Anda di halaman 1dari 8

Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. x No.

x (2021)

Asatiza :Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2721-0723 | E-ISSN: 2716-3202
https://ejournal.stai-tbh.ac.id/index.php/asatiza

Model Pendidikan Literasi Digital Di Lingkungan Sekolah


*Meutia Kamila1,a, Isna Selviana 2,b, Alifatul ulayya Mahardika3,b, Naila Nabila4,c, Nur
Azizah5,d, Muhammad Faiz Wahyudin6,e
1, 2
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah,
Indonesia
a
2203096056@student.walisongo.ac.id, b2203096063@student.walisongo.ac.id,
c
2203096046@student.walisongo.ac.id, d2203096082@student.walisongo.ac.id dst

INFORMASI Abstract
ARTIKEL In the millennial era like today, the use of digital media is increasingly
massive, students and teachers are active users. Research on digital
Histori Artikel: literacy competence in the school environment is still relatively small.
Diterima : 00/00/2021 The subjects of this study were teachers and students in the Malang
Direvisi : 00/00/2021 district school environment. This research uses qualitative methods with a
Disetujui : 00/00/2021 case study approach. The findings obtained in this study are the
Diterbitkan : 00/00/2021 importance of digital literacy competency learning programs among
Keywords: teachers and students that have a positive impact on understanding and
Abstrak dalam Bahasa skills in using digital media, especially for educational media. This
Inggris program contributes well to teachers and learners. In the training process,
not all participants have digital literacy skills, so some teachers and
Kata Kunci: students do not understand how to effectively utilize digital information
Maksimal 5 kata media. Therefore, digital literacy learning needs to be applied because it
kunci, pisahkan is a practical solution to build digital literacy competencies for teachers
dengan koma ; dan and students, in order to form human resources that have character in
urutan abjad yang advancing education in Indonesia.
menjadi kata/ulasan Keywords; Education, School, Millennial, Skills, Students
penting dari artikel. Abstrak
Jika menggunakan Di era milenial seperti saat ini penggunaan media digital semakin
singkatan, gunakanlah massive, kalangan pelajar dan guru merupakan pengguna aktif. Penelitian
singkatan yang sudah mengenai kompetensi literasi digital dilingkungan sekolah masih
popular pada bidang tergolong sedikit. Subyek dari penelitian ini adalah para guru dan pelajar
kajian. dilingkungan sekolah kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan
DOI:  metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Temuan yang diperoleh
https://doi.org/ dalam penelitian ini adalah pentingnya program pembelajaran
10.46963/ kompetensi literasi digital dikalangan guru dan pelajar yang memberikan
asatiza.vxxx.xxx dampak positif bagi pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan
media digital khususnya untuk media pendidikan. Program ini
*Correspondence memberikan kontribusi yang baik bagi guru dan pelajar. Pada proses
Author: pelatihan para peserta belum semuanya memilki keterampilan literasi
email korespondensi digital, sehingga beberapa guru dan pelajar ada yang belum paham cara
efektif dalam memanfaatkan media informasi digital. Oleh karena itu
pembelajaran literasi digital perlu diterapkan karena merupakan solusi
praktis untuk membangun kompetensi literasi digital bagi guru dan
pelajar, agar terbentuk SDM yang memiliki karakter dalam memajukan
pendidikan di Indonesia.
Kata Kunci; Pendidikan, Sekolah, Milenial, Keterampilan, Siswa
.

Editorial Address: Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan


Jl. Gerilya No. 12 Tembilahan Barat, Riau Indonesia 29213
Mail: asatiza@stai-tbh.ac.id | 1
Implementasi Pilar-Pilar Pendidikan UNESCO
Cindy Priscilla & Deddy Yusuf Yudhyarta

PENDAHULUAN informasi dan internet saat ini membuat


Kemajuan teknologi informasi pendidikan mudah mengakses semua
komunikasi saat ini tidak hanya pembelajaran. Kemudian Paul Gilster
memberikan dampak yang positif tetapi juga mengemukakan bahwa literasi
juga memberikan dampak yang negatif. digital merupakan kemampuan
Penyampaian informasi yang begitu menggunakan teknologi dan innformasi
cepat, setiap orang mudah melalui digital yang secara efisien dan
memproduksi informasi, dan informasi efektif dalam berbagai konteks : karier,
tersebut melalui beberapa media sosial akademik. Kemudian Bawden
seperti instagram, facebook,twitter, menambahkan pemahaman baru tentang
ataupun pesan telpon genggam seperti, literasi digital yang berakar pada literasi
whatsapp dan lain sebagainya. yang komputer dan literasi informasi. (Pratama
tidak dapat difilter dengan baik. et al., 2019)
Komunikasi yang dikeluarkan baik Pendidikan merupakan usaha yang
orang perorangan maupun badan usaha dilakukan untuk memanusiakan manusia,
melalui media sosial dan elektronik ketika dengan membentuk karakter sehingga
telah terkirim dan dibaca oleh banyak menjadi pribadi yang berguna dan
orang dapat mempengaruhi emosi, membawa perubahan-perubahan baru
perasaan,pikiran bahkan tindakan serta lebih memiliki keunggulan budaya
seseorang atau kelompok.Sangat intelektual. Jadi pendidikan adalah
disayangkan apabila informasi yang pembelajar, atau sekelompok orang dari
disampaikan tersebut adalah informasi generasi ke generasi diberikan pengajaran
yang tidak akurat terlebih informasi atau pelatihan-pelatihan.
tersebut adalah informasi bohong
dengan judul yang sangat provokatif METODE
mengiring pembaca dan penerima Dalam penelitian ini, metode yang
kepada opini yang negatif dan tindakan digunakan adalah metode penelitian
kekerasan. Opini negatif, fitnah, penyebar kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
kebencian yang diterima dan menyerang Penelitian kualitatif merupakan salah satu
pihak ataupun membuat orang menjadi metode penelitian yang bersifat deskriptif
takut, terancam dan dapat merugikan dan cenderung mencari sebuah makna
pihak yang diberitakan sehingga dari data yang didapatkan dari hasil
dapat merusak reputasi dan sebuah penelitian. pendekatan studi kasus
menimbulkan kerugian materi. ini merupakan jenis pendekatan yang
Penelitian ini bertujuan untuk digunakan untuk menyelidiki dan
mengetahui pengaruh adanya literasi memahami sebuah kejadian atau masalah
digital khususnya di lingkungan sekolah. yang telah terjadi dengan mengumpulkan
Perlu kita ketahui bahwa dizaman berbagai macam informasi yang
sekarang hampir semua sekolah di kemudian diolah untuk mendapatkan
Indonesia sudah menggunakan alat sebuah solusi agar masalah yang
teknologi. Dengan kemajuna teknologi diungkap dapat terselesaikan. 

Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. x No. x (2021)


| 2 This is an open access article under CC by SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)
Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2021)

Asatiza :Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2721-0723 | E-ISSN: 2716-3202

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk B. Indikator Literasi Digital di Sekolah
mengetahui pengaruh, definisi literasi
digital, dan bagaimana dampaknya dalam 1. Basis Kelas
Pendidikan. (a) Jumlah pelatihan literasi digital yang
diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN tenaga kependidikan. (b) Intensitas
Generasi Z atau dikenal dengan penerapan dan pemanfaatan literasi
Post Millenial (1995-2010) adalah digital dalam kegiatan pembelajaran. (c)
generasi internet yang kehidupannya Tingkat pemahaman kepala sekolah,
banyak berinteraksi dengan dunia maya guru, tenaga kependidikan, dan siswa
serta penggunaan smartphone dan dalam menggunakan media digital dan
generasi Alpha adalah generasi yang pada internet.
tahun 2010-2025 yang melakukan
2. Basis Budaya Sekolah
pekerjaan serba digital, dan senang
dengan teknologi. Kekhawatiran yang (a) Jumlah dan variasi bacaan dan alat
menyertai 2 generasi ini adalah dampak peraga berbasis digital. (b) Frekuaensi
buruk perkembangan digital. Banyak peminjaman buku bertema digital. (c)
remaja terjerat dalam perilaku internet Jumlah kegiatan di sekolah yang
yang tidak sehat seperti mengunjungi memanfaatkan teknologi dan informasi.
situs yang berkonten negatif. Selain itu, (d) jumlah kebijakn sekolah tentang
pemakaian internet secara berlebihan penggunaan dan pemanfaatan teknologi
demi mencari konten hiburan informasi dan komunikasi di lingkunagn
dibandingkan dengan konten edukatif sekolah. (e) Tingkat pemanfaatan dan
dapat membuat minat belajar siswa peneraapan teknologi informasi dan
menjadi menurun. Anak usia sekolah komunikasi dalam hal layanan sekolah
yang kerap berinteraksi menggunakan (misalnya, repor-e, pengelolaan
internet juga rentan akan perusak keuangan, dapodik, pemanfaatan data
ekosistem digital seperti berita palsu, siswa, profil sekolah, dsb). (f) Jumlah
ujaran kebencian, pencurian data, dan penyajian informasi sekolah dengan
perundungan di dunia maya. Yang paling menggunakan media digital atau situs
membahayakan adalah internet dapat laman (website).
mengakibatkan kecanduan dan sulitnya
mengatur waktu sehingga berakibat pada C. Indikator Literasi Digital Pelajar
kesehatan fisik dan mental. Di sisi lain,
Jisc menekankan bahwa literasi
perkembangan teknologi informasi yang
digital bergantung pada konteks dan
canggih memberikan prospek, contohnya
menyarankan literasi digital tujuh elemen
peluang bisnis yang terbuka lebar, dan
model: literasi media, literasi informasi,
tersedianya lapangan kerja baru dengan
beasiswa digital, keterampilan belajar,
basis digital.(Laela, 2022)
komunikasi dan kolaborasi, karir dan

© 2021 Editorial Address: asatiza@stai-tbh.ac.id


Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
Jl. Gerilya No. 12 Tembilahan Barat, Riau Indonesia 29213 | 3
Implementasi Pilar-Pilar Pendidikan UNESCO
Cindy Priscilla & Deddy Yusuf Yudhyarta

identifikasi manajemen, dan literasi TIK pembelajaran digital ini menggunakan


(Tang & Chaw, 2016) media berupa alat-alat teknologi,
contohnya penggunaan telepon genggam
Terdapat 4 pilar indikator literasi atau Handphone, penggunaan laptop atau
digital, yaitu: computer serta perangkat-perangkat
digital lainnya yang biasa digunakan di
1. Etika Digital. Etika digital artinya dalam proses pembelajaran yang
kemampuan individu untuk diberikan oleh pendidik.
memahami, menyesuaikan diri,
dan juga menerapkan etika digital Fadel menuturkan yang dikutip dari
atau netiquet saat memanfaatkan Nusantara (2018:6) pembelajaran abad 21
dunia digital. berorientasi pada gaya hidup digital, alat
2. Budaya Digital. Budaya digital ini berfikir, penelitian pembelajaran dan cara
merupakan hasil kreasi dan karya kerja pengetahuan. Selain itu Munir
manusia dengan berbasis (2017:5), mengemukakan pembelajaran
teknologi internet. Biasanya digital menerapkan sistem pembelajaran
tercermin melalui cara manusia yang tidak berlangsung dalam suatu
berinteraksi, berperilaku, berpikir, tempat saja, sehingga tidak ada interaksi
dan juga berkomunikasi di dunia langsung secara tatap muka antara
digital. pengajar dan pembelajarnya. Efek yang
3. Keterampilan Digital. dapat dilihat secara kasat mata dari
Keterampilan digital yaitu berkembanganya teknologi/digital di era
kemampuan yang secara efektif ini adalah merupakan sebuah kebutuhan
dapat mengevaluasi dan membuat sehingga mekanisme pembelajaran secara
informasi dengan menggunakan berbasis digital dan sudah merupakan
berbagai teknologi digital. suatu keharusan terhadap setiap insan
4. Keamanan Digital. Pilar pendidikan.(Hadayani et al., 2020)
keamanan digital ini adalah E. Tafsir Surah Almujadalah Ayat 11
aktivitas untuk mengamankan
kegiatan digital, salah satunya hubungan antara al-Quran dan ilmu
melalui penggunaan password dan pengetahuan ibarat membahas tentang
pemahaman mengenai OTP pada teori relavitas atau bahasan tentang luar
istilah cyber security. angkasa, misalnya: ilmu komputer
D. Model Pendidikan Literasi Digital di tercantum dalam al-Quran akan tetapi
Lingkungan Sekolah yang lebih penting adakah satu ayat al-
Model pembelaran digital adalah pola Quran yang menghalangi kemajuan ilmu
atau prosedur pembelajaran yang lebih pengetahuan atau sebaliknya, serta
mayoritas melakukan kegiatan adakah satu ayat al-Quran yang
pembelajaran berbasis teknologi dan dari bertentangan dengan hasil kemajuan
hasil yang didapatkan berupa informasi ilmiah yang telah teruji kebenarannya?
tersebut, itulah yang dijadikan sebagai
Dengan kata lain, meletakkannya pada
bahan materi ajar dalam proses
sisi “social psychoogy” (psikologi soial)
pembelajaran yang di lakukan. Model

Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. x No. x (2021)


| 4 This is an open access article under CC by SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)
Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2021)

Asatiza :Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2721-0723 | E-ISSN: 2716-3202

bukan pada sisi “history of scientific Arti dari Surah Al-Mijadalah ayat
progress” (sejarah perkembangan ilmu 11 :
pengetahuan). Pandangan Al-Quran
tentang ilmu teknologi dapat diketahui “Hai orang-orang beriman apabila kamu
prinsip-prinsipnya dari wahyu pertama dikatakan kepadamu: "Berlapang-
yang diterima oleh nabi Muhammad lapanglah dalam majlis", Maka
SAW. Pada surah Al-‘alaq ayat 1-5 lapangkanlah niscaya Allah akan
sebagai wahyu pertama itu tidak memberi kelapangan untukmu. dan
menjelaskan apa yang dibaca, karena al- apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Quran menghendaki apa saja yang dibaca Maka berdirilah, niscaya Allah akan
umatnya untuk membaca apa saja selama meninggikan orangorang yang beriman
bacaan itu didasarkan pada bismi Rabbik, di antaramu dan orang-orang yang
yakni bermanfaat bagi kesejahteraan dan diberi ilmu pengetahuan beberapa
kehidupan manusia. Hal ini mengandung derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
pengertian bahwa objek perintah iqra yang kamu kerjakan”(QS. Al-mujadalah,
mencakup segala sesuatu yang dapat 58 : 11).
dijangkau oleh akal pikiran manusia. Penafsiran Mufasir Penafsiran
Surah Al-Mujadalah ayat 11 ini menurut Al-Imam Ibnu Katsir ( Tafsir
memberikan gambaran tentang perintah Ibnu Katsir )
bagi setiap manusia untuk menjaga adab Allah berfirman seraya mendidik hamba-
sopan santun dalam suatu majlis hambaNya yang beriman seraya
pertemuan dan adab sopan santun memerintahkan kepada mereka untuk
terhadap Rasulullah SAW. Surah Al- saling berbuat baik kepada sesama
Mujadalah merupakan salah satu surah mereka didalam suatu majelis: “Hai
dalam al-Qur’an dengan jumlah 22 ayat. orang-orang yang beriman, apabila
Surat ini turun di Madinah. Surah ini dikatakan kepadamu: “Berlapang-
diturunkan sesudah surat Al-Munaafiqun lapanglah dalam majelis. Maka
(Burhanudin: 73). Surah ini termasuk lapangkanlah niscaya Allah akan
golongan surat madaniyah. Surat ini memberi kelapangan untukmu“, yang
dinamai “al-Mujadalah” (wanita yang demikian itu karena balasan itu sesuai
mengajukan gugatan), karena pada awal dengan perbuatan, sebagaimana
surat ini disebutkan bantahan seorang ditegaskan didalam suatu hadist shahih
wanita. Dan dinamai juga “al-Mujadalah” yang artinya: “Barang siapa membangun
yang berarti perbantahan. Pada ayat 11 masjid karena Allah, maka Allah akan
menerangkan bahwa Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di
meninggikan derajat orang-orang yang syurga.” Dan dalam hadist lain
beriman dan orang-orang yang berilmu disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:
beberapa derajat. (Hadayani et al., 2020) “Barang siapa memberikan kemudahan
kepada orang yang ada dalam kesulitan,

© 2021 Editorial Address: asatiza@stai-tbh.ac.id


Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
Jl. Gerilya No. 12 Tembilahan Barat, Riau Indonesia 29213 | 5
Implementasi Pilar-Pilar Pendidikan UNESCO
Cindy Priscilla & Deddy Yusuf Yudhyarta

maka Allah akan memberikan kemudahan mereka mengetahui ketidak sukaan


di dunia dan di akhirat. Dan Allah beliau terhadap hal tersebut.” Dan dalam
senantiasa membantu seorang hamba hadist yang diriwayatkan dalam kitab as-
selama itu terus membantu saudaranya.” shunah, bahwa Rasulullah senantiasa
duduk diujung majelis, tetapi tempat di
Para ahli fiqih berbeda pendapat tentang mana beliau duduk itu selalu menjadi
boleh tidaknya berdiri untuk menyambut pusat perhatiaan majelis. para pejabat
orang yang datang. Perbedaan pendapat duduk sesuai dengan kedudukan mereka.
ini terbagi menjadi beberapa pendapat. Abu bakar duduk disebelah kanan beliau,
Ada diantara mereka yang memberikan sedangkan ‘Umar duduk disebelah kiri
keringanan untuk berdiri dengan beliau. Dan sering kali ‘Utsman dan ‘Ali
berlandaskan pada hadits: “berdirilah berada di hadapan beliau. Sebab,
kalian untuk menyambut pemimpin keduanya termaksud guru tulis yang
kalian” Ada juga yang melarang berdiri menulis wahyu dan beliau memang
menyambut orang yang datang dengan menyuruh keduanya melakukan hal
berdasarkan hadits ini: “Barang siapa tersebut. Sebagaimana yang diriwayatkan
yang suka disambut oleh orang-orang oleh imam muslim dari Abu Mas’ud,
dengan berdiri, maka hendaklah ia bahwa Rasulullah bersabda: “Hendaklah
menduduki tempatnya di Neraka.” Dan orang-orang yang sabar dan berfikir luas
diantara mereka ada juga yang merinci, duduk didekatku, kemudian disusul oleh
dimana mereka ini mengatakan, orang-orang berikutnya.” Yang tidak lain
dibolehkannya menyambut orang yang itu supaya mereka dapat memahami apa
datang dari perjalanan jauh atau yang beliau sampaikan. Imam Ahmad
seseorang pejabat di dalam kekuasaannya. meriwayatkan dari Abu Mas’ud, ia
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh kisah bercerita bahwa Rasulullah senantiasa
Sa’ad bin Mu’adz, yaitu yang merupakan mengusap pundak-pundak kami dalam
pejabat di Bani Quraizhah, dimana ia shalat seraya mengatakan: “Luruskan dan
diminta nabi untuk datang. Ketika ia tiba, janganlah kalian berselisih yang
Rasulullah berkata kepada kaum menyebabkan hati kalian pun
muslimin: “Berdirilah kalian menyambut terceraiberai. Hendaklah orang-orang
pemimpin kalian”. Hal itu dimaksudkan yang sabar lagi berfikir luas menempati
untuk menguatkan posisi Sa’ad dalam tempat setelahku, kemudian disusul oleh
kedudukannya. Adapun menyambut orang-orang setelahnya, dan setelah itu
orang-orang yang datang dengan berdiri orang-orang setelahnya.” Abu mas’ud
itu sebagai suatu kebiasaan, maka hal itu mengatakan: ”Sedangkan kalian
merupakan syi’ar non Islam. Dan dalam sekarang ini lebih parah
beberapa kitab as-Sunan disebutkan: perselisihannya“. Demikian hadist yang
“Tidak ada seorangpun yang lebih diriwayatkan oleh Muslim dan beberapa
dicintai oleh para Sahabat Nabi selain penulis kitab as-Sunah kecuali at-
Rasulullah sendiri. Dan jika beliau Tharmidzi melalaui beberapa jalan dari
datang, mereka tidak berdiri untuk al-A’masy. Jika demikian perintah
menyambut kedatangan beliau karena

Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. x No. x (2021)


| 6 This is an open access article under CC by SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)
Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2021)

Asatiza :Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2721-0723 | E-ISSN: 2716-3202

Rasulullah kepada sahabatnya dalam hasil yang didapatkan berupa informasi


shalat. Yaitu supaya orang-orang yang tersebut, itulah yang dijadikan sebagai
berakal berilmu menempati posisi setelah bahan materi ajar dalam proses
beliau, maka di luar shalat sudah pasti pembelajaran yang di lakukan. Model
lebih dari itu.(Hadayani et al., 2020) pembelajaran digital ini menggunakan
media berupa alat-alat teknologi,
SIMPULAN contohnya penggunaan telepon genggam
Generasi Z atau dikenal dengan Post atau Handphone, penggunaan laptop atau
Millenial (1995-2010) adalah generasi computer serta perangkat-perangkat
internet yang kehidupannya banyak digital lainnya yang biasa digunakan di
berinteraksi dengan dunia maya serta dalam proses pembelajaran yang
penggunaan smartphone dan generasi diberikan oleh pendidik. Selain itu Munir
Alpha adalah generasi yang pada tahun (2017:5), mengemukakan pembelajaran
2010-2025 yang melakukan pekerjaan digital menerapkan sistem pembelajaran
serba digital, dan senang dengan yang tidak berlangsung dalam suatu
teknologi. Di sisi lain, perkembangan tempat saja, sehingga tidak ada interaksi
teknologi informasi yang canggih langsung secara tatap muka antara
memberikan prospek, contohnya peluang pengajar dan pembelajarnya. Efek yang
bisnis yang terbuka lebar, dan tersedianya dapat dilihat secara kasat mata dari
lapangan kerja baru dengan basis digital. berkembanganya teknologi/digital di era
ini adalah merupakan sebuah kebutuhan
C. Indikator Literasi Digital Pelajar sehingga mekanisme pembelajaran secara
Jisc menekankan bahwa literasi digital berbasis digital dan sudah merupakan
bergantung pada konteks dan suatu keharusan terhadap setiap insan
menyarankan literasi digital tujuh elemen pendidikan.
model: literasi media, literasi informasi,
beasiswa digital, keterampilan belajar, E. Tafsir Surah Almujadalah Ayat 11
komunikasi dan kolaborasi, karir dan hubungan antara al-Quran dan ilmu
identifikasi manajemen, dan literasi TIK pengetahuan ibarat membahas tentang
(Tang, C. M., & Chaw, L. Y. teori relavitas atau bahasan tentang luar
Keterampilan digital yaitu kemampuan angkasa, misalnya: ilmu komputer
yang secara efektif dapat mengevaluasi tercantum dalam al-Quran akan tetapi
dan membuat informasi dengan yang lebih penting adakah satu ayat al-
menggunakan berbagai teknologi digital. Quran yang menghalangi kemajuan ilmu
pengetahuan atau sebaliknya, serta
D. Model Pendidikan Literasi Digital adakah satu ayat al-Quran yang
di Lingkungan Sekolah Model bertentangan dengan hasil kemajuan
pembelaran digital adalah pola atau ilmiah yang telah teruji kebenarannya.
prosedur pembelajaran yang lebih Pada surah Al-‘alaq ayat 1-5 sebagai
mayoritas melakukan kegiatan wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa
pembelajaran berbasis teknologi dan dari

© 2021 Editorial Address: asatiza@stai-tbh.ac.id


Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
Jl. Gerilya No. 12 Tembilahan Barat, Riau Indonesia 29213 | 7
Implementasi Pilar-Pilar Pendidikan UNESCO
Cindy Priscilla & Deddy Yusuf Yudhyarta

yang dibaca, karena al-Quran /jipf/article/view/10398/0


menghendaki apa saja yang dibaca Tang, C. M., & Chaw, L. Y. (2016).
umatnya untuk membaca apa saja selama Digital Literacy: A Prerequisite for
bacaan itu didasarkan pada bismi Rabbik, Effective Learning in a Blended
yakni bermanfaat bagi kesejahteraan dan Learning Environment?. Electronic
kehidupan manusia. Dan apabila Journal of E-Learning, 14(1), 54–65.
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu“, yang
demikian itu karena balasan itu sesuai
dengan perbuatan. Dan diantara mereka
ada juga yang merinci, dimana mereka ini
mengatakan, dibolehkannya menyambut
orang yang datang dari perjalanan jauh
atau seseorang pejabat di dalam
kekuasaannya.

REFERENSI
Hadayani, D. O., Delinah, & Nurlina.
(2020). Membangun Karakter Siswa
Melalui Literasi Digital Dalam
Menghadapi Pendidikan Abad 21
(Revolusi Industri 4.0). Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas
PGRI Palembang, 21, 999–1015.
Laela, N. A. (2022). Literasi Digital
Dalam Lingkugan Sekolah. In
Literasi Digital Berbasis
Pendidikan.
Munir. (2017). Pembelajaran Digital. In
Alfabeta.
Pratama, W. A., Hartini, S., & Misbah.
(2019). Analisis Literasi Digital
Siswa Melalui Penerapan E-
Learning Berbasis Schoology.
Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran
Fisika, 06(1), 9–13.
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php

Asatiza: Jurnal Pendidikan Vol. x No. x (2021)


| 8 This is an open access article under CC by SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)

Anda mungkin juga menyukai