Anda di halaman 1dari 14

Journal of Islamic Economic Scholar

Vol. 1, No.1 (2019), pp. 1-20


p-ISSN: 00000, e-ISSN: 0000000

PENGARUH VOLATILITAS SAHAM BURSA EFEK INDONESIA, HARGA


MINYAK DUNIA DAN INDEKS HARGA BARANG DAN JASA TERHADAP
NILAI TUKAR RUPIAH SEBELUM DAN SESUDAH COVID-19

Milla Alim Bahri1 dan Abdul Qoyum2

,2
Prodi Magister Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

ABSTRACT
This study aims to determine the factors that affect the exchange rate of the rupiah against the
US dollar in the period before and after the COVID-19 pandemic. The variables used in this
study are stock volatility, world oil prices, and the goods and services price index or the
consumer price index. In this study, the sample used was the Indonesian Sharia Stock Index
(ISSI) as many as 242 companies. The results showed that, 1) stock volatility had no effect on
the rupiah exchange rate before covid-19, 2) world oil prices had a positive effect on the
exchange rate before covid-19, 3) the price index of goods and services had a positive effect on
the rupiah exchange rate before covid-19, 4) volatility stocks have no effect on the rupiah
exchange rate after covid-19, 5) world oil prices have a negative effect on the rupiah exchange
rate after covid-19, and 6) the price index of goods and services has no effect on the exchange
rate after covid-19.

Keywords : World Oil Price, Stock volatility, Rupiah Exchange Rate, Consumer Price Index

Article History: ( Diisi Oleh Editor Jurnal )


Received : ……………
Revised : ……………
Accepted : ……………
Available online : ……………
2 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari naik turunnya pertumbuhan ekonomi. Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif.
Data dari Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2018 lebih
tinggi dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut merupakan
pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya pandemi covid-19. Nilai tukar yang cenderung
fluktuatif memberikan dampak negatif pada sistem keuangan dan pasar saham, sehingga
ketidakstabilan inilah yang menjadi perhatian khusus bagi para pemangku kebijakan, pelaku
pasar ekonomi baik skala nasional maupun global, sehingga nilai tukar dianggap dapat
memberikan dampak pada stabilitas ekonomi dan kinerja pasar keuangan baik nasional maupun
global.
Nilai tukar rupiah yang rentan berfluktuasi ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal maupun
faktor internal. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika adalah volatilitas saham. Volatilitas saham merupakan fluktuasi dari harga saham,
return dari suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode tertentu (Jogiyanto, 2010). Harga
saham dalam keadaan tertentu cenderung cepat mengalami perubahan, hal ini dapat disebabkan
pengaruh dari kondisi pasar saham. Harga saham yang memiliki volatilitas besar sangat sulit
untuk diprediksi, dikarenakan volatilitas yang meningkat atau turun dengan cepat dapat
menyebabkan harga saham mengalami kenaikan atau penurunan secara cepat juga (Selpiana &
Badjra, 2018).
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika adalah
harga minyak dunia. Minyak merupakan komoditas penting bagi Indonesia. Menurut data dari
BP Global Company konsumsi minyak di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 1,6 juta barel per
hari dengan harganya yang cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Faktor lainnya
yang juga dapat memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika adalah Indeks Harga
Barang dan Jasa atau Indeks Harga Konsumen. Indeks Harga Konsumen merupakan angka
indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang dibeli konsumen dalam suatu
periode tertentu (Mankiw, 2018). Menurut Sukirno (2019) Indeks Harga Konsumen adalah
sebuah indeks yang mengukur harga suatu barang atau jasa yang sering kali digunakan oleh
konsumen ataupun rumah tangga dan biasanya indeks harga konsumen ini digunakan sebagai
acuan untuk mengukur inflasi.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volatilitas saham terhadap nilai tukar
rupiah periode sebelum covid-19. Untuk menganalisis pengaruh harga minyak dunia terhadap
nilai tukar rupiah periode sebelum covid-19. Untuk menganalisis pengaruh indeks harga barang
dan jasa terhadap nilai tukar rupiah periode sebelum covid-19. Untuk menganalisis pengaruh
volatilitas saham terhadap nilai tukar rupiah periode sesudah covid-19. Untuk menganalisis
pengaruh harga minyak dunia terhadap nilai tukar rupiah periode sesudah covid-19. Untuk
menganalisis pengaruh indeks harga barang dan jasa terhadap nilai tukar rupiah periode sesudah
covid-19.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga yang digunakan penduduk beberapa negara untuk bertransaksi di pasar
dunia (Mankiw, 2018). Nilai tukar atau exchange rate dapat terjadi karena adanya pertukaran
suatu komoditas baik barang atau jasa dari dua negara atau lebih dengan mata uang yang
berbeda. Nilai tukar dapat dipengaruhi oleh perubahan suatu harga barang atau jasa dengan
mata uang asing sebagai tolak ukur di masa mendatang (Zubaid & Rusgianto, 2020)
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 3

2.2. Volatilitas Saham


Volatilitas saham merupakan fluktuasi dari harga saham, return dari suatu sekuritas atau
portofolio dalam suatu periode tertentu. Volatilitas saham menunjukkan terdapat pola perubahan
pada harga saham yang diharapkan dalam pengembalian saham (Jogiyanto, 2010).

2.3. Harga Minyak Dunia


Minyak mentah adalah komoditas berupa sumber energi yang penting dan dibutuhkan untuk
perekonomian negara (Wang et al., 2022). Minyak mentah atau minyak bumi berupa cairan
yang memiliki kultur kental dengan warna kehijauan atau coklat pekat dan mempunyai sifat
yang mudah terbakar (Junaidi et al., 2021). Minyak mentah dapat diolah menjadi berbagai
sumber energi seperti solar, Liquified Petroleum Gas (LPG), minyak pelumas, dan lain
sebagainya. Sumber-sumber energi tersebut yang dijadikan sebagai bahan dasar baik untuk
kelangsungan produksi maupun menunjang sarana transportasi masyarakat.

2.4. Indeks Harga Barang dan Jasa


Indeks Harga Barang dan Jasa atau Indeks Harga Konsumen merupakan suatu pengukuran
untuk keseluruhan biaya dari sebuah barang atau jasa yang dibeli konsumen (Mankiw, 2018).

2.5. Penelitian Terdahulu


Tabel 1.
Penelitian Terdahulu
No Nama Metode
Judul Penelitian Variabel Objek Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Hashmi et Revisiting the - Oil price Pakistan ARDL Hasil penelitian
al. (2022) rekationship - Stock menunjukkan bahwa
between oil market dampak harga minyak
prices, exchange - Exchang dan harga saham pada
rate, and stock e rate nilai tukar tidak
price: An bervariasi di berbagai
application of negara bagian pasar
quantile ARDL mata uang.
model
2. Suah Impact of - Industrial Data VAR Penelitian ini
(2022) uncertainty and productio makroekono menghasilkan bahwa
exchange rate n index mi dari 16 laju inflasi ditemukan
shocks: Theory - Consume negara maju melambat sebagai
and Global r price dan respon terhadap
empirics index berkembang guncangan
- Bond ketidakpastian
yields ekonomi.
- Exchang
e rate
- News
based
economi
c policy
uncertain
ty
4 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

No Nama Metode
Judul Penelitian Variabel Objek Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
3. Nusair & Dynamic - Exchang G7 countries ARDL Hasil penelitian
Olson relationship e rates linier dan menunjukkan bahwa
(2022) between - Stock ARDL non- pada empat negara
exchange rates prices linier ditemukan bahwa naik
and stock prices dan turunnya harga
for the G7 saham memiliki efek
countries: A non jangka panjang yang
linear ARDL signifikan terhadap
approach nilai tukar
4. Wang et al The influence of - Crude oil Negara Empirical Hasil penelitian
(2022) international oil price penghasil Mode menunjukkan bahwa
price fluctuation - Exchang minyak dan Decomposi fluktuasi harga minyak
on the exchange e rate negara non tion (EMD) berdampak pada
rate of countries penghasil perubahan nilai tukar
along the “Belt minyak pada masing-masing
and Road” negara. Namun efek
ini asimetris antara
negara penghasil
minyak dan non
penghasil minyak

2.6. Kerangka Teoretis

Volatilitas Saham Sebelum


Covid-19
+
Harga Minyak Dunia
Sebelum Covid-19 +

Indeks Harga Barang dan +


Jasa Sebelum Covid-19
Nilai Tukar Rupiah
+
Volatilitas Saham Sesudah
Covid-19
-
Harga Minyak Dunia
Sesudah Covid-19 +

Indeks Harga Barang dan


Jasa Sesudah Covid-19
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
III. METODOLOGI
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif. Pada penelitian
ini populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua emiten yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Adapun sampel yang digunakan adalah perusahaan Indeks Saham Syariah
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 5

Indonesia (ISSI) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2021 yang telah
dipilih melalui teknik purposif sampling. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh volatilitas saham, harga minyak dunia, dan indeks harga barang dan jasa terhadap nilai
tukar rupiah pada periode sebelum dan sesudah covid-19 tahun 2015-2021 adalah analisis
regresi data panel. Tiga model estimasi regresi data panel akan dipilih model mana yang paling
tepat dengan tujuan penelitian. Terdapat tiga uji yang dapat dijadikan alat dalam memilih model
regresi data panel yaitu Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier. Analisis yang
dilakukan ialah uji hipotesis, koefisien determinasi (R2), dan Uji Statistik Signifikansi Parsial
(Uji t-Statistik).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
Analisis Deskriptif
Tabel 4. 1 Hasil Statistik Deskrptif Data Sebelum Covid-19

Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.
Deviation
Volatilitas 1210 0,0000  2,0000  0,618900   0,352528
Saham
Harga 1210 574856,1   991872,3   770464,4  148128,1
Minyak
Dunia
IHK 1210 120,4217 137,6025 129,1325   6,121264
Nilai Tukar 1210  13306,85  14246,43 13695,01  411,8329
Rupiah
Sumber: hasil olah data, 2022
Berdasarkan tabel 4.1 yang menjelaskan hasil statistik deskriptif pada data sebelum
Covid-19, dapat dilihat bahwa jumlah data dari sebelum covid-19 sebanyak 1210 data dari
tahun 2015-2019. Hasil statistik deskriptif dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel volatilitas saham memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 0,0000 dan
2,0000. Nilai rata-rata menunjukkan nilai 0,618900 dengan standar deviasi sebesar
0,352528. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa
data volatilitas saham bersifat homogen.
2. Variabel harga minyak dunia memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 574856,1
dan  991872,3. Nilai rata-rata variabel harga minyak dunia menunjukkan nilai sebesar
770464,4 dengan nilai standar deviasi sebesar  148128,1. Nilai standar deviasi yang lebih
kecil dari nilai mean menunjukkan bahwa data harga minyak dunia bersifat homogen.
3. Variabel Indeks Harga Barang dan Jasa memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar
120,4217 dan 137,6025. Nilai rata-rata menunjukkan nilai 129,1325 dengan nilai standar
deviasi sebesar   6,121264. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata
menunjukkan bahwa data IHK bersifat homogen.
4. Variabel nilai tukar rupiah memiliki nilai minimun dan maksimum sebesar 13306,85 dan
14246,43. Nilai rata-rata menunjukkan nilai sebesar 13695,01 dengan nilai standar deviasi
sebesar  411,8329. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan
bahwa data nilai tukar rupiah bersifat homogen.
6 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif pada data sesudah covid-19.
Tabel 4. 2 Hasil Statistik Deskrptif Data Sesudah Covid-19

Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.
Deviation
Volatilitas 484 0,0000  2,0000  0,702748    0,357232
Saham
Harga 484  604056,6   993560,0   798808,3   194953,2
Minyak
Dunia
IHK 484 104,9092 106,5458 105,7275   105,7275
Nilai Tukar 484   14312,30  14572,26 14442,28   130,1130
Rupiah
Sumber: hasil olah data, 2022
Berdasarkan tabel 4.2 yang menjelaskan hasil statistik deskriptif pada data sesudah covid-
19, dapat dilihat bahwa jumlah data dari sesudah covid-19 sebanyak 484 data dari tahun 2020-
2021. Hasil statistik deskriptif dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel volatilitas saham memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 0,0000 dan
2,0000. Nilai rata-rata menunjukkan nilai  0,702748 dengan standar deviasi sebesar
0,357232. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa data
volatilitas saham bersifat homogen.
2. Variabel harga minyak dunia memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 604056,6 dan
993560,0. Nilai rata-rata variabel harga minyak dunia menunjukkan nilai sebesar 798808,3
dengan nilai standar deviasi sebesar  194953,2. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari
nilai mean menunjukkan bahwa data harga minyak dunia bersifat homogen.
3. Variabel Indeks Harga Konsumen (IHK) memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar
104,9092 dan 106,5458. Nilai rata-rata menunjukkan nilai 105,7275 dengan nilai standar
deviasi sebesar   105,7275.
4. Variabel nilai tukar rupiah memiliki nilai minimun dan maksimum sebesar   14312,30 dan
14572,26. Nilai rata-rata menunjukkan nilai sebesar 14442,28 dengan nilai standar deviasi
sebesar    130,1130. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan
bahwa data nilai tukar rupiah bersifat homogen.

Uji Hipotesis
Pemilihan Uji Hipotesis Sebelum Covid-19
1. Uji Chow
Tabel 4. 3 Hasil Uji Chow
Effects Test Statistic d.f Prob.
Period F 0.000999 (241,965) 1,0000
Period Chi-square 0.301731 241 1,0000
Sumber: hasil olah data, 2022

Berdasarkan hasil Uji Chow pada tabel 4.3 menunjukkan nilai probabilitas chi-square sebesar
1,0000 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0
diterima, sehingga common effect model adalah model yang tepat digunakan dalam regresi data
panel untuk periode sebelum covid-19. Agar lebih meyakinkan bahwa common effect model
adalah model yang digunakan maka selanjutnya dilakukan uji hausman.
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 7

2. Uji Hausman
Tabel 4. 4 Hasil Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq Chi-Sq d.f Prob.
Statistic
Cross-section
0.240667 3 0.9708
random
Sumber: hasil olah data, 2022

Hasil estimasi menggunakan Uji Hausman menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar
0,9708, dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga random effect model adalah model terbaik yang
digunakan dalam regresi data panel untuk periode sebelum covid-19. Jika setelah dilakukan Uji
Chow dan Uji Hausman belum ditemukan kesamaan model terbaik, maka perlu untuk dilakukan
uji estimasi model Uji Lagrange untuk menentukan model estimasi mana yang baik diantara
common effect model, fixed effect model, dan random effect model.

3. Uji Lagrange
Tabel 4. 5 Hasil Uji Lagrange
Cross-section
One-sided
Breusch-Pangan  10.68347
(0.0011)
Sumber: hasil olah data, 2022

Berdasarkan hasil Uji Lagrange, nilai probabilitas Breusch-Pagan menunjukkan nilai sebesar
0,0011 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model
terbaik yang digunakan dalam regresi data panel untuk periode sebelum covid-19 adalah
random effect model.

Pemilihan Uji Hipotesis Setelah Covid-19


1. Uji Chow
Tabel 4. 6 Hasil Uji Chow
Effects Test Statistic d.f Prob.
Period F 14.869934 (241,239) 0.0000
Period Chi-square 1341.76256
8 241 0.0000
Sumber: hasil olah data, 2022

Berdasarkan hasil Uji Chow pada tabel 4.6 menunjukkan nilai probabilitas chi-square sebesar
0,0000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H 1
diterima, sehingga fixed effect model adalah model yang tepat digunakan dalam regresi data
panel untuk periode sesudah covid-19.

2. Uji Hausman
Tabel 4. 7 Hasil Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq Chi-Sq d.f Prob.
Statistic
Cross-section
0.000000 3 1.0000
random
Sumber: hasil olah data, 2022
8 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

Hasil estimasi menggunakan Uji Hausman menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar
1,0000, dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga random effect model adalah model terbaik yang
digunakan dalam regresi data panel untuk periode sesudah covid-19.

3. Uji Lagrange
Tabel 4. 8 Hasil Uji Lagrange
Cross-section
One-sided
Breusch-Pangan 10.68347
(0.0011)
Sumber: hasil olah data, 2022

Berdasarkan hasil Uji Lagrange, nilai probabilitas Breusch-Pagan menunjukkan nilai sebesar
0,0011 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model
terbaik yang digunakan dalam regresi data panel untuk periode sesudah covid-19 adalah random
effect model.

Analisis Regresi Data Panel


Regresi Data Panel Sebelum Covid-19

Tabel 4. 6 Hasil Regresi Random Effect Model Sebelum Covid-19


Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9840,560 89,00062 110,5673 0,0000
X1 6,385659 9,271467 0,688743 0,4911
X2 0,002111 3,43E-05 61,54262 0,0000
X3 17,22441 0,830090 20,75006 0,0000
Sumber: hasil olah data, 2022

Berdasarkan model regresi tersebut, maka dapat diuraikan sebagai berikut:


1) Konstanta sebesar 9840,560 menyatakan bahwa besarnya nilai tukar rupiah adalah sebesar
9840,560 dengan asumsi bahwa volatilitas saham, harga minyak dunia, dan indeks harga
konsumen bernilai konstan.
2) Koefisien regresi volatilitas saham sebesar 6,385659 menyatakan bahwa setiap
penambahan satu nilai volatilitas saham maka akan meningkatkan nilai tukar rupiah
sebesar 6,385659.
3) Koefisien regresi harga minyak dunia menunjukkan nilai sebesar 0,002111 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu nilai harga minyak dunia maka akan meningkatkan nilai
tukar rupiah sebesar 0,002111.
4) Koefisien regresi indeks harga barang dan jasa menunjukkan nilai sebesar 17,22441. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu nilai indeks harga barang dan
jasa maka akan meningkatkan nilai tukar rupiah sebesar 17,22441.

Regresi Data Panel Setelah Covid-19


Tabel 4. 7 Hasil Regresi Random Effect Model Sesudah Covid-19
Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 14975,41 2,830006 5,280009 0,0000
X1 -1,10009 8,620009 -0,127324 0,8987
X2 -0,000667 1,170013 -5,690009 0,0000
X3 3,960008 2,770008 1,431829 0,1528
Sumber: hasil olah data, 2022
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 9

Berdasarkan model regresi tersebut, maka dapat diuraikan sebagai berikut:


1) Konstanta sebesar 14975,41 menyatakan bahwa besarnya nilai tukar rupiah adalah sebesar
14975,41 dengan asumsi bahwa volatilitas saham, harga minyak dunia, dan indeks harga
konsumen bernilai konstan.
2) Koefisien regresi volatilitas saham sebesar -1,10009 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu nilai volatilitas saham maka akan menurunkan nilai tukar rupiah sebesar 1,10009.
3) Koefisien regresi harga minyak dunia menunjukkan nilai sebesar -0,000667 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu nilai harga minyak dunia maka akan menurunkan nilai tukar
rupiah sebesar 0,000667.
4) Koefisien regresi indeks harga barang dan jasa menunjukkan nilai sebesar 3,960008. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu nilai indeks harga barang dan
jasa maka akan meningkatkan nilai tukar rupiah sebesar 3,960008

Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi Sebelum Covid-19

Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sebelum Covid-19


Koefisien Determinasi
R-squared 0,939312
Adjusted R-Squared 0,939161
Sumber: hasil olah data, 2022

Nilai R squared dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,939312. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kontribusi variabel volatilitas saham, harga minyak dunia, dan
indeks harga barang dan jasa sebelum covid-19 adalah sebesar 93,93% atau dapat diartikan
bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel dependen
sebesar 93,93%.

Koefisien Determinasi Sesudah Covid-19

Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sesudah Covid-19


Koefisien Determinasi
R-squared 1.000000
Adjusted R-Squared 1.000000
Sumber: hasil olah data, 2022

Nilai R squared dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 1.000000. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kontribusi variabel volatilitas saham, harga minyak dunia, dan
indeks harga barang dan jasa sesudah covid-19 adalah sebesar 100% atau dapat diartikan bahwa
semua variabel independen dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel dependen sebesar
100%.

Uji Signifikan t
Uji Signifikan t Sebelum Covid-19
Tabel 4. 10 Hasil Uji Signifikan t pada Sebelum Covid-19

Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.


C 9840,560 89,00062 110,5673 0,0000
X1 6,385659 9,271467 0,688743 0,4911
X2 0,002111 3,43E-05 61,54262 0,0000
10 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

X3 17,22441 0,830090 20,75006 0,0000


Sumber: hasil olah data, 2022
Tabel di atas menunjukkan hasil uji parsial pada periode sebelum covid-19, uji parsial dapat
diuraikan pada masing-masing variabel sebagai berikut:
1) Pengaruh Volatilitas Saham terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel volatilitas saham menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar
6,385659 dengan nilai probabilitas sebesar 0,4911. Nilai probabilitas pada variabel volatilitas
saham yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa volatilitas saham
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah sebelum covid-19, maka
hipotesis pertama ditolak.
2) Pengaruh Harga Minyak Dunia terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel harga minyak dunia menunjukkan nilai koefisien regresi
sebesar 0,002111 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas variabel harga
minyak dunia yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa harga
minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah sebelum covid-
19, sehingga hipotesis kedua diterima.
3) Pengaruh Indeks Harga Barang dan Jasa terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel indeks harga barang dan jasa menunjukkan nilai koefisien
sebesar 17,22441 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Nilai probabilitas variabel indeks
harga barang dan jasa yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa
indeks harga barang dan jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah
sebelum covid-19, sehingga hipotesis ketiga diterima.

Uji Signifikan t Sesudah Covid-19


Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikan t pada Sesudah Covid-19

Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.


C 14975,41 2,830006 5,280009 0,0000
X1 -1,10009 8,620009 -0,127324 0,8987
X2 -0,000667 1,170013 -5,690009 0,0000
X3 3,960008 2,770008 1,431829 0,1528
Sumber: hasil olah data, 2022
Tabel di atas menunjukkan hasil uji parsial pada periode sesudah covid-19, uji parsial dapat
diuraikan pada masing-masing variabel sebagai berikut:
1) Pengaruh Volatilitas Saham terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel volatilitas saham menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -
1,10009 dengan nilai probabilitas sebesar 0,8987. Nilai probabilitas variabel volatilitas
saham yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa volatilitas saham
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah sesudah covid-19,
sehingga hipotesis keempat ditolak.
2) Pengaruh Harga Minyak Dunia terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel harga minyak dunia menunjukkan nilai koefisien regresi
sebesar -0,000667 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas pada variabel
harga minyak dunia yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa harga
minyak dunia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah sesudah covid-
19, sehingga hipotesis kelima diterima.
3) Pengaruh Indeks Harga Barang dan Jasa terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah Covid-19
Hasil uji parsial pada variabel indeks harga barang dan jasa menunjukkan nilai koefisien
sebesar 3,960008 dengan nilai probabilitas sebesar 0,1528. Nilai probabilitas pada variabel
indeks harga barang dan jasa yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 11

bahwa indeks harga barang dan jasa berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
tukar rupiah sesudah covid-19, sehingga hipotesis keenam ditolak.

4.2. Pembahasan
1. Pengaruh Volatilitas Harga Saham terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum Covid-
19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh volatilitas harga saham
terhadap nilai tukar rupiah sebelum covid-19 menunjukkan bahwa volatilitas saham
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah karena nilai
probabilitas sebesar 0,4911 (0,4911 > 0,05). Volatilitas harga saham merupakan ukuran
statistik untuk menghitung fluktuasi harga saham selama periode tertentu (Priana &
Muliartha, 2017). Volatilitas saham tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah salah
satunya disebabkan oleh investor yang melakukan transaksi saham merupakan investor
dalam negeri yang tidak melibatkan mata uang asing untuk bertransaksi dalam pasar
saham di Indonesia, sehingga tidak berdampak pada nilai tukar rupiah. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rebardo et al. (2016) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara pergerakan nilai
saham dengan nilai mata uang di negara berkembang.

2. Pengaruh Harga Minyak Dunia terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum Covid-19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terkait dengan pengaruh harga minyak dunia
terhadap nilai tukar rupiah sebelum covid-19 menunjukkan bahwa harga minyak dunia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah dengan nilai probabilitas
sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Harga minyak dunia yang cenderung fluktuatif dapat
mempengaruhi nilai tukar rupiah. Semakin tinggi harga minyak dunia akan
meningkatkan nilai tukar rupiah. Harga minyak dunia dapat mempengaruhi nilai tukar
suatu negara sesuai dengan teori pendekatan perdagangan yang mempengaruhi nilai
tukar. Pembentukan nilai tukar didasarkan pada nilai tukar antara dua mata uang
berbeda ditentukan oleh perdagangan barang atau jasa yang terjadi di antara kedua
negara atau melalui proses ekspor-impor. Perdagangan minyak mentah biasanya
melibatkan dua atau lebih negara karena tidak semua negara merupakan negara
penghasil minyak sehingga perlu melalui proses ekspor-impor. Data statistik harga
minyak dunia mencatat pada tahun 2016-2018 sebelum adanya pandemi covid-19
terjadi kenaikan harga minyak setiap tahunnya, hal tersebut juga diikuti dengan
meningkatnya nilai tukar rupiah pada tahun periode tahun yang sama.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Delgado et al
(2018) yang menyatakan bahwa harga minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai tukar di Negara Meksiko pada tahun 1992 hingga 2017. Hasil ini juga
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurmakhanova & Katenova (2019),
serta Wang, Geng & Guo (2022) menyebutkan bahwa harga minyak dunia berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai tukar.

3. Pengaruh Indeks Harga Barang dan Jasa terhadap Nilai Tukar Rupiah Sebelum
Covid-19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh indeks harga barang dan jasa
terhadap nilai tukar rupiah menunjukkan bahwa indeks harga barang dan jasa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah dengan nilai probabilitas
sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Indeks barang dan jasa menjadi salah satu alat ukur yang
menunjukkan tingkat inflasi di suatu negara. Indeks harga barang dan jasa cenderung
tinggi setiap bulannya akan meningkatkan nilai tukar. Begitu pula sebaliknya apabila
12 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

nilai indeks harga barang dan jasa rendah akan menurunkan nilai tukar. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik, indeks harga barang dan jasa dari tahun 2015-2019
selalu meningkat setiap tahunnya, hal tersebut kemudian diikuti dengan meningkatkan
nilai tukar rupiah. Sehingga meningkatnya indeks harga barang dan jada memengaruhi
nilai tukar rupiah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Delgado et al. (2018). Hasil penelitian Delgado et al. (2018) menyatakan bahwa
indeks harga barang dan jasa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
tukar. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa jika indeks harga konsumen mengalami
kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan pada nilai tukar.

4. Pengaruh Volatilitas Harga Saham terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah Covid-
19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh volatilitas harga saham
terhadap nilai tukar rupiah sesudah covid-19 menunjukkan bahwa volatilitas saham
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah karena nilai probabilitas
sebesar 0,8987 (0,8987 > 0,05). Nilai tukar atau kurs merupakan nilai dari harga satuan
mata uang domestik terhadap mata uang asing atau sebaliknya. Volatilitas saham tidak
signifikan terhadap nilai tukar rupiah salah satunya disebabkan oleh investor yang
melakukan transaksi saham merupakan investor dalam negeri yang tidak melibatkan
mata uang asing untuk bertransaksi dalam pasar saham di Indonesia. Selama pandemi
dan adanya ketidakpastian ekonomi membuat investor asing berhati-hati dalam
menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga hal tersebut menyebabkan volatilitas
saham tidak berdampak pada nilai tukar rupiah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arenas & Gomez (2020) menyebutkan bahwa volatilitas
sesudah covid-19 berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar. Hal ini
menjelaskan terdapat proses depresiasi mata uang peso Kolombia terhadap mata uang
dollar dikarenakan efek setelah covid-19 pada negara Kolombia.

5. Pengaruh Harga Minyak Dunia terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah Covid-19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terkait dengan pengaruh harga minyak dunia
terhadap nilai tukar rupiah sebelum covid-19 menunjukkan bahwa harga minyak dunia
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah dengan nilai probabilitas
sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) dengan koefisien berarah negatif sehingga hipotesis kelima
diterima. Kurs merupakan patokan seberapa besar nilai uang negara tersebut apabila
diperbandingkan dengan nilai uang negara lain, dalam kasus ini menggunakan dolar
Amerika Serikat. Penelitian yang telah dilakukan oleh Singhal (2019) menyebutkan
bahwa harga minyak dunia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar. Hal
ini dikarenakan terdapat ketidakpastian ekonomi yang terjadi saat pandemi, sehingga
berdampak pada harga minyak dunia.

6. Pengaruh Indeks Harga Barang dan Jasa terhadap Nilai Tukar Rupiah Sesudah
Covid-19
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh indeks harga barang dan jasa
terhadap nilai tukar rupiah menunjukkan bahwa indeks harga barang dan jasa
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah dengan nilai
probabilitas sebesar 0,1528 (0,1528 < 0,05). Indeks Harga Konsumen merupakan angka
indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang dibeli konsumen dalam
suatu periode tertentu. Hal ini disebabkan karena naik turunnya Indeks harga barang dan
jasa tidak akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Pandemi covid-19 yang melanda di
banyak negara di dunia sehingga membuat dampak yang buruk pada kondisi ekonomi
tiap negara, baik pada indeks harga barang dan jasa yang tinggi ataupun nilai tukar yang
tinggi, kondisi ini mengakibatkan naik turunnya indeks harga barang dan jasa tidak
mempengaruhi nilai tukar rupiah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Journal of Islamic Economic Scholar, Vol.., Nomor..,Tahun 13

yang dilakukan oleh Feng, Yang, & Gong (2021) yang menjelaskan bahwa indeks harga
konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan nilai tukar pada 20
negara yang terdampak covid-19 pada periode Januari 2020 hingga Juli 2020.

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan pada penelitian ini, maka kesimpulan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Volatilitas saham berpengaruh positif tidak dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada
periode sebelum covid-19
2. Harga minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada
periode sebelum covid-19
3. Indeks harga barang dan jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah
pada periode sebelum covid-19
4. Volatilitas saham berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada
periode sesudah covid-19
5. Harga minyak dunia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada
periode sesudah covid-19
6. Indeks harga barang dan jasa berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar
rupiah pada periode sesudah covid-19

5.2. Rekomendasi
1. Bagi investor
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan
pengambilan keputusan investasi di pasar saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber acuan dalam melakukan penelitian terkait
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

DAFTAR PUSTAKA
Afshan, S., Sharif, A., Loganathan, N., & Jammazi, R. (2018). Time–frequency causality
between stock prices and exchange rates: Further evidences from cointegration and
wavelet analysis. Physica A: Statistical Mechanics and Its Applications, 495, 225–
244. https://doi.org/10.1016/j.physa.2017.12.033
Arenas, C. D., & Gomez, H. M. (2019). Covid-19 and Oil Prices: Effects on the Colombian
Peso Exchange Rate. 9–25.
Corbo, V., & Di Casola, P. (2022). Drivers of consumer prices and exchange rates in small open
economies. Journal of International Money and Finance, 122, 102553.
https://doi.org/10.1016/j.jimonfin.2021.102553
Feng, G. F., Yang, H. C., Gong, Q., & Chang, C. P. (2021). What is the exchange rate volatility
response to COVID-19 and government interventions? Economic Analysis and Policy,
69, 705–719. https://doi.org/10.1016/j.eap.2021.01.018
Hashmi, S. M., Chang, B. H., Huang, L., & Uche, E. (2022). Revisiting the relationship
between oil prices, exchange rate, and stock prices: An application of quantile
14 Judul menggunakan tidak lebih dari 12 kata

ARDL model. Resources Policy, 75(December 2021), 102543.


https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2021.102543
Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE.
Junaidi, A., Wibowo, M. G., & Hasni. (2021). Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Tahun 2014-2019. Ekonomi Dan
Bisnis, 24(1), 17–29.
Mankiw, N. G. (2018). Pengantar Ekonomi Makro Edisi &. Salemba Empat.
Nusair, S. A., & Olson, D. (2022). Dynamic relationship between exchange rates and stock
prices for the G7 countries: A nonlinear ARDL approach. Journal of International
Financial Markets, Institutions and Money, 78(June 2020), 101541.
https://doi.org/10.1016/j.intfin.2022.101541
Nyangarika, A., Mikhaylov, A., & Richter, U. H. (2019). Digitales ArchivInfluence
Oil Price towards Macroeconomic Indicators in Russia Anthony. International
Journal of Energy Economics and Policy, 9(1), 123–129.
https://doi.org/https://doi.org/10.32479/ijeep.6807
Priana, I. W. K., & Muliartha, K. (2017). Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage dan
Dividend Payout Ratio Pada Volatilitas Harga Saham. Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 20(1), 1–29.
Selpiana, K. R., & Badjra, I. B. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Nilai Tukar, Leverage,
dan Firm Size terhadap Volatilitas Harga Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 7(3), 1682. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v7.i03.p20
Suah, J. L. (2022). Impact of uncertainty and exchange rate shocks : Theory and global
empirics. Journal of Asian Economics, 82(June), 101510.
https://doi.org/10.1016/j.asieco.2022.101510
Sukirno, S. (2019). Makroekonomi: teori pengantar. Rajawali Pers.
Wang, Y., Geng, X., & Guo, K. (2022). The influence of international oil price fluctuation on
the exchange rate of countries along the “Belt and Road.” North American Journal of
Economics and Finance, 59(November 2021), 101588.
https://doi.org/10.1016/j.najef.2021.101588
Zubaid, N. L., & Rusgianto, S. (2020). Pengaruh Volatilitas Nilai Tukar Terhadap Volatilitas
Indeks Sektor Pertambangan Saham Syariah Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah Teori
Dan Terapan, 7(9), 1743. https://doi.org/10.20473/vol7iss20209pp1743-1754

Anda mungkin juga menyukai