Peserta 1. menggunakan seragam/pakaian kerja bagi Peserta
Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengaturan seragam sekolah undangan mengenai pengaturan seragam sekolah;
maupun seragam Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 2. mengikuti mata pelajaran agama/kepercayaan yang
2. mengikuti mata pelajaran agama/kepercayaan yang diajar oleh Pendidik yang tidak sesuai dengan
diajar oleh Pendidik sesuai dengan agama/kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh
agama/kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh Pemerintah; dan/atau
Pemerintah; dan/atau 3. mengamalkan ajaran agama atau kepercayaan
3. mengamalkan ajaran agama atau kepercayaan yang tidak sesuai keyakinan agama atau
yang sesuai keyakinan agama atau kepercayaan kepercayaan yang dianut oleh Peserta Didik,
yang dianut oleh Peserta Didik, Pendidik, atau Tenaga Pendidik, atau Tenaga Kependidikan;
Kependidikan;

#MerdekaBeragamSetara 15
Permendikburistek PPKSP menegaskan bentuk diskriminasi dan
intoleransi untuk memudahkan pemahaman bagi publik
Bentuk-bentuk diskriminasi dan intoleransi pada Pasal 11 ayat (2):
c. mengistimewakan calon pemimpin/pengurus e. perbuatan mengurangi, menghalangi, atau tidak
organisasi berdasarkan latar belakang identitas memberikan hak atau kebutuhan Peserta Didik, untuk:
tertentu di satuan pendidikan; 1. mengikuti proses penerimaan Peserta Didik;
d. larangan atau pemaksaan kepada Peserta Didik, 2. menggunakan sarana dan prasarana belajar
Pendidik, atau Tenaga Kependidikan untuk: dan/atau akomodasi yang layak;
1. mengikuti atau tidak mengikuti perayaan hari 3. menerima bantuan pendidikan atau beasiswa yang
besar keagamaan yang dilaksanakan di satuan menjadi hak Peserta Didik;
pendidikan yang berbeda dengan agama dan 4. memiliki kesempatan dalam mengikuti kompetisi;
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai 5. memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan
dengan yang diyakininya; dan atau melanjutkan pendidikan pada jenjang
2. memberikan donasi/bantuan dengan alasan latar berikutnya;
belakang suku/etnis, agama, kepercayaan, ras, 6. memperoleh hasil penilaian pembelajaran;
warna kulit, usia, status sosial ekonomi, 7. naik kelas;
kebangsaaan, jenis kelamin, dan/atau kemampuan 8. lulus dari satuan pendidikan;
intelektual, mental, sensorik, serta fisik; 9. mengikuti bimbingan dan konsultasi;
10.memperoleh dokumen pendidikan yang menjadi hak
Peserta Didik;

#MerdekaBeragamSetara 16
Bagaimana Strategi Pencegahan Intoleransi?

17
STRATEGI PENDEKATAN PENCEGAHAN INTOLERANSI

Menguatkan
Nilai Toleransi

Menghargai
Menciptakan Ruang
Perbedaan Sudut
Perjumpaan
Pencegahan Intoleransi Pandang
melalui Mencintai
Keragaman
Menguatkan Empati Keterampilan Abad 21

Menguatkan
Bhineka Tunggal Ika

18
Aspek pencegahan menjadi upaya terbesar dalam mewujudkan satuan pendidikan yang
merdeka dari intoleransi

Sebelum terjadi kekerasan: Jika terjadi kekerasan:

PENCEGAHAN PENANGANAN & PELAPORAN

Melaporkan kekerasan
Menumbuhkan rasa CINTA AKAN KERAGAMAN yang terjadi di satuan
pendidikan melalui kanal
aduan

Dinas Kepala Pendidik dan Peserta Orang Tua Masyarakat


pendidikan sekolah Tenaga didik
Kependidikan

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 19


Empati merupakan kunci untuk menumbuhkan dan menanamkan rasa cinta terhadap
keragaman

Dengan berempati, kita belajar untuk merasakan, memahami, dan Beberapa aspek dalam
memposisikan diri dalam hal perasaan, pemikiran dan pengalaman menciptakan toleransi
berdasarkan The British journal
orang lain. Melatih empati dapat dilakukan dari hal yang paling
of social psychology (2016)
sederhana seperti mendengarkan aktif, mengucapkan terima kasih, dan Journal of personality and
tolong, dan maaf. social psychology (2006):

Pengalaman positif antar


Pengetahuan yang didapat Interaksi Antar kelompok yang berbeda
Kemampuan melalui aktivitas mencari ide
Dasar Kelompok mampu mengikis prasangka
dan memecahkan masalah dan stereotip

Gap generasi dapat disikapi


Kemampuan Pembelajaran dari melalui interaksi, komunikasi
Interaksi Antar
Sosial pengamatan orang lain atau dan terbuka untuk saling
lingkungan sekitar
Usia
memahami ekspektasi

Merangkul semua orang Interaksi budaya dapat


atau kelompok, menerima Interaksi memperkaya keragaman
Inklusivitas keragaman, dan membantu Budaya budaya sebagai kekuatan
sesuai kebutuhan bangsa

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 20


Aktivitas Peta Empati: Rasakan, Pikirkan, Katakan, Lakukan

Refleksi: belajar memahami apa yang dirasakan orang lain hingga meningkatkan rasa
empati dan sikap peduli terhadap orang lain

Guru memberikan empat post-it-notes kepada setiap siswa


dan meminta mereka untuk menuliskan 1 emosi saat Kegiatan Kelas
melihat beragam ekspresi teman-temannya. Lalu
melanjutkan dengan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan
dilakukan. Guru/Instruktur merancang kegiatan yang
menyenangkan dan reflektif untuk mengasah:
Feel Think
Saya sedih saya Saya berpikir
melihat teman saya perlu hadir Rasa empati
murung Kelas untuknya
Kita
Kemampuan menghargai sudut pandang
dan pendapat yang berbeda
Say Do
Saya bertanya apakah Saya mendengarkan Keterampilan berpikir kritis
dia mau bercerita ceritanya dengan aktif

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 21


Gambar apa yang kamu lihat? Perempuan muda atau nenek?

Refleksi: kalau kita benar, belum tentu orang lain salah; hanya sudut pandang yang
berbeda

Kegiatan Kelas

Guru/Instruktur merancang kegiatan yang


menyenangkan dan reflektif untuk mengasah:

Rasa empati

Kemampuan menghargai sudut pandang


dan pendapat yang berbeda

Keterampilan berpikir kritis

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 22


Garis mana yang terlihat lebih panjang? Atas atau bawah?
Refleksi: terkadang yang kita lihat dengan singkat atau di permukaan tidak selalu benar

Kegiatan Kelas

Guru merancang kegiatan yang menyenangkan dan


reflektif untuk mengasah:

Rasa empati

Kemampuan menghargai sudut pandang dan


pendapat yang berbeda

Keterampilan berpikir kritis

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 23


Tidak hanya mencegah kekerasan, rasa cinta terhadap keragaman
mendukung Peserta Didik dalam mengembangkan keterampilan abad Ke-21

Kemampuan Berpikir Kritis Kunci Sukses Abad Ke-21 Komunikasi


Kemampuan menganalisa topik- Kemampuan memberikan dan
topik yang kompleks secara menerima ide serta gagasan
mendalam untuk memecahkan secara efektif menggunakan
masalah dan merefleksikan dalam beragam media, termasuk
kehidupan sehari-hari. teknologi.

Kreativitas Kolaborasi
Kemampuan mengeksplorasi dan Kemampuan bekerja sama untuk
mengimplementasikan ide-ide mencapai tujuan yang sama, yaitu
menggunakan kreativitas dan memecahkan permasalahan yang
sudut pandang yang berbeda. ditemukan.

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 24


#MerdekaBeragamSetara Sumber:
#BersamaCintaiKeragaman Pentingnya Persahabatan
@cerdasberkarakter.kemdikbudri dan Luasnya Pergaulan (2020) 25
APA PESAN DARI VIDEO YANG
BARU SAJA KITA TONTON ?

26
Sebaliknya, tidak mampu mencintai keragaman akan membawa kerugian

Kerugian untuk diri sendiri Kerugian untuk lingkungan

Kesulitan beradaptasi terhadap perubahan Merasa paling benar (eksklusivisme)


Sikap terbuka dan menghargai perbedaan membentuk Menganggap kebenaran hanya dimiliki suatu
pribadi yang mudah menyesuaikan diri terhadap kelompok tertentu memicu perasaan bahkan tindakan
perubahan sebagai bekal masa depan. untuk menyingkirkan kelompok lain yang berbeda.

Kesulitan dalam berkolaborasi Tumbuh prasangka dan stereotip


Kecenderungan untuk menutup diri dari kelompok Keengganan mengenal orang lain akan memicu
berbeda akan menyulitkan dalam berinteraksi, berteman prasangka dan pelabelan buruk terhadap kelompok
dan berkolaborasi dengan orang lain. tertentu yang belum terbukti kebenarannya.

Tidak mampu bersaing di kehidupan bermasyarakat Memicu perundungan dan kekerasan


Berpengetahuan saja tidak akan cukup untuk menghadapi Menanamkan nilai toleransi sedini mungkin akan
tantangan dunia nyata. Intoleransi akan menghambat mencegah menjadi pelaku atau korban kekerasan.
generasi muda dalam berkarya dan mengembangkan diri.

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 27


Mari belajar dari video ini… !

28
Sesi Belajar Video Kebinekaan : Bukan Sekadar Bineka, Tapi Juga Tunggal Ika

Tujuan
● Peserta didik memahami bahwa keragaman ada di kehidupan sehari-hari
● Peserta didik dapat mengidentifikasi keragaman yang ada di kehidupan sehari-hari
● Peserta didik memahami bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk saling tolong-menolong

Pertanyaan Pemantik:
● Bagaimana kita menyikapi keragaman di sekitar kita?

Persiapan: kertas plano, sticky notes, spidol/alat tulis, dan laptop.


Sebelum menonton:

Jam Kegiatan Tujuan Langkah-Langkah Bahan & Alat Spesifik


10 menit Pembukaan Guru mencari ● Guru membagikan sticky notes warna kuning, Sticky notes, Alat tulis, Kertas
tahu hijau, pink (2 warna berbeda) kepada murid plano/Papan tulis
pemahaman ● Guru memberikan pertanyaan kepada murid
dan “Apakah kamu pernah membantu atau dibantu
pengalaman oleh teman yang berbeda latar belakang?”
murid ● Guru meminta murid menulis di sticky notes
tentang tentang pengalaman yang pernah dilakukan:
keragaman warna kuning untuk yang pernah membantu;
warna hijau untuk yang pernah dibantu; dan
warna pink yang belum pernah
membantu/dibantu
● Guru mengklasifikasi jawaban berdasarkan
keragaman identitas dan memberi tahu murid
beberapa kelompok jawaban murid
Saat menonton:

Jam Kegiatan Tujuan Langkah-Langkah Bahan & Alat Spesifik


1 menit Menonton Memantik ● Guru mengajak murid untuk menonton video https://youtu.be/eTJcohtIGcw
video pemahaman murid dengan seksama laptop
terhadap ● Guru meminta murid untuk mencatat* hal menarik layar
keragaman yang ada di dalam video yang akan ditayangkan
● Guru menayangkan video di kelas

Catatan: *boleh mencatat atau mengingat. Jika tidak


memungkinkan untuk tayang di depan, maka dapat
ditayangkan di device masing-masing murid
Sumber: Cerdas Berkarakter: Bukan Sekedar Bineka, tapi juga Tunggal Ika
Setelah menonton:

Jam Kegiatan Tujuan Langkah-Langkah Bahan & Alat Spesifik


10 menit Memaknai Dengan mengeksplorasi tayang ● Minta murid secara berpasangan (atau maksimal 3 orang) tidak ada
tayangan video, murid dapat memahami untuk saling menceritakan hal menarik saat menonton
dan mengidentifikasi: video
● Perbedaan yang ada di ● Murid dapat saling menanggapi dan menambahkan hal
sekitar kita menarik yang dia dapatkan saat menonton video
● Perbedaan bukan
penghalang untuk saling
tolong-menolong
20 menit Diskusi ● Guru mengajak murid untuk kembali fokus ke depan tidak ada
Kelompok ● Guru menawarkan ke murid untuk berbagi hasil diskusi
Besar bersama pasangannya, dengan memperhatikan
keterwakilan hasil pengisian/warna sticky notes yang
ditulis di awal
14 menit Pengayaan ● Guru memberikan pertanyaan kepada murid: tidak ada
o Keragaman apa saja yang ada di dalam video tadi?
o Selain itu, keragaman apa saja yang ada di sekitar kita?
(Murid diminta mengingat pengalaman yang ditulis di
sticky notes)
o Bagaimana kamu memaknai keragaman?
Apa saja Produk-Produk Bineka yang ada
sekarang ini ?
Produk Kebinekaan Pusat Penguatan Karakter

GURU
PRODUK KAMPANYE
MODUL WAWASAN KEBINEKAAN GLOBAL #BersamaCintaiKeragaman
(Penguatan perspektif kebinekaan dari konteks global,
nasional, sekolah, dan personal) • VIDEO EDUKASI: 54 Video, 10,775,505 viewers
(YouTube: Cerdas Berkarakter)
PRODUK/ • INFOGRAFIS: 40, 1,7 juta viewers
(Instagram: @cerdasberkarakter.kemdikbudri)
TOOLS • POSTER CETAK :1532 poster tersebar ke 10 Provinsi

GURU kepada SISWA (PAUD - SMA) ORANG TUA


BUKU PANDUAN ORANG TUA PAUD
BUKU PANDUAN AKTIVITAS KREATIF (Buku panduan bagi orang tua PAUD untuk memperkenalkan
PENGUATAN KEBERAGAMAN keragaman dan toleransi untuk anak usia dini)
(Kumpulan aktivitas sederhana durasi 10-20 KUMPULAN DONGENG PAUDPEDIA
menit untuk melatih empati, menghargai sudut https://bit.ly/dongengpaudpedia
pandang lain, dll)
SISWA SMA/SMK

GURU PANDUAN PROYEK PELAJAR PANCASILA TOPIK


BINEKA TUNGGAL IKA
FORUM BELAJAR KEBINEKAAN (Pembelajaran kokulikuler berbasis proyek untuk mengasah dimensi
(Forum dari guru untuk guru untuk berbagi praktik Profil Pelajar Pancasila, khususnya Kebinekaan Global)
Fasilitator Nasional sebanyak 110 guru SMA/SMK dari 20
baik dan diskusi kendala implementasi kegiatan
provinsi yang kemudian melakukan pengimbasan kepada 1.737
kebinekaan di satuan pendidikan) siswa dari 20 provinsi

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 35


LAMAN KEBINEKAAN: ETALASE PRODUK-PRODUK KEBINEKAAN
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/bersamacintaikeragaman/

36
LAMAN KEBINEKAAN: ETALASE PRODUK-PRODUK KEBINEKAAN
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/bersamacintaikeragaman/

37
Bentuk-bentuk kegiatan pencegahan
intolerasi di lingkungan satuan pendidikan !
Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di
Satuan Pendidikan dan Satuan Tugas (Satgas) di Pemerintah Daerah
Satuan Pendidikan Pemerintah Daerah Kemendikbudristek

1. Pembuatan tata tertib untuk 1. Menetapkan peraturan kepala 1. Membuat kebijakan, POS,
pencegahan kekerasan daerah yang mendukung pedoman & modul yang
2. Pembelajaran tanpa kekerasan pencegahan & penanganan mendukung pencegahan &
Penguatan 3. Membentuk dan memfasilitasi kekerasan penanganan kekerasan
tata kelola tugas tim pencegahan & 2. Alokasi anggaran 2. Alokasi anggaran
penanganan kekerasan (TPPK) 3. Memfasilitasi dan membina 3. Koordinasi lintas sektor
4. Pelibatan warga sekolah (orang satuan pendidikan 4. Monitoring dan evaluasi
tua/wali dll) 4. Membentuk Satuan Tugas

1. Sosialisasi di kegiatan 1. Sosialisasi kebijakan dan 1. Sosialisasi kebijakan


pengenalan lingkungan sekolah & program PPKSP 2. Memberikan pelatihan
Edukasi 2. Menyelenggarakan pelatihan pencegahan dan penanganan
kampanye;
bagi TPPK dan satuan tugas kekerasan
2. Melaksanakan pendidikan
penguatan karakter

1. Memastikan tersedianya sarana 1. Menyediakan sarana dan 1. Memfasilitasi sistem informasi


Penyediaan
dan prasarana yang aman, prasarana yang aman, nyaman & atas data penanganan
sarana dan
nyaman dan ramah disabilitas ramah disabilitas Kekerasan
prasarana
2. Menyediakan kanal aduan 2. Menyediakan kanal aduan 2. Menyediakan kanal aduan

#MerdekaBeragamSetara 39
Tata Cara Penanganan Kekarasan TPPK dan Satgas

Tata cara penanganan kekerasan pada Pasal 39 - 69:


1 Penerimaan laporan 4 Tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
Penyediaan kanal pelaporan 1. Sanksi administratif kepada pelaku
(disesuaikan dengan kapasitas TPPK atau Satuan Tugas): 2. Pemulihan bagi korban
1. surat tertulis 3. Sanksi administratif yang diberikan dari peraturan ini,
2. telepon tidak mengenyampingkan peraturan lain
3. pesan singkat elektronik
4. bentuk pelaporan lain yang memudahkan pelapor

2 Pemeriksaan 5 Pemulihan
1. Pengumpulan bukti 1. Pemulihan sudah dilakukan sejak laporan diterima
2. Analisa hasil pemeriksaan 2. Layanan pemulihan difasilitasi oleh pemerintah daerah

3 Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi


1. Sanksi administratif kepada pelaku;
2. Pemulihan Korban; dan
3. Tindak lanjut keberlanjutan layanan pendidikan

#MerdekaBeragamSetara 40
Dinas Pendidikan dapat mendukung satuan pendidikan membangun budaya
“Bersama Cintai Keragaman” melalui beragam inisiatif

Setiap langkah yang


dilakukan mengacu pada
enam profil Pelajar Pancasila
Mendorong satuan Meningkatkan kapasitas Membuat kegiatan yang
pendidikan membuat sekolah membangun memfasilitasi peserta didik
regulasi tingkat sekolah budaya sekolah, budaya lintas latar belakang
yang membangun budaya kelas, dan organisasi berinteraksi dengan
Bersama Cintai kesiswaan yang inklusif menyenangkan
Keragaman

● Forum praktik baik


● Festival budaya dengan
antar sekolah
kepanitiaan siswa antar
● Pelatihan membuat
● Melakukan sekolah lintas agama
Proyek Pelajar
pemantauan lewat ● Olahraga persahabatan
Pancasila
pengawas sekolah antar sekolah (tim
● Pelatihan guru untuk
campuran dari sekolah
membangun sekolah
yang berbeda)
damai

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 41


Kepala Sekolah perlu mendorong terbangunnya budaya “Bersama Cintai Keragaman”
di satuan pendidikan melalui berbagai inisiatif

Setiap langkah yang


dilakukan mengacu pada
enam Profil Pelajar Pancasila

Membuat regulasi dan Mengadakan pelatihan Mendorong pelaksanaan


menyampaikan pesan dan peningkatan kegiatan inklusif atau yang
cintai keragaman di kapasitas untuk pendidik membuka ruang
sekolah dan peserta didik perjumpaan yang positif

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 42


Pendidik dan Tenaga Kependidikan perlu mendorong terbangunnya budaya
“Bersama Cintai Keragaman” di satuan pendidikan melalui berbagai inisiatif

Setiap langkah yang


dilakukan mengacu pada
enam Profil Pelajar Pancasila

Mengikuti Pelatihan Merancang Proyek Profil Merancang Kegiatan


Wawasan Kebinekaan Pelajar Pancasila Kreatif Kelas yang
Global menyenangkan dan
mengasah empati

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 43


Orang tua dapat turut membangun budaya “Bersama Cintai Keragaman” melalui
berbagai inisiatif

Setiap langkah yang


dilakukan mengacu pada
enam Profil Pelajar Pancasila

Menyediakan ruang Menjadi contoh bagi Mengenalkan


aman untuk anak melalui aktivitas perbedaan di
pemenuhan sehari-hari lingkungan rumah
kebutuhan emosional melalui kegiatan
anak sehari-hari yang
menyenangkan

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 44


Peserta Didik dapat mendukung satuan pendidikan membangun budaya “Bersama
Cintai Keragaman” melalui berbagai inisiatif

Setiap langkah yang


dilakukan mengacu pada
enam Profil Pelajar Pancasila

Mengikuti program untuk Meningkatkan rasa Menjadi bagian dari


peserta didik yang keingintahuan dan kampanye “Bersama
menumbuhkan kecintaan berpikir kritis Cintai Keragaman”
terhadap keberagaman melalui media sosial

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 45


Jika terjadi kekerasan, satuan pendidikan harus melakukan penanganan dan pelaporan

Penanganan Pelaporan

Mendengarkan dan menanggapi cerita Apabila terjadi temuan kasus, wajib melaporkan kepada pihak
korban dengan serius dan berkomunikasi sekolah seperti wali kelas, guru BK, pembina organisasi, atau
aktif dua arah tanpa menghakimi atau pun Kepala Sekolah. Bila tidak tertangani pihak sekolah, laporkan
mengintimidasi. via: https://kemdikbud.lapor.go.id/

Meyakinkan korban bahwa sumber


diskriminasi/intoleransi bukan berasal dari
identitas atau keragaman yang dimiliki oleh
korban, melainkan tindakan pelaku yang
tidak dapat dibenarkan.

Membantu korban untuk mendapatkan Perhatikan kolom-kolom yang perlu diisi:


pendampingan dari profesional atau orang Wajib: Opsional:
dewasa seperti wali kelas, guru BK, ● Judul Laporan ● Instansi Tujuan
● Isi Kejadian ● Kategori Laporan
pembina organisasi, atau praktisi ahli, hanya
● Tanggal Kejadian ● Anonim & Rahasia
jika korban bersedia. ● Lokasi Kejadian ● Lampiran

#MerdekaBeragamSetara #BersamaCintaiKeragaman @cerdasberkarakter.kemdikbudri 46


Dengan Terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila maka akan
menuntaskan 3 Dosa Besar
Pendidikan
48
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai