Anda di halaman 1dari 17

1

PENDAHULUAN secepatnya diikuti oleh kenaikan upah


pekerja, maka keuntungan akan bertambah.
Latar Belakang
Pertambahan keuntungan akan
Inflasi merupakan masalah yang selalu menggalakkan investasi dimasa akan datang
dihadapi setiap perekonomian. Sampai dan ini akan menyebabkan percepatan
dimana buruknya masalah ini berbeda dalam pertumbuhan ekonomi tetapi jika
diantara satu waktu kewaktu yang lain, inflasi lebih serius keadaannya
dan berbeda pula dari satu negara ke perekonomian tidak akan berkembang
negara yang lain. Tingkat inflasi seperti yang diinginkan. Pengalaman
merupakan persentasi kenaikan harga- beberapa Negara yang pernah mengalami
harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya hiperinflasi menunjukan bahwa inflasi yang
digunakan sebagai ukuran untuk buruk akan menimbulkan ketidak stabilan
menunjukkan sampai dimana buruknya social dan politik, dan tidak mewujudkan
masalah ekonomi yang dihadapi. Dalam peertumbuhan ekonomi.
perekonomian yang pesat berkembang
Inflasi merupakan fenomena ekonomi
inflasi yang rendah tingkatnya dinamakan
yang sangat ditakuti oleh semua negara
inflasi merayap yaitu inflasi yang
didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi
mencapai 2 sampai 4 persen. Sering sekali
ditekan dapat meng akibatkan
inflasi yang lebih serius, yaitu yang
meningkatnya tingkat pengangguran,
tingkatnya mencapai 5 sampai 10 persen
sedangkan tingkat pengangguran
atau sedikit lebih tinggi, pada waktu
merupakan salah satu simbol dan
peperangan atau ketidak stabilan politik,
rendahnya produksi nasional yang dapat
inflasi dapat mencapai tingkat yang lebih
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
tinggi akan kenaikan tersebut dinamakan
hiperinflasi. Tabel 1.1. Data Inflasi Neraca
Akibat buruk inflasi pada
Pembayaran dan Pertumbuhan
perekonomian yang oleh sebagian ahli
ekonomi berpendapat bahwa inflasi yang Ekonomi Indonesia tahun 2010-

sangat lambat berlakunya dipandang Tahun Inflasi Neraca pembayaran


Pertumbuhan
Ekonomi
( (persen) (Rupiah)
sebagai stimulator bagi pertumbuhan (persen)
2010 6,96 403.941.119.572.508.00 6,14
ekonomi. Kenaikan harga tersebut tidak 2011 3,79 158.148.583.614.701.40 6,35
2

2012 4,30 2.867.668.506.128.09 6,26 dan pembayaran untuk impor barang and
2013 8,38 97.687.461.111.079.78 5,9
2014 8,36 203.377.718.053.214.72 5,2 jasa, aliran masuk penanaman modal
2015 3,35 14.645.116.370.830.91 4,88 asing dan pembayaran penanaman modal
2016 3,02 173.434.838.500.000,00 5,03
2017 3,61 166.230.135.000.000,00 5,07
ke luar negeri, dan aliran ke luar dan
2018 3,13 102.312.022.500.000,00 5,17 aliran masuk modal jangka pendek
2019 2,72 67.088.910.000.000,00 5,02
2020 1,68 156.385.570.000.000,00 2,07
(seperti mendepositkan uang di luar
2021 1,87 193.712.850.000.000,00 3,69 negeri).
Sumber data : Data statistik dan Laporan Terdapat dua neraca penting dalam
Bank Indonesia (diolah suatu neraca pembayaran adalah neraca
tahun 2022) perdagangan dan neraca keseluruhan.
Berdasarkan Tabel 1.1 menjelaskan Neraca perdagangan menunjukkan
keadaan inflasi di Indonesia pada tahun perimbangan diatas ekspor dan impor.
2010 mengalami kenaikan sebesar 6,96 Sedangkan neraca keseluruhan
persen, dan mengalami penurunan pada menunjukkan perimbangan di antara
tahun 2011 sebesar 3,79 persen, lalu keseluruhan aliran pembayaran ke luar
sedikit mengalami kenaikan sebesar pada negeri dan keseluruhan aliran penerimaan
tahun 2012 sebesar 4,3 persen, mengalami dari luar negeri. Defisit neraca
kenaikan kembali pada tahun 2013 sebesar pembayaran berarti pembayaran ke luar
8,38 persen, mengalami sedikit penurunan negeri melebihi penerimaan dari luar
pada tahun 2014 sebesar 8,36 persen, lalu negeri. Salah satu faktor penting yang
mengalami penurunan pada tahun 2015 menimbulkan defisit tersebut.
sebesar 3,35 persen, hingga tahun 2020 dan Defisit dalam neraca pembayaran
2021 mengalami penurunan sebesar 1,69 menimbulkan beberapa akibat buruk
persen dan 1,87 persen. terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi
Neraca pembayaran merupakan suatu negara. Deficit sebagai akibat impor yang
pembukuan yang menunjukkan aliran berlebihan akan mengakibatkan
pembayaran yang dilakukan dari negara- penurunan dalam negeri dengan barang
negara lain ke dalam negeri, dan dari impor. Harga valuta asing akan
dalam negeri ke negara-negara lain. meningkat dan menyebabkan harga-
Pembayaran-pembayaran yang dilakukan harga barang impor bertambah mahal.
tersebut yaitu penerimaan dari ekspor Kegiatan ekonomi dalam negeri yang
3

menurun mengurangin keinginan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berarti


pengusaha-pengusaha untuk melakukan perkembangan kegiatan dalam
penanaman modal dan membangun usaha perekonomian yang menyebabkan barang
baru. dan jasa yang diproduksikan dalam
Berdasakan Tabel 1.1 menjelsakan masyarakat bertambah dan kemakmuran
keadaan neraca Pembayaran Indonesia masyarakat meningkat (Sukirno, 2000).
dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi Adanya pertumbuhanekonomi merupakan
dimana pada tahun 2010 hingga tahun indikasi keberhasilan pembangunan
2021 mengalami fluktuatif., dimana pada ekonomi.
tahun 2012 neraca pembayaran terendah Berdasarkan Tabel 1.1. menjelaskan
sebesar Rp. 2.867.668.506.128.09 dan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia
tahun 2015 pun mengalami angka yang tahun 2010 sebesar 6.14 persen,
rendah juga sebesar Rp. kemudian tahun 2011 mengalami
14.645.116.370.830.91. Kemudian tahun kenaikan sebesar 6.35 persen, lalu di
selanjutnya mengalami kenaikan hingga tahun 2012 juga mengalami penurunan
tahun 2021. Tetapi pada tahun 2019 awal sebesar 6.26 persen, dan pada 2013
covid-19 neraca pembayaran mengalami mengalami penurunan sebesar 5.9
penurunan sebesar Rp. persen hingga tahun 2021 mengalami
67.008.910.000.000.00. fluktuatif ditahun 2021 sebesar 3.69
Pertumbuhan ekonomi merupakan persen.
suatu proses perubahan kondisi Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
perekonomian suatu negara yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan
berkesinambungan menuju keadaan yang judul “Pengaruh Inflasi Terhadap Neraca
lebih baik selama periode tertentu. Pembayaran dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan Indonesia”.
juga sebagai proses kenaikan kapasitas
Rumusan Masalah
produksi suatu perekonomian yang di
Berdasarkan latar belakang tersebut
wujudkan dalam bentuk kenaikan
dapat dirumuskan masalah sebagai
pendapatan nasional. Adanya
berikut:
pertumbuhan ekonomi merupakan
1. Apakah inflasi tahun sebelumnya
indikasi keberhasilan pembangunan
berpengaruh signifikan terhadap
4

neraca pembayaran Indonesia ? Pertumbuhan Ekonomi


2. Apakah inflasi tahun sebelumnya
Menurut (Kuncoro, 2004: 78)
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi adalah “Suatu proses
pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
perubahan jangka panjang secara perlahan
Tujuan Penelitian
dan mantap yang terjadi melalui kenaikan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
dalam tabungan, produksi dan modal untuk
tujuan yang ingin dicapai penelitian ini
meningkatkan output tanpa melihat apakah
adalah sebagai berikut:
kenaikan output tersebut lebih besar atau
1. Mengetahui pengaruh inflasi tahun
lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
sebelum dan tahun sesudah terhadap
penduduk. Pertumbuhan ekonomi adalah
neraca pembayaran Indonesia.
salah satu indikator yang sangat penting
2. Mengetahui pengaruh inflasi
dalam melakukan analisa tentang
tahun sebelum dan tahun sesudah
pembangunan ekonomi yang terjadi pada
terhadap pertumbuhan ekonomi
suatu negara.”
Indonesia
Teori Pertumbuhan Klasik
Manfaat Penelitian
Teori ini dipelopori Adam Smith,
Adapun manfaat penelitian ini adalah
David Ricardo, Malthus dan Jhon Stuart
sebagai berikut:
Mill, menurut teori ini, pertumbuhan
1. Sebagai bahan refrensi tambahan ekonomi mempengaruhi oleh empat faktor
dalam menganalisa variabel- yaitu jumlah penduduk, jumlah barang
variabel yang dapat mempengaruhi modal, faktor luas tanah dan kekayaan alam
neraca pembayaran dan serta teknolodi yang digunakan. Mereka
pertumbuhan ekonomi. lebih menaruh perhatiannya pada pengaruh
Bagi penulis merupakan tambahan khasanah pertambahan penduduk terhadap
pengetahuan dan wawasan sangat berharga pertumbuhan ekonomi. Mereka
yang disinkronkan dengan pengetahuan mengansumsi bahwa luas tanah dan
teoritis yang diperoleh dari masa kekayaan alam serta teknologi tidak
perkuliahan mengalami perubahan. Teori ini yang

TINJAUAN PUSTAKA menjelaskan keterkaitan antara pendapatan


5

perkapita dengan jumlah penduduk yang Pertumbuhan Output Total Menurut


disebut dengan teori pertumbuhan ekonomi. Adam Smith ada tiga unsur pokok system
produksi yaitu:
Menurut teori ini, pada mulanya
pertambahan penduduk akan menyebabkan 1. Sumber daya alam yang tersedia
kenaikan pendapatan perkapita. Namun, jika merupakan bata maksimum bagi
jumlah penduduk terus bertambah maka pertumbuhan suatu
hukum hasil lebih yang semakin berkurang perekonomian.
akan mengalami penurunan, dan akan 2. Sumber daya manusia (jumlah
membawa pada keadaan pendapatan penduduk) akan menyesuaiakan
perkapita sama dengan produksi marginal. diri dengan
kebutuhan akan tenaga kerja dari
Pada keadaan ini pendapatan
suatu masyarakat, dalam proses
perkapita mencapai nilai yang maksimal.
pertumbuhan output.
Jumlah penduduk pada waktu itu dinamakan
3. Menurut Adam Smith persediaan
penduduk optimal. Apabila jumlah
barang modal merupakan unsur
penduduk terus meningkat melebihi titik
produksi
optimal maka pertumbuhan penduduk akan
menyebabkan penurunan nilai pertumbuhan yang sangat menentukan tingkat
ekonomi (Todaro dan Smith, 2004: 97) output dan mempunyai peranan yang sangat
penting dalan proses pertumbuhan output.
Adam Smith dalam bukunya An
Pengaruh persediaan barang modal terhadap
Inquiry into the Nature and Couses of the
tingkat output total dapat secara langsung,
Wealth of Nation (1776) mengemukakan
tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka sedangkan pengaruh stok modal
panjang secara sistematis. Pendapat Adam terhadap tingkat output total secara tidak
Smith dalam teori yang disebut The langsung.
Invisible Hands (Teori Tangan-Tangan
Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Gaib), menurut Adam Smith proses
pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi Teori pertumbuhan Neo Klasik

dua aspek utama yaitu pertumbuhan output dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970)

lokal dan pertumbuhan penduduk. dan T.W Swan (1956). Model Solow-Swan
menggunakan unsur pertumbuhan
6

penduduk, akumulasi kapital, kemajuan Dalam model tersebut, malasah


kapital, kemajuan teknoloi dan besarnya teknologi dianggap sebagai fungsi dari
output yang salinh berinteraksi (Sukirno, waktu. Teori Non-Klasik sebagai penerus
2006: 243-270). dari teori klasik menganjurkan agar kondisi
selalu diarahkan untuk menuju pasar
Perbedaan utama dengan model
sempurna. Dalam keadaan pasar sempurna,
Harrod-Domar adalah dimasukkan unsur
perekonomian bias tumbuh maksimal sama
kemajuan teknologi dalam modelnya. Selain
seperti dalam ekonomi model klasik,
itu, Solow-Swan menggunakan fungsi
kebijakan yang perlu ditempuh adalah
produksi yang memungkinkan adanya
meniadakan hambatan dalam perdagangan
subsitusi antara Kapital (K) dan Tenaga
termasuk perpindahan orang, barang dan
Kerja (L). dengan demikian, syarat-syarat
modal. Harus dijamin kelancaran arus,
adanya pertumbuhan ekonomi yang bak
barang, modal, tenaga kerja dan perlunya
dalam model Solow-Swan kurang restriktif
penyebarluasan informasi pasar. Harus
disebabkan kemungkinan subsitusi antara
diusahakan terciptanya prasara perhubungan
tenaga kerja dan modal. Hal ini berarti ada
yang baik dan terjaminnya keamanan,
fleksibelitas dalam rasio modal output dan
ketertiban. Dan stabilitas politik. Hal khusus
rasio modal tenaga kerja.
yang perlu dicatat adalah bahwa model Neo
Teori Solow-Swan melihat bahwa Klasik mengansumsikan I = S. Hal ini
dalam banyak hal. Mekanisme pasar dapat berarti kebiasaan masyarakat yang suka
menciptakan keseimbangan, sehingga memegang uang tunai dalam jumlah besar
pemerintah tidak perlu terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
mencampuri atau mempengaruhi pasar.
Teori Pertumbuhan Modern
Campur tangan pemerintah hanya sebatas
kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Teori-teori selanjutnya adalah teori
Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga pengembangan model Solow, di antaranya
sumber yaitu, akumulasi modal, teori pertumbuhan endogen yang berusaha
bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan menjelaskan bahwa sumber-sumber
peningkatan skill atau kemajuan teknik, pertumuhan adalah peningkatan akumulasi
sehingga produktivitas kapital meningkat. modal dalam arti luas. Modal dalam hal ini
tidak hanya dalam fisik tetapi juga yang
7

bersifat non- fisik berupa ilmu pengetahuan Pengertian penduduk di dalam suatu neraca
dan teknologi. Perkembangan teknologi ini pembayaran internasional meliputi:
akan mengembangkan inovasi, sehingga
- Orang perorangan/individu.
meningkatkan produktivitas dan berujung
- Badan hukum.
pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
- Pemerintahan.
Adanya penemuan-penemuan baru
Orang perorangan yang tidak mewakili
berawal dari proses learning by doing, yang
pemerintah suatu negara (misalnya para
dapat memunculkan penemuan-penemuan
turis) dianggap sebagai penduduk dimana
baru yang meningkatkan efisiensi produksi.
mereka mempunyai tempat tinggal tetap
Efisiensi ini dapat meningkatkan
atau tempat di mana mereka memperoleh
produktivitas, sehingga dalam hal ini
“center of interest”. Dalam menentukan
kualitas sumber daya manusia adalah faktor
center of interest dapat dipakai sebagai
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ukuran adalah di mana mereka memperoleh
ekonomi.
penghasilan tetapatau di mana mereka
Neraca Pembayaran bekerja. Suatu badan hukum dianggap
sebagai sebagai penduduk dari negara lain
Neraca pembayaran adalah catatan
dimana badan hukum tersebut memperoleh
suatu negara yang sistematis tentang
status sebagai badan hukum. Cabang-
transaksi ekonomi internasional antara
cabangnya yang ada di luar negeri dianggap
penduduk negara itu dengan penduduk
sebagai penduduk luar negeri. Badan-badan
negara lain dalam jangka waktu tertentu.
pemerintah adalah jelas sebagia penduduk
Catatan semacam ini berguna untuk
dari negara yang diwakilinya. Jadi misalnya,
berbagai macam tujuan. namun tujuan
para diplomat kedutaan bessar dianggap
utamanya adalah untuk memberi informasi
sebagai penduduk dari negara yang mereka
kepada penguasa pemerintah tentang posisi
wakili. Transaksi yang mereka adakan
keuangan dalam hubungan ekonomi dengan
dinegara lain merupakan transaksi ekonomi
negara lain serta membantu didalam
internasional.
pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal,
perdagangan dan pembayaran internasional. Yang termasuk dalam neraca
Dari pengertian tersebut di atas ada dua hal pembayaran internasional hanyalah transaksi
yang perlu mendapatkan penjelasan. ekonomi internasional saja. Transaksi
8

bantuan militer misalnya, tidak termasuk ini yang tidak terlibat di dalam perdagangan,
didalamnya. Dalam transaksi ekonomi ini baik perdagangan antar regional, antar
perlu dibedakan antara transaksi debit dan kawasan ataupun antar negara. Perdagangan
kredit. Transaksi debet adalah transaksi yang ini melakukan transaksi jual beli ke luar
menimbulkan kewajiban untuk melakukan negeri, kalau kita membeli disebut impor
pembayaran kepada penduduk negara lain. sedangkan kalau menjual disebut ekspor.
Transaksi kredit adalah transaksi yang
Perdagangan internasional dapat
menimbulkan hak untuk menerima
diartikan sebagai transaksi dagang antara
pembayaran dari penduduk negara lain.
subyek ekonomi negara yang satu dengan
Pembedaan lain dari ekonoomi adalah
subyek ekonomi negara yang lain, baik
transaksi yang sedang berjalan (current
mengenai barang atau jasa-jasa. Adapun
account) dan transaksi capital (capital
subyek ekonomi yang dimaksud adalah
account). Transaksi yang sedang sedang
penduduk yang terdiri dari warga negara
berjalan adalah transaksi yang meliputi
biasa, perusahaan ekspor, perusahaan
barang-barang dan jasa, sedangkan transaksi
impor, perusahaan industri, perusahaan
kapital adalah transaksi yang menyangkut
negara ataupun departmen pemerintah yang
investasi modal dan emas. Hadiah (gift),
dapat dilihat dari neraca perdagangan (sobri,
bantuan (aid) dan transaksi satu arah yang
2001:2).
lain (unilateral transfer) dapat digolongkan
kedalam transaksi tersendiri, yakni transaksi Perdagangan atau pertukaran dapat

satu arah. diartikan sebagai proses tukar menukar yang


didasarkan atas kehendak sukarela dari
Perdagangan Internasional
masing-masing pihak. Masing-masing pihak
Perdagangan irternasinal adalah harus mempunyai kebebasan untuk
proses tukar menukar yang didasarkan atas menetukan untung rugi dari pertukaran
kehendak sukarela dari masing-masing tersebut, dari sudut kepentingan masing-
negara. Adapun motifnya adalah masing dan kemudian menentukan apakah
memperoleh manfaat perdagangan atau dapat melakukan pertukaran atau tidak
gains of tride. Perdagangan merupakan (boediono, 1993:10).
kegiatan ekonomi yang sangat penting saat
Suatu negara yang mengadakan
ini, maka tidak ada negara-negara di dunia
hubungan perdagangan dengan negara lain
9

berarti negara tersebut menganut sistem produksi pertanian dan pertambangan serta
perekonomian terbuka, sedangkan apabila mengekspornya ke luar negeri. Dan
negara tersebut tidak melakukan hubungan sebaliknya mengimpor barang-barang
perdagangan dengan negara lain maka industri pengolahan seperti tekstil, alat-alat
negara tersebut menganut sistem elektronik, mobil dan sebagainya yang
perekonomian tertutup, karena ekspor relatif mahal bila dihasilkan di negara
berasal dari produksi dalam negeri sedang berkembang.
dijual/dipakai oleh penduduk luar negeri,
METODE PENELITIAN
maka ekspor merupakan injeksi ke adlam
aliran pendapatan seperti halnya investasi. Kerangka Konsep Penelitian

Sedangkan impor merupakan kebocoran dari


pendapatan, karena menimbulkan aliran
modal ke luar negeri. NERACA
PEMBAYARAN
Pada masa sekarang ini hampir tidak (X1)
INFLASI
ada lagi negara yang memiliki sistem
(Y1)
perekonomian tertutup. Dengan
PERTUMBUHA
perkembangan peradaban dunia dan N EKONOMI
perkembangan kebutuhan manusia yang (X2)
dilandasi usaha efisiensi, maka banyak
negara yang walaupun dapat menghasilkan
suatu jenis barang, tetapi apabila dirasakan Definisi Operasional
terlalu tinggi biaya untuk menghasilkannya,
Pengertian dan juga pemahaman
terlebih negara tersebut mendatangkan dari
mengenai permasalahan yang telah
luar negeri dan mengkonsentrasikan diri
dikemukakan, maka sangat diperlukan
pada usuha produksi barang dan jasa yang
gambaran yang sudah jelas tentang konsep
lebih murah biaya produksinya. Dengan cara
serta indicator yang akan digunakan sebagai
ini maka timbul kegiatan spesialisasi
alat ukur variabel-variabel yang diselidiki
produksi antar bangsa-bangsa di dunia. Oleh
dalam penelitian. Maka definisi
karena itu, banyak negara sedang
operasionalnya adalah sebagai berikut:
berkembang yang menghasilkan barang-
barang produksi primer, seperti hasil
10

1. Pertumbuhan Ekonomi adalah besar menghasilkan nilai atau angka dari


tingkat pertumbuhan dari tahun ke instansi terkait.
tahun dalam hal ini dilihat dari PDB
Teknik Pengumpulan Data
Indonesia pada tahun 2012-2021
(persen). Teknik pengumpulan data yang

2. Neraca Pembayaran adalah statistik digunakan dalam penelitian ini adalah studi

yang mencatat transaksi ekonomi pustaka (library research), yaitu teknik

antara penduduk Indonesia dengan pengumpulan data dengan mengumpulkan

bukan penduduk data yang telah data yang bersumber dari laporan-laporan

diolah pada tahun 2012-2021 resmi atau dokumen- dokumen resmi dari

(Rupiah). instansi seperti Badan Pusat Statistik


Provinsi Kalimantan Timur dan Bank
Inflasi adalah kenaikan harga suatu
Indonesia.
barang yang terjadi secara terus- menerus
dalam jangka tahun tertentu yang terjadi di Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Indonesia pada tahun 2012-2021 (persen). Sesuai dengan masalah serta

Rincian Data yang Diperlukan hipotesis dimuka yaitu tentang hubungan


antara inflasi terhadap neraca pembayaran
Data yang diperlukan dalam
Indonesia dan inflasi terhadap pertumbuhan
penelitian ini adalah:
ekonomi Indonesia, maka digunakan analisis
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia statistik yaitu persamaan regresi sederhana.
tahun 2012-2021.
Koefisien Korelasi (R) dan Determinan
2. Neraca pembayaran telah diolah
(R2)
Indonesia tahun 2012-2021.
3. Inflasi Indonesia tahun 2012-2021 Koefisien ganda (multiple
Correlation) merupakan angka yang
Jenis Data
menunjukkan arah kuatnya antara dua
4. Jenis data yang digunakan dalam variabel secara bersama-sama atau lebih
penelitian ini adalah data sekunder, dengan variabel lain.
data sekunder merupakan suatu
Koefisien determinan merupakan
angka-angka atau data statistik yang
ukuran yang penting bagi regresi karena
11

dapat menginformasikan baik atau tidaknya Suatu model regresi dikatakan terkena
model regresi yang terstimasi. Atau dengan multikolinearitas bila terjadi hubungan
kata lain, angka yang dapat mengukur linear yang sempurna atau pasti di antara
seberapa dekatkah garis regresi yang beberapa atau semua varibel bebas dari
terestimasi dengan data yang sesungguhnya. suatu model regresi. Akibatnya akan
Nilai koefisien determinan adalah 0 dan 1. kesulitan untuk dapat melihat pengaruh
Bila nilai kofisien determinasi sama dengan variabel independent terhadap variabel
0 artinya variasi dari Y tidak dapat dependentnya. Untuk mendeteksi adanya
diterapkan oleh X sama sekali. Sementara multikolinearitas dapat dengan
bila nilai koefisien sama dengan 1 artinya membandingkan nilai koefisien determinasi
variasi dari Y secara keseluruhan dapat parsial (r2) dengan nilai koefisien
diterapkan oleh X (Pardede dan Manurung, determinasi majemuk (R2), jika r2 lebih
2014:39). kecil dari nilai R2 maka tidak terdapat
multikolinearitas. Cara lain untuk
Uji Asumsi Klasik
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas
Pada prakteknya, beberapa masalah yaitu dengan menggunakan korelasi antar
sering muncul pada saat analisis regresi variabel dimana apabila kurang dari 0.8
digunakan untuk mengestimasi suatu model maka tidak terdapat multikolinearitas dan
dengan sejumlah data. Ada beberapa asumsi sebaliknya apabila hubungan variabel di atas
yang harus dipenuhi, pada prinsipnya model 0.8 maka terdapat multikolinieritas
regresi linear yang dibangun sebaiknya tidak (Gujarati, 2005:335).
boleh menyimpang dari asumsi BLUE (Best,
Uji Autokorelasi
Linear, Unbiased, dan Estimator) dalam
pengertian lain model yang dibuat harus Autokorelasi berkaitan dengan
lolos dari penyimpangan asumsi adanya pengaruh observer atau data dalam satu
serial autokorelasi, normalitas, variabel yang saling berhubungan satu sama
heteroskedastisitas dan multikolinearitas. lain. Jika tergejala autokolerasi, maka model
regresi menjadi buruk karena akan
Uji Multikolinearitas
menghasilkan parameter yang tidak logis
Multikolineritas adalah tidak adanya dan di luar akal sehat. Autokolerasi
hubungan hubungan linear antar variabel umumnya terjadi pada data time series. Hal
independent dalam suatu model regresi.
12

ini karena observasi-observasi secara Perkembangan Ekonomi di Indonesia


berturut-turut mengandung interkolerasi,
Harga valuta asing akan meningkat dan
khususnya jika rentang waktu pendek,
menyebabkan harga-harga barang impor
seperti hari, minggu, bulan.
bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam
Uji Normalitas negeri yang menurun mengurangin
keinginan pengusaha-pengusaha untuk
Deteksi normalitas bertujuan untuk
melakukan penanaman modal dan
mendeteksi apakah dalam model regresi,
membangun usaha baru. Neraca pembayaran
variabel pengganggu atau residual (error
adalah catatan suatu negara yang sistematis
term) memiliki distribusi normal. Seperti
tentang transaksi ekonomi internasional
diketahui bahwa uji t dan uji F
antara penduduk negara itu dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual
penduduk negara lain dalam jangka waktu
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
tertentu. Catatan semacam ini sangat
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
berguna untuk berbagai macam tujuan.
valid untuk jumlah sampel kecil.
Namun tujuan utamanya adalah untuk
Uji Heteroskedasitisitas memberi informasi kepada penguasa

Deteksi heteroskedastisitas bertujuan pemerintah tentang posisi keuangan dalam

untuk menguji apakah dalam model regresi hubungan ekonomi dengan negara lain serta

terjadi ketidaksamaan varians dari residual membantu didalam pengambilan

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan

Model regresi yang baik adalah yang dan pembayaran internasional. Analisis

homoskedastisitas atau tidak terjadi Hasil Variabel Inflasi Terhadap Neraca

heteroskedastisitas. Gejala Pembayaran.

heteroskedastisitas lebih sering terjadi pada Uji F


data cross section. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas dapat Tabel 4.5 Uji F
digunakan Uji White. Secara manual,
ANOVAa
deteksi ini dilakukan dengan meregresi
residual kuadrat dengan variabel bebas. Sum Mean
Model of df Squares F Sig.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Squares
13

b
1 Regression 2,279 1 2,279 10 .011 1(Constant
7,902 ,146 54,166 ,000
Residual 1,701 8 ,213 Inflasi-1
Total 3,980 9
,145 ,757 3,274 ,011
a. Dependent Variable: Neraca ,474

Pembayaran log
a. Dependent Variable: Neraca
b. Predictors: (Constant), Inflasit-1
Pembayaran
Sumber: SPSS 23
Sumber: SPSS 23
Berdasakan hasil perhitungan dari tabel Nilai Signifikan Inflasi Time Lag sebesar
ANOVA terlihat bahwa F hitung sebesar
0.011 lebih kecil dari nilai probabilitas
10.716 dan nilai F tabel sebesar 5.12 maka
0.05 atau 0.011 < 0.05. Jadi, Inflasi
Fhitung >Ftabel (10.716>5.12) dan nilai Sig
sebesar 0.11<0.05 dengan taraf signifikan 5 berpengaruh signifikan terhadap Neraca
persen, maka dapat disimpulkan bahwa
Pembayaran.Berdasarkan hasil analisis
variabel Independen Inflasi (X1) secara
stimulan berpengaruh terhadap variabel diatas maka diperoleh persamaan time lag
Dependen Neraca Pembayaran (Y1). sebagai berikut:
Uji t Timelag Y1= a+bt-1+e Y1

Tabel 4.6 Uji t Timelag = 0.05+0.011

Coefficientsa
Pembahasan
Standar Pengaruh Inflasi Terhadap Neraca
Model Unstandardized Dized Pembayaran
Coefficients Coeffici
Dari hasil analisis di atas Inflasi
ents t
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Sig.
Neraca Pembayaran Indonesia, sehingga
Std. apabila inflasi meningkat maka neraca
B Error Beta pembayaran juga akan meningkat. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori paritas
14

daya beli yang dikemukakan oleh Terhadap Neraca Pembayaran Indonesia,


DavidRichardo yang menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kurs antara dua mata uang akan melakukan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
penyesuaian mencerminkan perubahan Neraca Pembayaran. Inflasi sangat erat
tingkat harga dari kedua negara. Ketika nilai hubungannya dengan kurs valuta asing.
tukar suatu Negara menguat, barang yang Inflasi yang terjadi atau berlaku pada
akan diimpor oleh Negara tersebut dari umumnya cenderung menurunkan nilai tukar
Negara lain akan menjadi lebih murah. valuta asing. Sehingga sangat berpengaruh
Sebaliknya, ketika mata uang suatu negara terhadap perdagangan internasional karena
melemah,barang-barang negara tersebut akan memengaruhi harga-harga domestik
yang ada diluar negeri menjadi lebih murah maupun harga-harga luar negeri dalam
dan barang-barang luar negeri di negara melakukan transaksi ekspor-impor. tentu
tersebut menjadi lebiH mahal. Ketika nilai secara teoritis kinerja ekspor dan impor
tukar rupiah mengalami depresiasi maka sangat dipengaruhi oleh faktor lain yang
ekspor suatu negar akan cenderung saling berhubungan. maka dari kesimpulan
meningkat dan membuat neraca tersebut cukup relevan dari peneliti
perdagangan menjadi neraca positif karena (Madura, 2003) yang mengatakan faktor
nilai ekspor akan lebih tinggi daripada yang mempengaruhi neraca perdagangan
impor. Harga barang impor akan naik yang ada 4 macam yaitu nilai tukar, inflasi, PDB,
menyebabkan biaya bahan baku impor juga serta suku bunga.
ikut naik. Naiknya biaya bahan baku impor
Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan
menyebabkan output produksi menurun.
Penurunan output produksi akan Ekonomi

menyebabkan terjadinya kelangkaan barang-


Dari hasil analisis di atas Inflasi
barang hasil produksi sehingga bias
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menyebabkan kenaikan harga barang
Pertumbuhan Ekonomi, sehingga apabila
domestik secara umum sehingga inflasi naik.
inflasi meningkat maka pertumbuhan
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang
ekonomi juga akan meningkat. Hasil ini
dilakukan oleh Wida Wulandari (2015)
sesuai dengan teori Keynes yang
dengan judul Pengaruh Inflasi, Produk
mengatakan bahwa inflasi terjadi karena
domestik Bruto (PDB) Dan Cadangan Valas
masyarakat ingin hidup di luar batas
15

kemampuan ekonominya. Keadaan ini 2. Inflasi berpengaruh positif dan


seperti ini ditandai dengan permintaan signifikan terhadap Pertumbuhan
masyarakat akan barang-barang yang Ekonomi Indonesia. Sehingga
tersedia, sehingga menimbulkan inflationary apabila inflasi meningkat maka
gap. Apabila inflasi itu ringan, justru pertumbuhan ekonomi juga akan
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti meningkat.
dapat mendorong perekonomian lebih baik,
Saran
yaitu meningkatkan pendapatan nasional
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat
dan membuat orang bergairah untuk bekerja,
diberikan saran sebagai berikut:
menabung dan mengadakan investasi.Hasil
1. Pemerintah dapat juga
penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan
menggunakan nilai tukar sebagai
oleh Herman Ardiansyah (2017) dengan
otoritas moneter dan terus
judul Pengaruh Inflasi Terhadap
mendorong pertumbuhan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, hasil
ekonomi sehingga pendapatan
penelitiannya menunjukkan bahwa Inflasi
nasional dapat tumbuh lebih
berpengaruh signifikan terhadap
stabil.
Pertumbuhan Ekonomi.
2. Diharapkan pemerintah tetap
PENUTUP mempertahankan keseimbangan
harga agar inflasi tetap seimbang
Kesimpulan
terhadap neraca pembayaran.

Berdasarkan hasil analisis dan Pemerintah diharapkan dapat

pembahasan, di dalam penelitian yang memberikan atau mengeluarkan

dilakukan, maka di tarik kesimpulan sebagai kebijakan yang dapat

berikut: mengontrol tingkat inflasi

1. Inflasi berpengaruh positif dan karena tingkat inflasi yang

signifikan terhadap Neraca tinggi memiliki pengaruh negatif

Pembayaran Indonesia. Sehingga terhadap pertumbuhan ekonomi

apabila inflasi meningkat maka di Indonesia.

neraca pembayaran juga akan


meningkat.
16

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


Universitas Mulawarman. Samarinda.

Boediono. 1998. Ilmu Ekonomi 2; Ekonomi


Makro. Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
Hakim, Abdul, 2004. Ekonomi
Pembangunan. Ekonosia:
Yogyakarta.

Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi


Internasional dan Globalisasi
Ekonomi. Ghalia: Bogor.

Jamli, Ahmad. 2001. Dasar-dasar


Keuangan Internasional, Edisi Ketiga.
BPFE: Yogyakarta.

Khalwaty, Tajul. 2000. Inflasi dan Solusinya.


PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.

Krugman, Paul.R. dan Maurice Obstfield.


1997. Ekonomi Internsional.
Diterjemahkan Oleh: Faisal H. Basri.
PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro


Ekonomi. Diterjemahkan Oleh: Imam
Ardiansyah, Herman. 2017. Pengaruh
Nurmawan Erlangga, Jakarta.
Inflasi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia. Fakultas Nopirin. 2012. Ekonomi Internasional.

ekonomi. Universitas Negeri BPFE: Yogyakarta. Nopirin. 2013.

Surabaya. Ekonomi Moneter Buku II. BPFE:


Yogyakarta.
Bambang. Setiawan. 2018. Pengaruh Inflasi
Terhadap Neraca Pembayaran Dan ----------. 2014. Ekonomi Moneter Buku I.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. BPFE: Yogyakarta.


17

Peter H. Lindert dan Charles P. Okta, Maria. 2009. Pengaruh Kurs Valuta
Kindlberger. 1995. Ekonomi Asing Dan Inflasi Terhadap Nilai
Internasional. Diterjemahkan Oleh: Ekspor Non Migas Di Kalimantan
Rudy Sitompul. Erlangga: Jakarta. Timur. Fakultas Ekonomi, Universitas
Mulawarman Samarinda.
Pardede, Ratlan dan Renhard Manurung.
2014. Path Analysis Teori dan
Aplikasi Dalam Riset Bisnis. PT
Wulandari, Wida. 2015. Pengaruh Inflasi
Rineka Cipta, Jakarta.
Produk Dosmetik Bruto (PDB) dan
Richard, G. Lipsey. 1991. Pengantar Cadangan Valas Terhadap Neraca
Ekonomi Makro. Diterjemahkan Oleh: Pembayaran Indonesia. Fakultas
Jaka Wasana. Bina Rupa Askara: Ekonomi. Universitas Negeri
Jakarta. Surabaya.

Riduwan dan Kuncoro, Engkos A. Cara Ningsih, Fahmi Ratna. 2010. Pengaruh
Menggunakan Dan Memaknai Path Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Analysis. ALFABETA: Bandung. Pengangguran Di Indonesia Periode Tahun
1988-2008. Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional.
Sosial. Universitas Islam Negeri Syarif
Diterjemahkan Oleh: Munandar Haris.
Hidayatullah Jakarta.
Erlangga: Jakarta.

Subandi. 2014. Ekonomi Pembangunan.


ALFABETA: Bandung.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori


Makro Ekonomi. PT Rajagrafindo:
Jakarta.

Suparmoko. 2000. Pokok-Pokok


Ekonomika. BPFE: Yogyakarta.

Todaro Michael P. dan Stephen C.


Smith. 2003. Pembangunan
Ekonomi. Diterjemahkan Oleh:
Aminuddin dan Mursid. Erlangga:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai