Anda di halaman 1dari 16

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Volume 4, No 1, Maret 2017 (39-54)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION BERBASIS INTERNET TERHADAP HASIL


BELAJAR DAN KEMAMPUAN DIGITAL LITERASI SISWA
M. Sai
Program Pascasarjana Pendidikan IPS Universitas Negeri Surabaya
muhsai75@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) perbedaan antara siswa yang mengikuti
pembelajaran group investigation berbasis internet dengan siswa yang mengikuti pembelajaran group
investigation berbasis perpustakaan terhadap peningkatan hasil belajar siswa; (2) perbedaan antara
siswa yang mengikuti pembelajaran group investigation berbasis internet dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan terhadap peningkatan kemampuan digital
literasi siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan non-equivalent control group design.
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa model pembelajaran group investigation
dan variabel moderator yakni berbasis internet, serta variabel terikat berupa kemampuan digital literasi
siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP KHM. Nur Surabaya, dengan sampel siswa kelas
8-A dan 8-C. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan materi IPS. Teknik
analisis data menggunakan uji anova dua jalur dan uji independent sample t-test (dengan taraf
signifikansi 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan hasil belajar siswa yang
memperoleh pembelajaran group investigation berbasis internet lebih tinggi daripada siswa memperoleh
pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan; (2) peningkatan kemampuan digital literasi
siswa yang memperoleh pembelajaran group investigation berbasis internet lebih tinggi daripada siswa
memperoleh pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan.
Kata kunci: model pembelajaran group investigation berbasis internet, hasil belajar, kemampuan
digital literasi

THE EFFECT OF INTERNET-BASED GROUP INVESTIGATION MODEL ON STUDENTS'


LEARNING OUTCOME AND DIGITAL LITERACY ABILITY
M. Sai
Program Pascasarjana Pendidikan IPS Universitas Negeri Surabaya
muhsai75@gmail.com
Abstract
The purpose of this study was to analyze: (1) the difference between students who take internet-
based learning group investigation with students who take the group investigation learning library
based on improving student learning outcomes; (2) the difference between students who take internet-
based learning group investigation with students following study group investigation based library of
digital literacy to increase the ability of students. This research is a quasi experiment with non
equivalent control group design. The variables in this study included the independent variable in the
form of model of learning and investigation group namely internet-based moderator variable and the
dependent variable of the ability of digital literacy of students. The population in this study were junior
high school students KHM. Nur Surabaya, with a sample of students in grade 8 -A and 8 - C. The
instrument used is a matter of pretest and posttest material capabilities IPS. While the data collection
techniques used are observation and questionnaire digital literacy ability of students.Data were
analyzed using ANOVA test and test two paths independent sample t - test (with significance level of 5
%). The results showed that the use of moderator variables in the form of internet access affect the
learning outcomes and digital literacy capabilities so the result is: (1) Increasing the learning outcomes
of students who received internet-based learning group investigation is higher than the students obtain
a library-based learning group investigation. (2) Increasing the capability of digital literacy of students
who received internet-based learning group investigation is higher than the students obtain a library-
based learning group investigation.
Keywords: learning model of group investigation internet-based, learning outcomes, the ability of
digital literacy

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS


p-ISSN: 2356-1807 e-ISSN: 2460-7916
40 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Pendahuluan literasi guna menopang pencapaian ilmu pe-


ngetahuan dan teknologi.
Memanfaatkan internet sebagai sum- Kemampuan digital literasi siswa
ber belajar dalam pembelajaran IPS berarti SMP KHM. Nur Surabaya masih sederhana.
mengenalkan kesadaran siswa pada dunia Ini dikarenakan pihak sekolah tidak memberi
globalisasi secara langsung sebagai pengalam- pembelajaran berbasis komputer. Meskipun
an dalam struktur kognitif. Ini melibatkan ada pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan
penggalian pengalaman dari pembelajaran Komputer) tetapi pelajaran tersebut masih
yang bermakna. Teknologi digital saat ini me- berbasis teori. Laboratorium komputer pun
mungkinkan untuk menangkap dunia melalui juga ada namun masih belum dimanfaatkan
gambar, suara, urutan audiovisual atau ani- secara sistematis. Laboratorium komputer ter-
masi dan untuk merakit dan menyajikan se- sebut dimanfaatkan oleh pihak MI (Madrasah
mua ini dengan atau tanpa teks. Dengan cara Ibtidaiyah) karena SMP KHM. Nur Surabaya
ini anak-anak dari segala usia dan kemampuan menjadi satu gedung dengan MI yang juga
dapat terlibat dengan dunia dan membuat satu naungan yayasan. Siswa-siswi SMP
makna mereka sendiri. Inilah sebabnya me- KHM. Nur sedikit mengerti tentang internet
ngapa kita perlu memahami digital literasi dan dan kemampuan mengetik bukan dari bangku
menghubungkannya dengan proses pembel- SMP tapi sudah sejak dari MI/SD, atau teman-
ajaran (Rusman, 2012, p. 309-310). teman pergaulannya di rumah. Jadi kemam-
Kemampuan digital literasi adalah ke- puan browsing tidak mereka peroleh dari se-
mampuan untuk mencari, membaca dan me- kolah tapi dari luar sekolah SMP. Selain itu,
lihat kumpulan data dari internet, kemudian pembelajaran yang menerapkan model pem-
menuliskannya melalui komputer mengguna- belajaran kooperatif seperti group investiga-
kan aplikasi pengolah kata standar yakni tion juga belum pernah dilakukan. Pembel-
Microsoft Word. Dengan kemampuan digital ajaran yang ada masih menggunakan model
literasi siswa dituntut untuk menerapkan ke- konvensional.
terampilan menghubungkan, menafsirkan dan Dengan demikian pembelajaran ber-
memahami seluk-beluk dunia dan lingkungan basis internet diharapkan dapat meningkatkan
sosial di mana siswa tinggal berdasarkan in- kemampuan digital literasi siswa karena
formasi yang mereka peroleh dari internet. mengarahkan siswa untuk mengadaptasi per-
Dalam pandangan (Nair et al., 2012, p. 75), ubahan dan perkembangan teknologi yang
kemampuan literasi komputer (digital literasi) pada gilirannya menjadi mahluk sosial yang
ini diperlukan karena dengan ketrampilan tumbuh sebagai bagian dari masyarakat. Ke-
literasi yang kuat siswa memiliki alat utama seimbangan seperti ini diperlukan dalam pe-
melihat dan menginterpretasikan informasi ngembangan kurikulum. Zhang (2013, p. 48)
yang terkait dengan tema pelajaran dan bah- berpendapat siswa memerlukan berbagai ke-
kan berbagai hal dalam kehidupannya. mahiran untuk membantu proses belajar se-
Kemampuan literasi secara umum perti memanfaatkan teknologi informasi. De-
berarti melibatkan kegiatan membaca, berbi- ngan perkembangan teknologi, itu jauh lebih
cara, mendengarkan, dan menulis. Siswa mudah untuk mengembangkan beberapa ke-
SMP/MTs harus diperkenalkan sejak dini ahlian. Siswa memiliki kesempatan untuk
dengan komputer dan internet di lingkungan menggunakan internet di dalam kelas sehari-
sekolah, sebagai peralatan utama dalam dunia hari. Ini adalah era digital, sehingga teknologi
digital sehingga siswa telah mengadaptasi dapat bermanfaat pada siswa. Peningkatan
perubahan zaman secara progesif dan positif kemampuan digital literasi siswa juga bisa
(Rusman, 2012, pp. 306-307). Kemampuan terjadi melalui gaya mengajar bervariasi,
literasi siswa sangat vital dalam proses belajar membaca novel online, menulis makalah,
mengajar karena di dalamnya proses dialektis membuat proyek, dan membuat presentasi ke-
yang membangun perbaikan-perbaikan ilmiah lompok. Siswa harus tidak hanya diajarkan
dan tumbuhnya inovasi. Literasi tidak harus satu cara meningkatkan kemampuan digital
diajarkan oleh guru bahasa tapi semua guru literasi. Beberapa variasi strategi dalam rang-
disiplin ilmu. Tugas penting guru pada abad ka meningkatkan kemampuan digital literasi
ini yakni memfasilitasi pembelajaran digital bisa dilakukan.

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 41
M. Sai

Proses pembelajaran dalam kelas kelompok sehingga mampu menyelesaikan


menjadi menarik dan menyenangkan apabila tugas bersama, dan hasil yang dicapai akan
guru IPS menggunakan salah satu di antara dirasakan kebaikannya oleh semua anggota
dua alat bantu pembelajaran yakni pengguna- masing-masing. Kemampuan bekerja sama
an media dan model pembelajaran yang re- dalam kelompok memiliki relevansi yang kuat
levan. Sebaliknya pembelajaran IPS menjadi dengan tujuan pembelajaran IPS yakni men-
pelajaran yang membosankan dan tidak me- jadikan siswa menjadi warga negara yang baik
narik jika guru IPS tidak berusaha meman- dan bagian utuh dari masyarakat
faatkan dua alat bantu tersebut. Penggunaan (Jongsermtrakoon & Nasongkhla, 2015, p.
media dan model mutlak diperlukan untuk 784).
memperjelas permasalahan dan solusi pada Peningkatan kemampuan literasi juga
tema ajar, memberi motivasi belajar, menum- bisa dimunculkan melalui penerapan tipe
buhkan kemampuan berpikir kritis, dan se- pembelajaran kooperatif dengan berbagai va-
lanjutnya meningkatkan kemampuan digital rian-variannya. Karena pembelajaran koope-
literasi siswa (Hamzah, 2010, p. 45). ratif membagi siswa dalam kelompok-ke-
Untuk mewujudkan hasil belajar IPS lompok kecil untuk bekerja sama. Rendahnya
diperlukan sebuah penilaian yang kompre- kemampuan digital literasi siswa bisa jadi di-
hensif. Mardapi (2008, p. 6) berpendapat karenakan pembelajaran yang bersifat mono-
bahwa penilaian mencakup semua cara yang ton, siswa hanya mendengarakan dan menca-
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu, tat apa yang dijelaskan oleh guru, dan tidak
berfokus pada individu yaitu prestasi belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk
yang dicapai oleh individu. Penilaian harus mengkonstruksi dan mengembangkan penge-
mampu mendorong peserta didik belajar lebih tahuannya sendiri melalui diskusi dan kerja
baik dan guru untuk mengajar lebih baik. Uno sama.
& Koni (2012, p. 156) mengemukakan indi- Penerapan pembelajaran group inves-
kator keefektifan pembelajaran biasanya di- tigation pada tema Masa Kependudukan
ukur dengan tingkat pencapaian siswa yang Jepang dan Persiapan Kemerdekaan Indonedia
diketahui setelah mengikuti pembelajaran dan dalam pembelajaran IPS kelas VIII ini sangat
evaluasi. relevan dan kongruen dengan pendekatan
Dari kedua pendapat tersebut, untuk saintifik dalam Kurikulum 2013. Model pem-
menentukan peningkatan hasil belajar maka belajaran ini menuntut siswa untuk berani
tidak hanya satu faktor saja yang dilihat dari melakukan investigasi kelompok, memiliki
siswa. Tetapi juga harus memperhatikan nilai- kemampuan berkomunikasi maupun dalam
nilai pada faktor-faktor yang lainnya terkait keterampilan proses kelompok (group process
proses yang dilakukan untuk pencapaian nilai skills) (Nurhadi, 2003, p. 64). Penggunaaan
tersebut (Wibowo & Marzuki, 2015). pembelajaran group investigation berbasis
Sedangkan kaitan dengan kemampu- internet diharapkan dapat meningkatkan hasil
an digital literasi, maka tujuan dalam pembel- belajar dan kemampuan digital literasi siswa
ajaran IPS adalah agar siswa mampu me- sehingga siswa mendapatkan pengetahuan
mahami tema dari banyak sumber yang ada di yang memadai.
internet. Mengantarkan siswa pada pengayaan Dalam penerapan pembelajaran group
tema, menambah wawasan dan khazanah ka- investigation ini ditopang dengan pemanfaat-
limat dalam bentuk konsep, idiom, dan an internet sekolah supaya siswa terbiasa de-
kalimat sekaligus melatih siswa menyusun ngan penggunaan refrensi yang kredibel dan
makalah ilmiah dan mempresentasikannya. relevan dengan tema yang sedang dibahas
Hal ini tersusun berurutan sebagaimana ter- yakni Masa Kependudukan Jepang dan Per-
dapat dalam langkah-langkah pembelajaran siapan Kemerdekaan Indonesia.
dalam group investigation. Pembelajaran group investigation
Pembelajaran yang sesuai dengan ka- inimerupakan salah satu bentuk pembelajaran
rakteristik mata pelajaran IPS adalah pembel- kooperatif yang menekankan pada aktivitas
ajaran yang menghubungkan siswa dengan siswa untuk mencari sendiri tema (informasi)
kehidupan dunia nyata (Jamrut & Aman, pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-
2014, p. 143). Dalam pembelajaran group in- bahan yang tersedia, misalnya dari buku pel-
vestigation, siswa dilatih berinteraksi dalam ajaran atau siswa dapat mencari melalui
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
42 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

internet dan perpustakaan. Siswa dilibatkan Dalam penelitian ini digunakan teori-
sejak perencanaan, baik dalam menentukan teori yang relevan dan mendukung yakni teori
tema maupun cara untuk mempelajarinya belajar konstruktivis John Dewey dan Lev
melalui investigasi. Tipe pembelajaran ini Vygotsky. Kedua teori ini sangat relevan
menuntut para siswa untuk memiliki kemam- dengan gejala yang ada dalam penelitian ini.
puan yang baik dalam berkomunikasi maupun Pertama, Konsep pendidikan yang
dalam keterampilan proses kelompok. Ke- diusung oleh John Dewey ini dikenal dengan
terlibatan siswa secara aktif dapat terlihat pendidikan progresivisme yaitu pendidikan
mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir yang dijalankan secara demokratis. Demo-
pembelajaran. kratis dalam pendidikan bermakna bahwa
Menurut Slavin (2005, p. 218) dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, siswa
group investigation para murid bekerja me- harus berperan aktif dalam proses belajar
lalui enam tahap, yaitu: grouping, planning, ataupun dalam menentukan materi pelajaran
investigation, organizing, presenting, dan (Iman, 2004, p.3). Proses ini sejalan dengan
evaluating. Sedangkan pengembangan tipe langkah-langkah yang ada dalam pembel-
pembelajaran kooperatif group investigation ajaran group investigation, di mana siswa
berupa siswa harus berbagi informasi menge- menentukan sendiri materi/topik yang akan
nai tema pokok yang disajikan oleh guru se- dipelajari dengan tuntunan guru.
hingga diperoleh subtema mengenai gagasan Lebih lanjut Rostitawati (2014, p.
baru yang selanjutnya tiap kelompok harus 18), menjelaskan bahwa pola pemikiran
mencari solusi dalam menyelesaikan perma- Dewey tentang pendidikan didasarkan pada
salahan tersebut. Setelah melakukan perenca- filsafat instrumentalisme (pragmatisme), di-
naan, investigasi tiap kelompok mempresen- mana konsep-konsep dasar pengalaman (ex-
tasikan hasil penelitian kelompok, dalam perience), pertumbuhan (growth), eksperimen
kegiatan persentasi semua anggota kelompok (experiment), dan transaksi (transaction)
harus mengemukakan pendapat dan menjawab berdialektis dalam kognisi siswa. Pendidikan
pertanyaan dari kelompok lain secara merata. dan filosofi saling membutuhkan satu sama
Jenis evaluasi yang digunakan adalah peni- lain; dimana tanpa filosofi, pendidikan kering
laian autentik karena sesuai dengan kurikulum akan arahan inteligensi. Sebaliknya, tanpa
2013. Penilaian autentik tersebut berupa lem- pendidikan, filosofi kehilangan implementasi
bar penilaian keterampilan berupa lembar praktis dan menjadi mandul. Pengalaman me-
pengamatan keterampilan sosial yang dilaku- rupakan basis dari keduanya, dimana pen-
kan pada saat proses pembelajaran berlang- didikan didefinisikan sebagai rekonstruksi dan
sung dan tes pilihan jamak untuk mengetahui reorganisasi dari pengalaman yang memberi
perbedaan nilai sebelum dan sesudah kegiatan tambahan pada arti pengalaman, dan yang me-
pembelajaran. ningkatkan kemampuan untuk mengarahkan
Pemanfaatan internet dalam pembel- pengalaman berikutnya.
ajaran group investigation ini dilakukan pada Kedua, dalam pandangan Vygotsky
tahap ketiga yakni tahap penyelidikan (inves- perkembangan dan pembelajaran terjadi di
tigation). Dalam upaya melakukan penyeli- dalam konteks sosial, yakni di dunia yang
dikan siswa diharuskan mencari sumber yang penuh dengan orang yang berinteraksi dengan
akurat guna menopang substansi masalah. anak sejak anak itu lahir. Orang-orang inilah
Pada saat siswa melakukan investigasi di yang sangat berperan dalam membantu anak
perpustakaan secara tidak langsung mereka belajar dengan menunjukkan benda-benda,
menyadari pentingnya perpustakaan sebagai dengan berbicara sambil bermain, dengan
sarana pendukung pembelajaran utama di membacakan ceritera, dengan mengajukan
lingkungan sekolah. pertanyaan dan sebagainya. Dengan kata lain,
Fungsi internet ini adalah sebagai orang dewasa menjadi perantara bagi anak
penopang dalam mendapatkan data dari tema dan dunia sekitarnya. Kemampuan belajar
dan permasalahan yang dihadapi. Peman- lewat instruksi dan perantara adalah ciri in-
faatan internet ini bertujuan untuk melatih teligensi manusia (Adam, 2014, p. 225). Ada
siswa bahwa dalam memahami permasalahan tiga elemen dasar dalam teori belajar
sosial dibutuhkan sumber data yang akurat, Vygotsky yakni peranan interaksi sosial, Zone
konsep dan teori-teori yang berhubungan. of Proximal Development (ZPD), dan scaf-

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 43
M. Sai

folding. Masing-masing elemen tersebut lakuan. Dalam desain eksperimen ini, terdapat
terbukti implememtatif dalam penelitian ini. kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Adapun manfaat yang dapat dipetik serta penetapan sampel yang tidak dilakukan
melalui penelitian ini adalah (1) manfaat teo- secara random.
retis yaitu bagi pengembang teori pembel- Populasi dalam penelitian ini adalah
ajaran, hasil penelitian ini diharapkan dapat seluruh siswa kelas VIII SMP KHM. Nur
bermanfaat sebagai rujukan dan bahan pertim- Surabaya Tahun Pelajaran 2015/2016 yang
bangan untuk meningkatkan sikap sosial dan terdiri dari 3 kelas. Adapun jumlah seluruh
hasil belajar siswa. Selain itu, hasil penelitian siswa Kelas VIII SMP KHM. Nur Surabaya
ini memberikan eksplanasi yang rinci tentang adalah 93 siswa.Kemudian kelas VIII A
keunggulan model pembelajaran kooperatif sebagai kelas eksperimen dan 32 siswa kelas
group investigation berbasis internet dengan VIII C sebagai kelas kontrol.
tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. dan Teknik pengumpulan data yang akan
(2) manfaat praktis yaitu bagi guru, sekolah, digunakan pada penelitian ini adalah tes dan
dan praktisi pendidikan maupun peneliti observasi. Tes yang digunakan ada dua ma-
lainnya. cam, pertama tes materi Masa Pendudukan
Adapun rumusan masalah yang akan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan Indo-
menuntun penelitian ini ada dua yakni per- nesia. Kedua, tes kemampuan digital literasi.
tama, adakah pengaruh hasil belajar siswa an- Teknik tes ini digunakan untuk mengum-
tara siswa yang mengikuti model pembelajar- pulkan data yang berkaitan dengan hasil
an group investigation berbasis internet de- belajar dan kemampuan digital literasi siswa
ngan siswa yang mengikuti model pembel- baik pretes maupun postes.
ajaran group investigation berbasis perpusta- Teknik selanjutnya adalah observasi.
kaan. Dan kedua adakah pengaruh kemampu- Observasi dilakukan pada saat presentasi
an digital literasi siswa yang mengikuti model kelompok (tahap kelima). Ada dua aspek yang
pembelajaran group investigation berbasis diobsrvasi pada tahap ini yaitu aspek
internet dengan siswa yang mengikuti model kemampuan menjelaskan materi dan aspek
pembelajaran group investigation berbasis menjawab pertanyaan secara argumentatif.
perpustakaan. Berdasarkan uraian tersebut
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: Tes
(1) perbedaan antara siswa yang mengikuti Tes yang diberikan dalam penelitian
pembelajaran group investigation berbasis ini ada dua, yang pertama tes kemampuan IPS
internet dengan siswa yang mengikuti pem- pada tema Masa Pendudukan Jepang dan
belajaran group investigation berbasis perpus- Persiapan Kemerdekaan Indonesia ini berupa
takaan terhadap peningkatan hasil belajar tes pilihan ganda sebanyak dua puluh butir
siswa; (2) perbedaan antara siswa yang meng- soal yang diberikan pada saat pretes dan
ikuti pembelajaran group investigation berba- postes. Pretes dan postes diberikan pada kelas
sis internet dengan siswa yang mengikuti eksperimen dan kelas kontrol. Pretes diberi-
pembelajaran group investigation berbasis kan di awal kegiatan penelitian dan hasil pre-
perpustakaan terhadap peningkatan kemam- tes akan digunakan untuk mengukur kemam-
puan digital literasi siswa. puan awal siswa. Sedangkan postes diberikan
di akhir kegiatan penelitian dan hasil postes
Metode Penelitian ini digunakan untuk melihat peningkatan ke-
terampilan sosial siswa baik di kelas ekspe-
Penelitian ini merupakan penelitian
rimen maupun kelas kontrol.
eksperimen kuasi. Dengan menggunakan de-
Dan yang kedua adalah tes kemam-
sain pretes-postes grup kontrol tanpa acak
puan digital literasi. Tes ini juga sebanyak dua
(non randomized control group pretest
puluh butir soal dengan bentuk pilihan ganda.
posttest design). Desain eksperimen ulang
Untuk memperoleh skor tes digital literasi
non-random dipilih karena kedua kelas yang
siswa, maka disusun pedoman penskoran yang
telah dipilih memiliki kemampuan awal yang
dimodifikasi dari Facione (Somakim, 2010:
setera. Pada penelitian ini peneliti melakukan
83), disajikan pada Tabel 1.
pretes sebelum memberikan perlakuan dan
melakukan postes setelah memberikan per-
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
44 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Tabel 1. Pedoman Penskoran


Skor
Aspek yang diukur Respon Siswa terhadap Soal
1 2 3 4
1.Mengerti konsep-konsep sosial sederhana
Pengetahuan konsep 2.Memperhatikan istilah asing
3.Menanyakan konsep yang belum dimengerti
1.Menjawab soal dengan tepat berdasarkan pengetahuan IPS
Penggunaan pengetahuan 2.Mengkritisi dengan sederhana data yang relevan dengan materi
IPS dalm menganalisis teks 3.Mengerti kata-kata kunci empat disiplin ilmu yang terintegrasi
dalam IPS
1.Peka terhadap topik sejarah yang berkaitan dengan materi masa
pendudukan Jepang dan persiapan kemerdekaan Indonesia
Menganalisis dan 2. Mampu mengenali tokoh dan peranannya terkait materi tersebut
mengevaluasi data atau 3.Mencermati waktu dan tempat setiap peristiwa terkait materi
peristiwa 4.Menuliskan peristiwa yang tidak terdapat dalam buku teks sebagai
bahan pengayaan
5.Menanyakan pada guru materi yang relevan dengan topik
1.Mampu mencari data dari internet dengan tepat
2.Siswa mampu memilah data yang akan digunakan dan yang tidak
Memecahkan masalah
3.Siswa menjawab pertanyaan dengan benar pada sesi presentasi
4.Siswa mampu menuliskan kesimpulan
Sumber: modifikasi dari Yuni Pantiwati dan Husaman. (2011). Analisis Kemampuan Sains Siswa SMP Kota
Malang

Analisis data hasil penelitian hasil 28,1%. Sedangkan, pada penilaian posttest
belajar dan kemampuan digital literasi dilaku- presentase tertinggi diperoleh pada kelas dua
kan dengan menggunakan analisis deskriptif interval yaitu interval (66-73) dengan kategori
dan analisis infrensial. Analisis deskriptif di- cukup yaitu 34,375 % dan interval (74-81)
gunakan untuk mendeskripsikan sebaran data. dengan kategori cukup yaitu 37,5 %.
Sedangkan analisis inferensial yang diguna-
kan untuk menguji hipotesis adalah uji inde- Tabel 2. Standar Deviase tiap Kelompok
pendent t test. Terkait dengan statistik yang Data
digunakan untuk analisis data dalam peneli-
Statistik Hasil Belajar
tian ini, maka pengujian persyaratan analisis
Berbasis Berbasis
yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji Internet Perpustakaan
homogenitas.
N 32 32
Rata-rata 72,81 65,00
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Median 74.50 65,00
Modus 78 55
Analisis Deskriptif Standar Deviasi 9.441 10, 937
Perhitungan ukuran sentral yaitu Skor Minimum 50 44
mean, modus, median, serta standar deviasi Skor Maksimum 90 90
tiap kelompok data dapat dilihat pada Tabel 2. Banyak Kelas 6 6
Berdasarkan Tabel 2, dapat dikem- Pajang Kelas 9 9
ukakan nilai hasil belajarberbasis internet
diperoleh nilai minimal sebesar 50, nilai Sedangkan untuk kelas berbasis
maksimal sebesar 90, nilai rata-rata (mean) perpustakaan diperoleh nilai minimal sebesar
sebesar 72,81, nilai tengah (median) sebesar 44, nilai maksimal sebesar 90, nilai rata-rata
74,50, nilai sering muncul (modus) sebesar 78 (mean) sebesar 65, nilai tengah (median)
dengan simpang baku (std. Deviation) sebesar sebesar 65, nilai sering muncul (modus)
9,441. Dan penilaian pretest kelas eksperimen sebesar 55 dengan simpang baku (std.
presentase tertinggi diperoleh pada kelas Deviation) sebesar 10,937. Dan presentase
interval (50-56) dengan kategori cukup yaitu tertinggi diperoleh pada dua kelas yakni

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 45
M. Sai

interval (29-37) dengan kategori rendah yaitu hampir seluruh kelompok (6 kelompok) mam-
25% dan interval (47-55) dengan kategori pu melakukan keterampilan digital literasi
cukup yaitu 25%. Sedangkan, pada penilaian dengan lebih baik daripada pertemuan I. Ini
posttest presentase tertinggi juga diperoleh menandakan bahwa perlakuan (treatment)
pada dua kelas yakni interval (52-59) dengan yang diberikan memberi dampak pada pening-
kategori rendah yaitu 25% dan interval (68- katan digital literasi secara signifikan karena
75) dengan kategori cukup yaitu 25 %. persentase jumlah siswa yang memiliki ke-
Sementara itu hasil observasi kemam- mampuan digital literasi pada kelas ekspe-
puan digital literasi siswa dapat dilihat dari rimen berada di antara 87% - 100%.
Tabel 3. Sedangkan pada kelompok kontrol
kemampuan digital literasinya lebih rendah
Tabel 3. Hasil Observasi karena persentase jumlah siswa yang memiliki
Pertemuan
kemampuan tersebut berada di antara 80% -
100%. Pada aspek menyusun rangkuman yang
No Jenis Ketrampilan I I II II
diketik di microsoft word secara kelompok
Eksp Kntr Eksp Kntr
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol
1 Pengetahuan tentang 74% 87% prosentasinya sama-sama mencapai 100% ka-
browsing internet
dengan keyword rena semua kelompok (6 kelompok) mengum-
“masa pendudukan pulkan tugas rangkumannya sesuai dengan to-
Jepang”. pik yang diberikan.
2 Pengetahuan tentang 45% 92% 80% Pada pertemuan II kelompok ekspe-
mengoperasikan rimen dan kelompok kontrol mempresentasi-
komputer/laptop
kan data hasil investigasi di depan siswa lain
3 Pengetahuan tentang 40% 84% 81%
tata cara mengetik di
secara bergiliran. Presentasi kelompok ini di-
microsoft word dan sertai diikuti dengan sesi tanya jawab. Selan-
cara melakukan jutnya ditutup dengan evaluasi oleh guru.
print out Evaluasi dilakukan terhadap pertanyaan-per-
4 Browsing internet 60% 95% tanyaan yang tidak terjawab atau jawaban
materi masa
pendudukan Jepang
yang berkembang pada saat diskusi. Pembel-
dan Persiapan ajaran ditutup dengan pengumpulan tugas
Kemerdekaan rangkuman. Tugas rangkuman tersebut dapat
Indonesia termasuk dilihat pada Tabel 4.
video pembacaan
teks proklamasi oleh
Bung Karno
Tabel 4. Penilaian Tugas Ringkasan (resume)
5 Menyusun 100% 100%
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
rangkuman yang Kontrol (%)
diketik di microsoft
Kelas Kelas
word secara No Aspek yang Dinilai
kelompok Eksperimen Kontrol
Jumlah 458 261 1 Ukuran kertas A4 100% 90%
Rata-rata 91.6% 87% 2 Ukuran font 12 50% 50%
3 Menggunakan jarak 2 spasi 70% 70%
=tidak dilakukan dalam pembelajaran 4 Jumlah maksimal 6 lembar 100% 80%
Berdasarkan data yang disajikan pada 5 Menggunakan tata penulisan 80% 50%
di atas dapat terlihat bahwa pada pertemuan I, yang benar (seperti pengguna-
masing-masing kelompok tidak memiliki ke- an huruf besar dan kecil).
mampuan digital literasi karena belum ada 6 Ringkasan sesuai dengan topik 100% 90%
perlakuan apapun. Pengukuran kemampuan yang diberikan
digital literasi pada pertemuan I ini dilakukan 7 Materi yang dimasukkan 90% 80%
melalui observasi terukur. Pada pertemuan II dalam ringkasan termasuk
persentase siswa yang memiliki kemampuan point yang penting
digital literasi pada kelompok eksperimen 8 Mencantumkan sumber 60% 80%
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. bacaan (daftar pustaka)
Pada pertemuan II kelompok eksperimen Rata-Rata 81,25% 73,75%

Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS


Volume 4, No 1, Maret 2017
46 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Tabel 4 menjelaskan bahwa hasil pe- Sedangkan nilai statistik hasil belajar
nilaian tugas membuat ringkasan kelas ekspe- IPS dengan model pembelajaran group inves-
rimen dan kelas kontrol berbeda. Kelas ekspe- tigation berbasis perpustakaan adalah 0,43
rimen sedikit lebih unggul dalam prosentase dengan probabilitas 0,05. Nilai Sig. Pretest >
dibanding kelas kontrol. Keunggulan kelas 0,05 atau lebih besar dari α, dengan demikian
eksperimen tampak pada semua aspek selain H0 diterima, artinya data nilai pretest dan
aspek mencamtumkan sumber bacaan. Pada posttest berasal dari populasi berdistribusi
aspek ini justru kelas kontrol lebih reliabel normal.Karena semua data berdistribusi nor-
karena mencamtumkan sumber bacaan dengan mal maka analisis dapat dilanjutkan.
prosentase mencapai 80%. Sedangkan pada
aspek ukuran font 12 dan menggunakan jarak Pengujian Hipotesis
2 spasi prosentasenya sama besar yakni 50% Uji hipotesis yang digunakan dalam
dan 70%. penelitian ini adalah uji statistik parametrik,
Hal ini menunjukan bahwa pemberian yaitu Independent Sample t-test. Uji ini di-
perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen gunakan untuk mengambil keputusan apakah
yaitu dengan menerapkan model pembelajaran hipotesis diterima atau ditolak.
group investigation berbasis internet terbukti
lebih mampu dalam meningkatkan kemampu- Hipotesis Pertama
an digital literasi siswa daripada kelas kontrol Hasil analisa uji t (t-test) hasil tes
yang menerapkan model pembelajaran group akhir (posttest) dapat diketahui bahwa nilai t
investigation berbasis perpustakaan. hal ini hitung sebesar 14,697 dengan signifikansi
terbukti dari nilai kelas eksperimen yang lebih 0,01. Nilai signifikan yang menunjukkan 0,01
tinggi sehingga kelas ini lebih mampu mening- < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal
katkan kemampuan digital literasi siswa dan itu juga didukung oleh nilai mean kelas
dapat mengembangkan keterampilan tersebut eksperimen sebesar 43,00 lebih besar daripada
pada tingkat yang lebih tinggi. kelas kontrol sebesar 34,81. Penjelasan hasil
Dapat disimpulkan bahwa penerapan pengujian tersebut dapast dilihat dari Tabel 5.
model pembelajaran group investigation ber-
basis internet berpengaruh signifikan terhadap Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil
kemampuan digital literasi siswa pada kelas Belajar Siswa
eksperimen dan kelas kontrol. Namun pening-
katan tersebut lebih efektif menggunakan mo- A Kelas N Mean SD2 thitung ttabel Sig.
del pembelajaran group investigation berbasis Eksperrimen 32 86,25 5,024
0,05 14,697 2,0369 0,01
internet daripada menggunakan model pem- Kontrol 32 63,56 7,750
belajaran group investigation berbasis perpus-
takaan. Hasil analisa uji t (t-test) hasil tes
akhir (posttest) dapat diketahui bahwa nilai t
Pengujian Prasyarat hitung sebesar 14,697 dengan signifikansi
Uji normalitas dimaksudkan untuk 0,01. Nilai signifikan yang menunjukkan 0,01
mengetahui apakah variabel-variabel dalam < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal
penelitian mempunyai sebaran distribusi itu juga didukung oleh nilai mean kelas
normal atau tidak. Penghitungan uji norma- eksperimen sebesar 43,00 lebih besar daripada
litas ini menggunakan rumus Kolmogorov- kelas kontrol sebesar 34,81.
Smirnov Z, dengan pengolahan menggunakan Hipotesis Kedua
bantuan komputer program SPSS 16.0 for
Windows dan didaptasikan bahwa nilai statis- Hasil analisa uji t (t-test) hasil angket
tik hasil belajar IPS siswa dengan model pem- kemampuan digital literasi dari tabel di bawah
belajaran group investigation berbasis internet ini. dapat diketahui bahwa nilai t hitung
adalah 0,731 dengan probabilitas 0,05. Ni- sebesar 16,269 dengan signifikansi 0,01. Nilai
lai Sig. pretest > 0,05 atau lebih besar dari α, signifikan yang menunjukkan 0,01 < 0,05
dengan demikian H0 diterima, artinya data maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal itu juga
nilai pretest kelas eksperimen berasal dari didukung oleh nilai mean kelas eksperimen
populasi berdistribusi normal. sebesar 87,44 lebih besar daripada kelas
kontrol sebesar 67,50.

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 47
M. Sai

Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa
Kemampuan Digital Literasi Siswa yang mengikuti model pembelajaran group
A Kelas N Mean SD2 t-hitung t-tabel Sig.
investigation berbasis internet lebih baik dari
Eksperrimen 32 87,44 3,222
pada hasil belajar IPS siswa yang mengikuti
0,05
Kontrol 32 67,50 6,138
16,269 2,0369 0,01 model pembelajaran pembelajaran group
investigation berbasis perpustakaan.
Dari hasil pengujian di atas dapat Hasil analisis ini menunjukkan kesa-
disimpulkan bahwa ada pengaruh model pem- maan dengan penelitian yang dilakukan
belajaran group investigation berbasis internet Yuliani, dkk. (2013, p. 12) bahwa penerapan
terhadap kemampuan digital literasi siswa model group investigation memberi pengaruh
kelas VIII SMP KHM. Nur Surabaya tahun yang signifikan terhadap hasil belajar IPS
pelajaran 2015/2016. kelas IV SD dibanding dengan penerapan
Analisis deskriptif tentang hasil bel- pembelajaran konvensional.Lebih lanjut
ajar IPS siswa dan kemampuan digital literasi Yuliani (2013, p. 11) menjelaskan bahwa
siswa ditinjau dari pendekatan pembelajaran peningkatan hasil belajar IPS dan sikap sosial
yang dipergunakan menunjukkan bahwa rata- siswa tersebut disebabkan karena penerapan
rata skor hasil belajar IPS siswa yang meng- pembelajaran group investigation yang dite-
ikuti pendekatan model pembelajarangroup rapkan oleh guru. Karenanya guru harus se-
investigation berbasis internetadalah 22,69 cara selektif memilih pendekatan pembel-
lebih besar dari siswa yang mengikuti pende- ajaran yang sesuai untuk pokok bahasan ter-
katan pembelajaran group investigation berba- tentu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
sis perpustakaan. Guru dalam pembelajaran diharapkan tidak
Demikian pula dengan rata-rata ke- hanya mengembangkan ranah kognitif saja,
mampuan digital literasi siswa yang meng- tetapi juga harus mengembangkan ranah
ikuti pendekatan model group investigation afektif dan psikomotor.
berbasis internet adalah 19,94 lebih besar dari Peningkatan hasil belajar dengan me-
siswa yang mengikuti pendekatan pembel- nerapkan pembelajaran group investigation
ajaran group investigation berbasis perpusta- juga terjadi pada mata pelajaran PKn. Sulasti
kaan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa ha- (2013, pp. 9–10) dalam penelitian tindakan
sil belajar siswa dan kemampuan digital lite- kelasnya menyatakan bahwa setiap siklus ter-
rasi siswa yang mengikuti model group inves- jadi peningkatan hasil belajar yang signifikan
tigation berbasis internet lebih baik dari pada meskipun pada siklus I masih terdapat 14 sis-
siswa siswa yang mengikuti pendekatangroup wa yang belum mencapai nilai KKM namun
investigation berbasis perpustakaan. Sehu- pada siklus III semua siswa dapat mencapai
bungan dengan hal tersebut maka hipotesis nilai KKM. Artini, Pasaribu, & Husain (2015,
nol (H0) ditolak dan menerima hipotesis pene- p. 51) juga membuktikan bahwa dengan me-
litian yang menyatakan bahwa ada pengaruh nerapkan pembelajaran group investigation
yang signifikan pembelajaran group inves- juga terjadi peningkatan hasil belajar pada
tigation berbasis internet terhadap kemam- mata pelajaran IPA. Peningkatan hasil belajar
puan digital literasi siswa kelas VIII SMP tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan
KHM. Nur Surabaya tahun ajaran 2015/2016. psikomotor. Termasuk tercapainya kriteria ke-
tuntasan minimal secara klasikal, yang mana
Pengaruh Group Investigation Berbasis hal tersebut dipengaruhi oleh optimalnya akti-
Internet Terhadap Hasil Belajar vitas guru dan siswa selama proses pembel-
ajaran menggunakan model group
Analisis deskriptif tentang hasil bel- investigation.
ajar IPS tersebut ditinjau dari pendekatan Dalam penelitian lain, Trismanita
pembelajaran yang dipergunakan menunjuk- (n.d, p. 6) juga menyatakan bahwa penerapan
kan bahwa rata-rata skor hasil belajar IPS pembelajaran groupinvestigation berpengaruh
siswa yang mengikuti pembelajaran group signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
investigation berbasis internet adalah 86,25 mata pelajaran IPA. Peningkatan hasil belajar
lebih besar dari siswa yang mengikuti pem- tersebut dikarenakan adanya peningkatan
belajaran group investigation berbasis perpus- aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa
takaan yaitu 63,56. Oleh karena itu dapat selama proses pembelajaran berlangsung.
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
48 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Aktivitas belajar siswa meningkat setelah 87.43, sedangkan kelas kontrol sebesar 67, 37.
menggunakan model pembelajaran group in- Keduanya selisih 20, 06. Selisih ini cukup
vestigation karena selama proses pembel- signifikan dalam menentukan kemampuan dan
ajaran siswa banyak melakukan aktivitas pengetahuan siswa mengenai digital literasi.
seperti bekerjasama dengan teman dalam Sementara itu data dari hasil karya kelas
menyelesaikan LKK, mempresentasikan hasil eksperimen sebesar 91,6 dan kelas kontrol
penyelidikan/diskusi kelompok serta meng- sebesar 87.
ajukan pertanyaan dan membuat kesimpulan Adanya peningkatan ini sejalan de-
mengenai materi tersebut. ngan pendapat yang dikemukakan oleh
Keberhasilan siswa SMP KHM. Nur Alkalai (2004, p. 96;103) yang me-nyatakan
Surabaya dalam meningkatkan hasil belajar bahwa penerapan konsep digital literasi dalam
IPS berhubungan erat dengan tiga item yakni pembelajaran dapat menig-katkan pemahaman
proses pembelajaran yang diterapkan, pengua- ketrampilan digital literasi itu sendiri dan juga
saan guru dalam kelas, dan keterlibatan siswa meningkatkan komunikasi antar peserta didik.
dalam pembelajaran. Hasil ini sejalan dengan Lebih lanjut Alkalai dalam penelitiannya
apa yang dikemukakan oleh Slavin (2005, p. tersebut membuktikan bahwa anak-anak
57) yakni tujuan pembelajaran kooperatif setingkat SD di Israel dapat lebih mudah
adalah menciptakan situasi di mana keber- memahami bahasa Inggris dengan menerap-
hasilan individu ditentukan atau dipengaruhi kan pembelajaran digital literasi (pp. 96-97).
oleh keberhasilan kelompoknya. Penelitian Keskin (2015, p. 15) juga
menyimpulkan bahwa ketika penggunaan
Pengaruh Group Investigation Berbasis digital literasi diterapkan dalam pembelajaran
Internet terhadap Kemampuan Digital Literasi maka peserta didik dengan sendirinya akan
Hipotesis kedua menyatakan bahwa memiliki kompetensi dasar mengenai digital
kemampuan digital iterasisiswa secara signifi- literasi. Para siswa tersebut selanjutnya mem-
kan lebihtinggi yang mengikuti model pem- butuhkan pelatihan singkat untuk mengguna-
belajaran group investigation berbasis internet kan peralatan digital yang lebih efisien untuk
dibandingkan dengan yang mengikuti model tujuan pembelajaran.
pembelajaran group investigation berbasis Menurut penelitian yang dilakukan
perpustakaan. oleh (Nair et al., 2012, p. 76), dengan sampel
Data kemampuan digital literasi di- yang berasal dari negara semi urban dari
ambil dari dua penugasan yakni tes tulis dan negara Timur menunjukkan bahwa siswa yang
hasil karya berupa rangkuman. Hasil analisis mengalami peningkatan kemampuan digital
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang literasi berasal dari orangtua yang melek kom-
signifikan mengenai kemampuan digital lite- puter. Dalam pandangan Nair, semakin tinggi
rasi antara siswa yang mengikuti model pem- siswa yang memiliki kemampuan digital lite-
belajaran group investigation berbasis internet rasi maka semakin baik untuk masa depan
dengan siswa yang mengikuti model pembel- bangsa. Sementara itu Jongsermtrakoon &
ajaran group investigation berbasis perpusta- Nasongkhla (2015, p. 785) dalam penelitian-
kaan. Pengaruh itu bukan hanya ditunjukkan nya juga mem-beri kesimpulan yang sama
dari hasil tes dan karya namun juga pada dengan Nair di atas, yaitu pembelajaran group
mindset siswa, di mana siswa SMP KHM. Nur investigation dapat meningkatkan pemahaman
Surabaya kini telah menggunakan internet digital literasi siswa dan kesadaran etika
sebagai sumber belajar. informasi.
Sebelum adanya penerapan pembel- Dari sudut pandang yang berbeda,
ajaran ini, siswa kelas VIII SMP KHM. Nur Zhang (2013, p. 50) menunjukkan bahwa de-
tidak memiliki kemampuan yang memadai ngan kemampuan digital literasi siswa dapat
mengenai digital literasi sehingga pembel- meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di
ajaran group investigation berbasis internet sekolah Cina Barat Laut. Dalam penelitiannya
memberi pengetahuan positif bagi mereka Zhang menemukan bahwa: (a) Guru dan siswa
dalam mengembangkan pengetahuan digital menunjukkan sikap positif terhadap peman-
literasi untuk keperluan pembelajaran. faatan internet dalam proses belajar mengajar
Hasil tes kemampuan digital literasi mata pelajaran Bahasa Inggris; (b) siswa me-
kelas eksperimen menunjukkan rata-rata miliki pengetahuan tertentu tentang penggu-

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 49
M. Sai

naan internet dalam pengajaran Bahasa Ing- sesuaian dengan pendapat Vygotsky yang sa-
gris dalam komunikasi sehari-hari; (c) siswa ngat menekankan pentingnya peranan ling-
belum memiliki kemampuan mendalam ten- kungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam
tang internet yang terintegrasi dengan pem- perkembangan sifat-sifat dan tipe-tipe manu-
belajaran; (d) pengetahuan guru dan siswa sia (Slavin, 2005, p. 46).
tentang komputer dan teknologi jaringan
cukup terbatas sehingga untuk pengembangan Penerapan Teori Konstruktivistik
lebih lanjut keduanya harus mengembangkan Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran berbasis web. telah dikemukakan di atas, maka pada bagian
Tuan Soh, Osman, & Arsad (2012, p. ini akan dikemukakan temuan hasil penelitian
39) mengatakan bahwa digital literasi merujuk yaitu sebagai berikut.
pada kemampuan menggunakan teknologi di-
gital, peralatan komunikasi dan atau jaringan Konsep Student Center
untuk akses, mengelola, mengkonsolidasikan,
mengevaluasi, dan mencari informasi dalam Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengetahuan masyarakat. Dengan kemampuan hasil belajar dan kemampuan digital literasi
digital literasi siswa dapat membandingkan, siswa menunjukkan bahwa keseluruhan akti-
membuat inferensi dan interpretasi, evaluasi vitas siswa dalam pembelajaran adalah efektif.
dan memecahkan masalah dalam tugas-tugas Hal ini menunjukkan metode pembelajaran
yang diberikan kepada mereka dalam kehi- group investigation berbasis internet meng-
dupan sehari-hari. Tidak itu saja Zhang (2013, aktifkan siswa untuk berkomunikasi dan
pp. 49–50) juga mengemukakan hasil temuan- berinteraksi yang selanjutnya belajar lebih
nya bahwa dengan memanfaatkan internet sis- dalam. Selain itu juga dapat mengurangi
wa dapat meningkatkan kemampuan memba- dominasi guru dalam pembelajaran sehingga
ca, menulis, mendengarkan, berbicara, dan pembelajaran bersifat student center. Dengan
menerjemahkan. Siswa juga lebih mampu berkurangnya dominasi guru siswa mempu-
menggunakan internet bahasa Inggris, me- nyai banyak kesempatan untuk menyelesaikan
ngembangkan pelajararan berbasis web, me- tugas, mengungkapkan pendapat, menjawab
ngerti perangkat lunak dan perangkat keras pertanyaan dengan argumentasi maupun me-
komputer, serta menggunakan blog dan email. nanyakan sebuah pertanyaan.
Hill, Wiley, Nelson, & Han (2004, p. Konsep student center dikarenakan
443) juga berpendapat bahwa pembelajaran penerapan pembelajaran group investigation
berbasis internet adalah perspektif yang di- juga dikemukakan oleh Zulkifli (n.d., p. 7-8),
bangun oleh kaum konstruktivis. Efektivitas yaitu pertama, sebagian besar siswa menjadi
pembelajaran dengan teknologi adalah fungsi lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
dari ketrampilan dan pemberian pengalaman Kedua, sebagian besar siswa menjadi sangat
siswa. Melalui hal tersebut kurikulum diran- termotivasi karena mereka tertarik dengan
cang untuk menopang tujuan-tujuan peda- pembelajaran group investigation. Ketiga,
gogis yang diinginkan. siswa dilatih belajar kelompok dalam melaku-
Berdasarkan pendapat di atasdapat kan investigasi.
disimpulkan bahwa penelitian ini memperkuat Sedangkan dalam pandangan John
pandangan kaum konstruktivistik yang meya- Dewey, konsep student center harus dikem-
kini bahwasiswaakan lebih memahami apa bangkan dalam pembelajaran karena menye-
yang dipelajari dengan pengalaman langsung babkan perkembangan kognitif terhambat. Ia
daripada hanya memperoleh penjelasan dari secara tegas mengkritik praktek pendidikan
guru. Atau pembelajaran yang memanfaatkan yang hanya menekankan pentingnya peranan
lingkungan sosial memberi pembelajaran yang guru dan mengesampingkan peranan para sis-
lebih bermakna pada siswa. Ini sesuai dengan wa. Dalam pendidikan harusnya selalu meng-
pendapat Dewey (1916, p. 9), yang menulis acu pada kebebasan dalam pelaksanaannya
bahwa tujuan adanya sekolah adalah agar (Rostitawati, 2014, p. 135)..
pengalaman keseharian yang diperoleh anak Dewey mengadakan penelitiannya
dapat membuat mereka mampu tumbuh dan mengenai pendidikan di sekolah-sekolah dan
berkembang dalam situasi masyarakat di ma- mencoba menerapkan teori pendidikannya
na mereka hidup. Pandangan ini juga berke- dalam praktek di sekolah-sekolah. Hasilnya,
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
50 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

ia meninggalkan pola dan proses pendidikan (cognitive apprenticeship) (Yohanes, 2010, p.


tradisional yang mengandalkan kemampuan 128). Pemagangan kognitif mengacu pada
mendengar dan menghafal. Sebagai gantinya, proses di mana seseorang yang sedang belajar
ia menekankan pentingnya kreativitas dan tahap demi tahap memperoleh keahlian me-
keterlibatan siswa dalam diskusi dan peme- lalui interaksinya dengan pakar. Pakar yang
cahan masalah (Rostitawati, 2014, p. 135). dimaksud di sini adalah orang yang mengu-
Rostitawati (2014, p. 137) melanjut- asai permasalahan yang dipelajari. Jadi, dapat
kan, sekolah sebagai lembaga penyelengara berupa orang dewasa atau kawan sebaya.
pendidikan menurut John Dewey harus mem-
punyai maksud dan tujuan untuk membangkit- Memanfaatkan Lingkungan Digital Sebagai
kan sikap hidup demokratis dan untuk mem- Sumber Belajar
perkembangkannya. Hal ini harus dilakukan Pembelajaran dengan memanfaatkan
dengan berpangkal kepada pengalaman-peng- internet sebagai sumber belajar termasuk
alaman anak. Dengan demikian sekolah harus mengadaptasi perubahan zaman yang kini
memberikan pengalaman-pengalaman yang serba digital dengan cara yang positif. Menu-
bermanfaat bagi masa depan anak sekaligus rut Vygotsky, setiap individu berkembang
juga anak dapat mengalaminya sendiri sebagai dalam konteks sosial di mana siswa tersebut
“bahan pelajaran”, sehingga anak didik dapat berada. Keadaan sosial pada era ini adalah
menyelidiki, menyaring, dan mengatur peng- semakin berkembangnya media digital yang
alaman-pengalaman tadi. mengelilingi kehidupan sosial siswa dari ber-
Dengan demikian seorang guru harus bagai tingkatan sekolah. Karenanya pembel-
menyediakan dua hal, pertama pengalaman ajaran dengan memanfaatkan internet pada
bermakna dan fungsi sebagai mediator atau saat ini menjadi sesuatu yang harus dilakukan.
fasilitator. Oleh kerena itu, seorang guru me- Pemanfaatan internet dalam pembel-
miliki tiga tugas utama yaitu: (a) Guru me- ajaran bukan sekedar metode dalam investi-
nyediakan pengalaman belajar yang memung- gasi pengetahuan namun menjadi kerangka
kinkan siswa menyusun rancangan belajar. kerja (framework) yang berhubungan erat
Seorang guru memungkinkan siswanya untuk dengan lingkungan sosial setiap siswa (Hill et
menjalankan proses belajar atau membentuk al., 2004, p. 434). Saking pentingnya internet
pengertiannya sendiri. Yang perlu diperhati- dalam dunia pendidikan dan pembelajaran,
kan di sini adalah guru menyediakan pengala- Kementerian Pendidikan Malaysia menca-
man belajar bagi siswa itu sendiri. Mengajar nangkan program Malaysia’s Vision 2020:
dalam bentuk ceramah bukanlah menjadi
tugas utama seorang guru; (b) Guru membe- “establish a scientific and progressive
rikan kegiatan-kegiatan yang membangkitkan society, a high-power changes and look
rasa ingin tahu siswa dan membantu siswa ahead, which is not only a consumer of
untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya technology but also a contributor to
atau mengkomunikasikan ide ilamiah mereka. scientific and technological civiliza-
Dengan kata lain, guru memberi semangat ke- tion” (Tuan Soh et al., 2012, p. 38).
pada siswa untuk berpikir, mencari pengalam- (membangun masyarakat ilmiah dan
an baru. Bahkan guru perlu memberikan peng- progresif, dengan daya perubahan
alaman konflik. Pengalaman konflik yang di- tinggi dan melihat ke depan, yang tidak
maksudkan yakni pemaparan mengenai sebu- hanya konsumen teknologi tetapi juga
ah kasus atau persoalan yang perlu dipecah- kontributor peradaban ilmiah dan
kan sendiri oleh siswa tersebut. Guru harus teknologi)
menyemangati siswa; (c) Guru memonitor
atau mengevaluasi apakah proses berpikir sis- Abad ini adalah abad digital. Sebagai
wa dan cara mengekspresikan pikiran berhasil produk globalisasi, internet harus dikuasai dan
atau tidak. Guru mempertanyakan apakah diberi muatan-muatan pembelajaran sehingga
pengetahuan siswa cukup untuk memecahkan siswa memanfaatkannya dengan makna yang
persoalan-persoalan yang akan dihadapi. positif. Dengan memanfaatkan interent maka
Dalam pandangan Vygotsky konsep siswa abad ini akan memiliki keahlian,
student center atau guru berperan sebagai pengetahuan, dan sukses dalam pekerjaan dan
pembimbing dinamakan pemagangan kognitif kehidupannya (Tuan Soh et al., 2012, p. 39).

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 51
M. Sai

Internet telah menjadi bagian sehari-hari tingkat perkembangan potensial, seperti yang
dalam kehidupan siswa karena itu sebagai- ditunjukkan dalam pemecahan masalah di
mana teori yang digunakan oleh Vygotsky bawah bimbingan orang dewasa atau dengan
bahwasannya dalam pembelajaran, faktor bekerja sama dengan teman sebaya yang lebih
lingkungan sosial menjadi bagian yang mampu (Yohanes, 2010, p. 130).
integral. Antara kemampuan digital literasi
Yohanes (2010, p. 129) menuliskan, dengan pembelajaran internet memiliki hu-
dalam pandangan Vygotsky, semua kerja bungan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dalam
kognitif tingkat tinggi pada manusia mempu- penelitian Nair et al. (2012, p. 77) yang me-
nyai asal-usul dalam interaksi sosial setiap nyimpulkan bahwa ada korelasi yang positif
individu dalam konteks budaya tertentu. Atau antara digital literasi dengan penggunaan
dengan meminjam istilah Wilson dkk. (1993: internet. Berdasarkan uraian di atas maka da-
p. 80), kognisi merupakan internalisasi dari pat disimpulkan bahwa pemanfaatan internet
interaksi sosial. Teori kognisi sosial dari dalam pembelajaran berhubungan kuat dengan
Vygotsky ini mendorong perlunya landasan meningkatnya kemampuan digital literasi
sosial yang baru untuk memahami proses siswa.
pendidikan. Penerapan pembelajaran group inves-
Senada dengan pendapat di atas, tigation berbasis internet dalam proses pem-
Olson dan Wisher (2002, p. 2) mengemuka- belajaran dapat meningkatkan hasil belajar
kan bahwa pembelaran berbasis web mena- siswa dan kemampuan digital iterasi siswa
warkan siswa akses tak tertandingi untuk karena dalam model ini siswa belajar menye-
mendapatkan sumber daya instruksional me- lidiki topik yang telah ditentukan guru secara
lebihi jangkauan kelas konvensional. hal ini kelompok sehingga tercipta suasana pembel-
juga membuat pengalaman belajar lebih ajaran yang aktif dan menyenangkan. Sesuai
terbuka, fleksibel, interaktif, dan efisien. dengan pendapat Height (Krismanto, 2003, p.
Dalam penelitian ini pemanfaatan 7) yang menyatakan to investigation berkaitan
internet diikuti dengan penugasan berupa me- dengan kegiatan mengobservasi secara rinci
nulis ringkasan. Mengingat keadaan siswa dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi
SMP KHM. Nur yang belum pernah men- adalah proses penyelidikan yang dilakukan
dapatkan pelajaran mengenai komputer dan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut
internet maka tugas tersebut cukup berat di- mengkomunikasikan hasil perolehannya,
laksanakan. Dalam pandangan Vygotsky, per- dapat membandingkannya dengan perolehan
kembangan kemampuan siswa dapat dibeda- orang lain, karena dalam suatu investigasi
kan ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat per- dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dengan
kembangan aktual dan tingkat perkembangan demikian akan dapat dibiasakan untuk lebih
potensial. Tingkat perkembangan aktual tam- mengembangkan rasa ingin tahu. Hal ini akan
pak dari kemampuan seseorang untuk me- membuat siswa untuk lebih aktif berpikir dan
nyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan mencetuskan ide-ide atau gagasan, serta dapat
berbagai masalah secara mandiri. Sedangkan menarik kesimpulan berdasarkan hasil dis-
tingkat perkembangan potensial tampak dari kusinya (presentasi) di kelas.
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan Model investigasi kelompok merupa-
tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika kan model pembelajaran yang melatih para
di bawah bimbingan orang dewasa atau ketika siswa berpartisipasi dalam pengembangan
berkolaborasi dengan teman sebaya yang sistem sosial dan melalui pengalaman, secara
lebih kompeten. bertahap belajar bagaimana menerapkan me-
Hasilnya siswa kelas eksperimen dan tode ilmiah untuk meningkatkan kualitas
kelas kontrol mampu menyelesaikan tugas masyarakat. model ini merupakan bentuk
tersebut dengan baik. Dengan demikian tugas pembelajaran yang mengkombinasikan dina-
membuat rangkuman tersebut bagi siswa mika proses demokrasi dengan proses inquiry
kedua kelas berada pada jangkauan kognitif akademik. melalui negosiasi siswa-siswa bel-
siswa atau tugas-tugas tersebut berada pada ajar pengetahuan akademik dan mereka terli-
ZPD. Di mana ZPD adalah jarak antara taraf bat dalam pemecahan masalah sosial. dengan
perkembangan aktual, seperti yang nampak demikian kelas harus menjadi sebuah miniatur
dalam pemecahan masalah secara mandiri dan demokrasi yang menghadapi masalah-masalah
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
52 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

dan melalui pemecahan masalah, memperoleh Simpulan


pengetahuan dan menjadi sebuah kelompok
Berdasarkan hasil penelitian dan
sosial yang lebih efektif.
pembahasan yang diperoleh selama penerapan
Karena itu berdasarkan pendapat di
model pembelajaran group investigation ber-
atas dapat disimpulkan bahwa penganut pa-
basis internet pada pembelajaran IPS di kelas
ham konstrutivistik percaya siswa akan lebih
VIII A SMP KHM Nur Surabaya dapat disim-
memahami apa yang dipelajari melalui peng-
pulkan sebagai berikut. Pertama, penerapan
alaman langsung daripada hanya memperoleh
model pembelajaran group investigation ber-
penjelasan dari guru secara ceramah konven-
basis internet dapat meningkatkan hasil
sional. Ini menekankan pada guru bahwa pen-
belajar pada Tema Masa Pendudukan Jepang
dekatan yang pertamakali harus dilakukan
dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia Mata
membuat rencana rekayasa pengalaman yang
Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP KHM. Nur
bermakna dan menghubungkannya dengan
Surabaya, dengan rata-rata peningkatan 25,56.
materi pelajaran.
Sedangkan penerapan pembelajaran group
investigation berbasis perpustakaan dapat
Presentasi Menaikkan Kemampuan Literasi
meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-
Siswa
rata peningkatan 19,91. Ini menunjukkan bah-
Dari hasil observasi diketahui bahwa wa penggunaan pembelajaran group inves-
terdapat persamaan dan perbedaan pada pre- tigation berbasis internet lebih efektif untuk
sentasi yang dilakukan kelas eksperimen meningkatkan hasil belajar siswa.
dengan kelas kontrol. Persamaannya adalah Kedua, penerapan model pembelajar-
kedua kelas sama-sama meningkat kemam- an group investigation berbasis internet dapat
puan literasinya yakni pada aspek menyam- meningkatkan kemampuan digital literasi
paikan materi, pengucapan/pelafalan bahasa siswa. Hal ini dtunjukkan dari hasil tes akhir
Indonesia, kemampuan menjawab, kemampu- (posttest) dan hasil tes kemampuan digital
an kerja sama dan ketelitian dalam mengum- literasi. Dari hasil tes akhir kelas (posttest)
pulkan tugas membuat ringkasan. kelas eksperimen mendapatkan skor rata-rata
Sedangkan perbedaannya adalah ke- 75,8125, sedangkan kelas kontrol sebesar
las eksperimen lebih unggul pada aspek ke- rata-rata 67,375. Sedangkan dari hasil tes ke-
mampuan menjawab dan kemampuan kerja mampuan digital kelas eksperimen mendapat-
sama. Dua aspek keunggulan kelas eksperi- kan skor rata-rata 44, 5, sedangkan kelas kon-
men tersebut menunjukkan bahwa pembel- trol sebesar rata-rata 29,8125.
ajaran group investigation berbasis internet Hasil dua tes di atas membuktikan
lebih bisa menguasai materi dan membentuk bahwa pembelajaran group investigation ber-
kerjasama antar anggota kelompok dibanding basis internet lebih efektif dibanding pembel-
pembelajaran group investigation berbasis ajaran group investigation berbasis perpusta-
perpustakaan. kaan terhadap peningkatan kemampuan digital
Presentasi merupakan tahap kelima literasi. Selain dua tes tersebut, kemampuan
dari enam tahap pada pembelajaran group digital literasi siswa juga diukur melalui ob-
investigation. Pada tahap ini siswa diberi servasi. Hasil observasi menunjukkan nilai
kesempatan untuk mengaktualisasikan ke- rata-rata kelompok eksperimen 91,6, sedang-
mampuannya dalam menyampaikan materi, kan rata-rata kelompok kontrol 87. Hasil
mendengar pertanyaan, dan menjawab per- angket menunjukkan nilai rata-rata kelompok
tanyaan secara argumentatif. Ini sesuai dengan eksperimen 62, sedangkan rata-rata kelompok
apa yang dianjurkan Vygotsky bahwa siswa kontrol 55.
harus diberi kesempatan untuk menunjukkan Berdasarkan temuan-temuan dalam
potensi yang dimilikinya. Siswa harus diberi penelitian ini, dalam rangka mencapai tujuan
kesempatan untuk mencoba kegiatan secara pembelajaran IPS yang tertuang dalam kuri-
mandiri karena tujuan utama pembelajaran kulum maka dapat diajukan beberapa saran
kooperatif adalah setiap anggota kelompok yaitu (1) untuk meningkatkan hasil belajar
memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk maka diperlukan variasi pembelajaran seperti
melakukan setiap aspek kegiatan secara man- penggunaan model cooperative learning tipe
diri (Doolittle, 1995, p. 23). group investigation. Karena pembelajaran tipe

Volume 4, No 1, Maret 2017


Pengaruh Model Group Investigation Berbasis Internet ... 53
M. Sai

ini relevan dengan karakteristik mata pelajar- Hill, J. R., Wiley, D., Nelson, L. M., & Han,
an IPS yang padat dengan konsep dan definisi. S. (2004). Exploring research on
Melalui pembelajaran group investigation Internetbased learning: from
berbasis internet bisa dievaluasi dengan tiga infrastructure to interactions. In D. H.
ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jonassen (Ed.), Handbook of research
Pada ranah kognitif, siswa dievaluasi melalui for educational communications and
proses presentasi dan tanya jawab. Pada ranah technology (2nd ed., pp. 433–460). New
afektif, siswa dievaluasi melalui kerjasama Jersey: Lawrence Erlbaum associates.
dan kekompakan dalam kelompok. Dan pada
Jamrut, & Aman. (2014). Peningkatan hasil
ranah psikomotorik, siswa dievaluasi melalui
belajar IPS melalui implementasi CTL
hasil karya yang berupa pembuatan ringkasan.
metode GI berbantuan media SMP
Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil
Negeri 6 Raha. Harmoni Sosial: Jurnal
belajar siswa yang dapat dilakukan sekolah
Pendidikan IPS, 1(2).
dan guru yaitu dengan menggunakan pembel-
https://doi.org/10.21831/HSJPI.V1I2.24
ajaran group investigation berbasis internet.
36
Karena dari perhitungan menunjukkan adanya
peningkatan, maka disarankan untuk meng- Jongsermtrakoon, S., & Nasongkhla, J.
gunaan pendekatan ini.(2) model pembel- (2015). A group investigation learning
ajaran group investigation berbasis internet system for open educational resources to
berpengaruh juga terhadap peningkatan ke- enhance student teachers’ digital literacy
mampuan digital literasi siswa dalam pembel- and awareness in information ethics.
ajaran IPS. Oleh karena itu, untuk meng- International Journal of Information and
optimalkan kemampuan digital literasi siswa Education Technology, 5(10), 783–788.
harus terbiasa untuk memanfaatkan internet https://doi.org/10.7763/IJIET.2015.V5.6
sebagai sumber belajar. Kemampuan digital 11
literasi ini sangat diperlukan siswa pada Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan
tingkat SMP karena dengan demikian mereka instrumen tes dan nontes. Yogyakarta:
mengadaptasi nilai-nilai positif dari era digital Mitra Cendikia Press.
seperti sekarang.
Nair, G. K. S., Rahim, R. A., Setia, R., Adam,
A. F. binti M., Husin, N., Sabapathy, E.,
Daftar Pustaka
… Seman, N. A. (2012). Terengganu
Adam, S. (2014). Aplikasi teori schools extent of computer literacy and
perkembangan bahasa menurut internet usage. Asian Social Science,
Vygotsky dalam pendidikan. Tadbir: 8(8), 74. Retrieved from
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, http://www.ccsenet.org/journal/index.ph
2(2), 252–258. Retrieved from p/ass/article/view/18507/12270
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.p
Rostitawati, T. (2014). Konsep pendidikan
hp/tjmpi/article/view/252
John Dewey. TADBIR Jurnal
Artini, Pasaribu, M., & Husain, S. M. (2015). Manajemen Pendidikan Islam, 2(2).
Penerapan model pembelajaran Retrieved from
kooperatif tipe group investigation untuk http://download.portalgaruda.org/article.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar php?article=293379&val=6180&title=K
IPA pada siswa kelas VI SD Inpres 1 ONSEP PENDIDIKAN JOHN DEWEY
Tondo. Mitra Sains, 3(1). Retrieved
Sulasti, N. W. (2013). Penerapan model
from
pembelajaran kooperatif tipe Group
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/
Investigation (GI) untuk meningkatkan
MitraSains/article/view/4135/3075
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
Doolittle, P. E. (1995). Understanding pelajaran PKn di kelas XI IPA 1 SMA
cooperative learning through Vygotsky’s Negeri 1 Sawan tahun ajaran 2012/2013.
zone of proximal development. Jurnal Jurusan Pendidikan PKn, 1(4).
Retrieved from Retrieved from
files.eric.ed.gov/fulltext/ED384575.pdf https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 4, No 1, Maret 2017
54 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

/JJPP/article/view/616 158–169.
https://doi.org/10.21831/HSJPI.V2I2.76
Tuan Soh, T. M., Osman, K., & Arsad, N. M.
67
(2012). M-21CSI: A validated 21st
century skills instrument for secondary Yohanes, R. S. (2010). Teori Vygotsky dan
science students. Asian Social Science, implikasinya terhadap pembelajaran
8(16), 38. matematika. Jurnal Widya Warta,
https://doi.org/10.5539/ass.v8n16p38 XXXIV(2), 854–1981.
Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assesment Zhang, C. (2013). A study of internet use in
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. EFL teaching and learning in Northwest
China. Asian Social Science, 9(2), 48.
Wibowo, K. P., & Marzuki. (2015).
https://doi.org/10.5539/ass.v9n2p48
Penerapan model make a Match
berbantuan media untuk meningkatan
motivasi dan hasil belajar IPS. Harmoni
Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 2(2),

Volume 4, No 1, Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai