Anda di halaman 1dari 10

Volume 5 Nomor 2 (September 2020) 1 – 13

P-ISSN: 2502-4094
E-ISSN: 2598-781X
DOI: https://doi.org/10.36636/dialektika.v5i1....
http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/dialektika

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), IMPOR,


DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP INDEKS HARGA
SAHAM GABUNGAN (IHSG) PERIODE 2017-2021
Laela Anggraenia,*, Fazhar Sumantrib, Zahwa Nur Halizahc, Muhammad Rizqid
a,b,c,d
Universitas Bina Sarana Informatika, Jl. RS. Fatmawati No. 24 Jakarta, Indonesia
*
laelaanggraeni24@gmail.com

ABSTRACT

The Composite Stock Price Index (JCI) is a series of historical information regarding the movement of
the combined stock price of all stocks up to a certain date. This study aims to determine the effect of
Gross Domestic Product (GDP), imports, and World Oil Prices on the Jakarta Composite Index (JCI)
for the 2017-2021 period. The data used in this study is secondary data, which is quarterly data obtained
from investing.com, the Central Statistics Agency (BPS), and the Ministry of Trade, which consists of 4
data each year. The research is quantitative or based on the results of calculations, with descriptive
statistical calculation techniques. Based on the Adjusted R Square test, the result is 0.267 or 26.7%.
This explains that the independent variables, namely Gross Domestic Product (GDP), Imports, and
World Oil Prices affect the value of the dependent variable, namely the Composite Stock Price Index
(JCI) by 26.7%. At the same time, the rest is influenced by the value of other variables not tested in this
study. that is equal to 73.3% (100%-26.7%).
Keywords: Composite Stock Price Index (JCI); Gross Domestic Product (GDP); Imports; World Oil
Prices.

ABSTRAK

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan
harga saham gabungan seluruh saham sampai pada tanggal tertentu. Penelitian ini bertujuan mengetahui
Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), impor, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) periode 2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, dimana data tersebut merupakan data triwulan yang diperoleh dari investing.com, Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Kementerian Perdagangan, yang terdiri dari 4 data pada setiap tahun. Penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif atau berdasarkan hasil hitung, dengan teknik
perhitungan statistik deskriptif. Berdasarkan uji Adjusted R Square didapat hasil sebesar 0,267 atau
26,7%. Hal tersebut menjelaskan bahwa variabel independen yaitu Produk Domestik Bruto (PDB),
Impor, dan Harga Minyak Dunia mempengaruhi nilai variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) sebesar 26,7% sementara sisanya dipengaruhi oleh nilai variabel lain yang tidak diuji
pada penelitian ini yaitu sebesar 73,3% (100%-26,7%).
Kata Kunci: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG); Produk Domestik Bruto (PDB); Impor;
Harga Minyak Dunia.
2 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

PENDAHULUAN berdampak baik padaperekonomian suatu Negara


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena mampu menghasilkan produk sendiri daripada
adalah indeks gabungan yang digunakanoleh harus impor dari Negara lain. Meningkatnya PDB juga
Bursa Efek Indonesia, sebagai indikator dapat menarik investor untuk berinvestasi, investasi
pergerakan harga saham dengan menggunakan yang tinggi dapat mempengaruhiharga saham dipasar
semua emiten tercatat (Pradhypta et al., 2018). modal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selain PDB, nilai Impor juga merupakan
merupakan indeks gabungan dari jenis saham faktor yang mempengaruhi IHSG. Impor
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan kegiatan membeli barang atau jasa
yang setiap waktunya dapat berubah sesuai dari luar negeri ke dalam suatu negeri (Sumantri
situasi. Informasi yang ditunjukkan olehIndeks & Latifah, 2021). Jika semakin tinggi barang
Harga Saham Gabungan setiap waktunya yang diimpor dari luar negeri ke dalam suatu
merupakan gambaran dari situasi pasar yang negeri, maka hal ini dapat menyebabkan
terjadi untuk menunjukkan apakah harga saham semakin menurunnya IHSG karena kurang
mengalami kenaikan atau penurunan (Nur & produksinya suatu perusahaan (Antasari et al.,
Purnamasari, 2020). Variabelindependen yang 2020). Kestabilan nilai tukar Rupiah merupakan
digunakan dalam penelitian ini antara lain hal pokok yang diperhatikan perusahaan yang
Produk Domestik Bruto (PDB), Impor dan melaksanakan kegiatan impordan juga ekspor.
Harga Minyak Dunia. Apabila level/tingkat harga tukar Rupiah atas
Variabel pertama yaitu Produk Domestik dollar AS melemah,maka perusahaan yang
Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB) memanfaatkan Sebagian besarbahan baku dari
adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasayang impor harus membayar denganharga yang lebih
diproduksi oleh suatu negara dalam periode mahal. Secara otomatis,perusahaan mengalami
tertentu atau satu tahun termasuk barang dan kenaikan dalam biaya produksi. Kenaikan biaya
jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik produksi ini dapatmengakibatkan menurunnya
penduduk negara tersebut dan oleh penduduk laba perusahaan. Apabila laba perusahaan
negara lain yang tinggal di negara bersangkutan menurun, maka dapat mempengaruhi minat
(Latumaerissa, 2015). Meningkatnya PDB investor dalam menanamkan modalnya di
maka pertumbuhan ekonomi masyarakat suatu perusahaan (Kurniawati & Khairunnisa,
membaik, sehingga daya beli masyarakatpun 2020).
meningkat, kemudian perusahaan akan Variable independen selanjutnya, yaitu
meningkatkan penjualannya. Meningkatnya Harga Minyak Dunia. Minyak merupakan salah
penjualan ini menandakan kinerja perusahaan satu komoditi yang cukup penting bagi
yang baik dan akan menaikkan harga saham. perekonomian Indonesia, sehingga harga
Naiknya harga saham akibat kenaikan PDB minyak dunia juga dapat berpengaruh terdapat
akan mendorong kenaikan Indeks Harga kondisi pasar modal Indonesia. Bagi negara
Saham di BEI (Istinganah & Sri, 2021). pengekspor minyak dan perusahaan sektor
Begitupun menurut (Nur & Purnamasari, pertambangan, hal tersebut dapat
2020), Jika produk domestik bruto mengenai mengakibatkan kerugian karena biaya
produk yang dihasilkan meningkat maka akan operasional meningkat, hal tersebut dapat
3
Laela Anggraenia, Fazhar Sumantrib, Zahwa Nur Halizahc, Muhammad Rizqid
Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2017-2021

multikolinearitas, uji t (Parsial) dan uji F


mengakibatkan kerugian karena biaya operasional
(Simultan)
meningkat. Kedua hal tersebut padaakhirnya dapat
mempengaruhi pergerakan IHSG (Munawaroh & Variabel Penelitian
Handayani, 2019). Minyak mentah sama halnya
Variabel yang digunakan penelitian ini adalah :
dengan mata uang dan emas yang merupakan
1. Variabel Independen
salah satu indikator yang terlibat dalam ekonomi
a. Produk Domestik Bruto ( X ) 1

dunia, dikarenakan volatilitas mengikuti peristiwa


b. Impor ( X ) 2

ekonomi dan politik suatu negara. Harga Minyak


c. Harga Minyak Dunia ( X ) 3

Dunia yangberfluktuatif dapat memengaruhi pasar


modal suatu negara (Indah & Dewi, 2020). 2. Variabel Dependen
Indeks Harga Saham Gabungan (Y)
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto Hipotesis
(PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia Hasil dari kajian teori di atas dapat dirumuskan
terhadap pergerakan Indeks Harga Saham menggunakan hipotesis komparatif sebagai
Gabungan (IHSG). Hasil penelitian ini berikut :
diharapkan mampu membantu para investor
H0: Tidak Terdapat Pengaruh Antara Variabel
untuk melakukan pertimbangan sebelum
Independen dengan Variabel Dependen.
membuat keputusan dalam berinvestasi dengan
memperhatikan faktor-faktor yang bisa H1: Terdapat Pengaruh Produk Domestik Bruto

mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Terhadap Indeks Harga Saham

Saham Gabungan (IHSG). Gabungan Secara Parsial.

H2: Terdapat Pengaruh Impor Terhadap


METODE PENELITIAN
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
Metode penelitian yang
Secara Parsial.
dilakukan merupakan penelitian
kuantitatif atau berdasarkan hasil hitung, H3: Terdapat Pengaruh Harga Minyak Dunia
dengan teknik perhitungan statistik Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
deskriptif. Penelitian ini menggunakan Secara Parsial.
populasi data berganda gabungan dari H4: Terdapat Pengaruh Antara Variabel
variabel dependen dan independen, Independen Terhadap Variabel Dependen
dimana variabel dependen ialah Indeks Secara Simultan.
Harga Saham Gabungan (IHSG) dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel independen yakni Produk
Domestik Bruto ( PDB ), Impor, Harga Data yang digunakan dalam penelitian ini
Minyak Dunia. Pengujian dilakukan adalah data sekunder selama tahun 2017- 2021,
dengan menggunakan uji asumsi klasik, dimana data tersebut berupa data triwulan. Data
seperti uji normalitas, uji autokorelasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kami peroleh
uji heteroskedastisitas, uji dari Badan Pusat Statistik(BPS) dengan
4 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

memperhatikan kolom data Nilai (Milyar RP). Investing.com dengan memperhatikan data harga
Adapun untuk data Produk Domestik Bruto terakhir.
(PDB) kami peroleh dari Satu Data
Analisis Regresi Berganda
Perdagangan Kementerian Perdagangan
Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis
Republik Indonesia dengan memperhatikan
regresi berganda dalam menjelaskan pengaruh
kolom data Harga Konstan. Variabel
dua atau lebih variabel independen terhadap
selanjutnya, kami memperoleh data Impor dari
variabel depen- den dengan skala pengukuran
Badan Pusat Statistik (BPS) dengan
interval dalam suatu persamaan linier (Antasari
memperhatikan kolom data Nilai Impor (US
et al., 2020).
$). Untuk variable terakhir yaitu Harga Minyak
Dunia, kami memperoleh data tersebut melalui

Tabel 1. Analisis Regresi Berganda

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Dari tabel di atas diperoleh persamaan sebagai b. Koefisien regresi Produk Domestik Bruto (X1)
berikut: sebesar 0.182 yang artinya jika nilai Produk

Y = -368503.463 + 0.182 x1 - 1.156E-7 x2 + Domestik Bruto meningkat 1 poin akan

1467.658 x3 menyebabkan nilai Indeks Harga Saham Gabungan


meningkat sebesar 0.182 dengan asumsi bahwa
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka
variabel lain dalam kondisi konstan.
didapatkan interpretasi sebagai berikut:
c. Koefisien regresi Impor (X2) sebesar - 1.156E-7
a. Nilai konstanta (a) sebesar -
menyatakan adanya hubungan negatif, yang artinya
368503.463 dimana hal ini
antara Impor dengan Indeks Harga Saham
menunjukkan bahwa apabila tidak
Gabungan menunjukkan hubungan berlawanan
ada pergerakan dari ketiga variabel
arah, artinya setiap kenaikan nilai Impor akan
independen, maka nilai variabel
menyebabkan turunnya nilai Indeks Harga Saham
dependen yaitu Indeks Harga
Gabungan.
Saham Gabungan (IHSG) bernilai -
d. Koefisien regresi Harga Minyak Dunia (X3)
368503.463 satuan.
5
Laela Anggraenia, Fazhar Sumantrib, Zahwa Nur Halizahc, Muhammad Rizqid
Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2017-2021
menerangkan bahwa apabila nilai Harga Tirtayasa, 2019). Pengujian normalitas pada
Minyak Dunia meningkat, hal tersebut penelitian ini menggunakan uji \statistik One-
mengakibatkan nilai Indeks Harga Saham Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Menurut
Gabungan juga meningkat sebesar 1467.685 (Wayan Widana & Putu Lia Muliani, 2020),
satuan. Kriteria pengambilan keputusan pada Uji
Normalitas adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
A. Jika nilai sig. lebih dari 0,05 maka
Uji Normalitas memiliki tujuan untuk
dinyatakan berdistribusi normal.
menguji apakah dalam model regresi,
B. Jika nilai sig. kurang dari 0,05 maka
variabel pengganggu atau residual
data dinyatakan tidak berdistribusi
berdistribusi normal (Andayani &
normal
Tabel 2. Uji Normalitas

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai


Uji Autokorelasi
signifikan 0,076 maka dapat disimpulkan bahwa
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
nilai residual berdistribusi normal.
6 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

model regresi ada korelasi antara kesalahan durbin watson (DW) di bawah angka -2, jika nilai DW
penggunaan pada periode t dengan kesalahan diatas +2 maka terjadi autokorelasi negatif, namunjika
penggunaan periode t-1(sebelumnya) (Indah & nilai DW berada diantara angka -2 sampai +2 maka
Dewi, 2020). autokorelasi positif apabila nilai tidak terjadi autokorelasi (Santoso,2019).

Tabel 3. Uji Autokorelasi

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai DW Uji Heteroskedastisitas


sebesar 1.468, angka tersebut berada di antara -
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi ada
2 sampai +2 yang berarti model regresi pengaruh
tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola
Produk Domestik Bruto (PDB), Impor, Harga
titik-titik pada scatterplots regresi (Sumantri &
Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham
Latifah, 2019).
Gabungan ( IHSG ) tidak terjadi autokorelasi.
7
Laela Anggraenia, Fazhar Sumantrib, Zahwa Nur Halizahc, Muhammad Rizqid
Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2017-2021

Grafik 1. Uji Heteroskedastisasi

Sumber : IBM SPSS 29.00.00


Hasil dari grafik dalam penelitian ini Uji Multikolinearitas
menunjukkan pola titik-titik tidak
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji
terbentuk pada bentuk tertentu dan
apakah model regresi ditemukan adanya
menyebar di atas dan dibawah angka 0
korelasi (hubungan) antar varaibel bebas dan
pada sumbu X dan Y, maka dapat
variabel independent (Sembiring, 2019). Uji
disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas tidak terdeteksi apabila nilai
heteroskedastisitas pada penelitian ini.
tolerance ≥ 0.1 dan nilai VIF ≤ 10 maka akan
dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas antara
variabel independent (Musa, 2021).

Tabel 4. Uji Multikolinearitas

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Hasil dari tabel multikolinearitas di atas didapat sebesar 1.098 < 10. Pada variabel Impor memiliki

bahwa, pada variabel Produk Domestik Bruto nilai tolerance sebesar 0.908 > 0.1 dan VIF sebesar

memiliki nilai tolerance sebesar 0.911 > 0.1 dan VIF 1.101 < 10. Pada variabel Harga Minyak Dunia
8 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

memiliki nilai tolerance sebesar 0.831 > 0.1 dan VIF menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai
sebesar 1.204 < 10. Berdasarkan hasil tersebut, dapat signifikansit < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas signifikan antara satu variabel bebas terhadap
antarvariabel bebas yang diregresikan. variabel terikat. Jika nilai signifikansi t > 0,05
artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara
Uji Signifikan t (Parsial)
satu variabel bebas terhadap variabel terikat
Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui
(Novalina & Rusiadi, 2018).
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat
secara parsial atau sendiri- sendiri (Ardiansyah,
2017). Variasi pengujian ini dilakukan dengan

Tabel 5 . Uji Signifikan t ( Parsial )

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Pada hasil uji t di atas diperoleh nilai signifikan pada Uji Signifikan F (Simultan)
Produk Domestik Bruto (PDB) bernilai 0.051 >
Uji simultan (Uji F) atau ANOVA digunakan untuk
0.05 yang artinya variabel Produk Domestik Bruto
menguji pengaruh seluruh variable independent
(PDB) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel dependen
terhadap nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
(Karlina, 2017). Pengujian ini dilakukan dengan
Pada variabel independen kedua yaitu Impor diperoleh
menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai
nilai signifikan 0.210 > 0.05 yang artinya variabel
signifikansi t < 0,05 artinya terdapat pengaruh
Impor tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Indeks
yangsignifikan semua variabel bebas terhadap
Harga Saham Gabungan (IHSG). Variabel
variabel terikat. Jika nilai signifikansi t > 0,05
independen selanjutnya yaitu Harga Minyak Dunia
artinya tidak terdapat pengaruh signifikan semua
juga tidak memiliki pengaruh karena memiliki nilai
variabel bebas terhadap variable terikat (Novalina
signifikan 0.151 > 0.05.
& Rusiadi, 2018).
11
Laela Anggraenia, Fazhar Sumantrib, Zahwa Nur Halizahc, Muhammad Rizqid
Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2017-2021

Tabel 6. Uji Signifikan F ( Simultan )

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji signifikan f di atas,
diperoleh nilai signifikan 0.047 < 0.05. Hal ini Koefisien determinasi (R2) pada intinya

menunjukkan bahwa H5 diterima yaitu secara mengukur seberapa besar kemampuan variable

simultan variabel independen dan variabel independent dalam menerangkan variasi

dependen berpengaruh signifikan. variable dependent (Damanik, 2019)

Tabel 7 .Koefisien Determinasi

Sumber : IBM SPSS 29.00.00

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Koefisien mempengaruhi nilai variabel dependen yaitu
Determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,267 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar
atau 26,7%. Hal tersebut menjelaskan bahwa 26,7% sementara sisanya dipengaruhi oleh nilai
variabel independen yaitu Produk Domestik Bruto variabel lain yang tidak diuji pada penelitian ini
(PDB), Impor, dan Harga Minyak Dunia yaitu sebesar 73,3% (100%-26,7%)

SIMPULAN X3 (Harga Minyak Dunia) terhadap Y (IHSG)


Berdasarkan penelitian di atas, maka yang dapat diartikan bahwa setiap nilai variabel
dapat disimpulkan sebagai berikut: PDB dan Harga Minyak Dunia naik maka akan
mengakibatkan naiknya nilai IHSG. Namun,
1. Hasil analisis regresi berganda
pada variable X2 yaitu Impor didapatkan hasil
menunjukkan bahwa adanya hubungan
hubungan negatif yang dapat diartikan bahwa
positif antara variabel X1 (PDB) dan
setiap kenaikan Impor maka akan
12 Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

mengakibatkanturunnya nilai IHSG. independent dan variabel dependen


2. Hasil uji normalitas menunjukkan berpengaruh signifikan.
bahwa nilai residual berdistribusi 8. Koefisien determinasi pada penelitian
normal, dibuktikan dengan nilai ini sebesar 0.267 atau 26.7%. Hal
signifikan sebesar 0.076 yang artinya tersebut menjelaskan bahwa variabel
lebih besar dibandingkan dengan nilai independent yaitu Produk Domestik
syarat uji normalitas yaitu 0.05. Bruto (PDB), Impor, dan HargaMinyak
3. Hasil uji autokorelasi menunjukkan Dunia mempengaruhi variabel
nilai DW (Durbin Watson) sebesar dependen yaitu Indeks Harga Saham
1.468 yang artinya berada di antara -2 Gabungan (IHSG) sebesar 26.7%
sampai +2. Hal ini menyimpulkan sementara sisanya (73.3%) dipengaruhi
bahwa model regresi tidak terjadi variabel lain yang tidak diuji pada
autokorelasi. penelitian ini.
4. Uji heteroskedastisitas menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
pola titik-titik tidak berbentuk pola Andayani, I., & Tirtayasa, S. (2019). Pengaruh
tertentu dan menyebar di atas dan di Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan
bawah angka 0 pada sumbu X dan Y,
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai.
hal ini mengartikan bahwa tidak terjadi
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
heteroskedastisitas pada penelitian ini.
Manajemen, 2(1), 45–54.
5. Uji multikolinearitas menunjukkan
https://doi.org/10.30596/MANEGGIO.V2I1.3
bahwa nilai tolerance ketiga variable
367
independen (PDB, Impor, Harga
Minyak Dunia) lebih besar dari 0.01 Antasari, W. S., Akbar, M., & Hadeansyah. (2020).
dan nilai VIF variabel dependen lebih ANALISIS PENGARUH FLUKTUASINILAI
kecil daripada 10. Dapat disimpulkan TUKAR (KURS), INFLASI DAN BI RATE
bahwa tidak terjadi multikolinearitas. TERHADAP HARGA SAHAM PADA
6. Hasil uji t menunjukkan nilai SEKTOR CONSUMER GOOD INDUSTRY
signifikan ketiga variabel GO
dependen lebih besar daripada PUBLIC. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi,
0.05 sebagai syarat uji t. Hal 20(2). http://journal.stiei- kayutangi-
ini menyatakan bahwa tidak
bjm.ac.id/index.php/jma/article/view/459
adanya pengaruh dari tiap
Ardiansyah, H. (2017). PENGARUH INFLASI
variabel independent secara
TERHADAP PERTUMBUHAN
parsial.
EKONOMI DI
7. Hasil uji f menunjukkan nilai
signifikan sebesar 0.047 > INDONESIA. Jurnal Pendidikan Ekonomi

0.05. Hal ini menunjukkan (JUPE), 5(3).


bahwa H5 diterima yaitu https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
secara simultan variabel ex.php/34/article/view/20601

Anda mungkin juga menyukai