Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bima Sinar Maya

Nim : 190543636438
Prodi : S1 PTBG 19 / Offering A

TUGAS 4 PERTEMUAN KE-9


Pendidikan Bahasa Indonesia
4 November 2020

Petunjuk:
Tugas kali ini bertautan dengan tugas pada pertemuan ke-7 (menulis artikel sesuai
pilihannya, yaitu (a) hasil penelitian atau (b) artikel gagasan). Untuk pemilih artikel hasil
penelitian, silakan melanjutkan menulis metode penelitian, hasil/temuan penelitian, dan
pembahasan. Untuk pemilih artikel gagasan, silakan menulis kajian teori dan
pembahasan.Berikut instruksinya.
1. Tulislah metode penelitian sesuai sistematikanya (pendekatan, jenis penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data,
kebsahan/keterpercayaan.
2. Tulis hasil atau temuan penelitian, atau paparan data (bisa memilih salah satu istilah).
Penulisannya disesuaikan dengan indicator rumusan masalah (untuk penelitian
kuantitatif) atau fokus penelitian (untuk kualitatif).
3. Tulis kajian teori, sesuaikan dengan muatan/variabel judul penelitian.
4. Tulis pembahasan yang memuat jawaban analisis terhadap rumusan masalah atau fokus
penelitian.

Selamat bekerja!

Jawab!
1. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ialah metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (petani cabai). Bentuk penelitian ini adalah
kualitatif penelitian yang menghasilkan data deskriptif seperti kata-kata tertulis dan lisan
dari orang yang diamati. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
Peneliti dari sumber pertamanya. Adapun yang Menjadi sumber data primer dalam penelitian
ini adalah masyarakat para petani cabai. Teknik pengumpulan data oeneliti menggunakan
metode observasi, metode interview, dan metode dokumentasi. Instrumen penelitian
wawancara, observasi, peneliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini yang dapat
dikumpulkan oleh penulis, yakni data kualitatif.

2. Hasil Penelitian Pendeskripsian hasil penelitian ini disajikan dalam siklus-siklus bulanan
yang disampaikan oleh petani cabai. Hasil penelitian terdiri atas observasi dan wawancara
dengan petani cabai dan penjual cabai di pasar.
Perubahan hargai cabai rawit dipasaran
No Bulan Harga cabai Perubahan Perubahan Perubahan
Per / Kg harga ( 1 ) harga ( 2 ) harga (3)
Juli 18.000 - 15.000 16.000
Agustus 14.000 10.000 10.500 -
September 8.000 12.000 - -
Oktober 20.000 18.000 - 22.500
November 24.000 22.000 - -

Perubahan hargai cabai merah besar dipasaran


No Bulan Harga cabai Perubahan Perubahan Perubahan
Per / Kg harga ( 1 ) harga ( 2 ) harga (3)
Juli 26.000 23.000 - 22.000
Agustus 25.000 - - 23.000
September 19.500 20.000 - 23.000
Oktober 26.000 - 26.500 26.000
November 30.000 28.000 - -

3. Di dalam penjualan pasti ada proses penawaran yang terjadi antara penjual dan pembeli
untuk menentukan harga. Penawaran merupakan hal yang terjadi pada produsen dimana
setiap produsen menjual ataupun menawarkan suatu barang pada waktu tertentu dan tempat
tertentu dengan mendapatkan harga jual yang setinggi-tingginya agar mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Menurut Hanafiah dan Saefudin dalam Ika Rostika (2000)
bahwa jumlah barang yang bersedia dijual oleh produsen tergantung dari harga yang tersedia
dibayar oleh konsumen untuk barang bersangkutan. Penawaran suatu barang juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Ika Rostika (2000) faktor-faktor yang mepengaruhi ialah:
1) Harga barang itu sendiri periode saat itu (Ht) dan sebelumnya (Ht-1)
2) Harga barang lain (subtitusi/pengganti) (Hs)
3) Ongkos produksi atau harga input produksi (C)
4) Tujuan dari perusahaan (T)
5) Tingkat teknologi (Tp)
6) Ekologi (E)
7) Institusional (I)
8) Ketidaktentuan (uncertainty) (K)

Nasib petani yang di tentukan oleh fluktuasi harga cabai mengharuskan pemasaran cabai
yang efektif ,agar para etani cabai dapat bwwertahan di situasi pandemi seperti saat ini.
Sistem pemasaran dikatakan efisien apabila dapat memberikan kepuasan maksimum bagi
produsen, konsumen dan pelaku pemasaran dengan penggunaan sumber ekonomi serendah-
rendahnya (FEDS Staff, 1992; Hasan, 1986; Saefuddin, 1984; Rhodes, 1993).
4. Dari hasil penelitian mengatakan bahwa harga cabai di pasaran masi tidak setabil
disebapkan oleh perekonomian yang belum setabil diakibatkan dampak pandemi Covid – 19,
masyarakat yang terdampak pandemi cenderung kurang aktif dalam pasar karena sedang
dalam keadaan krisis ekonomi.
Dimasa pandemi ini nasib petani cabai sedang dalam bahaya dari bebrapa petani cabai
yang telah saya wawancarai banyak petani cabai yang akhirnya menutup ladang cabainya dan
mencari pekerjaan baru diakibatkan harga cabai yang tidak setabil yang hanya membuat
petani cabai mengalami kerugian. Harga obat untuk merawat cabai tidak sebanding dengan
hasil penjualan cabai dikala pandemi ini dan mengakibatkan para petani cabai tidak bisa
survive dan berakhir dengan menutup ladang.
Turunya perekonomian masyarakat yang diakibatkan dampak pandemi mengakibatkan
kurangnya konsumen dalam perdagangan cabai yang mengakibatkan harus membanting
harga agar tetap laku di pasaran. Pemerintah seharusnya selain memperhatikan cara
penanganan pandemi juga memperhatikan nasib para petani cabai yang juga terkena dampak
pandemi dengan memberikan bantuan kesetiap warga negara agar perakonomian tetap stabil
dan harga cabai tetap stabil di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai