LUKA BAKAR,
KEKURANGAN ENERGI
PROTEIN, STUNTING, DM
JUVENIL
• Api
• Air panas
• Bahan kimia
• Listrik, petir dan radiasi
• Sengatan sinar matahari
• Tungku / udara panas
• Ledakan bom
Patofisiologi Luka Bakar
• Pembuluh kapiler rusak & permeabilitas edema
bulla (membawa elektrolit) volume cairan
intravaskuler
• Sel darah rusak anemia
• Fase Luka bakar
- cedera inhalasi (gang. sal. napas)
- gang. mekanisme bernapas
- gang. sirkulasi (keseimbangan cairan elektrolit, syok
hipovolemia)
Cedera Inhalasi
Obstruksi sal. napas bag. atas :
- Edema mukosa
- Percampuran epitel mukosa yg nekrosis dgn sekret
kental (fibrin >>)
Obstruksi sal. napas bag. bawah :
Fibrin yg menumpuk pd mukosa alveoli m’bentuk
membran hialin gang. difusi & perfusi O 2 ARDS
Gangguan Mekanisme Bernapas
• Eskar yg melingkar di perm. rongga toraks gang.
ekspansi rongga thoraks pada saat inspirasi.
Gangguan Sirkulasi
• Ekspansi cairan intravaskuler, plasma (protein)
elektrolit ke ruang intersisiel cairan di jar.intersisiel
gang. keseimbangan tek. hidrostatik & onkotik, gang.
perfusi metabolisme seluler
kulit yang terbakar menjadi jaringan keras
yang disebut eskar
Gangguan Sirkulasi
• Serebral Ensefalopati
• Ginjal ATN (acute tubular necrosis) GGA
• Usus Stress Ulcer
• Perifer iskemi otot Sepsis
Derajat I
• Mengenai lapisan
Epidermis
• Kulit eritem
• Tdk ada bullae
• Terasa nyeri
• Sembuh spontan
Derajat II (dangkal) Derajat II (dalam)
• Lapisan Epidermis dan • Mengenai dermis
lapisan atas dermis
• Bulle + • Bullae +
• Organ kulit msh • Organ kulit sedikit
banyak
• Sembuh lbh lama
• Sembuh spontan → 10- disertai parut → > 1 bln
14 hr
• Sangat nyeri
• Nyeri
Luka bakar derajat II
Derajat III
• Mengenai Subkutis,
otot dan tulang
• Tidak ada elemen
epithel
• Tidak ada bullae
• Warna kulit abu abu
dan lbh pucat
• Tidak nyeri
Klasifikasi Luka Bakar
Derajat I :
• Hanya mengenai lap-epidermis
• Kulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla.
• Terasa nyeri/hipersensif
• Sembuh dlm 5 –10 hari
Derajat II dangkal :
• Mengenai epidermis dan superficial dermis
• Kulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan terbentuk bulla
• Sembuh < 3 minggu
Derajat II Dalam :
• Mengenai epidermis dan sebagian besar dermis
• Sembuh > 3 minggu dengan meninggalkan parut
Derajat III :
• Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di
bawahnya.
• Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih
rendah dari sekitarnya.
• Tidak ada bulla dan tidak nyeri
• Memerlukan skin graft, lama sembuh
MASALAH KEPERAWATAN???
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan bersihan jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas
3. Defisit volume cairan
4. Perubahan perfusi jaringan
5. Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh -> hipermetabolisme
6. Gangguan rasa aman nyaman: nyeri
7. Resiko tinggi infeksi
8. Kerusakan integritas kulit
9. Ansietas
Luka Bakar Ringan
• Luka bakar derajat II < 15 % (dewasa)
• Luka bakar derajat II <10 % (anak-anak)
• Luka bakar derajat III < 2 %
Luka Bakar Sedang
• Luka bakar derajat II 15-25 % (dewasa)
• Luka bakar derajat II 10-20 % (anak-anak)
• Luka bakar derajat III < 10 %
Luka Bakar Berat
• Luka bakar derajat II > 25 % (dewasa)
• Luka bakar derajat II >20 % (anak-anak)
• Luka bakar derajat III > 10 %
Fase Akut / Fase Syok / Fase Awal
• Dimulai saat kejadian sampai penderita
mendapat bantuan di RS
• Penderita akan mengalami gangguan :
Jalan napas / Airways
Mekanisme bernapas / Breathing
Sirkulasi / Circulation
Fase Subakut
• Proses inflamasi
• Masalah penutupan luka
• Keadaan hipermetabolisme
Fase Lanjut
• Rawat jalan
• Masalah yg muncul :jaringan parut,
keloid, pigmentasi, kontraktur
• ABC
→ Beri O2, Pasang ETT k/p, Pasang infus
• Pem. Fisik
→ Pakai srg tgn steril, buka baju, Tentukan
luas dan kedalaman luka bakar, Bisa
disertai trauma lain
• Anamnesis
→ Mekanisme trauma, Penyebab
• Pakai sarung tangan steril
• Bebaskan pakaian
• Lakukan pemeriksaan ap/ada trauma lain?
• Bebaskan jalan napas, jika os menderita
distress jalan napas → psg ETT /
Tracheostomi(jika ada indikasi)
• Pasang infus → 20-30cc/jam u/ anak > 2
th, 1cc/jam u/ anak < 2 th
• Pasang catheter
• Pasang NGT
• Bila nyeri yg hbt berikan morpin
• Timbang BB
• Bila perlu berikan injeksi tetanus
• Eskarotomi → Membuang jaringan yg
mati dgn teknik tangensial eksisi s/ timbul
titik titik perdarahan
Kecurigaan Adanya trauma inhalasi bila pada penderita luka
bakarmengalami hal-hal SBB :
• Riwayat terjebak dlm ruang tertutup
• Sputum bercampur arang
• Luka bakar perioral
• Penurunan kesadaran termasuk confusion
• Terdapat tanda distress pernapasan
• Adanya sesak atau hilangnya suara
bilamana ada 3 tanda diatas sudah cukup dicurigai adanya
trauma inhalasi → penanganan penderita trauma inhalasi
dengan distress pernapasan dilakukan tracheostomi,
penderita dirawat di R. Resusitasi s/ stabil
Penanganan Pernapasan
FOKUS KELOMPOK
SASARAN 1.000 HPK
UMUMNYA DILAKUKAN
SEKTOR KESEHATAN
KONTRIBUSI 30 %
ANC,
As. Folat, Tablet besi, IMD, ASI Eksklusif, MP-ASI, imunisasi, pemberian vitamin A,
Calsium
INTERVENSI GIZI
SENSITIF
1. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada AIR BERSIH.
2. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada SANITASI.
3. Melakukan FORTIFIKASI Bahan Pangan.
FOKUS KELOMPOK
4. Menyediakan AKSES kepada YANKES dan KB. UMUM
5. Menyediakan JKN.
6. Menyediakan JAMPERSAL
7. Memberikan PENDIDIKAN PENGASUHAN pada Orang tua. DILAKUKAN
LINTAS SEKTOR
8. Memberikan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Universal.
9.Memberikan PENDIDIKAN GIZI Masyarakat. 10.Memberikan
EDUKASI KESPRO serta GIZI pada REMAJA.
11.Menyediakan BANTUAN dan JAMINAN SOSIAL bagi KONTRIBUSI 70 %
KELUARGA MISKIN.
12.Meningkatkan KETAHANAN PANGAN dan GIZI.
PERAN PKK DAN KADER DALAM PENCEGAHAN STUNTING