Anda di halaman 1dari 13

47

A
Jurnal Ekonomika Regional Unimal, Volume 3 Nomor 2 Agustus 2020mor 03Desember 2019
E-ISSN : 2615-126X
URL:http://ojs.unimal.ac.id/index.php/ekonomi_regional

Autoregressive Distributed Lag Kurs Dan Ekspor Karet Remah


Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

*a *b
Nulhanuddin ,Devi Andriyani
*
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
a Corresponding author: nulhanhasibuan56@gmail.com
bdevisep80@gmail.com

A R T I C L E I N F O R M A T I O NA B S T R A C T

Keywords: This study aims to determine the effect of short-term and long-term
economic growth, exchange exchange rates and crumb rubber exports on the economic growth of
rates, exports and the ARDL Indonesia. The data used are secondary data for 39 years from 1980 to
approach. 2018 accessed on www.world.bank.wdi.data.bank.org,
www.pertanian.go.id, www.bps.go.id, and www.bps.go.id. The data
analysis method used is the Autoregressive Distributed Lag (ARDL)
approach with the help of EViews 10 software. The results show that
the economic growth is stationary at the level and exchange rate and
exports of stationary crumb rubber at the first difference level and have
cointegration in the long-term relationship. The test results in the short-
term analysis of the exchange rate have a positive and significant effect,
and exports have a positive but insignificant effect on economic growth,
while in the long run, the exchange rate has a negative effect but
insignificant, and exports have a positive but insignificant effect on the
economic growth of Indonesia.

1. PENDAHULUAN perekonomiannegara(Yahya et al., 2015). Proses


Indonesiamerupakan negara yang perkembangan nilai tukar kearah yang lebih baik
menganut sistem perekonomian terbuka, yaitu dapat menunjukkan bahwa perekonomian suatu
sangat mengandalkan pada kegiatan perdagangan negara memiliki efek yang lebih teraturdan
internasional dalam membantu meningkatkan stabil(Salvatore, 2008), sebaliknya jika
pertumbuhan perekonomian(Wikipedia, 2019). pertumbuhan nilai mata uang yangrelatif kurang
Selain itu kegiatan perdagangan internasional stabil dapat menunjukkan bahwa negara tersebut
juga sangat penting untuk memacu industri dalam bisa dikategorikankedalam negara dengan kondisi
negeri untuk berkembang dan tumbuh, dalam perekonomian yang tidak stabil. Krisis
perdagangan internasional suatu negara juga keuanganAsia ini disebabkan oleh banyak faktor,
menerapkan yang namanya devaluasi kurs mata baik yang bersifat non ekonomi maupunekonomi.
uang, dikarenakan devaluasi kurs sangat Faktorbukanekonomi lebih sering
berpengaruh terhadap lancar atau tidak suatu diasumsikan sebagai penyebab naik turunnyanilai
perdagangan internasional yang diterapkan suatu tukar terhadap dolar. Untuk mengidentifikasinya,
negara. bahkan menaksiran seberapabesar pengaruh bukan
Devaluasi kurs merupakan suatu bentuk ekonomi tersebut akan sangat sukar dilakukan
kebijakan oleh pemerintah agar menurunkan nilai diantaranyatidak jelasnya arah akan perubahan
kurs lokal terhadap nilai kurs asing, kurs adalah politik, maka info tentang pemerintahan
nilai tukar suatu mata uang kepada mata uang otomatistumbuh menjadi persoalan ekonomi juga.
lain untuk melakukan suatu transaksi pembayaran Banyak sumber daya alam seperti di bidang
dan kurspada dasarnya dapat dijadikan sebagai perkebunan contohnya karet alam yaitu merupakan
perbandingan keadaan suatu salah satu komoditi perkebunan yang memegang
48

peranan penting sebagai penymbang devisa efisiensi perekonomian menurun. Nilai mata uang
negara terbesar kedua bidang perkebunan setelah yang kuat dan stabil akan meningkatkan investasi
sawit karena merupakan satu diantara komoditas dalam suatu negara dan juga mempengaruhi
ekspor non migas yang memberikan kontribusi peningkatan pergerakan ekonomi yang stabil dan
yang besar (Kartikasari, 2017). kuat (Tang, 2015).
Berikut adalah data kurs, ekspor karet Hubungan antara ekspor karet remah
remah dan pertumbuhan ekonomiIndonesia : dengan pertumbuhan ekonomi mengalami
permasalahan di tahun 2018 nilai ekspor karet
Tabel 1 remah menurun dari USD4.958,3 juta menjadi
Data kurs, ekspor karet remah dan USD3.836,7 juta tetapi pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomiIndonesia Indonesia malah menguat dari 5.07 persen menjadi
5,17 persen, hal tersebut bertentangan dengan teori
yang dikemukakan oleh (Sutawijaya, 2010)yaitu
jika peningkatan ekspor cenderung bergerak
meningkat maka akan dapat mengakibatkan sektor
sektor ekonomi tumbuh, dengan sektor sektor
ekonomi tumbuh akan mengakibatkan laju
perekonomian meningkat yang secara otomatis
Sumber: BPS Indonesia, Tahun 2019 meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga.
Semakin banyak transaksi yang dihasilkan dari
Berdasarkan pada Tabel 1.1 di atas, data ekspor, semakin tinggi bursa asing yang masuk
kurs dan data pertumbuhan ekonomibanyak akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang
mengalami fluktuaktif.Dimana di tahun 2016 lebih baik, Oleh karena itu, perlu untuk
nilai kurs menguat dari Rp13.795 per USD1 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
menjadi Rp13.436 per USD1 tapi pertumbuhan peningkatan ekspor untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi malah melemah dari 5,20 persen konsumsi(Yahya et al., 2015).
menjadi 5,02 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Tahun 2017 dan 2018 kurs mengalami Mengetahui Seberapa besarkah pengaruh jangka
penurunan atau melemah yaitu di tahun 2017 kurs panjang dan jangka pendek antara kurs dengan
melemah dari Rp13.436 per USD1 menjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia danmengetahui
Rp13.548 per USD1 tetapi pertumbuhan ekonomi Seberapa besarkah pengaruh jangka panjang dan
Indonesia malah menguat yang dari 5,02 persen jangka pendek ekspor karet remah dengan
menjadi 5.07 persen walaupun peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
pertumbuhan ekonomi peningkatannya hanya Selanjutnya bagian kedua dari penelitian ini
sedikit yaitu 0,05 persen dan juga di tahun 2018 akan membahas tinjauan teoritis, metode penelitian
juga mengalami hal yang sama yaitu kurs akan dibahas pada bagian ketiga. Kemudian pada
melemah menjadi Rp14.710 per USD1 tapi bagian ke empat akan dibahas hasil penelitian dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia malah menguat pembahasan. Pada bagian kelima akan membahas
menjadi 5,17 persen. Fenomena tersebut kesimpulan dan saran.
bertentangan dengan teori ekonomi, Menurut
(Nasution, 2009) tingkat nilai tukar atau kurs 2. TINJAUAN TEORITIS
berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi
Secara sederhana, nilai tukar yang kuat secara Pertumbuhan ekonomi adalah suatu
sistematis akan meningkatkan sentra perkembangan kegiatan dalam aktivitas
perekonomian yang lebih baik, jika perekonomian yang menyebakan bertambahnya
perekonomian semakin baik maka pertumbuhan produksi barang serta jasa serta meningkatnya
ekonomi juga akan membaik dan apabila nilai kemakmuran disuatu negara. Tingginya
tukar melemah akan mengakibatkan tingkat pertumbuhan ekonomi serta berkelanjutan salah
49

satu syaratuntuk berlangsungnya pembangunan moneter, nilai tukar mata uang di diartikan sebagai
akan ekonomi (Sukirno, 2000). harga dikarenakan mata uang asing diperjual
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan belikan terhadap mata uang dalam negeri dan
rata-rata dari output yang dihasilkan setiap orang harga tersebut bersinggungan dengan penawaran
dalam memproduksi barang ataupun jasa dan dan permintaan uang(Kasmir, 2008).
merupakan tingkat pertumbuhan perkapita secara Nilai tukar yang stabil diperlukanagar
rill bagi setiapindividu. Dengan peningkatan ini tercapainya keadaan usaha yang lebih baik bagi
akan diharapkan dapat meningkatkan capital, peningkatan dunia perniagaan. Untuk menjaga
produksi setiap para pekerja atau dengan arti lain kestabilan nilai tukar, bank sentral pada sewaktu
meningkatkan cadangan devisa. Selain akan Hl tertentu melakukan intervensi di pasar-pasar valuta
itu pertumbuhan ekonomi dapat disebut juga asing, terkhususnya pada saat terjadinya goncangan
sebagai kenaikan GDP (gross domestik product) yang berlebihan. Nilai tukar dipengaruhi beberapa
rill sebuah negara pada tahun tertentu yang faktor lainnya seperti tingkat suku bunga dalam
memperlihatkan naiknya pendapatan perakita negeri, tingkat inflasi, dan intervensi bank sentral
setiap individu dalam perekonomian dan dalam terhadap pasar uang(Kasmir, 2008).
sebuah negara pada tahun tertentu (Mankiw,
2003). Ekspor
pertumbuhan ekonomi merupakan sasaran Ekspor adalah suatu kegiatan yang
yang ingin diraih oleh perekonomian riil. Jadi mengeluarkan barang dan jasa dari suatu negara ke
perekonomian disebut naik atau mulai pasar internasional atau ke negara lain. Menurut
berkembang bila terjadi akan pertumbuhan (Sukirno, 2000) ekspor adalah pembelian produk
output riil. Output dari total riil suatu domestik oleh Negara asing akan barang yang
perekonomian bisa akan tetap stabil atau dibuat perusahaan-perusahaan di Indonesia.
mengalami penurunan disepanjang waktu. Ekspormempunyai arti sebagai pengiriman dan
Perubahan ekonomi merangkup baik penjualan barang-barang dari dalam negeri ke luar
pertumbuhan, statis maupun stagnasi pendapatan negeri. Terjadinya kegiatan ekspor
nasional riil. Penurunan merupakan perubahan dikarenakankecukupan akan barang dan jasa sudah
yang negatif, sedangkan peningkatan adalah terpenuhi di dalam negeri atau karena barang dan
tujuan dalam jangka panjang, dan seoftimal jasa tersebut memilliki daya saing yang tinggi baik
mungkin tetap dengan pertumbuhan ekonomi dalam harga ataupun mutu produk sejenis di pasar
dalam jangka pendek. internasional. Bagi kebanyakanNegara-negara
termasuk Indonesia, perdagangan internasional,
Kurs khususnya ekspor, mempunyai andil yang penting,
Menurut(Adiningsih et al., 2002)nilai tukar yakni sebagai alat penggerak perekonomian
rupiah adalah harga nilairupiah kepada mata uang
domestik. Ekspor menghasilkan devisa, selanjutnya
negara lainnya. Jadi, nilai tukar uangrupiah
akan digunakan untuk pembiayaan impor dan
merupakan nilai dari suatu mata uang rupiah yang
diubah atau tranlasikan ke dalam mata uang negara pembangunan sektor-sektor ekonomi didalam
lain. Misalnya; nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, negeri. Karena itu, secara teoritis (hipotesis) dapat
nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan mata uang dikatakan bahwa ada korelasi positif antara ekspor,
lainnya. cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi
Kurs merupakan salah satu nilai yang (Tambunan, 2003).
krusial dalam perekonomian terbuka mengingat ekspor merupakan kegiatan perdagangan
pengaruhnya yang sedemikian besar terhadap internasional dengan mengirim barang atau produk
neraca transaksi berjalan maupun variabel- ke luar negeri dikarenakan kebutuhan akan produk
variabel makro ekonomi yang lain. Ada dua tersebut sudah terpenuhi di dalam negeri itu sendiri
pendekatan yang dipakai untuk memenuhi nilai atau barang itu memiliki daya saing harga maupun
tukar mata suatu uang yang pendekatan moneter kualitas mutu di pasar internasional, ekspor
dan pendekatan pasar. Dalam pendekatan merupakan salah satu penyumbang devisa ataupun
50

pendapatan negara terbesar di indonesia dan time series adalah data yang secara kronologis
merupakan faktor penting dalam pembangunan disusun berdasarkan waktu digunakan untuk
negara, dan dari kegiatan ekspor itu dapat melihat pengaruh dalam rentang waktu tertentu
meningkatkan laju perekonomian negara dan (Kuncoro, 2007).
pendapatan dari kegiatan ekspor itu dapat juga Jumlah observasi adalah sebanyak 39
digunakan untuk membiayai pembelian jasa atau observasi, yaitu dari tahun 1980-2018. Kurs,
barang barang impor. Ekspor Karet remah dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia yang mengalami fluktuaktif dari tahun
Kerangka Konseptual 1980-2018. Adapun data yang di gunakan peneliti
adalah kurs, ekspor karet remah dan pertumbuhan
H1 ekonomi yang bersumber dari badan pusat statistik
Kurs
(BPS) Republik Indonesia, World Bank,
Pertumbuhan
ekonomi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, SEKI
H2
(Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia)Bank
Ekspor Indonesia dan sumber-sumber yang lainnya.

Definisi Operasionalisasi Variabel


Gambar 1. Operasionalisasi variabel merupakan
Kerangka Konseptual petunjuk bagaimana variabel-variabeldalam
Kerangka konseptual gambar 1 di atas penelitian diukur. Untuk menerangkan dan
menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dan mempermudah pengertian terhadap variabel-
variabel terikat, yaitu pengaruh kurs dan ekspor variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini,
terhadappertumbuhan ekonomi Indonesiayang maka butuh dirumuskan operasionalisasi variabel
akan di dengan mengguakan uji alat regressi yaitu sebagai berikut:
dinamis yaitu menggunakan model Variabel terikat (variabel dependen) juga
Autoregressive Distributed Lag (ARDL)untuk sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.
melihat hubungan jangka panjang dan jangka Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
pendek variabel penelitian tersebut. variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang menjadi akibat atau yang menjadi
dipengaruhi, karena keberadaan variabel bebas
Hipotesis
(Sugiyono, 2012).
Adapun hipotesis alternatif yang diberikan
Variabel terikat atau dependen dalam
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi yaitu
H1I:IDiduga kursberpengaruh dalam jangka proses perubahan perekonomian negara Indonesia
panjang dan jangka pendek terhadap dengan menggunakan satuan persen dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia. penelitian ini periode 1980-2018.
H2I:IDiduga Ekspor karet remahberpengaruh
dalam jangka panjang dan jangka pendek Variabel bebas (variabel independen) juga
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. sering di sebut variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel
3. METODEPENELITIAN yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
Data dan Sumber Data perubahannya atau timbulnya variabel terikat
Jenis penelitian yang dipakai dalam (Sugiyono, 2012).
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Variabel independen dalam penelitian ini
dimana data yang diperoleh ditampilkan dalam adalah:
bentuk angka dan analisis menggunakan metode 1. Kurs, yaitu perubahan kurs dollar amerika
statistika dan ekonometrika. Penelitian ini serikat terhadap kurs rupiah dengan
menggukan data runtut waktu (time series). Data
51

menggunakan satuan Rupiah dari tahun - Model ARDL tidak mempermasalahkan


1980-2018. jumlah data yang hanya beberapa data,
2. Ekspor, yaitu total seluruh ekspor karet sedangkan pada pengujian yang lain jumlah
alam remah Indonesia dengan data yang banyak adalah menjadi
menggunakan satuan Dollar Amerika suatuprasyarat utama dalam penelitian.
Serikat dari tahun 1980-2018. - ARDL digunakan juga untuk menguju
kesimultanan hubungan jangka panjang dan
jangka pendek diantara variabel time series.
Metode Analisis Data Dalam estimasi ARDL, untuk melihat
Untuk melihat pengaruh hubungan kurs apakah variabel Y mempengaruhi X dan demikian
dan ekspor karetremahterhadap pertumbuhan pula sebaliknya, dapat diketahui dengan cara
ekonomi Indonesia dari tahun 1980-2018 membandingkan nilai t-tabel. Jika nilai t-statistik lebih
dianalisis dengan menggunakan model ARDL besar pada nilai t-tabel, maka dapat dikatakan bahwa
(Autoregressive Distributed Lag).model ARDL variabel Y mempengaruhi X.
(Autoregressive Distributed Lag) merupakan
gabungan antara model AR (Auto Regressive) Uji Stasioneritas
dan DL (Distributed Lag). Model AR adalah Untuk menghindari masalah regresi lancung
model yang menggunakan satu maupun lebih dari ini maka yang harus dilakukan adalah mengubah
lebih data masa lampau dari variabel terikat. data nonstasioner menjadi data
Sedangkan model DL adalah merupakan regresi stasioner(Widarjono, 2007).Uji stasioner dapat
mengkaitkan data pada waktu sekarang dan dilakukan dengan uji akar-akar unit (Unit Root
waktu masa yang lalu (lagged) dari variabel Test) untuk menetukan stasionernya suatu
bebas(Gujarati & Porter, 2009). Dalam penelitian variabel.Jika ternyata belum stasioner juga maka
ini penulis menggunakan model ARDL dimana harus dilanjutkan melalui uji derajat integrasi
dapat diartikan sebagai sebuah model yang (integration test).Pada penelitian ini digunakan uji
menggunakan waktu data pada waktu masa unit root test dengan Philips-Perron(PP).
lampau dan masa sekarang yang terdiri dari Hipotesis dari uji stasioner data adalah :
variabel bebas dan variabel terikatnya.
ARDL (Autoregressive Distributed Lag)
H0 = Data terdapat unit root (data tidak stasioner)
adalah model alat analisis dalam ekonometrika.
H1 =Data tidak terdapat unit root (datastasioner)
Model ini yaitu suaatu model regresi linier yang
memperhitungkan pengaruh waktu jangka
Jika nilai dari |t| > nilai mutlak dari nilai
panjang dan jangka pendek akan variabel terikat
kritik Mackinnon, maka tolak H0. Artinya data
terhadap suatu unit perubahan didalam hasil nilai
tidak terdapat unit root (data stasioner) atau dapat
variabel penjelas(Gujarati, 2012). Ada beberapa
juga membandingkan p-value dengan nilai α, jika
keunggulan dari model ARDL (Auto Regressive
p-value < nilai α maka tolak H0 artinya data
Distributed Lag) antara lain:
tersebut stasioner karena tidak mengandung unit
- ARDL tidak mementingkan tingkat stasioner
root.
dan tingkat integrasi. Maksudnya ARDL
masih bisa digunakan walaupuntiap-tiap
Penentuan Lag Optimum
variabel berada pada tingkat stasioneritas
Penetapan lag optimal pada model
yang berbeda baik itu pada kategori level,
dilakukan untuk mengetahui kombinasi lag pada
first difference, dan second difference.
model ARDL. Penentuan lag optimal sangat
- Penggunaan model ARDL juga tidak juga
penting dalam model ARDL, karena suatu variabel
haris stasioner pada ordo yang sama.
juga dipengaruhi oleh variabel itu sendiri, selain
Modelnya ARDL tetap dapat digunakan
dipengaruhi oleh variabel lain. Menurut(Nizar,
meskipun variabel dengan ordo integrasinya
2012)penentuan panjang lag itu digunakan untuk
berbeda-beda.
mengetahui lamanya periode atau respon suatu
52

variabel terhadap variabel masa lampaunya dan Maka, error dari persamaan tersebut dapat ditulis
terhadap variabel endogen lainnya. Dalam menjadi:
penelitian ini untuk menentukan panjang lag et = yt – β0 – β1x1
optimal akan menggunakan kriteria Likehood dengan catatan bahwa et merupakan kombinasi
Ratio (LR), Final Prediction erroe (FPE), Akaike linear dari kurs dan ekspor.
Information Criterion (AIC), Schwartz Konsep kointegrasi yang diperkenalkan oleh
Information Criterion (SIC), Hanna-Quinn Engle dan Granger pada tahun 1987 mensyaratkan
Information Criterion (HQ). bahwa et haruslah stasioner pada I(0) untuk dapat
Penentuan lag optimal dengan menghasilkan keseimbangan jangka
menggunakan syarat informasi data diperoleh panjang(Ginting, 2010). Pada penelitian ini uji
dengan mempunyai tanda bintang paling kointegrasi dilakukan dengan menggunakan metode
terbanyak diantara lag yang diperoleh. Model Bound Testing Cointegration dengan pendekatan
ARDL itu diestimasi dengan tingkat lag yang ARDL yang diperkenalkan oleh(Pesaran & Shin,
berbeda dan selanjutnya tanda bintang ter banyak 2001). Metode tersebut dilakukan dengan cara
akan digunakan sebagai nilai lag yang paling membandingkan nilai F-statistik hitung dengan
optimum. nilai krisis. Apabila nilai F-statistik berad dibawah
lower bound, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
Uji Kausalitas Granger terjadi kointegrasi.Apabila nilai F-statistik berada
Setelah melakukan pengujian lag diatas upper bound, maka dapat disimpulkan terjadi
optimum tahapan selanjutnya adalah melakukan kointegrasi. Namun apabila F-statistik berada
uji kausalitas yang digunakan untuk mengetahui diantara lower bound dan upper bound maka
hubungan saling mempengaruhi antara variabel hasilnya adalah tidak dapat disimpulkan.
independen. Uji kausalitas melihatakan pengaruh
masa lalu terhadap kondisi saat sekarang. Metode Model ARDL
Uji kausalitas granger ini pada awalnya Model ARDL (Autoregressive Distributed
mengasumsikan akan informasi yang akurat Lag) adalah model dinamis dalam ekonometrika.
untuk memprediksi variabel bebas dan terikat Jika kita menggunakan model OLS biasa, kita
adalah hanya ada pada kedua data runrut waktu hanya akan melihat jangka panjang, tapi kalau
dari kedua variabel tersebut. Untuk menguji mengunakan model ARDL dapat melihat pengaruh
secara lebih empiris hipotesis ini menggunakan variabel terikat dan bebas dari waktu ke waktu
kausalitas granger antara dua variabel atau lebih. termasuk pengaruh variabel terikat dari masa
Uji Kausalitas Granger merupakan sebuah lampau terhadap nilai terikat masa sekarang.
metode mengetahui dimana suatu variabel terikat Sebenarnya model ARDL merupakan gabungan
dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya (variabel antara model AR (Autoregressive) dan DL
bebas)dan sisi lain variabel bebas tersebut dapat (Distributed Lag). Model AR adalah model yang
menempati posisi varabel terikat. Hubungan menggunakan satu atau lebih data masa lampau dari
seperti ini disebut kausalitas atau dua arah . variabel terikat diantara variabel bebas(Gujarati &
Porter, 2009). Sedangkan DL adalah model regresi
Uji Kointegrasi Bound Test melibatkan data pada waktu sekarang dan waktu
Uji kointegrasi dilakukan untuk menguji masa lampau (lagged) dari variabel bebas(Gujarati
apakah variabel-variabel yang tidak stasioner & Porter, 2009).
pada data level terkointegrasi antara satu variabel Metode ARDL terdapatestimasi model
dengan variabel yang lain. Kointegrasi ini regresi linear dalam menganalisis hubungan jangka
terbentuk apabila kombinasi antara variabel- panjang yang melibatkan adanya uji kointegrasi
variabel yang tidak stasioner menghasilkan diantara variabel-variabel time series. Metode
variabel yang stasioner. Apabila terdapat ARDL memiliki beberapa kelebihan dalam
persamaan sebagai berikut: operasionalnya yaitu dapa digunakan pada data
yt = β0 + β1x1 + et short series dan tidak membutuhkan klasifikasi
53

praestimasi variabel sehingga dapat dilakukan pengaruh (tindakan atau keputusan). Pemilihan lag
pada variabel I(0), I(1) ataupun kombinasi yang tepat untuk model dapat dipilih menggunakan
keduanya. Uji kointegrasi dalam metode ini basis Schawrtz-Bayesian Criteria (SBC), Akaike
dilakukan dengan membandingkan nilai F- Information Criteria (AIC), atau menggunakan
statistik dengan nilai F-tabel yang telah disusun informasi kriteria yang lain, model yang baik
oleh(Pesaran& Shin, 2001). memiliki nilai informasi kriteria yang terkecil.
Dengan mengestimasi langkah pertama Langkah selanjutnya dalam metode ARDL adalah
yang dilakukan dalam pendekatan ARDL Bound mengestimasi parameter dalam short run atau
test untuk melihat F-statistik yang diperoleh. F- jangka pendek.
statistik yang diperoleh akan menjelaskan ada
atau tidaknya hubungan jangka panjang antara
4. HASIL PENELITIAN DAN
variabel. Hipotesis dalam uji F ini sebagai berkut:
PEMBAHASAN
H0 = α1 = α2 = αn = 0; tidak terdapat hubungan
Hasil Penelitian
jangka panjang,
Hasil Uji ARDL
H1 = α1 ≠ α2 ≠ αn ≠ 0; terdapat hubungan
Uji ARDL bertujuan untuk mengetahui ada
jangka panjang,
tidaknya pengaruh jangka panjang dan jangka
Jika nilai F-statistik yang diperoleh dari
pendek antara variabel penelitian digunakan uji-uji
hasil pengujian Bound Test lebih besar dari nilai
sebagai berikut.
upper critical value I(1) maka tolak H0, sehingga
dalam model terdapat hubungan jangka panjang
atau terdapat kointegrasi, jika nilai F-statistik Hasil Uji Stasioneritas
berada dibawah nilai lower critical value I(0) Adapun hasil pengujian sebagai berikut :
maka tidak tolah Ho, sehingga dalam model tidak Tabel2
terdapat hubungan jangka panjang atau tidak Uji Unit Root Test Model PP
terdapat kointegrasi, jika nilai F-statistik berada
Variabel Unit Prob PP Keterangan
diantara nilai upper dan lowe critical value maka Root
hasilnya tidak dapat disimpulkan. Pertumbuhan
Level 0.0045 Stasioner
ekonomi(Pe)
Secara umum model ARDL dalam Kurs (Kr) Level 0.3332 Tidak Stasioner
persamaan jangka panjang dapat dituliskan First 0.0001 Stasioner
Diff
sebagai berikut: Ekspor (Eks) Level 0.2586 Tidak Stasioner
First 0.0000 Stasioner
Pe = α + α t + α + Pe + α Kr Diff
Sumber: Data Diolah (2019)

+ α Eks + et Dari Gambar 2 dapat kita lihat Variabel


Pertumbuhan Ekonomi (Pe) signifikan atau
Keterangan: dikatakan stasioner pada level pada taraf keyakinan
Pe = Pertumbuhan ekonomi 1%, 5% dan 10% yang dibuktikan oleh nilai PP
Kr = Kurs pada variabel tingkat pertumbuhan ekonomi dengan
Eks = Ekspor karet remah critical value pada berbagai tingkat kepercayan
α = Koefisien dinamis jangka (1%, 5% dan 10%),variabel kurs (kr) data stasioner
panjang pada first I (1)different,dan ekspor (Eks) data
et = Standar eror stasioner dan signifikan padafirst I (1)
Pendekatan dengan menggunakan model different.Berdasarkan hasil pengujian stasioneritas
ARDL mensyaratkan adanya lag seperti yang ada maka model Auto RegressiveDistributed Lagged
pada persamaan diatas. Menurut(Juanda, 2009) (ARDL)merupakan metode yang cocok digunakan
lag dapat didefinisikan sebagai waktu yang dalampenelitian ini.
diperlukan timbulnya respon (Y) akibat suatu
54

Hasil Uji Lag Optimum


Adapun hasil pengujian sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Uji Lag Optimum

Sumber: Hasil Olah Data,2019


Dari tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa kurs
tidak memiliki hubungan terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan probabilitasya 0,0901, begitupun
sebaliknya pertumbuhan ekonomi tidak memiliki
Sumber: Hasil Olah Data,2019 hubungan terhadap kurs dengan probabilitas
0,2024.Varibel ekspor tidak memiliki hubungan
dilihatbahwa untuk lag 1 terdapat 1
terhadap pertumbuhan ekonomi dengan
kriteria yaitu Schwarz Information Criterion
probabilitasnya 0,8768 begitupun sebaliknya
(SC). Lag 2 terdapat 3 kriteria yaituLikelihood
pertumbuhan ekonomi tidak memiliki hubungan
Ratio (LR), Final Prediction Error (FPE) dan
dengan ekspor yang dapat dibuktikan dengan
Hannan-Quinn Information Criterion (HQ),
probabilitasnya sebesar 0,9482. Variabel ekspor
untuk lag 3 terdapat 1 kriteria yaitu Akaike
tidak memiliki hubungan dengan kurs dilihat
Information Criterion (AIC). Sehingga dapat
dengan probabilitasnya sebesar 0,1881tapi
disimpulkan bahwa lag 2 ditetapkan sebagai lag
sebaliknya dan varibel kurs memiliki hubungan
yang optimal untuk dipergunakan dalam estimasi
terhadap ekspor dapat dilihat dengan
terhadap persamaan umum ARDL. Adapun
probabilitasnya 0,0102. Artinya dari dapat
maksud dari lag optimal pada penelitian ini ialah
disimpulkan bahwa antara varibel penelitian tidak
bahwa semua variabel penelitian yang
memiliki hubungan timbal balik (granger
dipergunakan dalam persamaan saling
causality). Hubungan dikatakan terjadi apabila pada
mempengaruhi satu sama lain sampai duaperiode
tiap-tiap varibel memiliki hubungan 2 arah
berikutnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa reaksi
signifikan pada level 5% (probability < 0.05).
antara satu varibel dengan variabel lainnya terjadi
pada 2 tahun berikutnya, hasil yang diperoleh
Hasil Kointegrasi Bound Test
bahwa kurs dan ekspor karet remah dapat
Adapun hasil pengujian yaitu :
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada lag
Tabel 5
ke 2. Artinya ketika ketika kurs meningkat maka
Hasil Uji kointegrasi
pertumbuhan ekonomi jugaakan meningkat pada
2 tahun berikutnya, begitu juga dengan variabel
ekspor karet remah meningkat maka akan
menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat
pada2 tahun berikutnya.

Uji Causalitas Granger


Adapun hasil pengujian sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji Causalitas Granger Sumber: Hasil Olah Data,2019
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa, nilai
trace statistic yaitu 49.60165 lebih besar
dari critical value yang nilainya 42.91525, begitu
juga dengan nilai max eige stat sebesar 37.90644
55

lebih besar dari critical value yang


nilainya 25.82321 , jadi dapat disimpulkan dari
hasil ter kointegrasi diatas bahwa dalam jangka
panjang terdapat kointegrasi di dalam model
persamaan tersebut.
Hasil pengujian kointegrasi dengan
menggunakan pendekatan bound testdapat dilihat
pada tabel 6
Tabel 6 Sumber: Hasil Olah Data,2019
Hasil Uji kointegrasi
Test Statistic Value K Berdasarkan hasil pengujian model jangka
8.965744 2 pendek dengan ARDL pada Tabel 7di atas
F-statistic
mempunyai persamaan sebagai berikut:
Critical Value Bounds
Significance I0 Bound I1 Bound
Pe = 5.993847–0.001717 kr +0.0000000000344 eks
10% 2.63 3.35
5% 3.1 3.87
Dari estimasi di atas diketahui apabila kurs
2.5% 3.55 4.38
dan ekspor konstan dalam jangka pendek maka
1% 4.13 5
pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat
Sumber: Data Diolah, 2019
sebesar 5.993847 persen, apabila kurs meningkat
sebesar 1 USD dalam jangka pendek maka
Berdasarkan tabel 4.5.2 diatas, hasil uji
pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan melemah
kointegrasi berdasarkan pendekatan Bound
atau menurun sebesar 0.001717 persen dan apabila
testmenunjukkan nilaiF-statistik sebesar
ekspor karet remah meningkat sebesar 1 USD
8.965744, yang berarti nilai F-statistik 8.965744
dalam jangka pendek maka akan meningkatkan
lebih besar dari nilai I0 Bound baik pada tingkat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar
signifikansi 10%, 5%, 2.5% dan 1%, maka dapat
0.0000000000344 persen. Dan dari hasil pengujian
disimpulkan bahwa terdapat kointegrasi pada
diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kurs
variabel-variabel dalam model yang diuji,
dalam jangka pendek berpengaruh negatif dan
sehingga adanya keseimbangan jangka pendek
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dan jangka panjang pada variabel- variabel
Indonesia dengan probabilitasnya 0.0019 dan
tersebut.
variabel ekspor karet remah dalam jangka pendek
berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap
Hasil Estimasi Model ARDL
pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dapat
Model ARDL (Autoregressive Distributed
dibuktikan dengan probalitasnya melebihi 5% yaitu
Lag) merupakan model dinamis yang dapat
0.2195.
melihat pengaruh variabel X dan Y dari waktu ke
waktu termasuk pengaruh variabel Y dari masa
Hasil Estimasi Jangka Panjang
lampau terhadap nilai Y masa sekarang, atau
Adapun hasil pengujian yaitu :
dengan kata lain dapat melihat hubungan jangka
panjang dan jangka pendek.
Tabel 8
Hasil Uji Estimasi Jangka Panjang
Hasil Estimasi Jangka Pendek
Adapun hasil pengujian yaitu :

Tabel 7
Hasil Uji Estimasi Jangka Pendek
56

pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap nilai


Berdasarkan hasil pengujian model jangka tukar. Apabila kondisi suatu negara mengalami
panjang dengan ARDL pada Tabel 4.6.2di perubahan, maka biasanya diikuti oleh perubahan
atasmempunyai persamaan sebagai berikut: nilai tukar secara substansional. Kondisi ekonomi
yang stabil salah satunya dapat ditunjukkan dengan
Pe=5.924329–0.000134kr +0.0000000000340eks pertumbuhan ekonomi yang baik.
Variabel ekspor karet remah dalam jangka
Dari estimasi di atas diketahui apabila pendek berpengaruh positif tapi tidak signifikan
kurs dan ekspor konstan dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya
maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia setiap peningkatan ekspor karet remah sebesar 1
meningkat sebesar 5.924329 persen, apabila kurs USD dalam jangka pendek maka akan
meningkat sebesar 1 USD dalam jangka panjang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan meningkat sebesar 0.000000000344 persen.dan
melemah atau menurun sebesar 0.000134 persen sebaliknya setiap penurunan jumlah ekspor karet
dan apabila ekspor karet remah meningkat remah sebesar 1 USD maka dalam jangka panjang
sebesar 1 USD dalam jangka pendek maka akan akan berpengaruh terhadap melemahnya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pertumbuhan ekonomi sebesar
Indonesia sebesar 0.0000000000340 persen, dari 0,0000000000344persen.
hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa Dan teori ini didukung
variabel kurs dalam jangka panjang berpengaruh olehpendapat(Hariyani et al., 2016) yang
negatif tetapi tidak signifikan terhadap menyatakan bahwaekspor memiliki pengaruh
pertumbuhan ekonomi dapat dibuktikan dengan positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
probalitasnya melebihi 5% yaitu 0.3976 dan ekonomi Indonesia dikarenakan oleh ekspor di
variabel ekspor karet remah dalam jangka Indonesia masih bergantung pada impor sebagai
panjang berpengaruh positif tapi tidak signifikan bahan baku dan menggunakan tehnologi luar untuk
terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dibuktikan mengelola sumber daya yang ada di dalam negeri.
dengan probalitasnya melebihi 5% yaitu 0.1979.
Hubungan Keseimbangan Jangka Panjang
Antara Variabel
Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel kurs
Hubungan Keseimbangan Jangka Pendek dalam jangka panjang berpengaruh negatif tapi
Antara Variabel tidak signifikan terhadap pertumbuhan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah ekonomiIndonesia.Artinya setiap peningkatan kurs
dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel kurs sebesar 1 USD maka dalam jangka panjang
dalam jangka pendek berpengaruh negatif dan berpengaruh terhadap melemahnya pertumbuhan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomidi Indonesia sebesar0.000134 persen, dan
ekonomiIndonesia. Artinya setiap peningkatan begitupun sebaliknya jika terjadi pelemahan kurs
kurs sebesar 1 USD maka dalam jangka pendek sebesar 1 USD maka dalam jangka panjang akan
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menguat
ekonomiIndonesia, dalam arti lain setiap sebesar 0.000134 persen.
peningkatan kurs sebesar 1USD maka akan Dan teori ini didukung olehpendapat(Astuti,
berpengaruh terhadap melemahnya pertumbuhan 2014)ekspor berpengaruh positif tapi tidak
ekonomidi Indonesia sebesar0.001717 persen, signifikan karena pengaruh jalur nilai tukar
teori ini didukung olehpendapat(Septiawan et al., terhadap pertumbuhan ekonomi tidak berlangsung
2016) hasil dari penelitiannya adalah bahwa kurs seketika. Hal ini dimungkinkan karena dalam
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap jangka pendek maupun panjang banyak transaksi
pertumbuhan ekonomi, menunjukkan bahwa internasional menggunakan hedging (perlindungan
57

terhadap nilai tukar) sehingga perubahan nilai dibatasi atau kurangnya teknologi kontemporer di
tukar tidak mempengaruhi transaksi internasional industri suatu negara.
termasuk ekspor neto.Keterpurukan uang
Indonesia terhadap dollar Amerika, didasari atas
kebijakan akan kebijakan moneter yang 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dilakukan oleh pemerintah Amerika. Dimulai
kebijakan dinaikkannya suku bunga serta Kesimpulan
likuiditas dollar Amerika yang diperkecil atau Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
diperketat. Selain kebijakan fiskal Amerika kesimpulan antara lain :
melakukan ekspansif dengan penurunan pajak 1. Dalam model persamaan jangka pendek
dan belanja yang meningkat. Ditambah diketahui bahwa variabel kurs memiliki korelasi
penerapan perang dagang oleh Presiden Amerika negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan
kepada Eropa dan China dengan kenaikan tarif ekonomoi di Indonesia dan model persamaan
barang impor ke Amerika. Dampak dari jangka panjang diketahui bahwa variabel kurs
kebijakan Amerika itu sendiri dirasakan oleh berpengaruh negatif tapi tidak signifikan
seluruh negara dalam bentuk suku bunga dollar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
meningkat, arus modal ke seluruh dunia terutama 2. Dalam model persamaan jangka pendek dan
ke negara berkembang dan emerging menurun jangka panjang diketahui bahwa variabel ekspor
sehingga terjadi ketidakpastian perdagangan karet remah memiliki korelasi positiftapi tidak
internasional(Sari, 2019). signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Variabel ekspor karet remah dalam jangka Indonesia.
panjang berpengaruh positif tapi tidak signifikan Saran
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data dan dengan
Artinya setiap peningkatan ekspor sebesar 1 USD segala keterbatasan yang ada dalam penelitian ini
dalam jangka panjang maka akan mengakibatkan terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu
pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat :
sebesar 0.000000000340 persen.dan sebaliknya 1. Dalam penelitian ini masih jauh dari kata
setiap penurunan jumlah ekspor karet remah sempurna diharapkan kepada peneliti yang
sebesar 1 USD maka dalam jangka panjang akan tertarik pada bidang ini disarankan untuk
berpengaruh terhadap melemahnya pertumbuhan mengambil rentan waktu yang lebih lama dan
ekonomi sebesar 0,0000000000340persen. menambahkan variabel-variabel lainnya,
Dan teori ini didukung olehpendapat supaya dapat mmberikan hasil yang lebih
(Hariyani et al., 2016) yang menyatakan relevan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
bahwaekspor memiliki pengaruh positif dan Indonesia.
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan
di Indonesia dikarenakan oleh ekspor di variabel lain yang lebih banyak serta data yang
Indonesia masih bergantung pada impor sebagai digunakan, sehingga hasil yang diperoleh pun
bahan baku dan tehnologi masih menggunakan lebih akurat dan dapat menjelaskan secara nyata
tehnologi luar untuk mengelola sumber daya dari pengaruh dan hubungan pertumbuhan
yang ada di dalam negeri. Dan didukung juga ekonomi di Indonesia.
oleh pendapat (Dritsaki & Stiakakis, 3. Bagi masyarakat semoga melalui penelitian ini
2014)mengatakan bahwa dalam jangka panjang dapat mengetahui tentang permasalahan
hubungan kausalitas antara ekspor dan hubungan jangka panjang dan jangka pendek
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif antara kurs dan ekspor karet remah terhadap
namun tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
pertumbuhan ekonomi, hal ini menunjukkan 4. Disarankan kepada pemerintah, hendaknya
bahwa ada beberapa kendala dalam perluasan lebih mengkaji lagi tentang segala kebijakan
ekspor, karena baik kemampuan produksi yang yang diterapkan serta menjadikan pertumbuhan
58

ekonomi sebagai tujuan akhir dari prioritas Kartikasari, D. (2017). International Journal of
kebijakan di Indonesia. Pemerintah lebih Economics and Financial Issues The Effect of
Export, Import and Investment to Economic
memperhatikan kurs karena melemahnya Growth of Riau Islands Indonesia. International
nilai tukar rupiah terhadap dolar haruslah Journal of Economics and Financial Issues, 7(4),
disikapi dengan sangat baik dan serius baik 663–667. http:www.econjournals.com
pemerintah maupun bank sentral. Ekspor
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. PT.
karet remah seharusnya dapat diperhatikan Rajagrafindo Persada.
lebih serius lagi oleh pemerintah dikarenakan
ekspor yang banyak tidak diiringi oleh Kuncoro, M. (2007). Metode Kuantitatif: Teori dan
pendapatan petani karet yang semakin hari Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga.
In Jakarta: Erlangga.
semakin murah harganya sehingga
berdampak terhadap kesejahteraan petani Mankiw, N. G. (2003). Teori Makro Ekonomi
karet mengingat bahwa karet merupakan Terjemahan. In Jakarta: PT Gramedia Pustaka
salah satu ekspor hasil perkebunan terbesar Utama.
kedua di indonesia setelah sawit seharusnya Nasution, R. D. R. A. (2009). Volatilitas Nilai Tukar
dapat memberikan manfaat serta mendorong Rill, Instabilitas Ekspor Dan Pertumbuhan Output
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia Dalam Rezim Nilai Tukar Mengambang.
Jurnal Depok, Universitas Indonesia.

Nizar, M. (2012). Dampak Fluktuasi Harga Minyak


DAFTAR PUSTAKA
Dunia Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal
Depok: Universitas Indonesia.
Adiningsih, putra karim Basri, H. N. (2002). Analisis
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kurs. Jurnal Pesaran, M., & Shin. (2001). Bound Testing Approachs
Ekonomi Dan Kebijakan Publik. To The Analysis Of Level Relationship.
Cambridge: University Of Cambridge.
Astuti, R. D. (2014). Peranan suku bunga, harga aset,
dan nilai tukar dalam pertumbuhan ekonomi di Salvatore, D. (2008). Theory And Problem Of Micro
indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Studi Economic Theory (Ahli Bahasa OlehRudi
Pembangunan, 15, 135–143. Sitompul (ed.); 3rd ed.). Erlangga.
Dritsaki, C., & Stiakakis, E. (2014). Foreign Direct Sari, D. K. (2019). PERTUMBUHAN EKONOMI DI
Investments, Exports, and Economic Growth in INDONESIA ( STUDI KASUS ERA JOKOWI – JK
Croatia: A Time Series Analysis. Procedia ).
Economics and Finance, 14, 181–190.
https://doi.org/10.1016/s2212-5671(14)00701-1 Septiawan, D. A., Hidayat, R. R., & Sulasmiyati, S.
(2016). Pengaruh Minyak Dunia, Inflasi, dan Nilai
Ginting, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pendekatan Praktis. Edisi Revisi. Jakarta: PT. ( Studi Pada Tahun 2007 - 2014 ). Jurnal
Rineka Cipta. Administrasi Bisnis, 40(2), 130–138.
https://www.mendeley.com/catalogue/pengaruh-
Gujarati, D. ., & Porter, D. . (2009). Dasar Dasar minyak-dunia-inflasi-dan-nilai-tukar-terhadap-
Ekonometrika (5th ed.). Salemba Empat. pertumbuhan-ekonomi-indonesia-studi-pada-tahu/
Gujarati, D. N. (2012). Dasar Dasar Ekonomertika. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan:
Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Empat, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In
Buku 2. Bandung: Alfabeta.
Hariyani, H. F., Priyarsono, S. S., & Asmara, A. Sukirno, S. (2000). Pengantar Teori Ekonomi Makro. In
(2016). Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pembangunan, hlm. 32-44 Vol 5 No 2. Jurnal
Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 5(1), Sutawijaya, A. (2010). Pengaruh Ekspor Dan Investasi
25–44. Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun
1980-2006. Jurnal Organisasi Dan Manajemen,
Juanda, B. (2009). Metedologi Penelitian Ekonomi 6(1), 14–27.
Dan Bisnis. IPB Press. Bogor.
59

Tambunan, T. (2003). Perekonomian Indonesia:


Beberapa Masalah Penting. In Jakarta: Penerbit
Ghalia Indonesia.

Tang, B. (2015). Real exchange rate and economic


growth in China: A cointegrated VAR approach.
China Economic Review, 34, 293–310.
https://doi.org/10.1016/j.chieco.2014.12.002

Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: Teori Dan


Aplikasi Untuk Ekonomi Dan Bisnis (Ekonisia
(ed.)).
Wikipedia. (2019). Badan Pusat Statistik (BPS)
Indonesia. www.wikipedia.org.

Yahya, A. H., Mohd, N., & Syahnur, S. (2015).


Analysis of the Export-Base Commodity Supply
on the Economic Growth in Aceh , Indonesia.
4(June), 56–67.

Anda mungkin juga menyukai