Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH JARAK PEMUKIMAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA

JALUR KERETA API JENIS EKONOMI DI WILAYAH KELURAHAN WINONGO


KOTA MADIUN

(The Influence Between Distance Of Settlement To Level Of Noise On Railway Of Economic


Train Types In The Winongo Village Regency Of Madiun)
Jellys Sela Putri Felantika⃰ , Beny Suyanto⃰ ⃰, Avicena Sakufa Marsanti⃰ ⃰ .
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

ABSTRAK

Latar belakang: Pemukiman di sepanjang rel kereta api syarat akan paparan bising tinggi dari
aktifitas kereta api. Prevalensi nasional penduduk Indonesia menderita dampak kebisingan
sebesar 8-12%. Di Jawa Timur hingga jarak ± 50 meter tingkat kebisingan sebesar 70,01 dBA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak pemukiman terhadap tingkat
kebisingan pada jalur kereta api jenis ekonomi di wilayah Kelurahan Winongo Kota Madiun.
Metode: Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah masyarakat RT 20 dan RT 11 Kelurahan Winongo Kota Madiun sebanyak
32 kepala keluarga.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisa data yang
digunakan adalah analisa univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi pearson product
moment.
Nilai kekuatan hubungan pada penelitian ini yaitu r = -0,957. Dan p-value sebesar < 0,000. Yang
berarti ada pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak terdekat 15,3 meter terjauh 62,4 meter, jarak
rumah responden dengan rel kereta memenuhi standar PP RI N0. 56, 2009 = 6 meter, terdekat
15,3 meter terjauh 62,4 meter. Dan tingkat kebisingan di rumah responden melebihi baku mutu
KepMenLH No. 48, 1996 = 55 dBA, tertinggi 86,2 dBA dan terendah 66,65 dBA. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara jarak pemukiman terhadap tingkat kebisingan
pada jalur kereta api jenis ekonomi di wilayah Kelurahan Winongo Kota Madiun.
Kesimpulan: Masyarakat diharapkan dapat menanam tananman vegetasi di depan rumah,
contohnya pohon nangka dan pohon jambu bol, karena tanaman tersebut dapat menjadi peredam
kebisingan.
Kata kunci : jarak pemukiman, tingkat kebisingan, jalur kereta api

ABSTRACT
Background: Settlement along the railway conditions will exposure to high noise from rail
activities. The national prevalence of Indonesia's population suffers from noise impact of 8-12%.
In East Java up to a distance of ± 50 meters noise level of 70.01 dBA. The purpose of this
research was to know the influence of residential distance to the noise level in economic railway
type in Winongo sub-district of Madiun.

1
The methods of this research: The type of this research was correlation with cross sectional
approach. The population of this research is the community of RT 20 and RT 11 Winongo urban
village of Madiun as much as 32 head of family. The sampling technique was using total
sampling. Data analysis was using univariate and bivariate analysis using pearson product
moment correlation test.
The result: The value of the relation in this study is -0,957 and p-value is < 0,001. That means is
influence between the dependent variable and the independent variable.
Analysis: Result of research indicated that distance nearest15,3 meter farway 62,4 meter,
distance of respondent house with rail fulfilled standard of PP RI N0. 56, 2009 = 6 meter. And
the noise level at respondent house exceed quality standard. KepMenLH48, 1996 = 55 dBA,
hinghest 86,2 dBA and lowlest 66,65 dBA. The result of statistical test showed that there was
influence between residential distance to the noise level in economic railway type in Winongo
sub-district of Madiun.
Discus and conclusion: Peoples expected to plant vegetation in front of the house, for example
jackfruit tree and bamboo tree, because the plant could be a noise damper.
Keywords : Residential distance, Noise level, Raiway

PENDAHULUAN 70,01 Dba dengan (p value 0.25) (Novi I,


2015).
Badan kesatuan dunia/ World Health
Organisation (WHO) melaporkan, tahun Survey pendahuluan yang dilakukan
2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk pada tanggal 19 mei 2018 dengan jumlah 12
dunia mengalami gangguan pendengaran respoden di wilayah Kelurahan Winongo
dari dampak kebisingan dalam berbagai Kota Madiun menunjukkan bahwa warga di
bentuk. Di Amerika Serikat terdapat sekisar pinggiran rel kereta sebelah jalur kiri
5-6 juta orang terancam menderita tuli mengalami gangguan tidur sebanyak 80%,
akibat bising. Sedangkan Belanda gangguan pendengaran 40%, stress 60%,
jumlahnya mencapai 200.000-300.000 gangguan konsentrasi 80%. Sedangkan pada
orang, di Inggris sekitar 0,2%, di Canada jalur sebelah kanan mengalami gangguan
dan Swedia masing-masing sekitar 0,3% tidur sebnayak 75%, gangguan pendengaran
dari seluruh populasi. Dan sekitar 75-140 25%, stress 50%, gangguan konsentrasi
juta (50%) di Asia Tenggara, dalam hal 75%. Dan pada jalur sebelah kiri di gang ke
Indonesia menempati urutan ke empat di 2 mengalami gangguan tidur sebanyak 34%,
Asia Tenggara yaitu 4,6% sesudah Srilanka gangguan pendengaran 0%, stress 0%,
(8,8%), Mnyanmar (8,4%) dan India (6,3%) gangguan konsentrasi 34% (Data primer,
(WHO, 2012). 2018).
Depkes RI (1995), menyatakan bahwa 8 Kelurahan Winongo adalah wilayah
– 12% penduduk Indonesia telah menderita yang dekat dengan Stasiun kereta api
dampak kebisingan dalam berbagai bentuk Madiun dan sebagian rumah penduduk dekat
dan diperkirakan angka tersebut terus akan dengan pinggiran rel kereta api. Di prediksi
meningkat, dan pada tahun 2001 setiap hari terpapar kebisingan 44 kereta api
diperkirakan 120 juta penduduk dunia diantaranya 18 kereta jenis ekonomi.
mengalami gangguan pendengaran. Sedangkan pemukiman warga yang paling
Dalam penelitian yang dilakukan di dekat dengan rel kereta api terletak pada RT
wilayah Surabaya menunjukkan bahwa 20 dan RT 11 Kelurahan Winongo Kota
intensitas kebisingan masih di atas nilai Madiun (JPL KA DAOP 7).
ambang batas hingga jarak 50 meter yaitu
2
Menurut latar belakang masalah Tingkat Kebisingan Pada Jalur Kereta Api
tersebut, maka perlu diteliti seberapa besar Ekonomi di Wilayah Kelurahan Winongo
Pengaruh Jarak Pemukiman Terhadap Kota Madiun
TINJAUAN PUSTAKA Pemukiman sehat merupakan suatu
tempat tinggal secara permanen, yang
Kebisingan adalah bunyi yang tidak berfungsi sebagai tempat bermukim,
diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam beristirahat, berekreasi dan berlindung dari
tingkat dan waktu tertentu yang dapat pengaruh lingkungan. Salah satu pengaruh
menimbulkan gangguan kesehatan manusia lingkungan adalah adanya kebisingan yang
dan kenyamanan lingkungan, untuk wilayah dapat mengakibatkan gangguan
perumahan/ pemukiman yaitu 55 dBA (Kep. pendengaran, gangguan komunikasi,
MenLH. N0. 48 Tahun 1996). gangguan tidur dan stres (Sri I dkk, 2007).
Pengaruh kebisingan menurut Heru S
Tingkat kekuatan bunyi diukur dengan
(2011) antara lain dapat menyebabkaan
alat yang disebut Sound Level Meter (SLM)
pendengaran berkurang atau perubahan
dengan satuan dBA. Sound Level Meter ini
ketajaman pendengaran, gangguan
terdiri dari mikrofon, sirkuit elektronika dan
komunikasi atau pembicaraan, gangguan
sebuah tampilan pembacaan. Mikrofon
konsentrasi, gangguan tidur (Sleep
tersebut untuk mendeteksi variasi tekanan
interference), stress, dan gangguan
udara kecil yang berhubungan dengan suara
fisiologis.
dan perubahan menjadi sinyal listri (Anizar,
Pedoman Penyediaan dan
2009).
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
A-Weighted Decibels atau satuan Kawasan Perkotaan menyebutkan bahwa
desibel, disingkat dBA adalah satuan untuk kriteria vegetasi yang berfungsi sebagai
mengukur tekanan suara, dan intensitas peredam kebisingan adalah terdiri dari
suara. Desibel hampir sama dengan derajat pohon, perdu/semak, membentuk massa,
kecil dari perbedaan kekerasan yang biasa bermassa daun rapat kaku, dan terdiri dari
dideteksi oleh telinga manusia. Pada skala berbagai bentuk tajuk. Pohon adalah semua
desibel, 1 mewakili suara lemah yang tumbuhan berbatang pokok tunggal berkayu
terdengar 120 umumnya dianggap keras. Perdu/Semak adalah tumbuhan
permulaan dari kesakitan. berkayu dengan percabangan mulai dari
pangkal batang dan memiliki lebih dari satu
Pengukuran kebisingan bertujuan batang utama. Contoh jenis tanaman
untuk membandingkan hasil pengukuran peredam kebisingan adalah pohon nangka
pada suatu saat dengan standar atau Nilai dan jambu bol (Liesa, 2015).
Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan
(Heru S, 2011). METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Peraturan Pemerintah
Desain penelitian ini menggunakan
Republik Indonesia No. 56 Tahun 2009
cross sectional, yaitu penelitian yang
Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian,
menekankan waktu pengukuran/ observasi
yaitu batas ruang milik jalur kereta api untuk
data variabel independen dan dependen
jalan rel yang terletak pada permukaan tanah
hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
diukur dari batas paling luar sisi kiri dan
2013). Pengukuran data penelitian (variabel
kanan ruang manfaat jalur kereta api, yang
bebas dan terikat) dilakukan satu kali dan
lebarnya paling sedikit 6 (enam) meter.
secara bersamaan. Penelitian ini
menganalisis tentang Pengaruh jarak

3
pemukiman terhadap tingkat kebisingan 7) Waktu pengukuran “Sound
pada jalur kereta api di wilayah Kelurahan Lever Meter” di pasang pada
Winongo Kota Madiun. Peneliti melakukan ketinggian ± (140-150 m) atau
pengukuran kebisingan pada pemukiman sisi setinggi telinga
kanan dan sisi kiri jalur kereta api untuk 8) Range angka yang keluar
jenis kereta ekonomi. pada tombol Min dan tombol
Populasi dalam penelitian ini adalah Max (Anizar,2009).
seluruh rumah yang berada di pinggiran rel 2. Cara pengambilan titik lokasi
kereta di wilayah Kelurahan Winongo Kota 1) Diambil pemukiman yang dekat/
Madiun yaitu sebanyak 32 rumah. yang terpapar kebisingan dari rel
Kriteria inklusi yang digunakan untuk kereta api di wilayah Kelurahan
menentukan sampel dari penelitian ini Winongo Kota Madiun
meliputi: rumah yang dekat dengan rel 2) Rumah yang menghadap ke arah
kereta, rumah yang menghadap ke rel kereta, rel kereta dan bangunan rumah
bangunan rumah permanen (tidak terbuat permanen.
dari kayu/ bambu), berdomisili di wilayah 3) Pengukuran jarak tersebut
Kelurahan Winongo Kota Madiun. Sehingga menggunakan alat yaitu meteran.
didapatkan sampel sebanyak 32 rumah.
Pada penelitian ini teknik sampling Lokasi penelitian ini akan dilakukan di
yang digunakan adalah total sampling, yaitu Kelurahan Winongo Kota Madiun (RT 11
bahwa semua jumlah populasi digunakan dan RT 20). Waktu penelitian dilakukan
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Pada pada bulan Juni tahun 2018.
penelitian ini peneliti akan memilih sampel Uji statistik yang digunakan adalah
yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu korelasi product moment. Dan sebelum di
sesuai dengan kriteria inklusi. tentukan uji dalam statistik terlebih dahulu
Instrumen penelitian adalah alat pada dilakukan uji normalitas, jika data termasuk
waktu penelitian menggunakan metode golongan normal menggunakan uji product
(Arikunto, 2011). Instrumen yang moment jika data tidak normal
digunakan dalam penelitian ini berupa alat menggunakan uji spearmen rank.
untuk mengukur kebisingan yaitu:
1. Sound Level Meter untuk mengukur HASIL DAN PEMBAHASAN
kebisingan. Berikut adalah cara Kelurahan Winongo terdiri dari
penggunaan Sound Level Meter: beberapa lingkungan padukuhan seperti
1) Tekan power untuk wilayah Krajan, Tambak Boyo, Boboran,
menghidupkan alat Brengosan. Jumlah Penduduk warga
2) Untuk daerah pemukiman Kelurahan Winongo Kota Madiun sampai
gunakan weighting A dengan bulan Februari 2017 yaitu sebesar
3) Max Hold untuk sumber suara 7.590 jiwa terdiri dari laki-laki 3.670 jiwa
yang terputus-putus dan perempuan 3.920 jiwa.
4) Pasang alat penangkap suara
5) Geser range dB pada 30-80
untuk suara rendah 50-100 suara
stabil, 80-130 suara tinggi
6) Tekan/ geser power DC dengan
menguakkan baterai (70 volt)

4
Karakteristik Responden Berdasarkan sebanyak 21 kepala keluarga (65,6%).
Umur Sedangkan menurut jarak dapat diketahui
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik bahwa seluruh responden yaitu berjumlah 32
Responden di Wilayah Kelurahan Winongo kepala keluarga (100,0%) sudah sesuai
Kecamatan Manghunarjo Kota Madiun dengan PP RI Np. 56 Tahun 2009 tentang
Bulan Juni 2018 Penyelenggaraan Perkeretaapian yaitu batas
paling luar sisi kiri dan kanan ruang manfaat
No Variabel F % total % jalur kereta api lebarnya paling sedikit 6
1 Umur meter. Dan dapat diketahui bahwa sebagian
seluruh rumah responden yaitu 32 kepala
25 –35 3 9,8 keluarga (100,0%) mengalami tingkat
tahun kebisingan melebihi Nilai Ambang Batas
36 –45 7 21,7 32 100% (NAB) untuk wilayah
tahun perumahan/pemukiman yaitu 55 dBA.
46 –55 9 27,9
tahun
Uji Normalitas
56-65 tahun 9 37,2
Untuk menentukan uji statistik yang
>65 tahun 1 3,2 akan digunakan, maka terlebih dahulu
2 Alamat dilakukan uji normalitas dengan SPSS. Hasil
RT 11 11 34,4 32 100% uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Normalitas
RT 21 21 65,5
Shapiro-Wilk
3 Jarak Statistic Df Sig
Sesuai PP 32 100 32 100% Tingkat .056
RI (6 .936 32
kebisingan
Meter) Jarak .803 32 .000
Tidak 0 0
sesuai PP Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat
RI dilihat pada tabel Shapiro-Wilk karena
jumlah sampel < 50 didapatkan hasil bahwa
4 Tingkat
variabel terikat yaitu tingkat kebisingan
Kebisingan
didapatkan sig 0.056 yang berarti
Sesuai baku 0 0 32 100%
berdistribusi normal, sedangkan pada
mutu (55
variabel bebas yaitu jarak didapatkan sig
dba)
0.001 yang berarti berdistribusi tidak
Tidak 32 100
normal.
sesuai baku
mutu Menurut Sopiyudin, 2017
menyebutkan bahwa bila paling tidak salah
Sumber: data primer penelitian bulan Juni
satu variabel normal, digunakan uji korelasi
2018
pearson. Maka dilihat dari hasil tersebut
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat peneliti menggunakan uji korelasi pearson
diketahui bahwa sebagian besar responden product moment.
paling bayak mendominasi termasuk
golongan umur 56-65 tahun yaitu sebanyak
12 orang (37,2%). Untuk alamat responden
sebagian besar terdapat pada RT 20 yaitu

5
Pengaruh jarak pemukiman terhadap jarak pemukiman dengan tingkat kebisingan
tingkat kebisingan pada jalur kereta api pada jalur kereta api jenis ekonomi. Serta
jenis ekonomi nilai korelasi Pearson sebesar -0,957
Analisa dalam penelitian ini menunjukkan arah korelasi negatif dengan
menggunakan uji korelasi pearson product kekuatan korelasi yang sangat kuat. Maka
moment dan diolah menggunakan program dapat diambil kesimpulan secara statistik
statistic computer SPSS version 16.0. bahwa semakin pendek jarak pemukiman
Tabel 3. Pengaruh jarak pemukiman dengan rel kereta api maka semakin tinggi
terhadap tingkat kebisingan tingkat kebisingan, atau sebaliknya.
Dalam penelitian ini di dapatkan hasil
No Tingkat Kebisingan
jarak paling dekat dengan rel kereta yaitu
1. Jarak r = 0,957
15,3 m tingkat kebisingannya 86,2 dBA
p < 0,000
sedangkan hingga jarak paling jauh yaitu
n = 32
62,4 m tingkat kebisingannya 66,65 dBA.
Uji korelasi Pearson product moment
Hal tersebut menunjukkan tingkat
Berdasarkan tabel 3 di atas, diperoleh kebisingan yang dihasilkan kereta api jenis
Nilai p-value 0,000 yang menunjukkan ekonomi di wilayah Kelurahan Winongo
korelasi antar skor jarak dan tingkat Kota Madiun di atas baku mutu
kebisingan bermakna yang berarti ada KepMENLH No. 48 Tahun 1996.
pengaruh jarak pemukiman terhadap tingkat Gangguan kesehatan pada manusia
kebisingan pada jalur kereta api jenis yang dapat di sebabkan oleh kebisingan
ekonomi di wilayah kelurahan Winongo yaitu berupa pendengaran berkurang atau
Kota Madiun. Nilai korelasi Pearson sebesar perubahan ketajaman pendengaran,
-0,957 menunjukkan arah korelasi negatif gangguan komunikasi atau pembicaraan,
dengan kekuatan korelasi yang sangat kuat. gangguan konsentrasi, gangguan tidur (sleep
Maka dapat diambil kesimpulan secara interference), stress, dan gangguan fisiologis
statistik bahwa semakin pendek jarak (Heru S dan Haryono, 2011).
pemukiman maka semakin tinggi tingkat Sumber kebisingan yang dihasilkan
kebisingan, atau sebaliknya. oleh kereta api merupakan sumber
kebisingan yang dihasilkan oleh
PEMBAHASAN transportasi. Seiring dengan kemajuan
Pengaruh Jarak Pemukiman Terhadap transpotasi dan meningkatnya mobilitas
Tingkat Kebisingan Pada Jalur Kereta masyarakat membuat transpotasi menjadi
Api Jenis Ekonomi di Wilayah Kelurahan sumber utama polusi udara/ kebisingan.
Winongo Kota Madiun. Sedangakan rel kereta api sendiri sudah ada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak jaman Belanda, jadi buka rel kereta
seluruh rumah responden yaitu sebanyak 32 yang mendekat ke pemukiman masyarakat
rumah (100%) tingkat kebisingannya di atas namun pemukiman masyarakatlah yang
baku mutu KepMENLH No. 48 Tahun 1996 mendekat pada rel kereta api. Sebenarnya
bahwa kawasan perumahan dan pemukiman masyarakat memahami bahwa rumah dekat
tingkat kebisingannya 55 dBA. Hal tersebut dengan rel kereta akan terkena dampak
didukung dengan hasil uji korelasi pearson berupa kebisingan, namun masyarakat tidak
product moment diperoleh nilai p-value < mengindahkannya dengan alasan sejak lahir
0,05 yaitu nilai p-value pada penelitian ini sudah ada di rumah tersebut atau ikut
sebesar < 0,000. Hasil tersebut dengan keluarga suami/ istrinya. Serta
membuktikan bahwa ada pengaruh antara masyarakat juga beranggapan lama

6
kelamaan jika tinggal di pemukiman berdesis sehingga akan menurunkan daya
tersebut akan terbiasa dengan kebisingan tangkap pendengaran.
yang di hasilkan oleh kereta api. Sedangkan perundang-undangannya
Dari hasil tersebut menunjukkan jarak pemukiman dengan rel kereta yang
intensitas kebisingan yang melebihi NAB saat ini berlaku semata-mata bukan untuk
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. menghindari dampak kebisingan atau
Adapun gangguan atau keluhan yang memperhatikan kesehatan manusia dan
dirasakan adalah sulit untuk mendengar dan kenyamanan lingkungan akan tetapi lebih
melakukan komunikasi dengan masyarakat kepada keselamatan kereta api saat melintas
lain, bahkan jika berada diluar tempat bising jika terjadi kendala.
beberapa dari mereka masih merasa sulit Hasil penelitian ini sejalan dengan
mendengar, bahkan berbicara dengan nada penelitian yang dilakukan oleh Novi D
yang agak keras dibandingkan dengan (2015), yang meneliti pengaruh kebisingan
masyarakat lain yang tidak tinggal di dan getaran kereta api terhadap tekanan
wilayah bising tersebut. darah ibu rumah tangga di pemukiman
Suara dapat dihantarkan menuju piggiran rel kereta api, yaitu menyebutkan
telinga dalam melalui tiga cara. Cara yang hingga jarak ± 50 m tingkat kebisingannya
paling umum adalah bila energi suara sebesar 70, 01 dBA.
dihantarkan ketingkat oval melalui Dalam penelitian yang di lakukan di
membrane timpani yang bergetar oleh pemukiman pinggiran rel kereta api jalan
rangkaian osikel. Suara dapat dihantarkan Ambengan Surabaya, respondennya antara
langsung menuju telinga tengah bila lain adalah ibu-ibu, menyebutkan hingga
gelombang suara jatuh pada tingkap bundar jarak ±50 meter tingkat kebisingannya 70,1
bila terdapat perforasi membrane timpani dBA dengan sampel 53 responden
yang besar. Suara juga dapat dihantarkan didapatkan hasil 28 responden memiliki
melalui kondisi tulang bila energy suara tekanan darah tinggi dengan p-value < 0,05
dihantarkan menuju telinga dalam melalui (Novi D, 2015). Sehingga dapat diprediksi
tengkorak. dalam penelitian yang dilakukan di
Masyarakat sekitar rel kereta api Kelurahan Winongo Kota Madiun hingga
Kelurahan Winongo yang mendapatkan jarak 62,4 meter tingkat kebisingannya
gangguan pendengaran disebabkan oleh mencapai 66,65 dBA, ibu-ibu yang ada
kereta api karena selain jarak rumah yang dalam penelitian ini sebagian juga menderita
terlalu dekat dengan rel kereta juga hipetensi akibat paparan kebisingan kereta.
disebabkan kurangnya tindakan pencegahan Menurut penelitian Sri Lujeng (2012)
mengenai keterpaparan bising yang melebihi dalam penelitian yang berjudul Pengaruh
nilai ambang batas ini, seperti rumah tanpa Intensitas Kebisingan Kereta Api Terhadap
adanya peredam suara, serta tidak pernah Gangguan Pendengaran Pada Masyarakat
memeriksakan diri ke tenaga medis. Tegalharjo Yang Tinggal Di Pinggiran Rel
Gangguan pendengaran terutama merupakan Kereta Api menyebutkan hingga jarak 15
kehilangan kemampuan mendengar suara meter rumah dengan rel kereta api
sampai pada tingkat tertentu. Dengan kibisingan di atas baku mutu KepMenLH
berjalannya waktu, tanpa adanya tindakan tahun 1996 yaitu 55 dBA, dalam penelitian
pencegahan kehilangan kemampuan tersebut terdapat terdapat 6 responden
mendengar akan berlanjut pada tingkat yang mengalami kondisi normal dan 8 responden
lebih parah lagi, dan kejadian ini akan mengalami gangguan pendengaran ringan.
mempunyai efek menghilangkan konsonan Sehingga dapat di prediksi dalam penelitian

7
yang dilakukan di Kelurahan Winongo yang kaku, serta kerapatan daun yang tinggi dapat
rumahnya dalam jangkauan jarak 15 meter menggurangi tingkat kebisingan hingga 65%
responden juga menderita gangguan di lingkungan, contohnya pohon nangka,
pendengaran ringan. pucuk merah dan jambu bol.
Menurut Wahit I (2009) rumah sehat
adalah sebuah rumah yang bisa terhindar PENUTUP
dari kebisingan atau letaknya jauh dari
Kesimpulan
sumber kebisingan. Jadi rumah responden
yang ada di dalam penelitian ini termasuk 1. Jarak rumah dengan rel kereta api di
golongan salah satu kriteria rumah tidak Wilayah Kelurahan Winongo Kota
sehat karena kebisingannya melebihi baku Madiun yaitu dengan perolehan sebagian
mutu (55 dBA). Sehingga dapat besar responden bertempat tinggal pada
menyebabkan beberapa gangguan kesehatan jarak rel dengan rumah 15,3 m – 20,1 m
yang di timbulkan oleh paparan kebisingan (40,3 %) responden sedangkan yang
kereta api jenis ekonomi dalam setiap paling sedikit pada jarak 60,2 m – 62,4 m
harinya sejumlah 21 kereta api. (24,8%).
Menurut Liesa (2015) menyebutkan 2. Tingkat kebisingan kereta api jenis
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan ekonomi di Wilayah Kelurahan Winongo
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Kota Madiun yaitu dengan perolehan
menyebutkan bahwa kriteria vegetasi yang sebagian besar responden terpapar
berfungsi sebagai peredam kebisingan kebisingan antara 78 – 86,2 dBA (40,3
adalah terdiri dari pohon, perdu/semak, %), responden yang terpapar kebisingan
membentuk massa, bermassa daun rapat 75, 85 – 77 DBA (34,1%), responden
kaku, dan terdiri dari berbagai bentuk tajuk. sedangkan yang terpapar kebisingan
Pohon dapat meredam suara dengan antara 66,65 – 69,45 dBA (24,8%).
cara mengabsorpsi gelombang suara oleh 3. Diperoleh nilai p-value < 0,05 yaitu nilai
daun, cabang, dan ranting. Jenis tumbuhan p-value pada penelitian ini sebesari 0,000
yang paling efektif untuk meredam suara yang menunjukkan korelasi antara skor
adalah yang mempunyai tajuk tebal dengan jarak dan tingkat kebisingan bermakna
daun yang rindang. Dedaunan tanaman yang berarti ada pengaruh jarak
dapat menyerap kebisingan. Dengan pemukiman terhadap tingkat kebisingan
menanam berbagai jenis tanaman dengan pada jalur kereta api jenis ekonomi di
berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi wilayah Kelurahan Winongo Kota
akan dapat mengurangi kebisingan, Madiun. Nilai korelasi Pearson sebesar -
khususnya dari kebisingan yang sumbernya 0,957 menunjukkan arah korelasi negatif
berasal dari bawah. dengan kekuatan korelasi yang sangat
Jarak rel kereta dengan rumah dekat kuat. Maka dapat diambil kesimpulan
dan di depan rumah masyarakat jarang secara statistik bahwa semakin pendek
sekali dijumpai tanaman vegetasi, menurut jarak pemukiman maka semakin tinggi
observasi saat penelitian kebanyakan tingkat kebisingan, atau sebaliknya.
masyarakat lebih gemar menanam tanaman
hias daripada tanaman vegetasi untuk Saran
peredam kebisingan. Menurut penelitian 1. Bagi Masyarakat
Febi Resiana, dkk (2009) menyebutkan Masyarakat dapat menanam tanaman
bahwa dengan menanam tanaman vegetasi vegetasi di depan rumah, contohnya
yang memiliki ciri-ciri daun yang tebal dan pohon nangka dan jambu bol karena

8
tanaman tersebut merupakan jenis Pelaksanaan Pengawasan
vegetasi yang memiliki daun tebal dan Kebisingan.Jakarta: Departemen
kaku, serta kerapat daun yang tinggi, Kesehatan RI
dapat mengurangi tingkat kebisingan atau
menjadi peredam kebisingan di Febi, Resiana, dkk. (2009). Efektivitas
lingkungan. Penghalang Vegetasi Sebagai
2. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Peredam Kebisingan Lalu Lintas Di
Madiun Kawasan Pendidikan Jalan Ahmad
Informasi dari penelitian ini diharapkan Yani Pontianak. Pontianak: Program
mendorong pihak institusi untuk dapat Studi Teknik Lingkungan Jurusan
berperan dalam masyarakat yang Teknik Sipil Fakultas Teknik
mendapatkan paparan kebisingan di Universitas Tanjungpura
daerah rel kereta api dengan melakukan
Indah, Sri, Kusumaningrum, dkk. (2007).
edukasi atau penyuluhan tentang
Hubungan Antara Tingkat
kebisingan.
Kebisingan Dengan Gangguan Stres
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Masyarakat Di Pemukiman Sekitar
Diharapkan dapat melakukan penelitian
Rel Kereta Api Srago. Klaten: Stikes
dengan variabel yang lebih bervariatif,
Muhammadiyah Klaten
misalnya penyakit apa yang paling
kompleks diderita oleh masyarakat Iqbal, Mubarak, Wahit & Nurul Cahyati.
sekitar rel kereta api akibat dari paparan Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori
kebisingan yang dihasilkan oleh kereta dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
api dalam setiap harinya. Atau dapat Medika
dilakukan penelitian mengenai jarak yang
memenuhi syarat tingkat kebisingan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan
NAB. Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang
4. Bagi Pemerintah Baku Tingkat Kebisingan: Menteri
Perlu ditinjau kembali peraturan Negara Lingkungan Hidup
perundang-undangan mengenai jarak
rumah dari rel kereta api dengan dampak Liesa A. (2015). Peranan Vegetasi Dalam
kebisingan yang di hasilkan oleh kereta. Mereduksi Kebisingan Jalan Raya.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian
DAFTAR PUSTAKA Bogor.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Anizar. (2009).Teknik Keselamatan dan Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Kesehatan Kerja di Industri.
Praktis, Jakarta: Rineka Cipta
Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoadmodjo, Soekidjo. (2013). Metodologi
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Kesehatan, Jakarta:
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Rineka Cipta
Dahlan, Sopiyudin. (2017). Statistik Untuk Novi, D. I. S. (2016). Analisis Pengaruh
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Tingkat Kebisingan dan Getaran
Epidemiologi Indonesia Kereta Api Terhadap Tekanan
Departemen Kesehatan RI. (1995). Petunjuk Darah Ibu Rumah Tangga di
Pemukiman Pinggiran Rel Kereta

9
Api Jalan Ambengan Surabaya.
Surabaya: Universitas Airlangga
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 56 Tahun 2009 Tentang
Penyelengaraan Perkeretaapian:
Presiden Republik Indonesia
Subaris, Heru, &Haryono. (2011). Hygiene
Lingkungan Kerja. Yogyakarta:
Mitra Cendekia Press
WHO. (2016). Guidelines for Community
Noise. Geneva: World Health
Organisation.

Keterangan:
*)Mahasiswa/ Peneliti Peminatan Kesehatan
Lingkungan Program Studi Kesehatan
Masyarakat Stikes Bhaktu Husada Mulia
Madiun.
**)Pengajar/ Pembimbing Peminatan
Kesehatan Lingkungan Program Studi
Kesehatan Masyarakat Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun.

10

Anda mungkin juga menyukai