Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN RESPONSE TIME

TEAM CODE BLUE TERHADAP


TINGKAT HARAPAN HIDUP
PASIEN CARDIAC ARREST DI RS
PMI BOGOR
Disusun oleh :
MEIKA SAFARI
08200100050
Latar Belakang
Penyebab terbesar dari
Penyakit kardiovaskular, cardiac arrest (henti
penyakit infeksi dan kanker jantung) adalah
masih menjadi penyakit dengan penyakit jantung
peringkat teratas penyebab koroner. Cardiac arrest
utama kematian didunia merupakan penyebab
utama kematian di
dunia

Kasus kematian karena penyakit jantung koroner


meningkat 15% secara global antara tahun 2010 sampai
dengan 2020. Diperoleh data dari American Heart
Association (AHA), di Amerika terdapat lebih dari
200.000 kasus henti jantung di rumah sakit atau In-
Hospital Cardiac Arrest (IHCA) per tahunnya
• Cardiac arrest bisa dipulihkan apabila dilakukan
tindakan secepat mungkin oleh tim medis
khusus dengan melakukan resusitasi jantung
paru (basic life support) dan defibrilasi untuk
mengembalikan denyut jantung menjadi normal
kembali

• Team code blue berbeda dengan tim medis yang


lain karena bertujuan untuk bisa mendeteksi
dan bereaksi secara cepat, benar dan sesegera
mungkin mengembalikan denyut jantung ke
kondisi normal untuk mencegah terjadinya
kematian otak permanen
 B. Road Map Penelitian
• Kecepatan dalam memberikan pertolongan kepada
penderita gawat darurat baik dalam keadaan sehari –
hari atau sewaktu bencana merupakan salah satu
parameter keberhasilan penanggulangan medik
penderita gawat darurat. Keberhasilan Response time
juga sangat berdampak pada kualitas pemberian
pertolongan untuk menyelamatkan nyawa atau
mencegah cacat sejak di tempat kejadian, dalam
perjalanan hingga sampai di rumah sakit
C. Urgensi Penelitian
• proses asuhan keperawatan ketika seorang
perawat mengetahui adanya kejadian cardiac
arrest pada pasien sering ditemukannya kendala-
kendala yang muncul, dijelaskan juga bahwa
tingkat kewaspadaan dan keyakinan perawat kala
mendapati pasien dalam kondisi cardiac arrest dan
sikap segera menolong untuk melakukan tindakan
memiliki dampak yang besar untuk mencapai
outcome yang diinginkan.
PEMBAHASA
N

Faktor – Faktor
yang
mempengaruhi
Response Time Response time
Harapan
Waktu tanggap
Hidup
dalam pelayanan
gawat darurat
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
 Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
independent yakni response time team code blue dan variabel dependen
tingkat harapan hidup pasien cardiac arrest. Kerangka konsep penelitian
dapat dilihat pada gambar berikut.
• Hipotesis merupakan jawaban sementara
HIPOTESIS terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data
Berdasarkan kategori rumusannya, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.:
1. Hipotesis Nol (Ho)
Sering dikatakan hipotesis statitik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik. Hipotesis nol menerangkan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y (Sugiyono, 2011).
Hipotesis nol (Ho) :
a. Tidak ada hubungan antara respon time team code blue terhadap tingkat harapan hidup
pasien cardiac arrest di RS PMI Bogor.
2. Hipotesis kerja (Ha) sering disebut hipotesis
alternative, yang menyatakan adanya hubungan
antara variabel X dan variabel Y atau adanya
perbedaan antara dua kelompok
a. Ada hubungan antara respon time team code
blue terhadap tingkat harapan hidup pasien
cardiac arrest di RS PMI Bogor.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisa hubungan response time team code blue terhadap tingkat
harapan hidup pasien cardiac arrest di RS PMI Bogor.
2. Tujuan Khusus
 Diketahuinya gambaran tentang response time team code blue di RS PMI
Bogor
 Dietahui gmbaran tingkat harapan hidup pasien cardiac arrest di RS PMI
Bogor.
 Diketahui hubungan response time team code blue terhadap tingkat harapan
hidup pasien cardiac arrest di RS PMI Bogor.
Manfaat Penelitian
 Bagi Rumah Sakit PMI Bogor
Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat mempertahankan atau
meningkatkan Respon Time team code blue.
 Bagi Peneliti
Peneliti dapat menganalisa mengenai hubungan response time team code blue
terhadap angka harapan hidup pasien cardiac arrest.
 Bagi Institusi Pendidikan (STIKIM)
Diharapkan hasil yang didapat dalam penelitian ini dapat memberikan informasi
tambahan, khususnya mahasiswa keperawatan mengenai hubungan real time tim
code blue terhadap angkaharapan hidup pasien cardiac arrest.
 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti
lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama dan variable
yang berbeda.
Defisi operasional
Metode Penelitian
 Jenis Penelitian
Berpijak pada masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, maka
dalam penelitian ini digunakan metode Analisis Korelasi. Analisis
Korelasi yakni studi yang membahas tentang derajat hubungan,
terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
variabel response time team code blue (X) sebagai variabel
independen dan tingkat harapan hidup pasien cardiac arrest (Y)
sebagai variabel dependent.
Tempat dan waktu Populasi Penelitian Sampel Penelitian
• Tempat dilakukan di RS • Pengambilan sample dilakukan
• Populasi dalam dengan cara memilah kejadian Code
PMI Bogor penelitian ini adalah blue dengan kasus Cardiac Arrest di
• Pengambilan data RS PMI Bogor.
semua kejadian Code • Tehnik pengambilan sample dalam
dilaksanakan pada bulan Blue di RS PMI Bogor penelitian ini adalah purposive
Juli 2021 dan penelitian periode Januari – Juli
sampling berdasarkan pertimbangan
atau kriteria inklusi dan ekslusi
dimulai sejak bulan
2021 sebanyak 103 • Berdasarkan Penentuan jumlah
Oktober 20211 sample berdasarkan rumus
panggilan Code Blue Notoatmojo (2015) yaitu untuk
populasi lebih kecil dari 10.000 dapat
menggunakan formula yang lebih
sederhana Berdasarkan hasil
perhitungan penulis menggunakan
rumusnya, maka diketahui jumlah
sampel adalah 56 responden.
KRITERIA • Kejadian Code Blue terjadi di ruang
INKLUSI rawat inap RS PMI Bogor
• Pasien dengan Do not Resuscitation
(DNR)
KRITERIA • Kejadian Code Blue terjadi di
EKSLUSI
ruang IGD, ICU, ICCU, HCU,
OK RS PMI Bogor
1. Variabel Penelitian 3. Pengolahan Data
a. Editing
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa
b. Coding
variabel, yaitu:
c. Prosesing
 Response time tim Code Blue di RS PMI Bogor
d. Cleaning
dalam menanggapi kejadian Code Blue
4. Analisa data
 Tingkat keberhasilan pelaksanaan Code Blue
a. Analisa univariat
dalam menangani pasien cardiac arrest di RS PMI b. Analisis Bivariat
Bogor.
5. Etika Penelitian
2. Tehnik Pengumpulan Data a. Prinsip beneficence
b. Prinsip Non Maleficence (Do No Harm)
Dalam melakukan pengumpulan data, data yang c. Prinsip Otonomi
digunakan adalah data sekunder yaitu data yang d. Prinsip keadilan/Justice
diperoleh melalui penelusuran dokumen tentang
pelaksanaan Code Blue di RS PMI Bogor
menggunakan lembar observasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai