Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK 6

MATA KULIAH TEORI DAN PROSES KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Izzah Syamilah 22103254039

Ashadatul Zahra 22103254036

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
1. Pendidikan berkualitas untuk semua (universal quality education), yaitu akses
yang lebih merata terhadap pendidikan yang berkualitas untuk semua;

a. Analisis isu-isu tersebut berdasarkan karakteristiknya


- interdependence, dalam hal ini Pendidikan di Indonesia belum merata karena
dipengaruhi beberepa kebijakan terkait pendidikan itu sendiri yaitubminimnya
sumber daya masyarakat (SDM) untuk menjadi pendidik, rendahnya kualitas
guru, dan kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang untuk pendidikan.

- Subjectivity, Dalam hal ini factor eksternal yang menyebabkan Pendidikan di


Indonesia belum merata adalah karena factor kemiskinan, banyak anak-anak
yang masih dibawah umur berkerja untuk membantu ekonomi keluarganya yang
mengakibatkan mereka terhambat sekolahnya

- Artificial, Dalam hal ini faktor yang menyebabkan pendidikan di Indonesia


kurang merata adalah Pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan
daya tampung dan kapasitas pendidikan tersebut, terus bertumbuhnya tingkat
populasi juga terjadinya pemahaman ,kesadaran,dan persepsi sebagian besar
masyarakat terhadap esensi pendidikan bagi kehidupan setiap orang.

- Dynamics, Karena Pendidikan di Indonesia yg belum merata pemerintah


diharapkan membuat kebijakan tentang satu kartu keluarga satu
beasiswasamapai tingkat perguruan tinggi/sarjana. Pemerintah membangun
sekolah-sekolah di beberapa daerah terpencil yang mudah di akses, Pemerintah
diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas guru di Indonesia, Pemerintah
diharapkan sering memantau daerah-daerah terpencil yang belum
mendapatkan pendidikan dengan semestinya

b. Berdasarkan jenis hierarki masalahnya, Isu ini termasuk kedalam major issues
atau issue utama, karena pendidikan berkualitas untuk semua yaitu akses yang
lebih merata terhadap pendidikan yang berkualitas untuk semua itu ruang
lingkupnya untuk seluruh elemen dan masyarat Indonesia diseluruh wilayah,
yang harus secepatnya diselesaikan. Jika isu ini berlanjut akan menyebabkan
dampak yang mengancam.

c. Isu ini termasuk kedalam moderately structured

Elemen Struktur Masalah


Agak sederhana
Pengambilan Keputusan Pemereintah pusat, pemerintah daerah, dan
sekolah terkait
Alternatif menyediakan sekolah gratis mulai dari
Sekolah Dasar (SD) hingga Sekola
Menengah Tengah (SMP), membangun
sarana dan prasarana yang memadai
termasuk sarana olahraga untuk setiap
sekolah baik yang di perkotaan maupun
pedesaan sesuai kebutuhannya, memberikan
kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari
keluarga yang tidak mampu, dan yang
terakhir memberikan subsidi untuk sekolah
swasta yang diprioritaskan pada daerah-
daerah yang kemampuan ekonominya
lemah.
Kegunaan (Nilai) Pemeretaan kualitas pendidikan di Indonesia
untuk seua tingkatan dan wilayah
Hasil Tidak pasti
Probabilitas Tidak dapat dihitung

2. Teknologi digital dalam pendidikan (digital technology in education), yaitu


peningkatan akses dan pemanfaatan teknologi yang tepat untuk mengatasi
kehilangan pembelajaran (learning loss) dan mengakselerasi kualitas
pendidikan, sehingga terpenuhinya akses, kualitas, dan keadilan sosial di
bidang pendidikan;

a. Analisis isu-isu tersebut berdasarkan karakteristiknya


- interdependence, dalam hal ini Permasalahan dalam Perkembangan Teknologi
Pendidikan di Indonesia yaitu Kurangnya infrastruktur telekomunikasi dan
perangkat hukum yang mengaturnya, sehingga masih banyak siswa, guru, dan
sekolah yang memanfaatkan teknologi digital dalam pendidikan

- Subjectivity, Dalam hal ini factor eksternal yang menyebabkan Permasalahan


dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia yaitu karena Mahalnya
biaya TIK dan penggunaan fasilitas TIK, sedangkan fasilitas bantuan dari
pemerintah belum merata

- Artificial, Dalam hal ini faktor yang menyebabkan Permasalahan dalam


Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia yaitu karena siswa dan guru
khususnya didesa2 pelosok masih banyak yang tidak memiliki keterampilan
dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan belajar
mengajar

- Dynamics, Guru dan siswa sebaiknya memiliki akses terhadap teknologi digital
dan internet dalam kelas, sekolah, maupun lembaga pendidikan.Tersedianya
materi yang berkualitas, bermanfaat, dan menyenangkan dari guru kepada siswa.
Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-
alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan belajar mengajar.Tersedianya
dana yang cukup dari sekolah untuk menyediakan, mengembangkan dan
merawat sarana prasarana TIK. Adanya kemauan dan dukungan dari semua
pihak, yaitu kepala sekolah, guru, wali peserta didik, serta peserta didik itu
sendiri.

b. Berdasarkan jenis hierarki masalahnya, Isu ini termasuk kedalam major issues
atau issue utama, karena peningkatan teknologi digital dalam pendidikan sangat
penting untuk mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss) dan
mengakselerasi kualitas pendidikan, sehingga terpenuhinya akses, kualitas, dan
keadilan sosial di bidang pendidikan

c. Isu ini termasuk kedalam moderately structured


Elemen Struktur Masalah
Agak sederhana
Pengambilan Keputusan Pemereintah pusat, pemerintah daerah, dan
sekolah terkait
Alternatif guru harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam menggunakan alat-alat
dan sumber-sumber digital dalam kegiatan
belajar mengajar. Tersedianya dana yang
cukup dari sekolah untuk menyediakan,
mengembangkan dan merawat sarana
prasarana TIK. Adanya kemauan dan
dukungan dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, wali peserta didik, serta
peserta didik itu sendiri.

Kegunaan (Nilai) peningkatan teknologi digital dalam


pendidikan dalam mengatasi kehilangan
pembelajaran (learning loss) dan
mengakselerasi kualitas pendidikan,
sehingga terpenuhinya akses, kualitas, dan
keadilan sosial di bidang pendidikan
Hasil Tidak pasti
Probabilitas Tidak dapat dihitung

3. Solidaritas dan kemitraan (solidarity and partnership), yaitu kolaborasi dan


gotong royong lintas negara serta lintas sektor untuk meningkatkan akses dan
kualitas pendidikan

4. masa depan dunia kerja pasca-Covid-19 (the future of work post-Covid-19),


yaitu pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan kebutuhan dunia
kerja pascapandemi Covid-19
Struktur Masalah
Elemen
Sederhana Agak Rumit
Sederhana
Adanya gebrakan-gebrakan baru - - Kebijakan ini harus di
oleh pemerintah khususnya dari dukung oleh semua pihak
kemendikbudristek dalam dan semua elemen agar
mempebaiki sitem Pendidikan saat bisa untuk mencapainya.
ini dan untuk mengakselerasi Karena jika salah satu
kualitas Pendidikan terlebih pasca pihak saja yang bekerja
pandemi ini. dalam pertemuan G20 maka akan sulit untuk
EdWG dengan seluruh negara mencapai hasil.
anggotanya untuk kerjasama dalam
membangun Pendidikan yang
berkualitas guna membangun
membangun bangsa dan negara.
Ada 4 poin yang menjadi prioritas
Pendidikan yaitu :
1. Pendidikan yang berkualitas
untuk semua
2. Teknologi digital dalam
Pendidikan (peningkatan
dan pemanfaatan teknologi
yang tepat agar tidak
kehilangan
pembelajaran/learning loss
3. Solidaritas dan kemitraan
(kolaborasi dan gotong
royong lintas negara serta
lintas sector)
4. Masa depan dunia kerja
pasca Covid-19 (pend.harus
dapat menjawab tantangan
dan kebutuhan dunia kerja)

Dari 4 isu diatas


bahwasanya jika dilihat dai
segi karakteristik
artificiality Indonesia
mampu menerapkan
kecerdasan artifisial yang
dapat membantu
pemerintah dalam
mengembangkan standar
dan kerangka kerja
tatakelola untuk
mengakselerasi
pertumbuhan negara.
Kecerdasan artifisial atau
artificialy ini juga
disesuaikan dengan nilai-
nilai Pancasila dan dapat
bertanggung jawab.

Lalu jika dilihat dari karakteristik


instability isu-isu yang diangkat
pada G20 EdWG juga harus dikaji
hal-hal yang akan mempengaruhi
ketidakstabilannya, yakni
masyarakat Indonesia belum
teredukasi denga baik, minimnya
kemampuan lulusan sarjana, masih
sedikit jumlahnya tenaga ahli,
dosen dan juga professor ang ada di
Indonesia saat ini, lalu belum
cukup insentif untuk
pengembangan kapasitas
Pendidikan atau pelatihan-pelatihan
yang leih spesifik dll.

Alternatif dari isu-isu tersebut - - Isu ini tidak hanya


terbatas hanya gencar
pada pemerintah saja
khusunya
kemendikbudristek,
namun juga harus di
dorong dan di bantu
secara bersama-sama oleh
semua elemen.
Kebijakan ini adalah suatu - - Dari para pembuat
kebijakan yang apabila berhasil keputusan/kebijakan itu
diimlementasikan akan sendiri yang bisa
memberikan dampak yang sangat menimbulkan petentangan
luar bisa bagi negara Indonesia dari kebijakan-kebijakan
yang dibuat
Hasil - - Hasilnya tidak dapat
diketahui
Probabilitas - - Tidak dapat dihitung

Jenis Hierarkinya :

1) Functional issues
- Pada prioritas program Pendidikan ini pada dasarnya membutuhkan anggaran-
anggaran yang dapat membantu menjalankan program tersebut, dan kira-kira
anggaran berapakah yang diperlukan dalam program ini?
- Lalu bagaimana strategi, cara ataupun usaha untuk memperolehnya?

2) Minor Issues
- Apakah individu yang berperan di dalamnya
Link referensi tambahan:

https://indonesia.go.id/g20/kategori/kabar-terkini-g20/4441/kemendikbudristek-fokus-
empat-agenda-prioritas-dalam-g20?lang=1

Anda mungkin juga menyukai