Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS TUTORIAL ONLINE I

Nama : LUSIANA RAUF


NIM : 041405906
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Studi : Agribisnis
Kode/Nama MK : LUHT4333/Tataniaga Pertanian

NO 1

a. dapat dilihat bahwa masing-masing saluran tataniaga melakukan fungsi tataniaga yang
bervariasi. Fungsi tataniaga yang paling sedikit dilakukan oleh petani. Petani tidak melakukan
fungsi pembelian karena usahatani kubis yang dimiliki adalah milik petani itu sendiri.
Fungsi pengangkutan, pengemasan, penanggungan resiko, dan standarisasi tidak dilakukan
oleh petani karena fungsi tersebut sudah dilakukan oleh Gapoktan. Kubis yang sudah siap
panen akan langsung dipanen oleh Gapoktan di kebun petani itu sendiri, lalu dibawa ke
tempat pengepakan untuk dilakukan pengemasan sehingga fungsi standarisasi dan
penanggungan resiko dilakukan oleh Gapoktan.
b. peran pengemasan dan penyimpanan merupakan kebutuhan vital sebagi syarat aman dalam
proses distribusi ke tingkat ekportir, Kemajuan teknik pengemasan telah memungkinkan bagi
pelaku tataniaga dalam menikmati produk pangan lebih beragam dan lebih menyamankan
(convenience). Di samping itu, teknik pengemasan memberikan perpanjangan masa simpan
pangan yang sangat berarti. Kita ketahui bahwa bahan pangan berkarakteristik mudah rusak
(perishable). Pengemasan dapat menjadikan ketersediaan pangan lebih stabil.
Apa bila syarat aman tidak dipenuhi dilevel gapoktan maka kaamnan dari produk selama
distribusi tidak terjamin serta akan menimbulkan kerugian dari pihak petani dan gapoktan itu
sendiri.
c. Penanggungan Resiko dalam pemasaran barang dan jasa selalu terdapat sejumlah resiko yang
tidak dapat dihindarkan, hal ini berlaku juga pada alur tataniaga pemsaran komoditas kubis
Resiko yang terdapat dalam pemasaran mencakup penurunan mutu, kehilangan, kerusakan,
perpanjangan kredit dan perubahan penawaran atau permintaan yang semuanya berdampak
terhadap harga. Resiko ini disebabkan pergerakan atau pemindahan barang melalui saluran
pemasaran yang sering memakan waktu . Untuk produk-produk pertanian mempunyai resiko
dalam kerusakan atau turunnya mutu akibat pergerakkan atau pemindahan barang dalam
saluran pemasaran yang membutuhkan waktu.
Guna menghindari dan mengatasi resiko di atas dapat dilakukan beberapa cara diantaranya
usaha pengadaan cold storage dan kendaraan pendingin (refrigerated cars), usaha ini dapat di
tempuh dalam rangka mengurangi tingkat resiko yang timbul dari penurunan mutu atau
kerusakan produk pertanian.
Nomor 2
a. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar perubahan
harga yang terjadi di pasar acuan (pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang
eceran) akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya (misalnya pasar
di tingkat petani). Hal ini menunjukkan bahwa analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya
dengan analisis struktur pasar (Asmarantaka, 2009). Secara konseptual integrasi pasar dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu integrasi pasar secara spasial dan integrasi pasar secara
vertikal. Integrasi pasar secara spasial merupakan tingkat keterkaitan hubungan antara
pasar regional dan pasar regional lainnya, sedangkan integrasi pasar secara vertikal adalah
keterkaitan hubungan antara suatu lembaga pemasaran dengan lembaga pemasaran lainnya
dalam suatu rantai pemasaran (Simbolon 2005).
Contoh dengan naiknya harga jual beras di pasar, maka nilai jual di petani juga akan
mengalami kenaikan, sebaliknya jika nilai jual beras di pasar mengalami penurunan maka
nilai jual dari petani juga akan menurun
b. Integrasi vertikal mengkonsolidasikan beberapa bisnis di tahap rantai pasokan berbeda
(pemasok dan distributor) . Sedangkan, integrasi horizontal mengkonsolidasikan bisnis di
rantai pasokan yang sama (pesaing)

No 3
a. Berdasarakan data pada contoh nilai elastisitas pada komoditas beras lebih rendah di
kawasan kerrawang dapat di tarik kesimpulan bahwa kawasan karawang terdapat
banyak petani penghasil komoditas padi sehingga repon elastisitas tidak terdapat
margin yang lebih besar dibandingkan kawasan cianjur. Atau dapat diartikan Sedangkan
jika nilai elastisitas dibawah 1, berarti sebaliknya. Kenaikan harga barang atau jasa tidak
berpengaruh terhadap perubahan permintaan. Berarti dalam kasus ini, permintaan
barang sifatnya inelastis. Hubungan antara harga dan kuantitas barang yang dibeli
dinyatakan dalam hukum permintaan. Kuantitas yang dibeli konsumen sangat
berpengaruh pada naik turunnya harga. Saat harga barang atau jasa naik, umumnya
pembelian akan berkurang.
b. Perbedaan nilai elastisitas pasar diwilayah berbeda dapat dipengaruhi beberapa faktor
 Intensitas kebutuhan
Suatu barang dikatakan memiliki intensitas tinggi jika digunakan oleh banyak orang.
Misalnya beras, bahan bakar minyak, dan sejenisnya. Jika kebutuhan suatu barang atau
jasa sangat besar, kenaikan harga hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap perubahan
permintaan.
 Permintaan barang dan jasa
Pengeluaran berpengaruh besar terhadap elastisitas. Tentunya semakin besar
pendapatan untuk pengeluaran barang atau jasa, tentu akan menciptakan elastisitas
permintaan yang kian besar.
 Jumlah penggunaan barang dan jasa
Penggunaan barang atau jasa sifatnya variatif. Ada yang skala penggunaannya sedikit,
maupun sebaliknya. Jika semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, berarti
elastisitas permintaannya juga berbanding lurus.
 Ketersediaan subtitusi
Ada barang yang tidak ada penggantinya dan ada yang memiliki substitusi. Jika semakin
banyak suatu barang memiliki pengganti, berarti elastisitas permintaannya akan kian
besar
 Masa penyesuaian
Permintaan cenderung kian elastis jika periode penyesuaian jumlah barang dan jasa
yang diminta semakin lama. Konsumen memang perlu waktu untuk mempelajari
pergerakan harga, tak heran waktu pun berpengaruh pada terciptanya elastisitas
 pendapatan
Jumlah barang dan jasa bisa dibeli karena pendapatan seseorang. Tentu jika
pendapatannya tinggi, jumlah barang yang dibeli juga akan kian meningkat dan
berpengaruh pada elastisitas permintaan

c. Ya, Elastisitas permintaan atau juga di sebut (price elasticity of demand) adalah sebuah
konsep ekonomi yang di gunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh jumblah
barang yang di minta terhadap harga suatu barang . Jika terjadi sebuah perubahan pada
jumblah barang di pasaran maka akan mempengaruhi suatu permintaan terhadap
barang tersebut. Jika harga suatu barang turun makan akan terjadi permintaan yang
sangat banyak. Sebaliknya, jika harga barang naik maka permintaannya akan menjadi
sedikit atau berkurang. Elatistas permintaan di hitung dengan presentase besar kecilnya
suatu permintaan dan perubahan harga terhadap barang yang di minta. Ada beberapa
faktor lain yang dapat mempengaruhi sebuah elastisitas permintaan. Dengan
mengunakan system elastisitas permintaan maka produsen dapan mengetahui seberapa
basar pengaruh harga suatu barang yang di pasarkan kepada konsumen. Dengan
mengetahui hal tersebut maka produsen dapat memperkirakan jumlah produksi
maupun harga yang akan di tentukan terhadap suatu barang yang akan di jual.
Sedangkan bagi konumen, dengan mengunakan perhitungan elastisitas permintaan,
konsumen dapat mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan barang dan harga
yang di pasarkan terhadap kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menatur
kebutuhan dengan baik.

SUMBER
1. E-jurnal TATA NIAGA AGROPRODUK LEMBAGA, SALURAN DAN FUNGSI PEMASARAN
DALAM TATANIAGA AGROPRODUK 29 III. LEMBAGA, SALURAN DAN FUNGSI
PEMASARAN DALAM TATANIAGA AGROPRODUK dalam
http://tatiek.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/bab3.pdf
2. Nasrudin, A, 2022.,E- jurnal INTEGRASI VERTICAL: KONSEP, JENIS, KEUNTUNGAN, KERUGIAN dalam
https://cerdasco.com/integrasi-vertikal/
3. Prediansya, M.A.W. 2022., E-jurnal ELASTISITAS PERMINTAAN PENGARUH
PERUBAHAN HARGA PERMINTAAN TERHADAP KEBUTUHAN HANDSANITIZER AKIBAT
TERJADINYA COVID-19 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhamadiyah
Sidoarjohttp://eprints.umsida.ac.id/7058/1/191020700096_Elastisitas_Permintaan.
pdf

Anda mungkin juga menyukai