Anda di halaman 1dari 18

0

FLUKTUASI HARGA MINYAK BUMI TERHADAP ECONOMIC VALUE


ADDED (EVA)
(Studi Kasus Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia
Periode 2018–2020)

Oleh
SENJA FEBI FITRIANA

1.1 Latar Belakang Masalah


Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan
yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang menguasai hajat
hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian
nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta kegiatan usaha minyak dan gas bumi
mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada
pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat dan berkelanjutan.

Fluktuasi harga minyak bumi selalu dianggap sebagai barometer ekonomi. Prinsip
fluktuasi harga minyak bumi di pasar internasional selalu mengikuti aksioma yang
berlaku umum dalam ekonomi pasar, dimana tingkat harga sangat ditentukan oleh
mekanisme permintaan dan penawaran (Husein, 2021). Harga acuan minyak dunia
yang paling banyak digunakan yaitu WTI (West Texas Intermediate)

Ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan minyak bumi mengakibatkan


adanya ketidakstabilan harga dan menyebabkan adanya pergerakan harga minyak
bumi. Iheanacho (2016) mengatakan bahwa kinerja pasar saham Nigeria dan
perilaku nilai tukar sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga Minyak Mentah.
Volatilitas harga minyak telah terbukti mempengaruhi profitabilitas perusahaan
(Alaali, 2020) dan pengembalian pasar saham (Phan et al., 2016 dan Diaz et al.,
2016). Namun, menurut Phan et al (2018), ketidakpastian harga minyak mentah
mempengaruhi investasi perusahaan secara negatif dan efeknya tergantung pada
karakteristik pasar dan saham perusahaan. Selain itu, efeknya lebih kuat pada
kelompok produsen minyak mentah daripada konsumen minyak mentah. Pada
penelitian Singhala (2019), harga emas internasional berpengaruh positif terhadap
harga saham Meksiko sedangkan harga minyak berpengaruh negatif. Darko dan
Kruger (2017) menemukan bahwa harga minyak mentah berpengaruh terhadap
laba akuntansi, seperti laba per saham dan return on equity. Perusahaan minyak
berkepentingan untuk mempertahankan laba karena laba merupakan salah satu
informasi penting yang digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan. Pentingnya informasi pendapatan mengarahkan
perusahaan minyak untuk terlibat dalam manajemen laba, terutama ketika terjadi
resesi ekonomi (Roubi et al., 2015). Sedangkan Mela (2019) menemukan bahwa
harga minyak berpengaruh negatif terhadap manajemen laba karena harga minyak
menentukan profitabilitas perusahaan, harga minyak yang lebih rendah akan
mengarahkan perusahaan untuk melakukan manajemen laba untuk mencapai laba
yang lebih tinggi. Ada beberapa bukti bahwa manajemen laba dilakukan oleh
perusahaan minyak, menurut Roubi dkk. (2015) perusahaan minyak terlibat dalam
manajemen laba dalam krisis keuangan global pada tahun 2008. Hsiao et al.
1

(2016) juga menemukan bahwa perusahaan minyak AS melakukan manajemen


laba terutama di sekitar peristiwa Arab Spring tahun 2011.

Manajemen laba (Earning Management) menurut Ningsih (2015) adalah


perekayasaan laba yang dilakukan oleh manajer. Earning management
berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba (earnings) atau prestasi usaha
suatu perusahaan. Tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh sering dikaitkan
dengan prestasi manajemen. Earning management digunakan untuk membuat
laporan keuangan yang baik. Adanya keuangan yang baik dapat membuat para
investor tertarik membeli saham perusahaan tersebut karena dinilai memiliki
kinerja yang baik. Namun, menurut Darwis (2012), praktik earning management
dinilai merugikan pihak investor karena praktik earning management dapat
menurunkan kualitas laporan keuangan dan memberikan informasi yang tidak
relevan.

Perekayasaan laba yang dilakukan oleh manajer dapat mempengaruhi penilaian


atas kondisi perusahaan. Sedangkan kondisi perusahaan dengan tingkatan laba
yang tinggi mempengaruhi prestasi manajemen yang mencerminkan kinerja
manajerial yang baik. Economic Value Added (EVA) telah dipuji sebagai inovasi
terbaru dan menarik dalam ukuran evaluasi kinerja manajerial (Pompli, 2019).
Menurut Fitriani (2016), EVA merupakan alat ukur kinerja keuangan yang
memperhitungkan keuntungan ekonomis perusahaan sebenarnya. EVA dapat
diperhitungkan dengan laba bersih setelah pajak dikurangi dengan biaya modal
yang diinvestasikan. EVA yang bernilai positif dapat diartikan bahwa perusahaan
dianggap telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham karena mampu
menghasilkan laba operasi diatas biaya modal. EVA membuat perusahaan untuk
lebih memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai tambah yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal yang timbul sebagai
akibat investasi yang dilakukan.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh yang


signifikan fluktuasi harga minyak bumi terhadap nilai Economic Value Added
melalui earning management sebagai mediator. Pengaruh hasil penelitian dan
fluktuasi harga minyak bumi yang cukup tinggi terhadap nilai Economic Value
Added membuat penulis tertarik membahas lebih lanjut tentang fluktuasi harga
minyak bumi pada perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama di Indonesia.
Penelitian ini berjudul “Fluktuasi Harga Minyak Bumi Terhadap Economic
Value Added (EVA) (Studi Kasus Sub Sektor Energi Papan Utama di
Indonesia Periode 2018–2020)”

1.2 Rumusan Masalah


Apakah fluktuasi harga minyak bumi berpengaruh terhadap Economic Value
Added (EVA) pada Perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia
Periode 2018–2020?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
2

1. Secara simultan fluktuasi harga minyak terhadap Economic Value Added


(EVA) pada Perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia
Periode 2018–2020.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti untuk dapat menambah pemahaman mengenai industri
minyak bumi dan mengembangkan pengetahuan atas apa yang diperoleh
di bangku kuliah dihubungkan dengan keadaan sebenarnya.
2. Bagi investor untuk dapat mengkaji dengan tepat perusahaan yang menjadi
tujuan investasi mengingat, industri minyak dan gas bumi sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi.
3. Bagi manajer perusahaan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat
dengan adanya fluktuasi harga minyak yang tidak menentu.
4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
dapat memberikan ilmu pengetahuan maupun informasi kepada pihak-
pihak yang hendak melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini berlangsung di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga minyak WTI
dan laporan keuangan tahunan perusahaan minyak yang terdapat pada Perusahaan
Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–2020.
3

2.1 Signalling Theory


Signalling theory (Teori Signal) menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak luar perusahaan.
Informasi adalah unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi
pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk
keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi
yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di
pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi
sinyal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan
keuangan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan memuat informasi yang relevan dan
mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna
laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan
informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan sehingga dapat
melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi
risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor
maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara
terbuka dan transparan.

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian yang mengkaji tentang Fluktuasi Harga Minyak Bumi,
Earning Management, dan Economic Value Added yang dilakukan oleh para
peneliti terdahulu. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang telah di lakukan:
1. Roubi, R. R., Herath, H., & Jahera, J. S. (2015) mendemonstrasikan
metodologi pengujian khusus untuk mendeteksi manajemen laba di
industri minyak dan gas. Model yang digunakan adalah model Jones
yang memproyeksikan tingkat akrual diskresioner yang diharapkan. Hasil
pengujian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara mean 2008 dan
periode sebelum 2008.
2. Hsiao et al. (2016) menganalisis peluang manajemen laba untuk
perusahaan minyak dan gas AS selama acara Musim Semi Arab Tahun
2011. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa perusahaan minyak AS
melakukan manajemen laba terutama di sekitar peristiwa Arab Spring
tahun 2011.
3. Iheanacho, E. (2016) menganalisis hubungan dinamis antara Harga
Minyak Mentah, Nilai Tukar dan Kinerja Pasar Saham di Nigeria.
Penelitian ini menggunakan Multivariate Vector Error Correction Model
(VECM) yang menggunakan uji kausalitas Granger dan analisis
dekomposisi varians umum untuk mempelajari hubungan antara harga
minyak mentah, nilai tukar dan kinerja pasar saham di Nigeria dari
Januari 1995 hingga Desember 2014. Hasil pengujian menunjukkan
4

bahwa kinerja pasar saham Nigeria dan perilaku nilai tukar sangat
dipengaruhi oleh pergerakan harga Minyak Mentah.
4. Darko, G., Kruger, J. (2017) menganalisis pengaruh harga minyak pada
profitabilitas akuntansi perusahaan minyak dan gas dicampur dan tidak
meyakinkan. Studi ini menemukan bahwa harga minyak mentah
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pengembalian akuntansi
(yang diwakili oleh ROA, ROE dan EPS) dari perusahaan yang dipilih
sesuai dengan daftar 20 Besar Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Forbes
2016 dari periode 2012 hingga 2016.
5. Singhala, Shelly., Sangita, C., & Pratap C. B (2019) menganalisis
hubungan pengembalian dan volatilitas antara harga minyak mentah
internasional, harga emas, nilai tukar dan pasar saham di Meksiko
periode Januari 2006 hingga April 2018. Pendekatan yang digunakan
adalah kointegrasi pengujian ARDL Bound. Penelitian menunjukkan
bahwa harga emas internasional berpengaruh positif terhadap harga
saham Meksiko sedangkan harga minyak berpengaruh negatif. Harga
minyak berpengaruh negatif terhadap nilai tukar dalam jangka panjang
dan harga emas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar.
6. Mela, N. F., & Putra, A. A. (2020) menguji pengaruh harga minyak
terhadap manajemen laba pada 9 perusahaan minyak dan gas bumi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018. Manajemen laba
diukur dengan akrual diskresioner. penelitian menunjukkan bahwa harga
minyak berpengaruh negatif terhadap manajemen laba ke atas. Karena
harga minyak menentukan profitabilitas perusahaan, harga minyak yang
lebih rendah akan mengarahkan perusahaan untuk melakukan manajemen
laba untuk mencapai laba yang lebih tinggi.
7. Alaali, F. (2020) menganalisis Pengaruh volatilitas harga minyak dan
saham pada investasi tingkat perusahaan pada kasus perusahaan Inggris
periode 1986-2011. Volatilitas harga minyak merupakan sumber
ketidakpastian untuk profitabilitas perusahaan, penilaian dan keputusan
investasi. Teori Tobin's Q diterapkan untuk memperkirakan model
investasi, yang ditambah dengan ukuran untuk ketidakpastian
makroekonomi dan spesifik industri. Ketidakpastian harga saham
tampaknya berhubungan positif dengan investasi. Di sisi lain, ada
hubungan berbentuk U antara volatilitas harga minyak dan investasi
perusahaan.

2.6 Kerangka Pemikiran


Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan
yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang menguasai hajat
hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian
nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta kegiatan usaha minyak dan gas bumi
mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada
pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat dan berkelanjutan.

Fluktuasi harga minyak bumi selalu dianggap sebagai barometer ekonomi.


Ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan minyak bumi mengakibatkan
5

adanya ketidakstabilan harga dan menyebabkan adanya pergerakan harga minyak


bumi. Pergerakan harga minyak mentah telah terbukti mempengaruhi laba
akuntansi, seperti laba per saham dan return on equity. Perusahaan minyak
berkepentingan untuk mempertahankan laba karena laba merupakan salah satu
informasi penting yang digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan. Pentingnya informasi pendapatan mengarahkan
perusahaan minyak untuk terlibat dalam manajemen laba, terutama ketika terjadi
resesi ekonomi. Harga minyak yang lebih rendah akan mengarahkan perusahaan
untuk melakukan manajemen laba untuk mencapai laba yang lebih tinggi.

Perekayasaan laba yang dilakukan oleh manajer dapat mempengaruhi penilaian


atas kondisi perusahaan. Sedangkan kondisi perusahaan dengan tingkatan laba
yang tinggi mempengaruhi prestasi manajemen yang mencerminkan kinerja
manajerial yang baik. Economic Value Added (EVA) telah dipuji sebagai inovasi
terbaru dan menarik dalam ukuran evaluasi kinerja manajerial. EVA merupakan
alat ukur kinerja keuangan yang memperhitungkan keuntungan ekonomis
perusahaan sebenarnya. EVA dapat diperhitungkan dengan laba bersih setelah
pajak dikurangi dengan biaya modal yang diinvestasikan. EVA positif terjadi
ketika laba bersih operasi perusahaan setelah pajak lebih dari total biaya modal
investasi, hal tersebut dapat diartikan bahwa perusahaan dianggap telah mampu
menciptakan nilai yang mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Sebaliknya, EVA negatif terjadi ketika pendapatan operasional perusahaan tidak
cukup untuk menutupi semua biaya modal, termasuk modal utang dan biaya
modal ekuitas, yang dapat mengakibatkan penurunan kekayaan pemegang saham.
Jika perusahaan tidak dapat profit atas required rate of return, maka EVA akan
menjadi negatif, dan hal ini merupakan peringatan akan terjadi Financial Distress
perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat digambarkan
sebagai berikut:
Fluktuasi Economic
Earning
Harga Minyak Value Added
Management
Bumi (EVA)
(Mediasi)
(X) (Y)

Gambar 2.2 Kerangka teoritis analisa Fluktuasi Harga Minyak Bumi Terhadap
Earning Management Dan Economic Value Added (EVA)

2.7 Hipotesis
Mengacu pada uraian kerangka pemikiran tersebut, maka dapat disusun suatu hipotesis
Fluktuasi Harga Minyak Bumi Terhadap Earning Management Dan Economic Value
Added (EVA). Hipotesis berdasarkan kerangka pemikiran tersebut adalah sebagai
berikut:

1. H a 1= Fluktuasi harga minyak bumi berpengaruh secara signifikan


terhadap nilai Economic Value Added (EVA) pada Perusahaan
Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–
2020
H o 1= Fluktuasi harga minyak bumi berpengaruh secara tidak signifikan
6

terhadap nilai Economic Value Added (EVA) pada Sub Sektor


Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–2020
7

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
pendekatan kuantitatif memberikan kebebasan pada peneliti untuk menentukan
berbagai kriteria atau variabel yang akan diteliti (Martono, 2012 :22). Penelitian
deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian
dalam situasi tertentu (Hermawan, 2008 :84). Penelitian deskriptif merupakan
penelitian bukan eksperimen karena dimaksudkan untuk mengetahui akibat dari
suatu perlakuan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan karakter suatu
variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini
berisi penggambaran mengenai objek yang diteliti secara detail dan menghasilkan
penggambaran yang bersifat apa adanya atau tidak mengada-ada.

3.2 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari kejadian atau segala hal yang menarik
perhatian peneliti untuk diteliti (Sekaran 2006 :6). Populasi juga merupakan
sekumpulan objek atau subjek yang memenuhi karakteristik yang diinginkan
peneliti untuk diteliti kemudian diambil sebuah kesimpulan. Penelitian ini
menggunakan populasi berupa perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang
tergolong kedalam perusahaan Sub Sektor Energi Di Indonesia Periode 2018–
2020. Berikut adalah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 67
perusahaan Sub Sektor Energi Di Indonesia Periode 2018–2020, antara lain:

Daftar Sub Sektor Energi Di Indonesia Periode 2018–2020


N Tanggal
Kode Nama Saham Papan Pencatatan
o Pencatatan

1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16/07/2008 31.985.962.000 UTAMA


2 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk 20/07/2001 220.000.000 PENGEMBANGAN
3 AKRA AKR Corporindo Tbk. 03/10/1994 4.014.694.920 Utama
4 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk. 05/06/2013 2.659.850.000 PENGEMBANGAN
5 ARII Atlas Resources Tbk. 08/11/2011 3.131.000.000 Pengembangan
6 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30/04/2003 7.840.000.000 Utama
7 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana 09/01/2013 5.367.076.248 Utama
8 BESS Batulicin Nusantara Maritim Tb 09/03/2020 3.407.524.154 Pengembangan
9 BIPI Astrindo Nusantara Infrastrukt 11/02/2010 44.693.066.193 PENGEMBANGAN
10 BOSS Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. 15/02/2018 1.400.000.000 Pengembangan
11 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk. 08/11/2012 2.616.500.000 Pengembangan
12 BULL Buana Lintas Lautan Tbk. 23/05/2011 12.932.237.810 UTAMA
13 BUMI Bumi Resources Tbk. 30/07/1990 74.274.746.007 Pengembangan
14 BYAN Bayan Resources Tbk. 12/08/2008 3.333.333.500 Utama
15 CANI Capitol Nusantara Indonesia Tb 16/01/2014 833.440.000 PENGEMBANGAN
16 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tb 20/11/2001 8.956.361.206 Utama
17 DEWA Darma Henwa Tbk 26/09/2007 21.853.733.792 Utama
18 DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 15/06/2001 8.621.173.232 Utama
19 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk 10/12/2009 770.552.320 Utama
20 DWGL Dwi Guna Laksana Tbk. 13/12/2017 8.711.600.156 PENGEMBANGAN
21 ELSA Elnusa Tbk. 06/02/2008 7.298.500.000 UTAMA
22 ENRG Energi Mega Persada Tbk. 07/06/2004 24.821.230.250 Pengembangan
23 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 16/05/1997 968.297.000 Utama
24 FIRE Alfa Energi Investama Tbk. 09/06/2017 1.475.363.179 PENGEMBANGAN
25 GEMS Golden Energy Mines Tbk. 17/11/2011 5.882.353.000 UTAMA
26 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 09/07/2009 2.500.000.000 Pengembangan
8

27 HITS Humpuss Intermoda Transportasi 15/12/1997 7.101.084.801 Utama


28 HRUM Harum Energy Tbk. 06/10/2010 2.703.620.000 UTAMA
29 INDY Indika Energy Tbk. 11/06/2008 5.210.192.000 Utama
30 INPS Indah Prakasa Sentosa Tbk. 06/04/2018 650.000.000 PENGEMBANGAN
31 ITMA Sumber Energi Andalan Tbk. 10/12/1990 870.701.000 PENGEMBANGAN
32 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 18/12/2007 1.129.925.000 UTAMA
33 JSKY Sky Energy Indonesia Tbk. 28/03/2018 2.032.540.000 Utama
34 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 01/07/1991 5.000.000.000 UTAMA
35 KOPI Mitra Energi Persada Tbk. 04/05/2015 697.266.668 PENGEMBANGAN
36 LEAD Logindo Samudramakmur Tbk. 11/12/2013 4.049.616.328 UTAMA
37 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk. 10/07/2014 1.227.271.952 PENGEMBANGAN
38 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 06/04/2011 1.750.026.639 UTAMA
39 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 12/10/1994 25.136.231.252 Utama
40 MITI Mitra Investindo Tbk. 16/07/1997 2.442.988.366 Pengembangan
41 MTFN Capitalinc Investment Tbk. 16/04/1990 31.842.082.852 Pengembangan
42 MYOH Samindo Resources Tbk. 27/07/2000 2.206.312.500 UTAMA
43 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 15/12/2003 24.241.508.196 UTAMA
44 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 11/07/2007 600.000.000 PENGEMBANGAN
45 PSSI Pelita Samudera Shipping Tbk. 05/12/2017 5.417.063.153 Utama
46 PTBA Bukit Asam Tbk. 23/12/2002 11.520.659.250 UTAMA
47 PTIS Indo Straits Tbk. 12/07/2011 550.165.300 Utama
48 PTRO Petrosea Tbk. 21/05/1990 1.008.605.000 Utama
49 RAJA Rukun Raharja Tbk. 19/04/2006 4.227.082.500 Utama
50 RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk. 05/03/1990 609.130.000 PENGEMBANGAN
51 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. 12/07/2006 770.000.000 Pengembangan
52 SGER Sumber Global Energy Tbk. 10/08/2020 1.667.591.286 Pengembangan
53 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk. 16/06/2016 2.719.790.000 PENGEMBANGAN
54 SMMT Golden Eagle Energy Tbk. 01/12/1997 3.150.000.000 PENGEMBANGAN
55 SMRU SMR Utama Tbk. 10/10/2011 12.499.385.782 PENGEMBANGAN
56 SOCI Soechi Lines Tbk. 03/12/2014 7.059.000.000 UTAMA
57 SUGI Sugih Energy Tbk. 19/06/2002 24.811.541.414 PENGEMBANGAN
58 SURE Super Energy Tbk. 05/10/2018 1.497.576.771 PENGEMBANGAN
59 TAMU Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. 10/05/2017 37.500.000.000 Pengembangan
60 TCPI Transcoal Pacific Tbk. 06/07/2018 5.000.000.000 Pengembangan
61 TEBE Dana Brata Luhur Tbk. 18/11/2019 1.285.000.000 PENGEMBANGAN
62 TOBA TBS Energi Utama Tbk. 06/07/2012 8.049.964.000 Utama
63 TPMA Trans Power Marine Tbk. 20/02/2013 2.633.300.000 PENGEMBANGAN
64 TRAM Trada Alam Minera Tbk. 10/09/2008 49.643.627.934 UTAMA
65 UNIQ Ulima Nitra Tbk. 08/03/2021 3.138.983.000 UTAMA
66 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk. 29/11/2010 4.333.137.057 Utama
67 WOWS Ginting Jaya Energi Tbk. 08/11/2019 2.475.720.000 PENGEMBANGAN
Sumber: www.idx.co.id (data diolah, 2021)

3.3 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono,
purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu (2008:122). Setelah diketahui perusahaan Sub Sektor Energi Di Indonesia
Periode 2018–2020 yang akan menjadi kandidat sampel, selanjutnya adalah
memilih sampel yang akan menjadi sampel penelitian. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di BEI dan merupakan
perusahaan Sub Sektor Energi Di Indonesia Periode 2018–2020.
b. Perusahaan-perusahaan yang telah masuk dalam kelompok perusahaan
Sub Sektor Energi Di Indonesia Periode 2018–2020 merupakan
9

perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–


2020
c. Perusahaan-perusahaan yang telah masuk dalam kelompok perusahaan
Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–2020
memiliki laporan keuangan Periode 2018–2020.

Berdasarkan pertimbangan dari kriteria-kriteria tersebut diatas, terdapat 33


perusahaan dalam kelompok perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama Di
Indonesia Periode 2018–2020 dan memiliki laporan keuangan Periode 2018–2020.
(Tabel 3.2). Berikut ini adalah tabel daftar 33 kode beserta nama perusahaan yang
akan menjadi sampel penelitian:

Daftar Sub Sektor Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–2020


N Tanggal
Kode Nama Saham Papan Pencatatan
o Pencatatan

1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16/07/2008 31.985.962.000 UTAMA


2 AKRA AKR Corporindo Tbk. 03/10/1994 4.014.694.920 UTAMA
3 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30/04/2003 7.840.000.000 UTAMA
4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana 09/01/2013 5.367.076.248 UTAMA
5 BULL Buana Lintas Lautan Tbk. 23/05/2011 12.928.380.944 UTAMA
6 BYAN Bayan Resources Tbk. 12/08/2008 3.333.333.500 UTAMA
7 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tb 20/11/2001 8.956.361.206 UTAMA
8 DEWA Darma Henwa Tbk 26/09/2007 21.853.733.792 UTAMA
9 DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 15/06/2001 8.621.173.232 UTAMA
10 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk 10/12/2009 770.552.320 UTAMA
11 ELSA Elnusa Tbk. 06/02/2008 7.298.500.000 UTAMA
12 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 16/05/1997 968.297.000 UTAMA
13 GEMS Golden Energy Mines Tbk. 17/11/2011 5.882.353.000 UTAMA
14 HITS Humpuss Intermoda Transportasi 15/12/1997 7.101.084.801 UTAMA
15 HRUM Harum Energy Tbk. 06/10/2010 2.703.620.000 UTAMA
16 INDY Indika Energy Tbk. 11/06/2008 5.210.192.000 UTAMA
17 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 18/12/2007 1.129.925.000 UTAMA
18 JSKY Sky Energy Indonesia Tbk. 28/03/2018 2.032.540.000 UTAMA
19 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 01/07/1991 5.000.000.000 UTAMA
20 LEAD Logindo Samudramakmur Tbk. 11/12/2013 4.049.616.328 UTAMA
21 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 06/04/2011 1.750.026.639 UTAMA
22 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 12/10/1994 25.136.231.252 UTAMA
23 MYOH Samindo Resources Tbk. 27/07/2000 2.206.312.500 UTAMA
24 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 15/12/2003 24.241.508.196 UTAMA
25 PSSI Pelita Samudera Shipping Tbk. 05/12/2017 5.417.063.153 UTAMA
26 PTBA Bukit Asam Tbk. 23/12/2002 11.520.659.250 UTAMA
27 PTIS Indo Straits Tbk. 12/07/2011 550.165.300 UTAMA
28 PTRO Petrosea Tbk. 21/05/1990 1.008.605.000 UTAMA
29 RAJA Rukun Raharja Tbk. 19/04/2006 4.227.082.500 UTAMA
30 SOCI Soechi Lines Tbk. 03/12/2014 7.059.000.000 UTAMA
31 TOBA TBS Energi Utama Tbk. 06/07/2012 8.049.964.000 UTAMA
32 TRAM Trada Alam Minera Tbk. 10/09/2008 49.643.627.934 UTAMA
33 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk. 29/11/2010 4.333.137.057 UTAMA
Sumber: www.idx.co.id (data diolah, 2021)

3.4 Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2008:193). Data sekunder tersebut didapatkan dari beberapa dokumen
10

yang telah dipublikasikan oleh perusahaan dan didapatkan dari pengamatan


perusahaan dalam kelompok perusahaan Sub Sektor Energi Papan Utama Di
Indonesia Periode 2018–2020 serta harga minyak mentah West Texas
Intermediate (WTI). Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Harga Minyak
Data harga minyak didapatkan dari data harga minyak mentah West Texas
Intermediate (WTI) Cushing, Oklahoma periode Januari 2018−Desember
2020. Data diperoleh dari www.eia.gov.
2. Data Laporan Keuangan
Data laporan keuangan diperoleh dari www.idx.co.id. Data ini digunakan
untuk melihat keuangan perusahaan yang akan digunakan sebagai
pandangan investor.

3.5 Objek Penelitian


Dalam penelitian ini objek penelitian berdasarkan kriteria tertentu yaitu
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Sub Sektor Energi Papan
Utama Di Indonesia Periode 2018–2020. Objek penelitian difokuskan pada
pengaruh fluktuasi harga minyak bumi yang cukup tinggi terhadap earning
management dan penentuan Economic Value Added pada perusahaan Sub Sektor
Energi Papan Utama Di Indonesia Periode 2018–2020.

3.7 Definisi Variabel Operasional


Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel beberapa hal yang
berhubungan dengan, yaitu:
1. Earning Management
Earning Management (Manajemen laba) yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah tindakan manajemen yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemakmuran individu atau untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Pendekatan yang lebih banyak digunakan untuk mendeteksi
ada tidaknya manajemen laba dengan menghitung total akrual. Total
akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari aktivitas
operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: (1)
bagian akrual yang sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan
keuangan, disebut normal akrual atau non discretionary accrual, dan (2)
bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut
dengan abnormal akrual atau discretionary accruals.

TA t 1 ∆ Salest−∆ Rec t PPE t


=b0 +b 1 +b 2 +b3
Assets t−1 Assetst −1 Assetst−1 Assetst −1
(3.1)

Keterangan:
TA t = Total accruals periode t
∆ Salest = Perubahan periode penjualan t
∆ Rec t = Perubahan periode piutang t
PPE t = Nilai bruto aktiva tetap
Assetst−1= Total assets periode t−1
11

2. Economic Value Added (EVA)


EVA telah dipuji sebagai inovasi terbaru dan menarik dalam mengukur
evaluasi kinerja manajerial menurut Subedi (2020). EVA membuat
perusahaan untuk lebih memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai
tambah yang dihasilkan oleh perusahaan dengan cara mengurangi beban
biaya modal yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA
memiliki perhitungan spesifik pendapatan residu yang banyak digunakan
perusahaan dengan cara mengurangkan laba setelah pajak dengan biaya
modal.

EVA=NOPAT −(WACC x TA ) (3.2)

Keterangan:
EVA = Economic value added
NOPAT = Laba bersih setelah pajak
WACC = Weighted Average Cost of Capital
TA = Total Asset (Total Modal)

3.8 Teknik Analisis Data

3.9 Uji Normalitas


Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diteliti
berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
akan dilakukan pada laba perusahaan. Ketika laba perusahaan berdistribusi normal
maka saham tersebut dapat dijadikan pilihan untuk pembentukan portofolio
optimal.
12

DAFTAR PUSTAKA

Alaali, F. 2020. The effect of oil and stock price volatility on firm level
investment: The case of UK firms. Energy Economics, 87, 104731.
https://doi.org/10.1016/j.eneco.2020.104731

Abdurahman, Ahim. 2014. Mendeteksi Earnings Management. Jurnal Akuntansi


& Investasi.

Bauquis, Pierre-RENE. 2004. Understanding the Future Oil & Natural Gas.
Paris: Hirle Editions & Communication.

Basundoro, Purnawan. 2017. Minyak Bumi Dalam Dinamika Politik dan Ekonomi
1950-1960. Surabaya: Airlangga University Press. ISBN: 978-602-6606-
59-4

Blocher E, Chen K, and Lin T. 2013. Cost Management: A Strategic Emphasis.


London: McGraw-Hill

Damodaran, Aswath. 2012. Investment Valuation, 3rd edition. Wiley Finance.


Hoboken, NJ: John Wiley and Sons.

Darko, G., Kruger, J. 2017. Determinants of oil price influence on profitability


performance measure of oil and gas companies: Apanel data perspective.
International Journal of Economics, Commerce and Management, 5(12),
993-1006. Vol. V, Issue 12. ISSN: 2348 0386. Available at:
http://ijecm.co.uk/wp-content/uploads/2017/12/51255.pdf

Darwis, H. 2012. Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate


Governance sebagai Pemoderasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol
16. No 1.

Dechow, P.M., Sloan, R.G., Sweeney, A.P. 1995. Detecting earnings


management. The Accounting Review, 70(2), 193-225.

Diaz, E. M., Molero, J. C., & Perez de Gracia, F. 2016. Oil price volatility and
stock returns in the G7 economies. Energy Economics, 54, 417–430.
https://doi.org/10.1016/j.eneco.2016.01.002

Diwangkara, Ghazi Madhyastha. 2019. Pengukuran Kinerja Keuangan


Perusahaan melalui Metode Economic Value Added dan implikasinya
terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. XYZ). S1 thesis, STIE
Indonesia Banking School.

Fadhil, Muhammad Ibrahim. 2018. Pengaruh NOPAT dan Goodwill Terhadap


Nilai Tambah Ekonomis (EVA) Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
13

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016. Skripsi. STIE Widya Gama


Lumajang

Fadjar, Titania Maurine. 2021. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode


Economic Value Added Pada Pt. Perusahaan Gas Negara Tbk. S1 Thesis,
Universitas Negeri Makassar. Available at:
http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/19492

Fitriani, Winda Ayu. 2016. Pengaruh Rasio Profitabilitas Economic Value Added
(EVA) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Banjarmasin. STIE Indonesia
Banjarmasin.

Forex. 2021. Harga Minyak Hari Ini. [online] Seputar Forex. Available at:
https://www.seputarforex.com/data/harga-minyak.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Penerbit PT Rajagrafindo Persada.

Haryata, Yulianus. 2019. Minyak bumi Membuat Dunia Terkesima. Penerbit Duta.
ISBN: 978-623-239-027-0

Hsiao, D.F., Hu, Y., Lin, J.W. 2016. The earnings management opportunity for
US oil and gas firms during the 2011 Arab Spring event. Pacific
Accounting Review, Vol. 28 No. 1, pp. 71-91. DOI:
https://doi.org/10.1108/PAR-03-2014-0013

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan Madhav V. Rajan. 2012. Cost
Accounting. A Managerial Emphasis 14th edition. Pearson Education Ltd.

Hussein, Muhammad. 2021. Prediksi Harga Minyak Dunia Dengan Metode Deep
Learning. Fountain of Informatics Journal Volume 6, No. 1, Mei 2021
ISSN: 2541-4313. DOI: http://dx.doi.org/10.21111/fij.v6i1.4446

Iheanacho, E. (2016). Dynamic Relationship between Crude Oil Price, Exchange


Rate and Stock Market Performance in Nigeria. African Research Review,
10(4), 224. DOI: https://doi.org/10.4314/afrrev.v10i4.16

Indonesia. 2001. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 22 Tahun 2001


tentang Minyak dan Gas Bumi. Available at:
https://jdih.esdm.go.id/storage/document/uu-22-2001.pdf

Indonesia. 2012. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan


Produksi Minyak Bumi Nasional. Available at:
https://jdihn.go.id/search/pusat/detail/841035

Indonesia. 2021. Indonesia Stock Exchange (IDX). Available at:


https://www.idx.co.id/
14

International. 2021. U.S. Energy International Administration. Available at:


https://www.eia.gov/energyexplained/oil-and-petroleum-products/where-
our-oil-comes-from.php

Iramani, R., dan Febrian, E. 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma
Dalam Pengukuran Kinerja Dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal
Akuntansi & Keuangan, Vol. 7, No. 1, Mei: 1- 10. DOI:
https://doi.org/10.9744/jak.7.1.pp.%201-10

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. Yogyakarta:


BPFE.

Jones, J.J. 1991. Earnings management during import relief investigations.


Journal of Accounting Research, 29(2), 193-228.

Jurdilla, P., Azizah, N., Wati, A. F., & Erwan, E. Y. 2019. Industri Pengelolaan
Minyak Bumi di Indonesia. Available at:
https://doi.org/10.31227/osf.io/2bvm5

KBBI. 2021. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online] KBBI. Available at:
https://kbbi.web.id/

Kusumawardhani, Indra .2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur


Kepemilikan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 9, No. 1, Oktober 2012.

Lubiantara, Benny. 2012. Ekonomi Migas Tinjauan Aspek Komersial Kontrak


Migas. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Mamun, A.A., Entebang, H. and Mansor, S.A. 2012. EVA As Superior


Performance Measurement Tool. Modern Economy, Vol. 3 No. 3, pp. 310-
318.

Mela, N. F., & Putra, A. A. 2020. Oil Price and Earnings Management: Evidence
from Crude Oil and Gas Companies in Indonesian Stock Exchange.
International Journal of Energy Economics and Policy, 10(4), 352–355.
DOI: https://doi:10.32479/ijeep.9431

Ningsih, Suhesti. 2015. Earning Management Melalui Aktivitas Riil Dan Akrual.
Jurnal Akuntansi Dan Pajak Vol. 16 No. 01, Juli 2015, Available at: ISSN
1412-629X l E-ISSN 2579-3055

Phan, D. H. B., Sharma, S. S., & Narayan, P. K. 2016. Intraday volatility


interaction between the crude oil and equity markets. Journal of
International Financial Markets, Institutions and Money, 40, 1–13.
https://doi.org/10.1016/j.intfin.2015.07.007
15

Phan, D. H. B., Tran, V. T., & Nguyen, D. T. 2018. Crude oil price uncertainty
and corporate investment: New global evidence. Energy Economics.
https://doi:10.1016/j.eneco.2018.08.016

Pompili, Marco, and Marco Tutino. 2019. Fair value accounting and earning
management: The impact of unobservable inputs on earning quality.
Evidence from the US. Corporate Ownership and Control 16.2: 8-18.
Available at: https://doi:10.22495/cocv16i2art1

PWC. 2019. Oil and Gas in Indonesia Investment and Taxation guide September
2019 10th Edition. Available at: https://www.pwc.com/id/en/energy-
utilities-mining/assets/oil-and-gas/oil-gas-guide-2019.pdf

R. Muli, C. Irsan, and S. Suheryanto. 2016. Komunitas Arthropoda Tanah Di


Kawasan Sumur Minyak Bumi Di Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat
Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal
Ilmu Lingkungan, vol. 13, no. 1, pp. 1-64, Mar. 2016. Available at:
https://doi.org/10.14710/jil.13.1.1-64

Rahmawati, Hikmah Is’ada. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG)


Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan. Accounting
Analysis Journal, Vol. 2, No.1.

Redaksi WE. 2018. Arcandra Klaim Minyak Bumi Sumbang Devisa Terbesar.
[online] Warta Ekonomi. Available at:
https://www.wartaekonomi.co.id/read194016/arcandra-klaim-minyak-
bumisumbang-devisa-terbesar [Accessed 10 Juni 2021].

Riske dan Basuki. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Ukuran


Perusahaan, Praktik Corporate Governance terhadap Manajemen laba.
Diponegoro Journal of Accounting.

Roubi, R. R., Herath, H., & Jahera, J. S. 2015. Evidence on Earning Management
by Integrated Oil and Gas Companies. Handbook of Financial
Econometrics and Statistics, 1685–1695. DOI:
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-7750-1_61

Sabol, A. and Sverer, F. 2017. A Review of The Economic Value Added Literature
And Application. UTMS Journal of Economics, Vol. 8 No. 1, pp. 19-27.

Scheitrum, DP., Carter, CA., & Revoredo-Giha, C. 2018. WTI and Brent futures
pricing structure. Energy. Economics, 72, 462 - 469.
https://doi.org/10.1016/j.eneco.2018.04.039

Shreenivasan, K.A. and Vaijayanthi, P. 2011. Value Based Measure: An


Application of EVA In Selected Indian Public and Private Banks. IEEE
International Conference on Business, Engineering and Industrial
Applications, pp. 41-46.
16

Shil, N. C. 2009. Performance measures: An application of economic value


added. International Journal of Business and Management, 4(3), 169-177.

Singhala, Shelly., Sangita, C., & Pratap C. B. 2019. Return and Volatility
Linkages Among International Crude Oil Price, Gold Price, Exchange
Rate and Stock Markets: Evidence from Mexico. Resources Policy.
https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2019.01.004

Subramanyam, K.R. 2014. Financial Statement Analysis, eleventh edition. New


York: McGraw-Hill Education

Subedi, M., Farazmand, A. 2020. Economic Value Added (EVA) for Performance
Evaluation of Public Organizations. Public Organiz Rev 20, 613–630
(2020). Available at: https://doi.org/10.1007/s11115-020-00493-2

Sulistiawan, Dhedy. Yeni Januarsi, dan Liza Alvia. 2011. Creative Accounting-
Mengungkap Managemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Tritama, Aldi. 2012. Harga minyak mentah di WTI umumnya lebih tinggi satu
sampai dua dollar dibanding harga minyak Brent dan lebih tinggi lima
sampai enam dollar dari harga minyak OPEC. Available at:
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308711-Spdf-Aldi%20Tritama.pdf

Velez P., Ignatio. 2000: Value Creation and Its Measurement a Critical Look At
EVA. Bogota Colombia: Universidad Jeveriana.

Wirakusuma. 2016. Pengaruh Perencanaan Pajak, Kepemilikan Manajerial Dan


Ukuran Perusahaan Terhadap Praktek Manajemen Laba. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 14(3).

Wiyantoko, Bayu. 2016. Modul kuliah Petroleum: Program DIII Analisis kimia.
Universitas Islam Indonesia. Available at:
https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/Modul-
Kimia-Petroleum2.pdf

Zhang, J., & Aboud, A. 2019. Determinants of economic value added (EVA) in
Chinese listed banks. Asian Review of Accounting, 27(4), 595–613.
https://doi:10.1108/ara-11-2018-0216
17

Fluktuasi Harga Economic Value Added


Earning Management
Minyak Bumi (EVA)
(Mediasi)
(X) (Y)

Anda mungkin juga menyukai