E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Erric Wijaya
Program Studi Manajemen, STIE Indonesia Banking School, Jakarta
e-mail korespondensi: erric.wijaya@ibs.ac.id
197
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 198
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Berdasarkan uraian, maka hipotesis akan memiliki dampak negatif terhadap nilai
pertama yang dimunculkan dalam penelitian tukar mata uang negara tersebut yang akan
ini adalah: mengalami apresiasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Khan
H1: Inflasi memiliki pengaruh negatif
(2014), Parianom (2014), Permatasari &
terhadap nilai tukar dalam periode 1999-
Rosyidi (2017), Fauji (2016), Pardede &
2018 baik pada jangka pendek maupun
Setiawina (2018), Setyowati (2003), serta
jangka panjang.
Anggraeni & Suyahya (2016) menyatakan
bahwa tingkat bunga berpengaruh terhadap
Tingkat Bunga nilai tukar rupiah. Sedangkan hasil penelitian
Mishkin (2014) mengemukakan tingkat yang dilakukan oleh Hazizah et al. (2017),
bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang menemukan hasil bahwa tingkat bunga tidak
dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
(biasanya dinyatakan sebagai persentase per Berdasarkan pemikiran telah dinyata-
tahun). Tingkat bunga adalah ukuran investasi kan, maka hipotesis kedua yang dimunculkan
yang dapat diperoleh investor dan juga ukuran dalam penelitian ini adalah:
biaya modal yang harus dikeluarkan oleh
H2: Tingkat bunga memiliki pengaruh positif
perusahaan untuk menggunakan dana dari
terhadap nilai tukar dalam periode 1999-
investor. Secara umum, tingkat bunga dibagi
2018 baik pada jangka pendek maupun
menjadi dua jenis, yaitu tingkat bunga
jangka panjang.
nominal serta tingkat bunga riil. Tingkat
bunga nominal adalah tingkat bunga yang
tidak memasukkan unsur atau dampak inflasi Harga Minyak Dunia
dan tingkat bunga ini langsung dipublikasikan Indonesia merupakan salah satu negara
oleh pihak perbankan. Tingkat bunga riil pengimpor minyak dunia. Harga Minyak
merupakan tingkat bunga yang sudah mentah dunia diukur dari harga spot pasar
dikoreksi dengan inflasi, yang mencerminkan minyak dunia (Artha et al., 2014), dan pada
pendapatan oleh penabung yang sudah umumnya yang digunakan menjadi standar
menghilangkan dampak perubahan harga. adalah West Texas Intermediate atau Brent.
Tingkat bunga SBI merupakan benchmark Minyak mentah yang diperdagangkan di WTI
bagi investor untuk membandingkan investor adalah minyak mentah yang berkualitas
dalam bidang lainnya. tinggi. Minyak mentah tersebut berjenis
Tingkat bunga juga merupakan balas Light, Weight dan memiliki kadar belerang
jasa akan suatu kegiatan investasi. Semakin yang rendah. Minyak jenis ini cocok dijadikan
tinggi tingkat bunga berarti semakin tinggi bahan bakar, ini menyebabkan harga minyak
return yang didapatkan oleh investor untuk ini dijadikan patokan bagi perdagangan
investasi di pasar uang. Hal ini berarti minyak di dunia.
semakin tinggi tingkat bunga di dalam negeri Kondisi yang terjadi adalah bahwa
relatif terhadap tingkat bunga di luar negeri peningkatan harga minyak dunia dapat
menyebabkan semakin banyaknya investor mempengaruhi nilai tukar rupiah. Kenaikan
asing yang akan melakukan investasi di dalam harga minyak dunia, akan menyebabkan
negeri. Hal ini menyebabkan permintaan mata Indonesia membeli minyak tersebut dengan
uang domestik meningkat yang berakibat nilai harga yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan
tukar rupiah menurun (apresiasi), sehingga pembayaran dalam bentuk dollar meningkat
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 199
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 200
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
diwakili oleh kepentingan dua perusahaan rupiah. Sementara itu, hasil penelitian yang
antar dua negara tersebut, yang berbeda dan dilakukan oleh Khan (2014), Permatasari &
pastinya juga peraturan serta bertindak Rosyidi (2017), serta Fauji (2016), meng-
sebagai supplier dan satunya bertindak identifikasi bukti bahwa nilai impor tidak
sebagai negara penerima. Impor adalah berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
membeli barang-barang dari luar negeri sesuai Berdasarkan pemikiran telah diuraikan,
dengan ketentuan pemerintah yang dibayar maka hipotesis kelima yang dimunculkan
dengan menggunakan valuta asing. dalam penelitian ini adalah:
Kegiatan impor yang dilakukan oleh H5: Nilai impor memiliki pengaruh negatif
suatu negara dapat memiliki dampak yang terhadap nilai tukar dalam periode 1999-
negatif terhadap nilai tukar. Semakin banyak 2018 baik pada jangka pendek maupun
impor berarti semakin banyaknya kebutuhan jangka panjang.
negara tersebut membayar dengan mata uang
asing sehingga akan berdampak depresiasi
mata uang dalam negeri. Penelitian yang Kerangka penelitian yang memberikan
dilakukan oleh Anggraeni & Suyahya (2016) gambaran tentang kelima hipotesis hubungan
serta Hazizah et al. (2017) menyatakan bahwa antara variabel independen dan variabel
impor berpengaruh terhadap nilai tukar dependen ditunjukkan dalam Gambar 1.
inflasi, nilai ekspor, nilai impor, dan tingkat dimana αn adalah pengaruh jangka pendek;
bunga. Variabel nilai tukar, data didapatkan serta, ߣ adalah koefisien standar adjustment
dari website mengenai pacific exchange rate, (0 < ߣ < 1).
sementara variabel harga minyak dunia dari Penelitian ini menggunakan Error
www.indexmundi.com. Correction Model (ECM) yang merupakan
model yang digunakan untuk mengoreksi
Model Ekonometrika persamaan regresi di antara variabel-variabel
Model dasar ekonometrika yang diguna- yang secara individual tidak stasioner agar
kan untuk menganalisis pengaruh makro kembali ke nilai ekuilibriumnya di jangka
ekonomi terhadap nilai tukar rupiah atas panjang (Ajija et al., 2011). Metode ini
dollar (Rp/$) adalah: menjelaskan hubungan jangka panjang serta
KURSt = β0 + β1INFt + β2OILt + β3SBIt jangka pendek dari variabel penelitian yang
+ β4LOGEXPt + β5LOGIMPt + εt disebabkan karena adanya ketidakseimbangan
hubungan pada model dan ketidaknormalan
dimana KURS adalah rata-rata kurs rupiah
serta ketidakstasioneran data. Hipotesa peneli-
atas dollar secara kuartalan; INF yaitu tingkat
tiannya adalah:
inflasi metode IHK secara kuartalan (%); OIL
adalah rata-rata harga minyak mentah Brent. Ho: 𝜌 = 0, (terdapat ujit root, artinya data
Dubai, West Texas (equally weighted) secara tidak stasioner)
kuartalan (USD); LOGEXP yaitu total ekspor Ha: 𝜌 0, (tidak terdapat unit root, artinya
Indonesia secara kuartalan (USD); LOGIMP data stasioner)
adalah total impor Indonesia secara kuartalan
(USD); SBI adalah rata-rata tingkat bunga HASIL ANALISIS
SBI (%); β0 yaitu konstanta; ε yaitu residual; Pengujian Stasioneritas
dan, βn adalah koefisien regresi dari variabel. Hasil pengujian stasioner dapat dilihat
Analisis penelitian meliputi pengaruh pada Tabel 1. Berdasarkan hasil pengujian
pada jangka panjang maupun jangka pendek. stasioner pada tingkat level, terdapat empat
Analisis penelitian ini mencakup model variabel yang tidak stasioner, yaitu: KURS,
jangka panjang serta model jangka pendek. INFLASI, LOGEKSPOR, LOGIMPOR, dan
Model jangka panjang diformulasikan: OIL; sementara dua variabel yang stasioner
KURSt = β0 + β1INFt + β2OILt + β3SBIt pada tingkat level, yaitu SBI dan INFLASI.
+ β4LOGEXPt + β5LOGIMPt + Ut Oleh karena itu, pengujian akar-akar unit
perlu dilanjutkan pada tingkat first difference
dimana β0 adalah konstanta; Ut adalah
(Ardana, 2016). Hasil pengujian akar pada
residual; dan, βn adalah koefisien dari
first difference dapat dilihat pada Tabel 2.
pengaruh jangka panjang.
Hasil pengujian stasioner pada derajat 1
Selanjutnya, model jangka pendek yang
dalam Tabel 2 menunjukkan semua variabel
digunakan dalam penelitian ini diformulasi-
penelitian (yaitu: KURS, SBI, INFLASI,
kan sebagai berikut:
LOGEKSPOR, LOGIMPOR, dan OIL hanya
dKURSt = α1dINFt + α2dOILt + α3dLOG telah stasioner pada tingkat derajat 1,
EXPt + α4dLOGIMPt + α5dSBIt sehingga dapat dilanjutkan tahapan pengujian
– ߣ (KURSt-1 – β0 – β1INFt-1 – efek jangka panjang (kointegrasi).
β2OILt-1 - β3LOGEXPt-1 – β4
LOGIMPt-1 – β5SBIt-1) + Vt
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 202
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 203
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Tabel 3. Hasil Uji Akar Unit terhadap Residual Persamaan Regresi Jangka Panjang
Null Hypothesis: RESID01 has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11)
t-Statistic Prob.*
Hasil estimasi persamaan model regresi rata nilai tukar rupiah terhadap dollar akan
pada jangka panjang adalah: menjadi meningkat (atau, terdepresiasi)
sebesar Rp. 145,24/$.
(0.0385) (0.9437) Variabel berikutnya yang berpengaruh
terhadap nilai KURS adalah harga minyak
(0.0000) (0.1088) dunia (OIL). Nilai koefien sebesar -76,389,
yang berarti jika harga minyak dunia naik
(0.0000) sebesar $1 maka rata-rata nilai tukar rupiah
terhadap dollar akan mengalami penurunan
Adj R2 = 0,7956 (apresiasi) sebesar Rp. 76,389/$. Terakhir,
Prob (F Statistic) = 0,0000
variabel IMPOR mempengaruhi KURS
dengan nilai koefisien sebesar 6.682,35; yang
Uji kointegrasi ini digunakan untuk
berarti jika nilai impor barang meningkat
mengetahui hubungan jangka panjang antara
sebesar $1 juta maka rata-rata nilai tukar
nilai tukar rupiah terhadap dollar (KURS)
rupiah akan meningkat (depresiasi) sebesar
dengan tingkat inflasi (INFLASI), tingkat
Rp.6.682,35/$.
bunga (SBI), harga minyak dunia (OIL), nilai
ekspor barang (EKSPOR), dan nilai impor
Analisa Jangka Pendek
barang (IMPOR). Berdasarkan hasil estimasi
Setelah melakukan uji asumsi klasik
jangka panjang, terdapat tiga variabel yang
yang meliputi pengujian normalitas, multiko-
signifikan pada α sebesar 0,05 yaitu tingkat
linearitas, heteroskedastisitas, dan otokorelasi,
inflasi (INFLASI), harga minyak dunia (OIL),
dan dinyatakan bahwa model penelitian ini
dan nilai impor barang (IMPOR).
tidak melanggar semua asumsi tersebut maka
Pada jangka panjang, terdapat pengaruh
diperoleh hasil uji persamaan regresi untuk
positif dari INFLASI terhadap KURS. Nilai
analisa jangka pendek. Hasil regresi menun-
koefisien sebesar 145,24 pada nilai positif
jukkan bahwa nilai koefisien ECT pada model
menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan
tersebut signifikan dengan nilai p-value
atas nilai inflasi sebesar 1 persen maka rata-
sebesar 0.0070 dan bertanda koefisien yang
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 204
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
negatif sebesar -0.150107. Persamaan regresi pada jangka panjang adalah sebesar -0,15.
untuk analisa jangka pendek dalam penelitian Error correction term menunjukkan seberapa
ini adalah: cepat nilai ekuilibrium tercapai kembali ke
keseimbangan jangka panjang.
(0.1288)
Pembahasan
(0.0068) (0.0000) Penelitian ini bertujuan menganalisis
pengaruh tingkat inflasi, tingkat bunga SBI,
(0.2731) harga minyak mentah dunia, nilai ekspor, dan
nilai impor terhadap nilai tukar Rp/$. Hasil
(0.2339) (0.0070) penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel independen itu memiliki hubungan
Adj R2 = 0.363
jangka panjang maupun jangka pendek
Prob(F stat) = 0.000
terhadap nilai tukar Rp/$. Hal ini dapat dilihat
hasil Engle-Granger test dan Johanssen
Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai
Cointegration test yang menguji hubungan
koefisien ECT pada model tersebut signifikan
jangka panjang, kesemuanya menunjukkan
dengan nilai p-value sebesar 0,0070 dan
bahwa tingkat inflasi, tingkat bunga SBI,
bertanda koefisien negatif sebesar -0,150107. harga minyak mentah dunia, nilai ekspor, dan
Hasil estimasi ECM pada model tersebut nilai impor memiliki hubungan jangka
memperlihatkan bahwa dalam jangka pendek panjang atau terkointegrasi terhadap nilai
terdapat dua variabel yang mempengaruhi tukar Rp/$.
nilai KURS, yaitu SBI dan OIL. Selain itu, pada hasil pengujian Error
Nilai koefisien dari SBI sebesar 63,723 Correction Model (ECM) yang menguji
berarti jika tingkat bunga SBI mengalami hubungan jangka pendek juga menyatakan
meningkat sebesar 1%, maka rata-rata nilai hasil yang signifikan yang ditunjukkan dari
tukar akan menurun (apresiasi) sebesar signifikansi Error Correction Term (ECT)
Rp. 63,732/$. Nilai koefisien dari OIL sebesar pada persamaan tersebut. Karenanya dapat
28,37 berarti bahwa jika harga minyak dunia dinyatakan bahwa nilai tukar Rp/$ memiliki
mengalami kenaikan sebesar $1, maka rata- hubungan jangka panjang maupun jangka
rata nilai tukar rupiah terhadap dollar akan pendek dengan tingkat inflasi, tingkat bunga
meningkat (depresiasi) sebesar Rp. 28,37. SBI, harga minyak mentah dunia, nilai
Berdasarkan persamaan jangka pendek ekspor, dan nilai impor.
tersebut dengan menggunakan metode ECM
maka menghasilkan koefisien ECT. Koefisien Analisis Hubungan Jangka Panjang
ini mengukur respon regressan setiap periode Pada jangka panjang, hasil penelitian ini
yang menyimpang dari titik keseimbangan. membuktikan bahwa tingkat inflasi, harga
Menurut Widarjono (2018), koefisien koreksi minyak dunia, dan nilai impor barang secara
ketidakseimbangan ECT dalam bentuk nilai signifikan berpengaruh terhadap nilai tukar
absolut menjelaskan seberapa cepat waktu Rp/$. Nilai koefisien determinasi pada
yang diperlukan untuk mendapatkan nilai persamaan jangka panjang diperoleh bahwa
keseimbangan. Nilai koefisien ECT sebesar variabilitas nilai kurs dapat dijelaskan oleh
-0,15 mempunyai makna bahwa perbedaan tingkat inflasi, tingkat bunga SBI, harga
antara KURS dengan nilai keseimbangannya minyak dunia, nilai ekspor barang, dan nilai
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 205
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
impor barang, sebesar 79,56%. Sementara itu, sedangkan mata uang asing terapresiasi. Hal
sisanya sebesar 20,46% menyatakan bahwa ini serupa dengan penelitian yang dilakukan
kurs juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain oleh beberapa ahli, seperti Khan (2014),
yang tak terdapat dalam model penelitian ini. Dzakiyah et al. (2018), Anggraeni & Suyahya
Tingkat inflasi menggambarkan kondisi (2016), serta Demak et al. (2018).
kenaikan rata-rata harga barang dan jasa Nilai impor barang menunjukkan level
dalam periode waktu tertentu. Kenaikan harga belanja penduduk domestik terhadap barang
ini memiliki dampak luas bagi masyarakat, produksi luar negeri akan mempengaruhi nilai
yaitu daya beli masyarakat akan menurun bila tukar Rp/$ pada jangka panjang. Hasol
harga barang-barang naik dan pendapatan penelitian membuktikan angka koefisien dari
masyarakat tetap. Apabila keadaan tersebut nilai impor barang bertanda positif yang
berlangsung dalam waktu lama maka akan berarti bahwa pada periode jangka panjang
berakibat banyaknya masyarakat yang akan kenaikan nilai impor barang dan jasa
masuk ke dalam kategori penduduk miskin. menyebabkan nilai kurs akan mengalami
Berdasarkan hasil penelitian, pada kenaikan (depresiasi). Hal ini disebabkan oleh
jangka panjang tingkat inflasi berpengaruh permintaan akan mata uang asing khususnya
positif terhadap nilai tukar Rp/$. Hal ini dollar, akan meningkat untuk memenuhi
berarti jika tingkat inflasi meningkat, maka kebutuhan pembelian barang dari luar negeri
rata-rata nilai tukar mengalami depresiasi. dan kondisi ini menyebabkan nilai tukar Rp/$
Kenaikan tingkat harga barang di dalam mengalami depresiasi. Hasil ini sama dengan
negeri secara relatif dibandingkan harga hasil penelitian yang diperoleh Anggraeni &
barang diluar negeri menyebabkan masya- Suyahya (2016) serta Hazizah et al. (2017).
rakat lebih tertarik untuk membeli barang Variabel terakhir yang mempengaruhi
produk luar negeri. Sebagai konsekuensi, nlai tukar Rp/$ dalam analisis jangka panjang
permintaan produk luar negeri meningkat adalah harga minyak dunia. Pergerakan harga
yang berakibat pada permintaan mata uang minyak dunia dapat menyebabkan nilai kurs
asing khususnya dollar akan meningkat, dan akan mengalami perubahan. Nilai koefisien
pada akhirnya mata uang rupiah mengalami harga minyak dunia diperoleh bertanda
depresiasi. positif, yang berarti jika harga minyak dunia
Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs meningkat maka nilai kurs akan mengalami
mata uang asing dapat dijelaskan dengan teori kenaikan (depresiasi). Hasil penelitian ini
purchasing power parity (PPP Theory) atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
teori paritas daya beli. Teori ini diperkenalkan Hazizah et al. (2017). Hal ini dapat terjadi
oleh Gustav Cassel setelah Perang Dunia I. karena Indonesia merupakan tipe negara
Berdasarkan teori PPP relatif dapat diketahui pengimpor minyak dunia yang mana dari
bahwa kurs mata uang akan berubah untuk tahun ke tahun tingkat penggunaan atas bahan
mempertahankan level daya belinya. Dengan bakar minyak semakin meningkat, sehingga
demikian dapat dikatakan kurs mencerminkan permintaan akan mata uang dollar bertambah
perbandingan antara nilai mata uang satu tinggi dan akhirnya nilai tukar Rp/$ akan
negara dengan negara lainnya yang ditentukan mengalami depresiasi.
oleh daya beli dari masing-masing negara.
Jika tingkat inflasi domestik lebih tinggi dari Analisis Hubungan Jangka Pendek
tingkat inflasi negara asing, maka nilai mata Pada jangka pendek, hasil penelitian
uang domestik mengalami kondisi depresiasi, menemukan bahwa terdapat dua variabel yang
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 206
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
mempengaruhi nilai tukar Rp/$, yaitu harga terhadap nilai tukar rupiah/$. Kedua, pada
minyak dunia dan tingkat bunga SBI. analisis jangka pendek, tingkat inflasi terbukti
Pengaruh jangka pendek secara signifikan tidak mempengaruhi nilai tukar Rp/$, tetapi
dari harga minyak dunia terhadap nilai tukar pada analisis jangka panjang dibuktikan
Rp/$ juga sejalan dengan hasil analisis pada bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif atas
periode jangka panjang. Pembahasan terkait nilai tukar Rp/$ atau bahwa kenaikan inflasi
pengaruh haarga minyak duniaa terhadap kurs akan menyebabkan nilai tukar Rp/$ akan
telah diuraikan pada hasil analisis jangka mengalami depresiasi.
panjang sebelumnya. Kesimpulan ketiga bahwa tingkat bunga
Tingkat bunga SBI merupakan alternatif SBI terbukti berpengaruh positif signifikan
return investor selain investasi di pasar pada jangka pendek, sedangkan pada jangka
modal. Hasil analisis periode jangka pendek panjang terbukti tidak berpengaruh terhadap
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi nilai kurs; yang berarti bahwa setiap kenaikan
pada tingkat bunga SBI akan menyebabkan tingkat bunga SBI berakibat nilai tukar Rp/$
perubahan pada nilai tukar Rp/$ dengan nilai akan mengalami apresiasi. Keempat, harga
koefisien sebesar -63,732. Berdasarkan hasil minyak dunia dinyatakan berpengaruh secara
ini memberi makna bahwa jika tingkat bunga negatif signifikan terhadap nilai tukar Rp/$
SBI meningkat maka rata-rata nilai kurs akan baik pada jangka pendek maupun pada jangka
mengalami apresiasi. Tingginya tingkat bunga panjang; atau berarti bahwa setiap kenaikan
SBI mencerminkan tingginya tingkat bunga harga minyak dunia akan berakibat nilai tukar
perbankan di Indonesia. Rp/$ mengalami apresiasi.
Kondisi tersebut mengakibatkan return Kelima, nilai ekspor barang diperoleh
investasi pada asset pasar uang dinilai relatif terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap
lebih menarik di Indonesia dibandingkan nilai tukar Rp/$ baik pada analisis jangka
dengan negara-negara lain. Konsekuensinya pendek maupun analisis jangka panjang.
menyebabkan banyak dari para investor asing Terakhir, disimpulkan bahwa nilai impor
yang memutuskan akan menempatkan dana- barang hanya terbukti berpengaruh positif
nya di Indonesia, sehingga suplai mata uang signifikan pada jangka panjang, sedangkan
dollar akan meningkat yang berakibat nilai pada analisis jangka pendek terbukti tidak
tukar Rp/$ akan mengalami apresiasi. Hasil berpengaruh signifikan. Hal ini berarti bahwa
yang diperoleh penelitian ini serupa dengan pada jangka panjang, setiap kenaikan nilai
penelitian yang dilakukan oleh Khan (2014), impor barang akan menyebabkan nilai tukar
Parianom (2014), Permatasari & Rosyidi Rp/$ mengalami depresiasi.
(2017), Fauji (2016), Pardede & Setiawina Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka
(2018), serta Anggraeni & Suyahya (2016). direkomendasikan beberapa hal. Pertama,
direkomendasikan bagi pengusaha nasional
SIMPULAN untuk terus memasarkan produknya ke luar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah negeri sehingga cakupan wilayah perdaga-
dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka ngan menjadi semakin luas dan tidak hanya
dinyatakan beberapa kesimpulan. Pertama, mengandalkan perdagangan di dalam negeri.
hasil penelitian ini membuktikan terdapat Selain itu, penggunaan bahan baku impor
hubungan jangka panjang maupun jangka sebisa mungkin ditekan dan mengandalkan
pendek dari tingkat inflasi, tingkat bunga SBI, lebih pada bahan baku dalam negeri apabila
harga minyak dunia, ekspor, dan impor tersedia.
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 207
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 208
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
E. Wijaya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode 1999Q1-2019Q2 209