ANALISIS PERMINTAAN
Dosen Pengampu:
FEBRUARI 2024
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Bagian dari permintaan total pasar atau industri terhadap suatu produk yang dihadapi
oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan didalam industri dan pada
struktur atau bentuk organisasi pasar dari industri tersebut.
Dalam ekonomi manajerial kita sangat tertarik pada permintaan terhadap suatu
komoditas yang dihadapai oleh suatu perusahaan. Ini bergantung pada ukuran dari total
permintaan pasar atau industry terhadap komoditas tersebut, yang lebih lanjut merupakan
jumlah dari seluruh permintaan konsumen individual terhadap komoditas tersebut didalam
suatu pasar.1
I = pendapatan konsumen
T = selera konsumen
1
Dominick Salvatore, Managerial Economics: Ekonomi Manajerial dalam perekonomian global edisi
kelima, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm. 67
Saat pendapatan konsumen meningkat, mereka biasanya akan membeli komoditas
umum (sepatu, steak, film, hiburan pendidikan, mobil, rumah, dll). Ini dikenal sebagai
barang-barang normal. Namun demikian, ada juga beberapa barang dan jasa yang tidak akan
banyak dibeli oleh konsumen pada saat pendapatannya meningkat.
Kuantitas komoditas yang diminta oleh individual juga bergantung pada harga dari
berbagai komoditas yang berhubungan. Individu akan membeli lebih banyak suatu komoditas
tertentu jika harga komoditas subtitusinya meningkat atau harga dari komoditas
komplementernya menurun. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran pada
komoditas menjadikan komoditas ini mengalami fluktuasi harga yang sangat cepat.
Ketidakmampuan ini menyebabkan harga-harga menjadi meningkat yang mana akan
mendorong laju inflasi.2
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang diminta per satuan
waktu disebut sebagai skedul permintaan individual untuk komoditas tersebut, dan plot
datanya (dengan harga di sumbu vertical dan kuantitas komoditas yang diminta di sumbu
horizontal) memperlihatkatkan kurva permintaan individual.
2
Rizka Angelina Chintia dan Rian Destiningsih, “Pengaruh Harga Komoditas Pangan Terhadap Inflasi
Di Kota Semarang” dalam https://doi.org/10.35760/eb.2022.v27i2.4948
Hubungan terbalik antara Qx dan Px
Px naik Qx turun
Px turun Qx naik
Kurva Permintaan memiliki kemiringan negatif
Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai kuantitas yang
diminta dari suatu komoditas disuatu pasar per satuan periode waktu tertentu (QD x) pada
berbagai tingkat alternative harga dari komoditas tersebut, dengan menganggap hal-hal
lainnya konstan. Kita dapat menuliskan fungsi permintaan pasar untuk komoditas X sebagai
berikut:
Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh seluruh konsumen per periode waktu
(tahun, bulan, minggu, hari, atau satuan unit waktu yang lainnya)
T = Pendapatan Konsumen
T = Selera konsumen
Jika suatu perusahaan merupakan satu-satunya produsen dari suatu komoditas dan
tidak terdapat barang yang menjadi subtitusinnya (perusahaan monopolis), maka perusahaan
tersebut merupkan atau mewakili industry dan menghadapi permintaan industry atau
permintaan pasar terhadap komoditasnya. Monopoli merupakan suatu hal yang jarang
didalam dunia nyata. Pada ekstrem yang sebaliknya, terdapat bentuk organisasi pasar yang
sebagai persaingan sempurna. Disini terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan produk
yang homogea (identik), dan setiap perusahaannya terlalu kecil untuk mempengaruhi harga
dengan usahanya sendiri.
Jenis organisasi pasar yang sangat umum lainnya adalah persaingan monopolistic.
Disini banyak perusahaan yang menjual produk heterogen atau terdiferensiasi.
Permintaan akan produk suatu perusahaan juga bergantung pada tipe barang yang
dijual oleh perusahaan tersebut. Jika perusahaan menjual barang-barang tahan lama seperti
mobil yang berguna tidak hanya sepanjang tahun yang bersangkutan tetapi juga ditahun-
tahun mendatang, atau barang yang dapat disimpan, perusahaan biasanya menghadapi
permintaan yang lebih bergejolak atau tidak stabil bila dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan lain yang menjual barang tidak tahan lama. Kita dapat membuat bentuk linear
dari fungsi permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai:
Chintia, Rizka Angelina dan Rian Destiningsih. 2022. “Pengaruh Harga Komoditas Pangan
Terhadap Inflasi Di Kota Semarang”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis 27 (2), 244-258,
(https://doi.org/10.35760/eb.2022.v27i2.4948).