Anda di halaman 1dari 11

Promkes Di Sektor

Informal
Muhammad Anwarul ‘Izzat
Pendidikan
Kesehatan
Pekerja
Informal
Pekerja informal adalah:
Setiap orang yang bekerja bukan kepada pemberi kerja, tetapi menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain dari pihak lainnya karena hasil kerjanya tersebut. 

Mereka yang berusaha pada usaha milik pribadi atau keluarga, usahanya berskala
kecil, sering dibantu oleh buruh tidak tetap atau pekerja yang memiliki hubungan
keluarga, serta tidak diatur melalui mekanisme pasar yang kompetitif layaknya
sebuah perusahaan.

Contoh dari jenis kegiatan pekerja sektor informal antara lain pedagang kaki lima
(PKL), nelayan, petani, buruh bangunan, dan lain sebagainya.
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan
secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik
individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidikan atau promosi kesehatan.

Sasarannya :
1. Pemilik Perusahaan informal
2. Para Pekerja perusahaan informal
3. Pemangku Kebijakan
4. Tokoh Masyarakat
Pemberdayaan
Pekerja
Informal
Contoh Pemberdayaan Pekerja Informal :
1. Pembentukan paguyuban pekerja
2. Pembentukan Pos UKK (Upaya Kesehatan
Kerja)
3. Pembentukan dan pelatihan Kader UKK
Pendampingan
dan Supervisi
Pendampingan dan Supervisi dilakukan oleh petugas
kesehatan wilayah kerja Puskesmas setempat, jenis
supervisi yang biasanya dilakukan antara lain:
1. Research / Penelitian
2. Evaluasi
3. Improvement / Perbaikan
4. Assistence / Bimbingan
5. Cooperation / Kerjasama
Pengembangan
Regulasi
Pada tahun 2012 telah terbit Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Namun sangat disayangkan didalam Peraturan Pemerintah ini pun masih
terdapat kesalahan yang sama dimana hanya terdapat kewajiban bagi
pengusaha dan perusahaan saja yang harus menjalankan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini tertulis dalam Pasal 5 ayat (2)
bahwa pengusaha/perusahaan yang telah mempekerjakan tenaga kerja diatas
100 orang atau yang memiliki pekerjaan dengan potensi bahaya yang tinggi
wajib menjalankan SMK3.
Dengan kata lain apabila tidak termasuk kedalam kriteria tersebut
belumlah terikat dengan kewajiban menjalankan SMK3, dan tentu saja belum
ada keharusan secara hukum bagi para pemilik proyek pembangunan rumah
tinggal informal untuk turut menjalankan SMK3 ini.Oleh karena itu diperlukan
sebuah usaha yang konkrit dalam mengimplementasikan K3 pada sektor
informal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai