Disusun Oleh :
Kelompok 4
M. Fiki (12380110016)
Muhammad Hamdani (12380110083)
Muhammad Ibnu Harits (12380111447)
Muhammad Iqbal (12380113561)
2023/2024
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki karakteristik kondisi geografis, ekologi,
dankesuburan lahan yang sangat sesuai untuk pengembangan usaha
agribisnis. Salah satunya yaitu subsektor peternakan yang merupakan
salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru khususnya bagi sektor
pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.
Agribisnis berbasis peternakan adalah salah satu fenomena yang
tumbuh pesat ketika basis lahan menjadi terbatas. Selain dinilai strategis
dari segi perannya, subsektor peternakan di Indonesia juga memiliki
potensi besar sekaligus prospek yang cerah untuk dikembangkan. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa Indonesia memiliki keunggulan
(comparative adventage) yang tinggi di bidang peternakan sebagaimana
tercermin dari potensi sumber daya ternak dan industri peternakan kita
yang berbasis sumber daya local
Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh kualitas
perencanaan pembangunan pertanian. Kualitas perencanan pembangunan
pertanian itu sendiri sangat ditentukan oleh akurasi data yang tersedia.
Salah satu data yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan
pertanian adalah proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian.
Analisis proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian
sebenarnya telah banyak dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Namun dalam rangka mendapatkan parameter-parameter yang lebih
akurat, maka diperlukan estimasi kembali dengan metode yang lebih baik
sesuai dengan perubahan lingkungan ekonomi yang dihadapi, baik di
dalam maupun luar negeri.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa pengertian permintaan dan penawaran hasil peternakan dan
pertanian?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian?
3. Bagaimana elastisitas permintaan dan penawaran hasil peternakan dan
pertanian?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian
2. Untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran hasil peternakan dan pertanian?
3. Untuk mengetahui elastisitas permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan semakin turun harga sutau barang maka jumlah yang dibeli
semakin bertambah.
2. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu dan pada tingkat harga tertentu. Untuk
penawaran (supply) berlaku suatu hukum yang menyatakan: semakin
tinggi harga barang maka semakin besar jumlah penawaran dan
sebaliknya semakin rendah atau turun harga barang tersebut maka
semakin sedikit jumlah yang ditawarkan.
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
memengaruhi penawaran sdelain harga tidak berubah (ceteris paribus)
Semakin tinggi harga barang, maka semakin banyak jumlah barang
yang ditawarkan dan sebaliknya semakin rendah atau turun harga
barang tersebut maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
4
c. Harga barang lain/substitusi
Misalkan harga daging ayam meningkat, maka jumlah
daging ayam yang dibeli akan berkurang sedangkan jumlah
pembelian tempe akan bertambah walaupun harga tempe tetap.
d. Berubahnya kebiasaan atau selera Masyarakat
Apabila selera terhadap suatu barang berubah maka
permintaan akan barang tersebut berubah pula. Misalkan orang
bosan makan bakso dan beralih makan mie, berarti meningkatnya
permintaan akan mie karena berubahnya selera sesorang atau
masyarakat.
e. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan mempengaruhi jumlah barang
yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah
bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
5
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya
produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah
yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi.
Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan
meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga
akan meningkat.
6
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara
berubahnya jumlah barang x yang dibeli dengan berubahnya harga
barang yang lain ( barang y.
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah ukuran seberapa banyak produsen
suatu produk mengubah jumlah yang ingin mereka jual sebagai
respons terhadap perubahan harga. Jika perubahan penjualan lebih
besar dibandingkan dengan perubahan harga per satuan, maka
penawaran dikatakan elastis.
Elastisitas penawaran biasanya ditulis sebagai angka positif karena
harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menghasilkan lebih banyak
produk yang ditawarkan untuk dijual, dan harga yang lebih kecil
biasanya akan menghasilkan lebih sedikit produk yang ditawarkan
untuk dijual.
Penting untuk memahami perbedaan antara pergeseran pasokan
dan perubahan kuantitas yang ditawarkan. Pergeseran penawaran
terjadi sebagai akibat dari perubahan pada satu atau lebih pengaruh
penawaran, namun bukan karena perubahan harga produk. Pergeseran
pasokan mengubah jumlah produsen yang bersedia memasok pada
semua tingkat harga. Perubahan kuantitas yang ditawarkan hanya
terjadi sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut. Perubahan
kuantitas yang ditawarkan direpresentasikan sebagai perubahan posisi
sepanjang kurva penawaran suatu produk dengan semua faktor lainnya
tetap sama.
Beberapa faktor mempunyai pengaruh terhadap kuantitas yang
ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga suatu produk.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
Waktu
struktur biaya produsen
ekspektasi harga produsen
kemampuan untuk menyimpan suatu produk
7
kemudahan berpindah dari produksi satu produk ke produk
lainnya
8
1. Jika masing-masing produsen dapat melakukan ekspansi dengan
mudah, maka kurva penawaran masing-masing produsen dapat
dikategorikan relatif elastis. Ekspansi dapat dengan mudah terjadi
melalui akses yang cepat dan mudah terhadap kredit atau
subsidi/potongan harga untuk input lainnya. Jika sebagian besar
kurva penawaran produsen bersifat elastis, maka kurva penawaran
industri secara keseluruhan juga akan elastis.
2. Jika pendatang baru dalam suatu industri memiliki struktur biaya
hanya sedikit di atas perusahaan yang sudah berproduksi, maka
kenaikan harga yang kecil mungkin saja cukup untuk
memungkinkan lebih banyak perusahaan memasuki industri
tersebut. Hal ini akan menghasilkan respons pasokan yang besar
secara total. Kebun pasar memberikan contoh industri dengan
elastisitas kurva penawaran seperti ini. Karena kecilnya lahan
yang dibutuhkan dan investasi modal yang rendah, masuk dan
keluarnya bisnis ini terjadi secara teratur. Hanya dibutuhkan
sedikit pergerakan harga lokal untuk mendorong atau
menghambat produksi.
9
sebelumnya. Sebaliknya, jika suatu produk mudah rusak, seperti
selada, pasokan pasar akan terbatas pada produk yang diproduksi saat
ini.
Kemudahan peralihan input ke penggunaan yang berbeda berkaitan
dengan pengaruh struktur biaya terhadap elastisitas penawaran.
Beberapa masukan atau rangkaian masukan tidak boleh digunakan
untuk apa pun selain satu produk. Jika demikian halnya, maka pasokan
produk tersebut akan relatif inelastis dibandingkan produk yang
diproduksi dengan input yang dapat digunakan dalam berbagai cara.
Misalnya, seorang pemanen jagung tidak banyak gunanya selain
memanen jagung. Setelah alat pemanen jagung dibeli, fleksibilitas
dalam mengalihkan produksi ke gandum menjadi lebih terbatas; petani
lebih terpaku pada jagung. Di pasar, pasokan jagung menjadi kurang
elastis atau kurang responsif terhadap perubahan harga.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli pada suatu pasar tertentu
dimana pembeli sanggup mebelinya dengan tingkat harga yang berlaku pada
saat itu. Sedangkan Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu pasar tertentu dan pada tingkat harga tertentu.
Untuk penawaran (supply) berlaku suatu hukum yang menyatakan:
semakin tinggi harga barang maka semakin besar jumlah penawaran dan
sebaliknya semakin rendah atau turun harga barang tersebut maka semakin
sedikit jumlah yang ditawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (demand) adalah harga
barang yang dimaksud, tingkat pendapatan, harga barang lain/subsitusi,
berubahnya kebiasan atau selera Masyarakat, jumlah penduduk sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah Fluktuasi harga-harga di
pasar, berubahnya teknologi baru dan berubahnya biaya produksi
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang yang
dibeli sebagai akibat berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhi perlu
diukur satuannya.angka kepekaan inilah dalam ilmu ekonomi disebut sebagai
koefisien elastisitas (koefisien elastisitas permintaan). Elastisitas penawaran
menunjukkan hubungan antara berubahnya jumah barang yang dijual dengan
berubahnya harga.
B. Saran
11
Demikian makalah ini kami buat untuk menambah wawasan para pembaca
dan juga pemakalah, semoga dapat bermanfaat. Saran yang membangun
sangat kamibutuh kan untuk memperbaiki makalah ini agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
12