ABSTRACT
This study aims to analyze the factors that affect demand and supply of rice in Central
Java. The data used are secondary data time series from 1999 till year 2008 is sourced
from the internet and books in Central Java in Figures. Analysis of data using an
econometric model with ordinary least squares (OLS) and two-stage least squares
(TSLS.) The results show that the TSLS analysis on the model of supply and demand
of rice in Central Java showed better results than the OLS analysis. Factors that
influence on the demand of rice in Central Java is the price of rice, cassava prices,
income per capita, and population, while the factors that affect the supply of paddy rice
is harvested..
oleh petani dan permintaan beras oleh individu dan selanjutnya pada jumlah
penduduk pada umumnya. pembeli komoditas di pasar.
Berkaitan dengan hal tersebut Fungsi permintaan pasar akan
penulis tertarik untuk menganalisis sebuah komoditas menunjukkan
permintaan dan penawaran beras di hubungan antara jumlah komoditas
Jawa Tengah dengan tujuan untuk : (1) yang diminta dengan semua faktor yang
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut,
menentukan permintaan beras di Jawa yang secara umum ditulis sebagai
Tengah, baik dengan metode analisis berikut :
Ordinary Least Square maupun Two Qx
d
f (harga komoditas X, harga
Stages Least Square, (2) komoditas substitusi,
Mengidentifikasi faktor–faktor yang pendapatan konsumen,
menentukan penawaran beras di Jawa selera, preferensi dan lain
Tengah, baik dengan metode analisis – lain)
Ordinary Least Square maupun Two Dengan perkataan lain, permintaan
Stages Least Square. Lebih lanjut hasil pasar barang X (QXd) merupakan fungsi
analisis ini diharapkan bermanfaat dari harga komoditas X, harga
sebagai bahan informasi bagi komoditas substitusi, pendapatan
pemegang kebijaksanaan pemerintah konsumen, selera, preferensi dan lain –
ataupun yang membutuhkannya. lain.
Dalam ilmu ekonomi permintaan Penawaran dalam pengertian
individual dapat diartikan sebagai sehari – hari diartikan sebagai jumlah
jumlah suatu komoditas yang bersedia komoditas yang ditawarkan (untuk di-
di beli individu selama periode waktu jual) kepada konsumen. Dalam
dan keadaan tertentu. Periode waktu pengertian ekonomi, penawaran
tersebut dapat satu tahun atau dua diartikan sebagai jumlah komoditas
tahun, dan keadaan yang harus yang ditawarkan atau yang tersedia
diperhatikan antara lain harga untuk dijual oleh produsen pada tingkat
komoditas tersebut, pendapatan harga, jumlah produksi, tempat dan
individu, harga komoditas subsitusi, waktu tertentu.
selera dan lain – lain. Dengan demikian Untuk membahas teori pe-
permintaan individual merupakan fungsi nawaran ini, para ahli ekonomi selalu
dari harga komoditas itu, pendapatan melihat dari sudut produsen, karena
individu, harga komoditas substitusi, pada hakekatnya seorang produsen
selera dan preferensi (Dominick memproduksi komoditasnya dengan
Salvatore, 1985). tujuan memaksimumkan keuntungan.
Permintaan pasar merupakan Untuk mencapai tujuan tersebut
penjumlahan dari permintaan individual seorang produsen berusaha meng-
dan menunjukkan jumlah alternative dari alokasikan input yang dimilikinya
komoditas yang diminta per periode seefisien dan seefektif mungkin.
waktu pada berbagai harga alternative Fungsi penawaran individual
oleh semua individu di dalam pasar. merupakan fungsi dari faktor – faktor
Jadi, permintaan pasar untuk suatu umum maupun faktor – faktor khusus
komoditas tergantung pada semua yang mempengaruhi penawaran
faktor yang menentukan permintaan (Dominick Salvatore, 1985). Penawaran
pasar merupakan penjumlahan dari
Px c0 c1 X 1 c2 X 2 c3 X 3 c4 X 4 c5 X 5 e (-2.898)ns (-1.108)ns
atau :
(6.161)*
t ( 0 .025 ; 7 ) 2 . 841
Px Px calc e
F hitung = 23,505
dim ana : 2
R 0 ,934
Px calc c0 c1 X 1 c2 X 2 c3 X 3 c4 X 4 c5 X 5
Pengujian secara kesuluruhan
Tahap kedua meregresikan dengan taraf signifikansi α = 5 %
regresor (depedent variable) Qd/Qs terhadap persamaan regresi Qd
terhadap independent variabelnya, menunjukkan hasil yang signifikan di
setelah nilai variable Px diganti dengan mana F hitung = 5.590 > F (0,05 : 4;7) =
Px – calc. Dengan demikian, analisis 4.12 dan nilai koefisien determinasi R2 =
TSLS tahap II model permintaan dan 0,817. Hal ini berarti bahwa 81,,7 %
penawaran beras di Jawa Tengah variasi Qd secara simultan dipengaruhi
sebagai berikut : oleh variasi Px, X1, X2, dan X3,
Qd a0 a 1 Px calc a2 X 1 a3 X 2 a4 X 3 sedangkan sisanya 18,3 % dipengaruhi
Qs b0 b1 Px calc b2 X 4 b3 X 5 oleh factor lain yang tidak dimasukkan
dalam model.
Setelah diperoleh persamaan
Namun demikian apabila dilihat
regresi sesuai dengan model di atas,
secara parsial (uji-t) terhadap pesamaan
pengujian dilakukan secara keseluruhan
regresi Qd, ternyata seluruh variael non
(over all test) dengan uji – F pada taraf
signifikan. Hal tersebut diindikasikan
signifikansi α = 0,05.
bahwa antar variable independent ter-
jadi multikolinearitas. Dengan demikian,
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis OLS model permintaan beras
Pada analisis OLS model
kurang tepat digunakan untuk menduga
permintaan (Qd) dan penawaran (Qs)
model permintaan beras di Jawa
beras diperoleh hasil sebagai berikut :
Tengah, sehingga perlu dilihat analisis
TSLSnya.
Qd 10 . 371 , 075 0 ,165 Px 0 , 426 X 1 92 , 675 X 2
Pengujian secara keseluruhan
167 ,585 X 3 pada taraf signigikansi α = 5 % pada
(0,196) (0,519) persamaan regresi Qs menunjukkan
(98,225) hasil yang signifikan di mana F hitung =
(76,167) 23,505 > F (0,05 : 3;8) = 4,07 dan nilai
(-0,843)ns (0,821)ns koefisien determinasi R2 = 0,934. Hal ini
(0,943)ns berarti bahwa 9,34 % variasi Qs secara
(-0,079)ns simultan dipengaruhi oleh variasi Px, X4,
t ( 0 .025 ; 7 ) 2 . 841 dan X5, sedangkan sisanya 6,66 %
F hitung = 5,590 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
2 dimasukan dalam model.
R 0 . 817
Pengujian secara parsial (uji-t)
terhadap koefisien regresi menunjukkan
Qs 6869 . 748 2 . 248 Px 0 . 664 X 4 6 . 004 X 5
bahwa koefisien Px dan X5 siginifikan,
sedangkan X4 non signifikan. Dengan
(0.776) (0.600) demikian analisis OLS model
(0.975)
Dari hasil analisis dan nya, yaitu harga beras, luas panen
pembahasan pada model permintaan padi, dan harga beras tahun yang
dan penawaran beras di Jawa Tengah lalu. Pada metoda OLS, secara
dapat diambil kesimpulan sebagai parsial variable harga beras tahun
berikut : yang lalu berpengaruh nyata
1. Analisis OLS dan TSLS pada terhadap jumlah pernawaran beras
model permintaan beras di Jawa di Jawa Tengah, sedangkan pada
Tengah secara simultan di- metoda TSLS varibel luas panen
pengaruhi oleh variable regresor- padi sangat berpengaruh nyata
nya, yaitu harga beras, harga terhadap jumlah penwaran beras di
ubikayu, pendapatan per kapita, Jawa Tengah..
dan jumlah penduduk. Namun 3. Analisis TSLS pada model
secara partial, pada metode OLS permintaan dan penawaran beras
seluruh variable regresor tersebut di Jawa Tengah menunjukkan hasil
tidak berpengaruh nyata, yang lebih baik dari pada analisis
sedangkan pada metoda TSLS OLS.
seluruh variable regrosor ber- Untuk membuat model perminta-
pengaruh nyata terhadap jumlah an dan penawaran beras yang lebih
permintaan beras di Jawa Tengah. akurat kiranya diperlukan data runtut
2. Analisis OLS dan TSLS pada waktu yang lebih banyak, yaitu jangka
model penawaran beras di Jawa waktunya panjang dan variablenya
Tengah secara simultan di- semakin banyak.
pengaruhi oleh variable regresor-
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Daerah Jawa Tengah dan Badan Pusat Statistik
Tengah dan Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Semarang.
Jawa Tengah, 2000. Jawa Tengah Biro Pusat Statistik, 2009. Tabel Luas
dalam Angka 1999. Badan Panen- Produktivitas- Produksi
Perencanaan Daerah Jawa Tanaman Padi Seluruh Provinsi
Tengah dan Badan Pusat Statistik (On-Line).
Jawa Tengah, Semarang. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.ph
Badan Perencanaan Daerah Jawa p diakses 15 Desember 2009.
Tengah dan Badan Pusat Statistik Gujarati, D., 1989, Basic Econometrics,
Jawa Tengah, 2004. Jawa Tengah Mc. Graw-Hill International
dalam Angka 2003. Badan Editions, New York.
Perencanaan Daerah Jawa Lincoln Arsyad, 1993, Ekonomi
Tengah dan Badan Pusat Statistik Manajerial Ekonomi Mikro
Jawa Tengah, Semarang. Terapan Untuk Manajemen Bisnis,
Badan Perencanaan Daerah Jawa Edisi 3, BPFE. Yogyakarta.
Tengah dan Badan Pusat Statistik Soekartawi, 1987, Prinsip Dasar
Jawa Tengah, 2009. Jawa Tengah Ekonomi Pertanian Teori dan
dalam Angka 2008. Badan Aplikasinya, Rajawali Pers,
Perencanaan Daerah Jawa Jakarta.
Supranto, J., 1984, Ekonometrik, LPFE, Varian Hal R., 1984, Micro Economic
Universitas Indonesia, Jakarta. Analysis, W.W Norton & Company
Inc., New York.
Keterangan :