Anda di halaman 1dari 43

Materi

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi

Oleh: Direktur Statistik Harga


Jakarta, 2 Maret 2016
OUTLINE
INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI

SURVEI BIAYA HIDUP

SURVEI HARGA KONSUMEN

INFLASI DI LUAR KOTA IHK

DISEMINASI IHK/INFLASI
Indeks Harga Konsumen
dan Inflasi
KONSEP DAN DEFINISI

Indeks Harga Konsumen (IHK)


IHK merupakan indikator yang sering digunakan untuk
mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu
menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang
umum dikonsumsi oleh rumah tangga/masyarakat setempat.

Inflasi
Inflasi adalah angka yang menunjukkan perubahan harga barang
dan jasa yang dikonsumsi masyarakat secara umum. Di
Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK
dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama)
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) dan Survei Harga
Konsumen (SHK)  Indeks Harga Konsumen (IHK)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFLASI
DI INDONESIA
1. Pengaruh musiman:
- Panen: padi-padian, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan
- Pendidikan: uang sekolah/kuliah
- Hari Raya: bumbu-bumbuan, daging, gula, sandang, angkutan
2. Pengaruh distribusi:
-Bencana alam: banjir, tanah longsor, badai besar
- Infrastruktur: ferry antar pulau/jalan/jembatan rusak, dsb
- Keamanan: konflik di beberapa daerah
3. Administered prices:
- bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik, telepon, tarif air minum
4. Perubahan nilai tukar rupiah, tingkat bunga
5. Suhu politik/rumor
6. Abnormal profit: menahan stok barang dan menaikkan harga
MANFAAT DAN KEGUNAAN IHK
a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (Wage-
Indexation).
b. Penyesuaian Nilai Kontrak (Contractual Payment).
c. Eskalasi Nilai Proyek (Project Escalation).
d. Penentuan Target Inflasi (Inflation Targeting).
e. Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Budget Indexation).
f. Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP Deflator).
g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of
living).
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga
saham.
KOMPONEN PEMBENTUK IHK
1. Paket Komoditas (diperoleh dari SBH)
adalah sekelompok (sekeranjang) barang dan jasa pada umumnya
dikonsumsi oleh masyarakat di suatu kota untuk periode tertentu.
2. Diagram Timbang (diperoleh dari SBH)
adalah bobot/nilai masing-masing jenis barang/jasa yang termasuk
dalam paket komoditas dibandingkan dengan subkelompok/kelompok/
total seluruh barang/jasa.
3. Nilai Konsumsi Tahun Dasar = PoQo (diperoleh dari SBH)
adalah nilai konsumsi yang diperoleh berdasarkan Survei Biaya Hidup.
4. Harga Berjalan (diperoleh dari Survei Harga Konsumen, Survei
Volume
Penjualan Eceran Komoditas, Survei Harga Penunjang Lainnya)
adalah harga yang diperoleh pada periode pencacahan (mingguan, dua
mingguan, dan bulanan).
PEMILIHAN PAKET KOMODITAS (1)
1. Prinsip: semua komoditas hasil Survei Biaya Hidup (SBH) masuk
paket komoditas baru
2. Kenyataan:
Begitu banyak dan beragam komoditas sehingga komoditas tersebut masih perlu
dipilih apakah perlu dimasukkan dalam paket komoditas atau tidak. Adapun dasar
pertimbangan pemilihan:
a. Kepentingan relatif
b. Keterwakilan/representativeness
c. Kelangsungan (kontinuitas) pencacahan harga
3. Nilai Konsumsi (NK) SBH disusun menurut persentase NK masing-
masing
4. Jumlah komoditas per sub kelompok minimal 3 (tiga) jenis
barang/jasa
5. Cut off dilakukan ≥ 0,02 persen dengan tahapan:
PEMILIHAN PAKET KOMODITAS (2)

5. Cut off dilakukan ≥ 0,02 persen dengan tahapan:


a) Bobot komoditas <0,01-0,02 persen (tidak termasuk paket
komoditas)
b) Bobot komoditas 0,01-0,02 persen
-komoditas esensial/dominan/strategis
(masuk paket komoditas)
-komoditas tidak esensial/dominan/strategis
(tidak masuk paket komoditas)
c) Bobot komoditas ≥ 0,02 persen (masuk paket komoditas)

6. Pengelompokan komoditas mengikuti Classification of Individual


Consumption According to Purpose (COICOP) 2008 (tidak persis
sama ).
SKEMA PENGHITUNGAN IHK
STRUKTUR AGREGASI IHK BERDASARKAN CLASSIFICATION OF
INDIVIDUAL CONSUMPTION ACCORDING TO PURPOSE (COICOP)

Pengelompokkan IHK berdasarkan klasifikasi internasional baku yang tertuang dalam


Classification of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) yang
diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi Klasifikasi Baku Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga.
FORMULA IHK
Rumus yang digunakan untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah
Laspeyres yang dimodifikasi (Modified Laspeyres). Rumus tersebut mengacu
pada manual Organisasi Buruh Dunia (International Labour Organisation/ILO).

k
Pni

i 1 P( n 1) i
P( n 1) i Qoi
In  k
100
P Q
i 1
oi oi
dimana:
In = Indeks periode ke-n
Pni = Harga jenis barang i, periode ke-n
P(n-1)i = Harga jenis barang i, periode ke-(n-1)
P(n-1)i Qoi = Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke-(n-1)
Poi Qoi = Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar
k = Jumlah jenis barang paket komoditas
BAGAIMANA INFLASI DIHITUNG?

a. Inflasi Bulan ke Bulan:

IHK bulan (n) – IHK bulan (n-1) x 100 %


IHK bulan (n-1)

b. Inflasi Tahun ke Tahun:

IHK bulan n tahun (A) – IHK bulan n tahun (A-1) x 100 %


IHK bulan n tahun (A-1)

c. Inflasi Tahun Kalender:


IHK bulan n tahun (A) – IHK bulan Desember tahun (A-1) x 100 %
IHK bulan Desember tahun (A-1)
Survei Biaya Hidup (SBH)
LATAR BELAKANG SBH

1. Perubahan pola konsumsi masyarakat akibat


perubahan teknologi, perilaku, pendapatan,
selera, dsb
2. Penyesuaian tahun dasar akibat shock, krisis,
dsb.
3. Perkembangan jenis dan kualitas barang/jasa.
4. Perubahan pasar, outlet, supermarket, dll.
5. SBH dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali.
LATAR BELAKANG SBH

1. Perubahan pola konsumsi masyarakat akibat


perubahan teknologi, perilaku, pendapatan,
selera, dsb
2. Penyesuaian tahun dasar akibat shock, krisis,
dsb.
3. Perkembangan jenis dan kualitas barang/jasa.
4. Perubahan pasar, outlet, supermarket, dll.
5. SBH dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali.
TUJUAN SBH
1. Memperbaharui tahun dasar Indeks Harga Konsumen (IHK),
IHK 2012 = 100.
2. Memperoleh paket komoditas dan diagram timbang untuk
memperbaharui IHK.
3. Mendapatkan data dasar tentang nilai konsumsi penduduk
daerah perkotaan.
4. Mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi
rumahtangga perkotaan.
5. Melengkapi data yang diperlukan untuk penghitungan
pendapatan nasional dan regional.
6. Digunakan sebagai bahan penelitian pasar, analisis permintaan
barang dan jasa serta analisis lainnya.
TUJUAN SBH
1. Memperbaharui tahun dasar Indeks Harga Konsumen (IHK),
IHK 2012 = 100.
2. Memperoleh paket komoditas dan diagram timbang untuk
memperbaharui IHK.
3. Mendapatkan data dasar tentang nilai konsumsi penduduk
daerah perkotaan.
4. Mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi
rumahtangga perkotaan.
5. Melengkapi data yang diperlukan untuk penghitungan
pendapatan nasional dan regional.
6. Digunakan sebagai bahan penelitian pasar, analisis permintaan
barang dan jasa serta analisis lainnya.
CAKUPAN MATERI SBH

Pengeluaran rumah tangga berdasarkan sifat, jenis, dan


macam barang/jasa yang dikonsumsi.
Pengeluaran non konsumsi dan lain-lain pembayaran antara
lain pengeluaran untuk pajak, asuransi, dan pesta.
Pengeluaran untuk barang modal usaha, seperti pembelian
ternak, bibit tanaman, investasi, kendaraan usaha.
Pendapatan/penerimaan rumah tangga.
Keterangan sosial demografi, antara lain jenis kelamin, umur,
pendidikan, kegiatan ekonomi, dan status pekerjaan.
Keterangan tentang kondisi bangunan dan fasilitas tempat
tinggal yang dikaitkan dengan pengeluaran rumah tangga
untuk keperluan perumahan/tempat tinggal.
Survei Harga Konsumen
(SHK)
RESPONDEN SURVEI HARGA KONSUMEN (1)

Responden Survei Harga Konsumen


1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern
3. Institusi/Lembaga (PLN, PAM/PDAM/ Sekolah, dsb)
4. Rumah Tangga

Beberapa Kriteria pemilihan Pasar :


1) Relatif besar dan oleh masyarakat setempat dipakai sebagai
patokan atau pembanding baik harga, komoditi
dan kualitas/merk dari pasar lainnya di kota bersangkutan.
2) Terletak di daerah kota.
3) Berbagai komoditas dapat ditemui.
4) Banyak masyarakat berbelanja kesana.
5) Waktu keramaian berbelanja panjang
RESPONDEN SURVEI HARGA KONSUMEN (2)

Pemilihan Responden

Beberapa Kriteria pemilihan responden :


 Berdagang pada tempat yang tetap/permanen/tidak
berpindah-pindah.
 Bermacam-macam komoditas yang diperdagangkan.
 Diperkirakan kontinuitas pencacahan HK terjamin.
 Mudah diwawancarai, jujur dan bersahabat.

Dalam pencatatan data HK, responden dipilih sebanyak


3 - 4 responden untuk setiap jenis barang dan jasa.
PENGUMPULAN DATA (1)

Pengumpulan data harga konsumen untuk setiap komoditas


telah disesuaikan menurut fluktuasi harga yang sering
terjadi.

Komoditas-komoditas telah dikelompokkan ke dalam


beberapa daftar isian dan waktunya telah ditetapkan dalam
mingguan, 2 (dua) mingguan, dan bulanan, kecuali untuk
kota Jakarta waktu pengumpulan datanya ada perlakuan
khusus.

Hingga saat ini, IHK/inflasi dihasilkan dari agregasi


perubahan harga harian/mingguan/ dua mingguan/bulanan
dari 82 kota.
PENGUMPULAN DATA (2)

Jenis
Frekuensi
Daftar Jenis Komoditas Hari Pencacahan
Pencacahan
Isian

HK-1.1 beras, telur ayam ras, bawang merah, Mingguan Senin dan Selasa
cabai merah, minyak goreng, gula pasir,
semen, emas perhiasan, dsb.

HK-1.2 susu kental manis, susu bubuk, sayuran 2 mingguan Rabu dan Kamis dalam
segar, buah segar, garam, gula merah, Minggu I & Minggu III
kecap, minyak tanah, sabun cuci, dsb.

HK-2.1 mie kering instan, tepung beras, daging Bulanan Mulai hari Selasa yang
dalam kaleng, susu untuk bayi, margarine, terdekat dengan tanggal 15,
ayam goreng, biskuit, kembang gula, sampai dengan hari kamis
minuman ringan, rokok, kopi bubuk, dsb.
PENGUMPULAN DATA (3)

Jenis
Frekuensi
Daftar Jenis Komoditas Hari Pencacahan
Pencacahan
Isian

HK-2.2 pembasmi nyamuk bakar, pembasmi nyamuk Bulanan Awal bulan, tanggal 5 s.d. 15
cair, pembersih lantai, penyegar ruangan, baju
kaos/t-shirt, celana dalam pria, celana
panjang jeans, selana dalam wanita, pasta
gigi, sabun mandi, dsb.

HK-3 bahan bangunan, gelas, kasur, kompor gas, Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10
lemari pakaian, strika, pompa air listrik, jam
tangan, TV berwarna, mobil, sepeda motor,
telepon seluler, jasa keuangan, dsb.

HK-4 tarif sewa dan kontrak rumah Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10

HK-5 tarif/upah pembantu rumahtangga. Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10

HK-6A tarif uang sekolah SD Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10

HK-6B tarif uang sekolah SMP dan SMU Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10

HK-6C tarif uang kuliah PT Bulanan Awal bulan, tanggal 1 s.d. 10


PENGUMPULAN DATA (4)

Contoh Daftar isian dan jadwal pengumpulan data yang digunakan di kota Jakarta

Jenis Daftar Tambahan Frekuensi Pencacahan Komoditi yang diamati

01. Beras Harian Beras

02. Tarip Dokter Bulanan Jasa Dokter

03. Tarip Rumah Sakit Bulanan Jasa Rumah Sakit

04. Tarip Bidan Bulanan Tarip Bidan

05. Suku cadang kendaraan Bulanan Perlengkapan kendaraan

06. Harga obat dengan resep Bulanan Obat-obatan

07. Perlengkapan rumah tangga Bulanan Perlengkapan rumahtangga

08. Tarip PAM/PDAM Bulanan Tarip PAM

09. HK-15.1 Mingguan Bahan bangunan

10. HK-15.2 Bulanan Bahan bangunan

11. Upah Tukang Bulanan Upah tukang


SURVEI PENUNJANG HARGA KONSUMEN (1)

1. Survei Volume Penjualan Eceran Beras (SVPEB)


Tujuan:
• Mengetahui volume penjualan eceran beras menurut
jenis dan kualitas yang diperjualbelikan
• Mengetahui daya serap pasar terhadap berbagai jenis
dan kualitas beras.
• Mengetahui peranan masing - masing pasar dalam
pembentukan harga.
• Menghitung harga eceran beras umum

Cakupan:
Pedagang terpilih pada wilayah pasar terpilih.
SURVEI PENUNJANG HARGA KONSUMEN (2)

2. Survei Volume Penjualan Eceran Komoditas Spesifik (SVK)


Tujuan:
• Mengetahui volume penjualan menurut kualitas/merk.
• Mengetahui banyaknya kualitas/merk.
• Untuk mendapatkan timbangan kualitas dari setiap
komoditas di setiap kota
Cakupan:
• Komoditas yang kualitasnya semakin banyak beredar
di pasaran; seperti: minyak goreng, rokok, televisi,
kendaraan bermotor dan mesin cuci
• Perubahan harganya sangat cepat seperti emas
• Pengaruh/andil cukup besar, seperti BBM
• Komoditas yang semakin banyak konsumennya,
seperti telepon selular
Inflasi di Luar Kota IHK
LATAR BELAKANG

Adanya kebutuhan penghitungan inflasi yang


besar di tingkat Kabupaten/Kota, sementara
penghitungan inflasi BPS saat ini baru
mencakup 82 kota saja, maka pemerintah
daerah (Pemda) yang berkeinginan untuk
menghitung inflasi-IHK tersendiri dapat
memanfaatkan data SBH 2012 tersebut.
METODOLOGI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG
DI LUAR KOTA IHK
Penghitungan Diagram Timbang dan penyusunan
paket komoditas IHK di luar kota SBH
menggunakan hasil Survei Biaya Hidup 2012 dari
Ibukota Propinsi atau kota SBH 2012 terdekat dari
lokasi Kabupaten/Kota bersangkutan. Asumsinya
bahwa pola konsumsi masyarakat di
Kabupaten/Kota tersebut sama dengan pola
konsumsi masyarakat di Ibukota Propinsi atau kota
SBH 2012 terdekat.
Komoditas yang dicakup dalam pengumpulan data
harga konsumen didasarkan pada paket komoditas
yang telah disusun berdasar paket komoditas
Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.
CAKUPAN WILAYAH

Penyusunan paket komoditas, diagram timbang


dan penghitungan IHK, didasarkan pada diagram
timbang baru, dapat dilakukan di seluruh
Kabupaten/Kota di luar kota-kota SBH 2012.
PEMBENTUKAN IHK TAHUN DASAR (1)

A. MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTER CITY DENGAN KOTA


IHK
– Pendekatan sister city yang dimaksud adalah
menggunakan diagram timbang dengan kota IHK yang
memiliki pola konsumsi yang hampir sama. Serta letaknya
secara geografis berdekatan.

– Paket komoditas yang ada di kota rujukan harus diteliti


kembali apakah barang/jasa tersebut juga banyak
dikonsumsi oleh masyarakat setempat, dan tersedia data
harganya di (lokasi) pasar yang telah ditentukan.
PEMBENTUKAN IHK TAHUN DASAR (2)

B. PEMILIHAN PAKET KOMODITAS IHK


– Menggunakan rujukan (referensi) dari paket komoditas
IHK hasil Survei Biaya Hidup 2012 di Ibukota Propinsi atau
kota SBH 2012 terdekat yang mewakili kota yang
bersangkutan.

– Pemilihan paket komoditas harus mempertimbangkan :


a) Dominan dikonsumsi oleh masyarakat kota yang
bersangkutan.
b) Tersedia data harganya.
c) Harganya dapat dipantau dalam waktu yang relatif lama.
d) Spesifikasinya jelas.
PENGUMPULAN HARGA TAHUN DASAR

• Untuk menghitung IHK tahun dasar diperlukan


series data harga, yaitu dari kualitas/merk
barang, yang diperoleh dari hasil pencacahan
atau observasi di setiap kota pada pasar-pasar
yang sudah ditentukan selama setahun.
Diseminasi IHK/Inflasi
DISEMINASI DATA
Penyajian Data dan Akses Data

 Data inflasi disajikan dalam tiga kelompok


perubahan harga, yaitu inflasi komoditas yang
harganya bergejolak (volatile goods inflation),
inflasi komoditas yang harganya diatur oleh
pemerintah (administered price inflation), dan
inflasi inti (core inflation).

 Data harga dan inflasi disajikan menurut kota (82


kota) dan nasional (gabungan 82 kota), yang
disajikan dalam waktu bulanan dan tahunan dapat
diakses melalui Publikasi, CD/Disket, Website
BPS (http://www.bps.go.id), Perpustakaan/Toko
Buku BPS, dan Subject Matter terkait.
PENGGUNA DATA IHK/INFLASI

• Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun


Pemerintah Daerah (Central/Local Government)
• Dewan Perwakilan Rakyat (Parliament)
• Departemen Pemerintahan (Government Departments)
• Bank Indonesia (Central Bank)
• Lembaga Internasional
• Perusahaan/Badan Usaha
• Professional Users, Research Community, Academia
• Masyarakat Umum
KARAKTERISTIK IHK DAN INFLASI TERKAIT PUBLIKASI
DAN DISEMINASI

• Data IHK dipublikasikan secara rutin (published frequently).


setiap bulan, pada hari kerja pertama di awal bulan

• Publikasi data IHK tersedia dengan cepat (available quickly).


• Publikasi data IHK tidak dapat direvisi (not revised).
• Data IHK cenderung mendapatkan perhatian dan
pemantauan dari masyarakat (attract a lot of publicity).
• Semua Kota IHK harus dapat mempublikasikan Berita Resmi
Statistik (BRS) terkait Inflasi.
BERITA RESMI STATISTIK IHK/INFLASI (1)
BERITA RESMI STATISTIK IHK/INFLASI (2)
BERITA RESMI STATISTIK IHK/INFLASI (3)
Terima Kasih
www.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai