TERBUKA:
MODEL MUNDELL – FLEMING
DAN REZIM KURS
1
Cakupan Pembahasan :
Model Mundell – Fleming : IS – LM untuk
perekonomian terbuka kecil
Penyebab dan dampak perbedaan tingkat
bunga
Argumen Kurs Tetap Vs Kurs Mengambang
Kurva permintaan agregat untuk perekonomian
terbuka kecil
2
Model Mundell – Fleming : Pasar Barang
Asumsi Penting :
perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal
sempurna
r = r* (ditentukan)
Persamaan pasar barang IS*
Y = C (Y – T) + I(r*) + G + NX(e)
Dari sini kita dapat menurunkan kurva IS*
3
Derivasi Kurva IS
(b) Perpotongan Keynesian
Pengeluaran, E Pengeluaran
Kurva IS* diderivasi dr kurva 3.Menggeser
Aktual
Ekspor-Neto dan perpotongan pengeluaran yg
Keynesian. direncanakan
(a) kurva ekspor-neto: ke bawah ∆NX
e↑ e1 ke e2
NX↓ NX(e1) ke NX(e2). Pengeluaran
yg direncanakan
(b) perpotongan Keynesian:
4.Menurunkan
NX↓ NX(e1) ke NX(e2)
Pendapatan
Y↓ Y1 ke Y2 45°
(c) Kurva IS* meringkas Pendapatan
Y2 Y1
hubungan antara kurs dg Output, Y
pendapatan. e↑ Y↓
(a) Kurva Ekspor-Neto (c) Kurva IS*
Kurs, e Kurs, e
5.Kurva IS*
Meringkas peru-
bahan dalam
e2 e2 keseimbangan
1.Kenaikan
pasar barang ini
Kurs
e1 e1
2.Menurunkan IS*
Ekspor Neto ∆NX
NX(e2) NX(e1) Ekspor Y2 Y1 Pendapatan
Neto, NX Output, Y 4
Pasar Uang (a) Kurva LM
dan Kurva LM* Tingkat LM
1. Kondisi
bunga, r
ekuilibrium
pasar uang
r = r*
M/P = L(r*,Y) 2.Tingkat
bunga dunia
Kurva LM*, bagian (a)
menunjukkan kurva LM
standar [yg menggambarkan
persamaan M/P = L(r,Y)] dg
Pendapatan,
garis horisontal yg output, Y
Kurs, e (b) Kurva LM*
menunjukkan tingkat bunga
dunia r*. Perpotongan kedua
LM*
kurva ini menentukan tingkat
pendapatan, tanpa
memperhitungkan kurs. 3. Menentukan
Karena itu, sebagaimana tingkat
pendapatan
ditunjukkan bagian (b) kurva
LM* adalah vertikal
Pendapatan,
Y
output, Y 5
Keseimbangan
Model Mundell-Fleming
Y C (Y T ) I (r *) G NX (e ) IS*
M P L (r *,Y ) LM*
e LM*
Kurs
Ekuilibrium
IS*
Pendapatan Y
Ekuilibrium
6
Kurs Mengambang dan
Kurs Tetap
7
Kebijakan Fiskal
di bawah Kurs Mengambang
Y C (Y T ) I (r *) G NX (e )
M P L (r *,Y )
e LM 1*
Peningkatan belanja pemerintah
atau penurunan pajak menggeser
e2
kurva IS* ke kanan. Hal ini
menaikkan kurs tetapi tidak e1
berpengaruh pada pendapatan IS 2*
Hasil: IS 1*
Y
e > 0, Y = 0 Y1
8
Catatan Mengenai Kebijakan Fiskal
Di dalam perekonomian terbuka kecil, dengan
mobilitas modal sempurna, kebijakan fiskal benar-
benar tidak mampu mempengaruhi GDP riil.
Dampak Kebijakan Fiskal :
• Perekonomian Tertutup
Kebijakan fiskal menekan investasi yang
disebabkan kenaikan tingkat bunga
• Perekonomian Terbuka Kecil
Kebijakan fiskal menekan ekspor neto yang
disebabkan kurs berapresiasi.
9
Kebijakan Moneter di bawah Kurs Mengambang
Y C (Y T ) I (r *) G NX (e )
M P L (r *,Y ) e LM 1*LM 2*
11
Kebijakan Perdagangan
di Bawah Kurs Mengambang
Y C (Y T ) I (r *) G NX (e )
M P L (r *,Y ) e LM 1*
e2
Tarif atau kuota barang impor
menggeser kurva ekspor-neto ke
kanan. Akibatnya, kurva IS* bergeser
e1
ke kanan, yg meningkatkan kurs tetapi IS 2*
tdk mengubah pendapatan.
IS 1*
Y
Y1
Hasil:
e > 0, Y = 0
12
Catatan Mengenai
Kebijakan Perdagangan
Hambatan Impor tidak dapat mengurangi defisit neraca
perdagangan.
Meskipun NX tidak berubah, perdagangan lebih sedikit:
• Hambatan perdagangan mengurangi impor
• Apresiasi kurs mengurangi ekspor
Perdagangan lebih sedikit artinya lebih sedikit keuntungan dalam
perdagangan.
Hambatan impor thd produk tertentu mengamankan pekerjaan dlm
industri domestik yg memproduksi produk tsb, tetapi
menghancurkan pekerjaan di sektor produksi barang ekspor.
Oleh karena itu, hambatan impor gagal meningkatkan kesempatan
kerja total. Ditambah lagi, hambatan impor menciptakan “sectoral
shifts,” yg menyebabkan pengangguran karena pergeseran.
13
Kurs Tetap
Di bawah kurs tetap, bank sentral siap membeli atau menjual
mata uang domestik untuk mempertahankan kurs pada
tingkat tertentu.
Dalam konteks model Mundell-Fleming,
Bank sentral menggeser kurva LM* sesuai kebutuhan untuk
menjaga e pada tingkat yg telah diumumkan.
Sistem ini menetapkan kurs nominal.
Dalam jangka panjang, dimana harga fleksibel, Kurs riil dapat
bergerak meskipun kurs nominal tetap.
14
Mekanisme Kurs Tetap
a. Kurs Ekuilibrium > Kurs Tetap b. Kurs Ekuilibrium < Kurs Tetap
e e
LM*1 LM*2 LM*2 LM*1
Kurs
ekuilibrium
Kurs Kurs tetap
tetap
Kurs
ekuilibrium
IS*
IS*
Y Y
Pada saat kurs ekuilibrium lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh BS, pialang
akan membeli mata uang asing dan menjualnya ke BS untuk mendapatkan
laba. Proses ini akan meningkatkan jumlah uang beredar dan menggeser kurva
LM* ke kanan dan menurunkan kurs.
Sebaliknya, bila kurs ekuilibrium lebih rendah dari yang ditetapkan oleh BS,
pialang akan membeli mata uang domestik di pasar valuta asing untuk
membeli mata uang asing dari BS. Proses ini akan menurunkan jumlah uang
beredar, yang menggeser kurva LM* ke kiri dan meningkatkan kurs.
15
Kebijakan Fiskal
di Bawah Kurs Tetap
e LM 1*LM 2*
Dibawah kurs mengambang,
ekspansi fiskal akan
meningkatkan e.
e1
Utk menjaga e dr kenaikan,
bank sentral harus menjual IS 2*
mata uang domestik,
yg meningkatkan M
IS 1*
dan menggeser kurva LM* ke
Y
Y1 Y2
kanan
Di bawah kurs mengambang,
Kebijakan fiskal tidak efektif pada perubahan
Hasil: output.
e = 0, Y > 0 Dibawah kurs tetap,
Kebijakan fiskal sangat efektif pada perubahan
output. Kurva LM* Bergeser ke kanan. 16
Kebijakan Moneter
di Bawah Kurs Tetap
Hasil: IS 1*
e = 0, Y = 0 Y
Y1
Di bawah kurs mengambang, kebijakan moneter sangat efektif pd perubahan
output.
Di bawah kurs tetap, Kebijakan moneter tidak dapat digunakan utk
mempengaruhi output.
17
Kebijakan Perdagangan
di Bawah Kurs Tetap
e LM 1*LM 2*
Hambatan impor
mendesak e naik.
Untuk mencegah e naik,
bank sentral harus menjual
mata uang domestik, yg e1
meningkatkan M
dan menggeser LM* ke kanan. IS 2*
IS 1*
Hasil: Y
Y1 Y2
e = 0, Y > 0
Di bawah kurs mengambang, hambatan impor tidak mempengaruhi Y atau NX.
Di bawah kurs tetap, hambatan impor meningkatkan Y dan NX.
Tetapi, kenaikan ini mendorong pengeluaran negara lain, sebagaimana kebijakan hanya
menggeser permintaan dari barang luar negeri ke barang domestik.
18
M-F:
Ringkasan Pengaruh Kebijakan
Sistem Kurs
Mengambang Tetap
Dampaknya Terhadap :
Kebijakan Y e NX Y e NX
Ekspansi Fiskal 0 0 0
Ekspansi Moneter 0 0 0
Hambatan Impor 0 0 0
19
Perbedaan tingkat bunga
Kenyataannya, r dapat berbeda dengan r*, Alasan:
1. Ada resiko negara. Situasi politik/kekacauan ekonomi
negara ketidakpastian resiko pemberi pinjaman lbh
tinggi r meningkat untuk kompensasi resiko (r>r*)
2. Ekspektasi thd Kurs:
Kurs negara peminjam diekspektasi turun peminjam
harus membayar r lebih tinggi untuk kompensasi resiko kurs
yang lebih rendah di masa mendatang.
20
Perbedaan tingkat bunga dalam
Model Mundell-Flemming
Saat r = r* + ѳ,
Jika disubstitusikan dalam persamaan IS* dan LM*:
Y C (Y T ) I (r * ) G NX (e )
M P L (r * ,Y )
21
Dampak Peningkatan Premi Resiko ( )
Di pasar barang:
r I Y (kurva
IS* bergeser ke kiri, dari IS1* ke IS2*) e LM 1*LM 2*
Di pasar uang:
e1
q r (M/P )d kurva
LM* bergeser ke kanan, dari LM1*
ke LM2*
e2 IS 1*
Dgn demikian keseimbangan baru:
e turun (e < 0), IS 2*
dan Y naik (Y > 0) Y1 Y2 Y
22
Dampak Peningkatan Premi Resiko ( )
Jadi:
Peningkatan resiko negara atau ekspektasi/ramalan kurs di
masa mendatang yang menurun akan menyebabkan
depresiasi, yaitu turunnya e (kurs negara tersebut).
Peningkatan Y dapat terjadi meskipun investasi (I) turun.
Peningkatan Y lebih disebabkan oleh naiknya NX akibat
depresiasi.
Saat e X , M NX
23
Dampak Peningkatan Premi Resiko ( )
24
Mana lebih baik:
Kurs Tetap atau Mengambang?
Argumentasi baiknya Kurs Mengambang:
Kebijakan moneter dapat digunakan untuk mengejar
pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja atau tingkat
harga yg stabil.
Saat kurs mengambang: ekspansi moneter
meningkatkan Y
Argumentasi baiknya kurs tetap:
Menghindari ketidakpastian dan pasang-surut kurs,
membuat perdagangan internasional lebih mudah
Mendisiplinkan otoritas moneter negara dan mencegah
pertumbuhan yang berlebihan pada jumlah uang yang
beredar dan hyper inflasi
26
Model Mundell-Fleming dalam Jangka Panjang
(IS* ) Y C (Y T ) I (r *) G NX (ε )
(LM* ) M P L (r *,Y )
27
Penurunan
Kurva Permintaan Agregat
LM*(P2) LM*(P1)
Saat ada perubahan harga
yg terpengaruh adalah Ms: 2
1
P (M/P ) IS*
LM bergeser ke kiri
Y2 Y1 Y
P
NX (slope negatif
P2
NX ())
Y P1
Jadi saat P Y
AD
(Kurva Permintaan Agregat = P dgn
Y berslope negatif) Y2 Y1 Y
28
Dari Jangka Pendek ke Jangka Panjang
LM*(P1) LM*(P2)
1
P akan berubah karena
saat perekonomian ada di 2
Y1, lebih kecil dari tingkat
IS*
alamiahnya, maka tingkat
harga akan turun ke P2 Y1 Y Y
P Jk Panjang
(jangka pendek ke-2)
Saat P P1 Jk Pendek1
Jk pendek2
(M/P ) P2
NX AD
Y Y1 Y Y
Jadi saat P berubah: jangka pendek menjadi jangka panjang
Titik Y rata-rata dan P2: keseimbangan jangka pendek dan panjang
29
Perekonomian Terbuka Besar
30
Ringkasan
1. Model Mundell-Fleming
Model ini untuk perekonomian terbuka kecil.
Anggap P tertentu (analisis jangka pendek)
Dapat menunjukkan bagaimana kebijakan maupun
perubahan perekonomian mempengaruhi pendapatan dan
kurs
2. Kebijakan Fiskal
Mempengaruhi pendapatan saat kurs tetap
Saat kurs mengambang, tidak mempengaruhi pendapatan.
31
Ringkasan
3. Kebijakan Moneter
Mempengaruhi pendapatan saat kurs mengambang.
Saat kurs tetap: kebijakan moneter tidak mempengaruhi
output.
32
Ringkasan
5. Kurs Tetap Vs Kurs Mengambang
Kurs mengambang: kebijakan moneter lebih untuk
mencapai tujuan ekonomi makro lainnya (selain
menjaga kestabilan kurs).
Kurs tetap menurunkan resiko ketidakpastian dalam
transaksi internasional.
33
Terima Kasih
Semoga Memberikan Hasil Optimal
Aamiin…
34