Anda di halaman 1dari 38

CHAPTER THIRTEEN

macro Aggregate Supply

macroeconomics
fifth edition

N. Gregory Mankiw
PowerPoint® Slides
by Ron Cronovich

© 2002 Worth Publishers, all rights reserved


Tujuan Pembelajaran
 Tiga model aggregate supply di mana
output tergantung secara positif pada
tingkat harga dalam jangka pendek
 Jangka pendek tradeoff antara inflasi dan
pengangguran dikenal sebagai kurva
Phillips

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 2


Three models of aggregate supply
1. Model tingkat upah kaku
2. Model informasi tidak sempurna
3. Model harga kaku
Ketiga model menggunakan:
e
Y  Y   (P  P )
agg. Tk. Harga
output Ekspektasi
Parameter
Tk. Output positif Tk. Harga
alami aktual
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 3
Model Upah Kaku
 Asumsi bahwa perusahaan dan tenaga kerja
menegoisasi kontrak dan upah nominal fix
sebelum mereka mengetahui apakah tingkat
harga akan berubah.
 Upah nominal, W, merupakan hasil kali upah riil
target, , dan tingkat harga ekspektasi:

e
W  ω P
W Pe
 ω
P P
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 4
Model Upah Kaku
W Pe
ω
P P
Jika harga sbb: Maka:
pengangguran dan output pada
e
P P tingkat alami

Upah riil kurang dari target, sehingga


perusahaan mempekerjakan lebih
P Pe banyak pekerja dan output meningkat di
atas tingkat alami
Upah riil melebihi target, sehingga
P Pe perusahaan mempekerjakan lebih sedikit
pekerja dan output turun di bawah
tingkat alami

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 5


Model Upah Kaku
 Upah riil bergerak berlawanan arah seperti
output selama business cycles:
– Pd booming, ketika P naik, upah riil
harusnya turun.
– Pd resesi, ketika P turun, upah rill harusnya
naik.
 Prediksi ini tidak terjadi di dunia nyata :

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 7


The cyclical behavior of the real wage
Persentase
perubahan 4 1972
upah riil
3
1998
1965
2
1960 1997
1999
1
1996 2000
1970 1984
0
1982 1993
1991 1992
-1
1990
-2 1975

-3 1979
1974

-4
1980
-5
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase perubahan GDP riil

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 8


Model Informasi Tak Sempurna
Asumsi:
 Semua upah dan harga fleksibel secara
sempurna, semua pasar clear.
 Setiap supplier memproduksi 1 barang,
mengkonsumsi banyak barang
 Setiap supplier mengetahui harga nominal
barang yang mereka produksi, tetapi tidak
mengetahui tingkat harga secara
keseluruhan.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 9


Model Informasi Tak Sempurna
 Supply setiap barang tergantung pada harga
relatifnya: harga nominal barang dibagi dengan
tingkat harga secara keseluruhan.
 Supplier tidak mengetahui tingkat harga pada waktu
dia membuat keputusan produksinya, sehingga
menggunakan tingkat harga ekspektasi, P e.
 Anggap P naik tetapi P e tidak.
Maka supplier berpikir harga relatif mereka naik,
sehingga mereka memproduksi lebih banyak.
Dengan banyak produsen berfikir seperti ini,
Y akan meningkat apabila P naik di atas P e.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 10


Model sticky-price
 Alasan untuk sticky prices:
– Kontrak jangka panjang antara perusahaan
dan pelanggan
– Biaya menu
– Perusahaan tidak ingin mengganggu
pelanggan dengan perubahan harga sering
 Asumsi:
– Perusahaan mengatur harganya sendiri
(contohnya dalam monopolistic
competition)

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 11


Model sticky-price
 Harga yang diinginkan sebuah perusahaan
individu adalah:
p  P  a (Y Y )
dimana a > 0.
Anggap ada dua tipe perusahaan:
• Perusahaan dengan harga fleksibel, mengatur
harga sebagaimana di atas
• Perusahaan dengan sticky prices, harus
mengatur harga sebelum mereka mengetahui P
dan Y :
p  P e  a (Y e Y e )
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 12
Model sticky-price
p  P e  a (Y e Y e )
 Anggap bahwa firms dg sticky prices
berekspektasi bahwa output akan sama dg
tingkat alaminya. Maka,
p Pe
 Utk menurunkan kurva aggregate supply (AS),
we first find an expression for the overall price
level.
 Let s denote the fraction of firms with sticky
prices. Then, we can write the overall price
level as
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 13
Model sticky-price model
e
P sP  (1  s )[P  a(Y Y )]

Harga yg ditetapkan Harga yg ditetapkan


perusahaan dg sticky price perusahaan dg harga fleksibel

 Kurangkan (1s )P dari kedua sisi:


sP  s P e  (1  s )[a(Y Y )]
 Bagi kedua sisi dg s :
e  (1  s ) a 
P  P   (Y Y )
 s 
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 14
Model sticky-price
e  (1  s ) a 
P  P   ( Y Y )
 s 
 P e tinggi  P tinggi
Jika firms berekspektasi harga tinggi, maka firms yang
harus menetapkan harga di muka akan mengatur
harga tinggi.
Firms lain akan merespon dg mengatur harga tinggi.
 Y tinggi  P tinggi
ketika pendapatan naik, permintaan barang tinggi.
Firms dg harga fleksibel mengatur harga tinggi.
Semakin besar fraksi Firms dg harga fleksibel,
semakin kecil s dan semakin besar pengaruh Y
terhadap P.
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 15
Model sticky-price
e  (1  s ) a 
P  P   ( Y Y )
 s 
 Akhirnya, turunkan persamaan AS dg
memecahkan Y :
Y  Y   (P  P e ),
s
where  
(1  s )a

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 16


Model sticky-price
Berlawanan dg model sticky-wage, model sticky-
price menyiratkan a procyclical upah riil:
Anggap output/income aggregate turun. Maka,
 Firms melihat penurunan permintaan produk
mereka.
 Firms dg sticky prices mengurangi produksi,
dan juga mengurangi permintaan TK mereka.

 Pergeseran ke kiri permintaan TK


menyebabkan upah riil turun.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 17


Ringkasan & implikasi

P LRAS
Y  Y   (P  P e )

P Pe
SRAS
Masing-masing
P Pe
ketiga model AS
P Pe menyiratkan
hubungan yg
Y diringkas dg
Y kurva dan
persamaan SRAS

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 18


Ringkasan & implikasi
Anggap AD shock
SRAS equation: Y  Y   (P  P e )
positif
menggerakan P SRAS2
LRAS
output di atas
SRAS1
tingkat alaminya
dan P di atas
tingkat ekspektasi. P3  P3e
P2
Sepanjang waktu, AD2
e e
e
P naik, P 2  P1  P1

SRAS bergeser AD1


naik, dan output Y
kembali pd tingkat Y2
alaminya. Y 3  Y1  Y
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 19
Inflasi, Pengangguran,
dan Kurva Phillips
Kurva Phillips menyatakan bahwa 
tergantung pada:
 Inflasi ekspektasi, e
 cyclical unemployment: simpangan
tingkat aktual pengangguran dari tingkat
alami
 supply shocks, 
e n
    (u u ) 
dimana  > 0 konstanta eksogen.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 20


Penurunan Kurva Phillips dari SRAS
(1) Y  Y   (P  P e )

(2) P  P e  (1  ) (Y Y )

(3) P  P e  (1  ) (Y Y )  

(4) (P  P1 )  ( P e  P1 )  (1  ) (Y Y )  

(5)    e  (1  ) (Y Y )  

(6) (1  ) (Y Y )    (u  u n )

(7)    e   (u  u n )  
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 21
Kurva Phillips dan SRAS
SRAS: Y  Y   (P  P e )
Phillips curve:    e   (u  u n )  
 Kurva SRAS :
output terkait dengan pergerakan tak
terduga dalam tingkat harga
 Kurva Phillips:
pengangguran terkait dengan pergerakan
tak terduga dalam tingkat inflasi

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 22


Adaptive expectations
 Adaptive expectations: pendekatan yang
mengasumsikan orang-orang membentuk
ekspektasi inflasi yang akan datang
berdasarkan pengamatan inflasi terakhir.
 Contoh sederhana:
Inflasi ekspektasi = inflasi aktual tahun lalu
 e   1

 Maka, Kurva Phillips menjadi


   1   (u  u n )  

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 23


Inflation inertia
n
   1   (u  u )  
 Dalam bentuk ini, Kurva Phillips menyiratkan
bahwa inflasi mempunyai kelembaman
(inertia) :
– Dengan tidak adanya supply shocks atau
pengangguran siklis, inflasi akan terus
tanpa batas waktu pada tingkat saat ini.
– Inflasi masa lalu mempengaruhi ekspektasi
inflasi saat ini, yang pada gilirannya
mempengaruhi upah dan harga yang
ditetapkan orang-orang.
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 24
Dua Penyebab Naik dan Turunnya Inflasi

   1   (u  u n )  
 cost-push inflation: inflasi akibat supply
shocks.
supply shocks biasanya menaikkan biaya produksi
dan mendorong perusahaan untuk menaikkan
harga, mendorong inflasi naik.
 demand-pull inflation: inflasi akibat demand
shocks.
Positif aggregate demand shocks menyebabkan
pengangguran turun di bawah tingkat alamiahnya,
yang menarik tingkat inflasi ke atas.
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 25
Menggambarkan Kurva Phillips
e n
Dalam jangka      (u u )  
pendek, pembuat
kebijakan

menghadapi 1 Kurva Phillips
trade-off antara  e jangka pendek
 
dan u.

u
un

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 26


Pergeseran Kurva Phillips
Orang
menyesuaikan  

e

u

(u
n

)
ekspektasi
mereka
sepanjang waktu,
sehingga tradeoff  2e  
hanya bertahan
dalam jangka  1e  
pendek.

Contoh naiknya
e menggeser u
short-run P.C. ke un
atas.
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 27
Rasio Pengorbanan
 Untuk mengurangi inflasi, pembuat kebijakan
dapat utk mengurangi inflasi, pembuat
kebijakan dapat menurunkan aggregate
demand, akibatnya pengangguran meningkat
di atas tingkat alami
 sacrifice ratio mengukur persentase GDP riil
suatu tahun yang harus dihilangkan untuk
mengurangi inflasi 1%.
 Perkiraan bervariasi, tetapi biasanya adalah 5.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 28


Rasio Pengorbanan
 Anggap pembuat kebijakan ingin mengurangi inflasi
dari 6% menjadi 2%.
Jika sacrifice ratio = 5, maka pengurangan inflasi 4%
membutuhkan kehilangan 45 = 20% satu tahun
GDP.
 Ini dapat dicapai dengan beberapa cara, misal:
– pengurangan GDP dg 20% utk 1 tahun
– pengurangan GDP dg 10% per tahun utk 2 tahun
– pengurangan GDP dg 5% per tahun utk 4 tahun
 Biaya disinflation adalah kehilangan GDP. Dapat
menggunakan Okun’s law untuk menterjemahkan
biaya ini ke dalam pengangguran.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 29


Rational expectations
Cara permodelan pembentukan ekspektasi :
 adaptive expectations:
Orang-orang mendasarkan ekspektasi inflasi
masa depan mereka pada pengamatan
inflasi akhir-akhir ini.
 rational expectations:
Orang-orang mendasarkan ekspektasi
mereka pada semua informasi yang tersedia,
termasuk informasi mengenai kebijakan saat
ini dan prospek masa yang akan datang.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 30


Painless disinflation?
 Proponents of rational expectations percaya
bahwa sacrifice ratio mungkin sangat kecil:
 Anggap u = u n dan  = e = 6%,
dan Fed mengumumkan bahwa Fed akan
melakukan apapun yg diperlukan untuk
mengurangi inflasi dari 6% menjadi 2%
sesegera mungkin.
 Jika pengumuman ini dipercaya, maka e akan
turun, mungkin 4 poin penuh.
 Kemudian,  dapat turun tanpa peningkatan u.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 31


Pengangguran Selama
Dis-inflasi Volcker
 1981:  = 9.7%
Total disinflation = 6.7%
1985:  = 3.0%

year u un uu n
1982 9.5% 6.0% 3.5%
1983 9.5 6.0 3.5
1984 7.4 6.0 1.4
1985 7.1 6.0 1.1
Total 9.5%

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 32


Pengangguran Selama
Dis-inflasi Volcker
 Slide sebelumnya:
– inflasi turun 6.7%
– total 9.5% pengangguran siklis
 Okun’s law:
Setiap poin 1% pengangguran kehilangan
output 2%.
Jadi, 9.5% pengangguran siklis diterjemahkan
ke 19.0% GDP riil satu tahun.
 Sacrifice ratio = (lost GDP)/(total disinflation)
= 19/6.7 = 2.8% poin GDP yang hilang utk
setiap 1% poin pengurangan inflasi.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 33


The natural rate hypothesis
Analisis biaya disinflation, dan fluktuasi ekonomi
dalam bab sebelumnya, didasarkan pada natural
rate hypothesis:
Perubahan
Perubahandalam
dalamaggregate
aggregatedemand
demand
mempengaruhi
mempengaruhioutput
outputdan
dan
pengangguran
pengangguranhanya
hanyadalam
dalamjangka
jangka
pendek.
pendek.
Dalam
Dalamjangka
jangkapanjang,
panjang,perekonomian
perekonomian
kembali
kembalikeketingkat
tingkatoutput,
output,kesempatan
kesempatan
kerja,
kerja,dan
danpengangguran
pengangguranyang
yang
digambarkan
digambarkanmodel
modelklasik
klasik(bab
(bab3-8).
3-8).
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 34
Hipotesis Alternatif: histeresis
 Histeresis: Istilah yg digunakan untuk menjelaskan
pengaruh yg nyaris tiada habisnya dr sejarah thd tingkat
alamiah.
 Shock Negatif mungkin menaikkan u n , sehingga
perekonomian mungkin tidak pulih sepenuhnya :
 Pekerja menganggur secara siklis, dan mereka tdk
dapat menemukan pekerjaan kembali setelah resesi
berakhir.
 Pengangguran secara siklis mungkin kehilangan
pengaruhnya dalam pengaturan upah; insiders
(employed workers) mungkin akan mempunyai daya
tawar upah yg lebih tinggi utk mereka sendiri.
Sehingga, Pengangguran secara siklis “outsiders” akan
menjadi pengangguran struktural permanen ketika
resesi berakhir.
CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 35
Ringkasan
1. Ada tiga model aggregate supply dalam jangka
pendek:
 Model sticky-wage
 Model imperfect-information
 Model sticky-price
Ketiga model menyiratkan output naik di atas
tingkat alaminya ketika tingkat harga turun di
bawah tingkat harga ekspektasi.

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 36


Ringkasan
2. Kurva Phillips
 Diturunkan dari kurva SRAS
 Menyatakan bahwa inflasi tergantung pada
 Inflasi ekspektasi
 Pengangguran cyclical
 Kejutan supply
 Menyajikan pembuat kebijakan dengan
tradeoff antara inflasi dan pengangguran

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 37


Ringkasan
3. Bagaimana membentuk ekspektasi inflasi
 adaptive expectations
 Berdasarkan pengamatan inflasi terakhir
 menyiratkan “inertia” (kelembaman)
 rational expectations
 Berdasarkan semua informasi yg
tersedia
 Menyiratkan bahwa disinflation
mungkin menyakitkan

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 38


Ringkasan
4. Hipotesis tingkat alami dan hysteresis
 the natural rate hypotheses
 Menyatakan bahwa perubahan dalam
aggregate demand hanya dapat
mempengaruhi output dan
kesempatan kerja dalam jangka
pendek
 hysteresis
 Menyatakan bahwa aggregate demand
dapat mempunyai pengaruh permanen
terhadap output dan kesempatan kerja

CHAPTER 13 Aggregate Supply slide 39

Anda mungkin juga menyukai