Anda di halaman 1dari 4

1.

Judul
Pengaruh inflasi dan kurs tehadap IHSG
Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2020)
Variable yang terlibat:
 X1: Inflasi
 X2: Kurs
 Y: IHSG

2. Latar Belakang:
Perekomonian Indonesia pernah berada pada titik yang kurang stabil, ketidakstabilan
perekomonian ini merupakan suatu permasalahan yang terjadi pada era pandemik. Tercatat pada
tahun 2020 kemarin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) ada fenomena penurunan harga
saham yang berdampaknya pada bidang keuangan dan pasar modal. Stabil dan tidaknya suatu
situasi ekonomi sebuah negeri dapat dilihat dari nilai tukar rupiah, inflasi, dan suku bunga
sebagai efek dari beberapa faktor yang tercermin pada harga saham. (Tandelilin, 2001:211).
Namun tentunya ada banyak faktor lain yang terlibat dalam lemahnya ekonomi suatu
negara,selain tiga faktor di atas variabel lain yang memengaruhi IHSG termasuk suku bunga,
harga energi dunia, kestabilan politik di suatu negara, serta keadaan ekonomi global
(Blanchard,2006). Turunnya nilai tukar dan inflasi sangat berdampak besar pada rendahnya pasar
modal sehingga hal ini mempengaruhi harga saham dan indeks harga saham gabungan
(Kartikaningsih et al., 2020). Dengan kata lain Salah satu indikator utama dalam pasar modal
adalah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang mengalami penurunan (bearish)
ataukah sedang mengalami peningkatan (bullish). Indeks Harga Saham Gabungan adalah nilai
yang digunakan sebagai alat ukur kinerja kerja saham yang tercatat di Bursa Efek. Samsul (2015).
Inflasi merupakan kondisi ekonomi dimana kecenderungan peningkatan biaya suatu barang yang
beredar di masyarakat secara keselurahan (Tandelilin, 2010: 342). Peristiwa inflasi tersebut
membawa beberapa dampak terhadap perekonomian, salah satunya berdampak pada pelaksanaan
investasi saham. Laju inflasi di berbagai negara termasuk Indonesia cenderung besar, bahkan
beberapa negara memiliki laju inflasi yang tidak normal. Inflasi akan mendorong naiknya harga-
harga namun disisi lain inflasi justru dapat meningkatkan harga jual sehingga pengaruhnya
memang dapat saling menutupi walaupun besaran perubahan biaya belum tentu sama dengan
besaran perubahan pada pendapatan. Rahayu dkk (2016, hal. 204) Penyebab sebuah inflasi terjadi
karena empat macam hal yaitu inflasi tarikan permintaan (Demand Inflation), inflasi desakan
biaya (Cost Push Inflation), inflasi campuran dan inflasi impor (Imported Inflation).
Kurs (nilai tukar) dalam perekoniman merupakan harga penting sebagai alat pengukur kodisi
perekonomian suatu negara, kurs sendiri di anggap sebagai harga dalam pertukaran. Kurs sering
mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa apresiasi ataupun depresiasi. Apresiasi
mata uang negara dapat membuat harga barang-barang domestik menjadi lebih mahal bagi pihak
asing. Sedangkan depresiasi mata uang negara dapat membuat harga barang-barang domestik
menjadi lebih murah bagi pihak asing.
Menurut (Hadi, 2015:11) nilai tukar ialah factor yang berpengaruh pada pergerakan indeks harga
saham. Nilai tukar (Kurs) merupakan variabel makro ekonomi yang turut mempengaruhi
volatilitas harga saham. Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan volume ekspor. Bila
permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan cash flow perusahaan
domestik yang kemudian meningkatkan harga saham yang tercermin pada IHSG. Perubahan
dalam kurs valuta disebabkan oleh banyak faktor yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, tingkat
pendapatan, kontrol pemerintah dan ekspektasi (Situmeang 2010).

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan ulasan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskannya kedalam
rumusan masalah sebagai berikut :
 Bagaimana sebuah inflasi berpengaruh pada indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia?
 Bagaimana pengaruh kurs terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia?
 Apakah inflasi dan kurs berpengaruh secara simultan terhadap indeks harga saham
gabungan di Bursa Efek Indonesia?

4. Landasan Teori
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
IHSG adalah indeks harga saham yang disusun dan dihitung dengan membangkitkan trend,
dimana angka indeks adalah angka yang diolah sehingga dapat digunakan untuk membandingkan
kejadian yang dapat berupa perubahan saham. Harga dari waktu ke waktu (Jogiyanto, 2013).
Menurut Hartono (2013:147), IHSG adalah angka harga saham yang telah dikumpulkan dan
ditentukan dan menghasilkan kecenderungan, dimana angka-angka tersebut telah diproses hingga
bisa dimanfaatkan sebagai sarana perbandingan kejadian perubahan harga saham setiap harinya.
Dapat di simpulkan IHGS merupakan indeks pelacak ukur kinerja saham yang tersusun dan
terhitung di Bursa Efek Indonesia.
Empat factor yang mempengaruhi IHSG, tindakan perusahaan, kebijakan pemerintah, fluktuasi
kurs rupiah dan fundamental ekonomi makro.

Inflasi
Secara pengertian (Putong, 2013) inflasi di artikan sebagai kenaikan harga komoditas akibat
sistem pembelian yang tidak sinkron dan tingkat pendapatan masyarakat di negara tersebut.
Inflasi tidak menjadi masalah ekonomi jika dibarengi dengan tersedianya bahan baku yang
diperlukan secara cukup dan mengikuti tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari inflasi. Inflasi
merupakan peristiwa yang digambarkan yang umumnya menunjukkan adanya kenaikan tingkat
harga dan terjadi secara terus menerus (Murni, 2009) terjadinya sebuah inflasi ini disebabkan
oleh hutang nasional yang meningkat.

Kurs (Nilai Tukar)


Nilai tukar mata uang dari suatu negara terhadap mata uang asing adalah nilai yang terjadi di
pasar mata uang (foreign exchange market) melalui mekanisme keseimbangan penawaran dan
permintaan mata uang asing itu diukur atau diperhitungkan terhadap mata uang negara tersebut
(H. Effendie,2017:114). Nilai tukar menurut (Hadi, 2015:11) Nilai tukar atau disebut juga kurs
valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli dari transaksi jual beli barang dan jasa dengan
negara lain terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut dan inilah
tercipta nilai tukar atau kurs yang terdiri dari kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah. Berdasarkan
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kurs adalah sejumlah uang sebagai nilai tukar mata
uang domestik terhadap mata uang negara asing. Kurs sering mengalami perubahan. Perubahan
tersebut dapat berupa apresiasi ataupun depresiasi. Apresiasi mata uang negara dapat membuat
harga barang-barang domestik menjadi lebih mahal bagi pihak asing. Sedangkan depresiasi mata
uang negara dapat membuat harga barang-barang domestik menjadi lebih murah bagi pihak asing.

5. Penelitian Terdahulu
6. Kerangka Berpikir

X1
H2
Inflasi
Y IHSG
(Indeks Harga Saham Gabungan) )
X2 Kurs
H3
(nilai tukar)

H1

7. Hipotesis
H1: Inflasi dan Kurs secara bersamaan di duga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG)
H2: Inflasi berpengaruh secara langsung terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
H3: Kurs nilai tukar berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Anda mungkin juga menyukai