Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DINAMIKA PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS


PERTENAKAN DAN PERTANIAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Yendraliza. S.Pt., M.P

Disusun Oleh :

Kelompok 4

M. Fiki (12380110016)
Muhammad Hamdani (12380110083)
Muhammad Ibnu Harits (12380111447)
Muhammad Iqbal (12380113561)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas hidayah-Nya,


penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Permintaan dan
Penawaran Komoditas Peternakan dan Pertanian” ini. Makalah ini merupakan
tugas kelompok penulis selaku Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.

Dan makalah yang berjudul “Dinamika Permintaan dan Penawaran


Komoditas Peternakan dan Pertanian” akan membahas mengenai dinamika
permintaan dan penawaran komoditas peternakan dan pertanian dalam sebuah
rumusan masalah

Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi


penulis pribadi dan pada umumnya kepada rekan-rekan mahasiswa. Kritik dan
saran yang konstruktif sangat penulis harapkan khususnya dari Bapak Dosen dan
umumnya pada seluruh rekan mahasiswa.

Pekanbaru, 13 November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Masalah.............................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Permintaan Dan Penawaran Hasil Peternakan Dan Pertanian....3

B. Factor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Hasil Peternakan


dan Pertanian........................................................................................................4

C. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Hasil Peternakan Dan Pertanian.....6

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki karakteristik kondisi geografis, ekologi,
dankesuburan lahan yang sangat sesuai untuk pengembangan usaha
agribisnis. Salah satunya yaitu subsektor peternakan yang merupakan
salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru khususnya bagi sektor
pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.
Agribisnis berbasis peternakan adalah salah satu fenomena yang
tumbuh pesat ketika basis lahan menjadi terbatas. Selain dinilai strategis
dari segi perannya, subsektor peternakan di Indonesia juga memiliki
potensi besar sekaligus prospek yang cerah untuk dikembangkan. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa Indonesia memiliki keunggulan
(comparative adventage) yang tinggi di bidang peternakan sebagaimana
tercermin dari potensi sumber daya ternak dan industri peternakan kita
yang berbasis sumber daya local
Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh kualitas
perencanaan pembangunan pertanian. Kualitas perencanan pembangunan
pertanian itu sendiri sangat ditentukan oleh akurasi data yang tersedia.
Salah satu data yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan
pertanian adalah proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian.
Analisis proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian
sebenarnya telah banyak dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Namun dalam rangka mendapatkan parameter-parameter yang lebih
akurat, maka diperlukan estimasi kembali dengan metode yang lebih baik
sesuai dengan perubahan lingkungan ekonomi yang dihadapi, baik di
dalam maupun luar negeri.

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa pengertian permintaan dan penawaran hasil peternakan dan
pertanian?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian?
3. Bagaimana elastisitas permintaan dan penawaran hasil peternakan dan
pertanian?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian
2. Untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran hasil peternakan dan pertanian?
3. Untuk mengetahui elastisitas permintaan dan penawaran hasil
peternakan dan pertanian?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permintaan Dan Penawaran Hasil Peternakan Dan


Pertanian
1. Pengertian Permingtaan
Timbulnya permintaan (demand) karena adanya keinginan dari
Masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi dengan
adanya keinginan maka timbullah permintaan yang dipengaruhi oleh
banyaknya barang dan nilai dari pada barang tersebut, nilai disini
diinyatakan dengan harga. Hubungan fungsional terjadi antara jumlah
barang dengan harganya. Hubungan tersebut dapat berlangsung secara
lurus atau secara terbalik.
Dalam peristiwa membeli terjadi hubungan fungsional yang
bersifat terbalik yang artinya apabila harga barang naik/harga barang
tinggi maka jumlah barang yang dibeli akan berkurang dan sebaliknya
apabila harga turun maka jumlah barang yang dibeli akan bertambah.
Dalam hal ini pengertian permintaan hanya memperhatikan faktor
harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap
faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah
keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada
berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli pada suatu pasar
tertentu dimana pembeli sanggup mebelinya dengan tingkat harga yang
berlaku pada saat itu. Permintaan dipengaruhi oleh jumlah barang dan
tingkat harga, pada tingkat harga tinggi jumlah barang yang dibeli akan
sedikit dan semakin turun harga barang tersebut, jumlah yang dibeli
akan semakin bertambah. Maka timbullah Hukum.
Permintaan (Law of deminishing Demand) adalah:
Hukum Permintaan (Law of deminishing Demand) adalah Semakin
tinggi harga suatu barang maka jumlah yang dibeli akan semakin kecil,

3
dan semakin turun harga sutau barang maka jumlah yang dibeli
semakin bertambah.

2. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu dan pada tingkat harga tertentu. Untuk
penawaran (supply) berlaku suatu hukum yang menyatakan: semakin
tinggi harga barang maka semakin besar jumlah penawaran dan
sebaliknya semakin rendah atau turun harga barang tersebut maka
semakin sedikit jumlah yang ditawarkan.
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
memengaruhi penawaran sdelain harga tidak berubah (ceteris paribus)
Semakin tinggi harga barang, maka semakin banyak jumlah barang
yang ditawarkan dan sebaliknya semakin rendah atau turun harga
barang tersebut maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.

B. Factor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Hasil


Peternakan dan Pertanian
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan (demand)
a. Harga barang yang dimaksud
Besar kecilnya perubahan permintaan ditentukan oleh besar
kecilnya perubahan harga barang tersebut. Apabila harga barang
turun maka jumlah barang yang diminta akan naik, sebaliknya bila
harga naik jumlah barang yang diminta akan turun.
b. Tingkat pendapatan
Pendapatan akan mempengaruhi permintaan, semakin
tinggi pendapatan seseorang atau masyarakat maka permintaannya
akan barang dan jasa semakin banyak.

4
c. Harga barang lain/substitusi
Misalkan harga daging ayam meningkat, maka jumlah
daging ayam yang dibeli akan berkurang sedangkan jumlah
pembelian tempe akan bertambah walaupun harga tempe tetap.
d. Berubahnya kebiasaan atau selera Masyarakat
Apabila selera terhadap suatu barang berubah maka
permintaan akan barang tersebut berubah pula. Misalkan orang
bosan makan bakso dan beralih makan mie, berarti meningkatnya
permintaan akan mie karena berubahnya selera sesorang atau
masyarakat.
e. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan mempengaruhi jumlah barang
yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah
bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penawaran


a. Fluktuasi harga-harga di pasar
Apabila harga suatu barang naik maka jumlah yang dijual
menjadi bertambah dan demikian sebaliknya. semakin tinggi harga
barang maka semakin besar jumlah penawaran dan sebaliknya
semakin rendah atau turun harga barang tersebut
b. Berubahnya teknologi-teknologi baru
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar
kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih
modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang
dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen
untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
c. Berubahnya biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan
dalam proses produksi. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,

5
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya
produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah
yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi.
Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan
meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga
akan meningkat.

C. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Hasil Peternakan Dan


Pertanian
1. Elastisitas Permintaan
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang
yang dibeli sebagai akibat berubahnya faktor-faktor yang
mempengaruhi perlu diukur satuannya.angka kepekaan inilah dalam
ilmu ekonomi disebut sebagai koefisien elastisitas (koefisien elastisitas
permintaan).
Oleh karena jumlah barang yang dibeli tergantung pada harga,
pendapatan sipembeli dan harga barang yang lain maka ada tiga
konsep
elastisitas yaitu:
a. Elastisitas harga/elastisitas permintaan
Berubahnya dari pada jumlah barang yang diminta sebagai
akibat perubahan tingkat harga dari barang yang bersangkutan atau
prosentase perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan
dengan prosentase perubahan tingkat harga dari barang itu sendiri
b. Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan menunjukkan hubungan antara
berubahnya pendapatan dengan berubahnya jumlah barang yang
dibeli.
c. Elastisitas silang

6
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara
berubahnya jumlah barang x yang dibeli dengan berubahnya harga
barang yang lain ( barang y.
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah ukuran seberapa banyak produsen
suatu produk mengubah jumlah yang ingin mereka jual sebagai
respons terhadap perubahan harga. Jika perubahan penjualan lebih
besar dibandingkan dengan perubahan harga per satuan, maka
penawaran dikatakan elastis.
Elastisitas penawaran biasanya ditulis sebagai angka positif karena
harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menghasilkan lebih banyak
produk yang ditawarkan untuk dijual, dan harga yang lebih kecil
biasanya akan menghasilkan lebih sedikit produk yang ditawarkan
untuk dijual.
Penting untuk memahami perbedaan antara pergeseran pasokan
dan perubahan kuantitas yang ditawarkan. Pergeseran penawaran
terjadi sebagai akibat dari perubahan pada satu atau lebih pengaruh
penawaran, namun bukan karena perubahan harga produk. Pergeseran
pasokan mengubah jumlah produsen yang bersedia memasok pada
semua tingkat harga. Perubahan kuantitas yang ditawarkan hanya
terjadi sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut. Perubahan
kuantitas yang ditawarkan direpresentasikan sebagai perubahan posisi
sepanjang kurva penawaran suatu produk dengan semua faktor lainnya
tetap sama.
Beberapa faktor mempunyai pengaruh terhadap kuantitas yang
ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga suatu produk.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
 Waktu
 struktur biaya produsen
 ekspektasi harga produsen
 kemampuan untuk menyimpan suatu produk

7
 kemudahan berpindah dari produksi satu produk ke produk
lainnya

Pengaruh waktu dapat bersifat jangka pendek, menengah atau


panjang. Dalam jangka pendek, daya tanggap kuantitas yang
ditawarkan terhadap perubahan harga cenderung kecil karena
perubahan tidak dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya, ketika suatu
tanaman sudah disemai, petani mempunyai kemampuan terbatas untuk
mengubah jumlah yang mereka pasarkan. Oleh karena itu, dalam
jangka pendek, pasokan pasar relatif inelastis atau tidak responsif. Jika
tidak ada peluang untuk menyesuaikan produksi sebagai respons
terhadap harga, kurva penawaran bersifat vertikal dan penawaran pasar
bersifat tetap.
Proses produksi fisik suatu komoditas tertentu mempengaruhi
berapa lama waktu yang harus berlalu agar suatu jangka waktu dapat
dianggap pendek atau panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu
dimana hanya sedikit masukan yang dapat diubah. Misalnya, ketika
lahan dialokasikan untuk suatu tanaman dan tanaman tersebut disemai,
perubahan output yang direncanakan menjadi terbatas. Demikian pula,
ketika sapi dara diternakkan, hasil yang direncanakan tidak terlalu
fleksibel dalam jangka pendek.
Karena siklus generasi yang lebih pendek, jangka pendek ayam
atau kalkun jauh lebih pendek dibandingkan daging sapi. Dalam
jangka panjang, semua faktor seperti lahan dan peternakan bersifat
variabel. Di antara kedua ekstrem ini adalah jangka menengah. Dalam
jangka menengah, penggunaan lahan yang ada dapat diubah, misalnya,
sebelum pembelian atau penjualan lahan tambahan dilakukan.
Struktur biaya perusahaan dapat mempengaruhi elastisitas
penawaran melalui dua cara:

8
1. Jika masing-masing produsen dapat melakukan ekspansi dengan
mudah, maka kurva penawaran masing-masing produsen dapat
dikategorikan relatif elastis. Ekspansi dapat dengan mudah terjadi
melalui akses yang cepat dan mudah terhadap kredit atau
subsidi/potongan harga untuk input lainnya. Jika sebagian besar
kurva penawaran produsen bersifat elastis, maka kurva penawaran
industri secara keseluruhan juga akan elastis.
2. Jika pendatang baru dalam suatu industri memiliki struktur biaya
hanya sedikit di atas perusahaan yang sudah berproduksi, maka
kenaikan harga yang kecil mungkin saja cukup untuk
memungkinkan lebih banyak perusahaan memasuki industri
tersebut. Hal ini akan menghasilkan respons pasokan yang besar
secara total. Kebun pasar memberikan contoh industri dengan
elastisitas kurva penawaran seperti ini. Karena kecilnya lahan
yang dibutuhkan dan investasi modal yang rendah, masuk dan
keluarnya bisnis ini terjadi secara teratur. Hanya dibutuhkan
sedikit pergerakan harga lokal untuk mendorong atau
menghambat produksi.

Pengaruh ekspektasi produsen terhadap kurva penawaran dapat


dilihat pada contoh taman pasar. Jika kenaikan harga pasar kebun
dianggap oleh banyak produsen hanya berumur pendek atau terlalu
kecil, maka respon pasokan total akan berkurang. Sebaliknya, jika
kenaikan harga diperkirakan akan tetap terjadi dalam jangka menengah
atau panjang, elastisitas kurva penawaran total mungkin akan lebih
besar.
Kemampuan suatu produk untuk disimpan mempengaruhi seberapa
banyak produsen dapat menawarkan untuk dijual dalam jangka waktu
tertentu. Pertimbangkan produk seperti biji-bijian, yang mudah
disimpan. Dalam satu tahun panen, produsen dapat menawarkan untuk
menjual hasil panen tahun ini dan juga hasil panen tahun-tahun

9
sebelumnya. Sebaliknya, jika suatu produk mudah rusak, seperti
selada, pasokan pasar akan terbatas pada produk yang diproduksi saat
ini.
Kemudahan peralihan input ke penggunaan yang berbeda berkaitan
dengan pengaruh struktur biaya terhadap elastisitas penawaran.
Beberapa masukan atau rangkaian masukan tidak boleh digunakan
untuk apa pun selain satu produk. Jika demikian halnya, maka pasokan
produk tersebut akan relatif inelastis dibandingkan produk yang
diproduksi dengan input yang dapat digunakan dalam berbagai cara.
Misalnya, seorang pemanen jagung tidak banyak gunanya selain
memanen jagung. Setelah alat pemanen jagung dibeli, fleksibilitas
dalam mengalihkan produksi ke gandum menjadi lebih terbatas; petani
lebih terpaku pada jagung. Di pasar, pasokan jagung menjadi kurang
elastis atau kurang responsif terhadap perubahan harga.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli pada suatu pasar tertentu
dimana pembeli sanggup mebelinya dengan tingkat harga yang berlaku pada
saat itu. Sedangkan Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu pasar tertentu dan pada tingkat harga tertentu.
Untuk penawaran (supply) berlaku suatu hukum yang menyatakan:
semakin tinggi harga barang maka semakin besar jumlah penawaran dan
sebaliknya semakin rendah atau turun harga barang tersebut maka semakin
sedikit jumlah yang ditawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (demand) adalah harga
barang yang dimaksud, tingkat pendapatan, harga barang lain/subsitusi,
berubahnya kebiasan atau selera Masyarakat, jumlah penduduk sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah Fluktuasi harga-harga di
pasar, berubahnya teknologi baru dan berubahnya biaya produksi
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang yang
dibeli sebagai akibat berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhi perlu
diukur satuannya.angka kepekaan inilah dalam ilmu ekonomi disebut sebagai
koefisien elastisitas (koefisien elastisitas permintaan). Elastisitas penawaran
menunjukkan hubungan antara berubahnya jumah barang yang dijual dengan
berubahnya harga.

B. Saran

11
Demikian makalah ini kami buat untuk menambah wawasan para pembaca
dan juga pemakalah, semoga dapat bermanfaat. Saran yang membangun
sangat kamibutuh kan untuk memperbaiki makalah ini agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1994. Rancangan Repelita VI Petemakan, Pertemuan Konsultasi dan


Koordinasi Pengembangan
Kawasan Produksi Petemakan, 2-4 Nopember, Direktorat Bina Program,
Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta
Stuyadi, D., M. H. Hadiana dan S. Rahayu. 1997. Penawaran, Permintaan dan
Konsumsi Produk Peternakan,
Seminar Pra Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Jakarta, 28 Oktober.

12

Anda mungkin juga menyukai