Anda di halaman 1dari 6

HUKUM AGRARIA

KODE MATA KULIAH : HKUM 4211


LANDREFORM

Landreform

Dalam penjelasan umum PP No. 224 Tahun 1961 disebutkan


bahwa landreform bertujuan mengadakan pembagian yang adil
dan merata atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa
tanah, sehingga dengan pembagian tersebut diharapkan akan
dapat dicapai pembagian hasil yang adil dan merata.
LANDREFORM

A. Tujuan Landreform
Tujuan landreform di Indonesia ialah untuk :
1.Mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa tanah,
dengan maksud agar pembagian hasil yang adil pula dengan merombak struktur pertanahan.
2.Melaksanakan prinsip : tanah untuk tani agar tidak terjadi lagi tanah sebagai objek spekulasi dan
objek pertanahan.
3.Memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi setiap warga negara Indonesia, baik laki-
laki maupun wanita, yang berfungsi sosial, suatu pengakuan dan perlindungan terhadap privaat
bezit, yaitu hak milik sebagai hak yang terkuat, bersifat perseorangan dan turun-temurun tetapi
berfungsi sosial.
4.Mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan pemilikan dan penguasaan tanah secara besar-
besaran dengan tidak terbatas, dengan menyelenggarakan batas maksimum dan minimum untuk
tiap keluarga
5.Mempertinggi produksi nasional dan mendorong terselenggaranya pertanian yang intensif secara
gotong-royong dalam bentuk koperasi dan bentuk lainnya untuk mencapai kesejahteraan.
LANDREFORM

Program Landreform
Program landreform di Indonesia meliputi :
1. Pembatasan luas maksimum penguasaan tanah
2. Larangan pemilikan tanah secara absentee atau guntai;
3. Redistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari batas maksimum, tanah-tanah yang terkena
larangan absentee, tanah-tanah bekas swapraja dan tanah-tanah negara;
4. Pengaturan soal pengembalian dan penebusan tanah-tanah pertanian yang digadaikan;
5. Pengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanian;
6. Penetapan luas minimum pemilikan tanah pertanian disertai larangan untuk melakukan
perbuatan yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah-tanah pertanian menjadi bagian-
bagian yang terlampau kecil.
LANDREFORM

Aparatur Penyelenggara Landreform

Selain Departemen Agraria aparatur landreform yang


pernah ada dalam penyelenggaraan landreform adalah :
1. Panitia Landreform;
2. Yayasan Dana Landreform;
3. Pengadilan Landreform;
LANDREFORM

Ketentuan-Ketentuan Landreform Indonesia

1.Larangan Menguasai Tanah Melampaui Batas. Pasal 7 UUPA menyebutkan


bahwa : untuk tidak merugikan kepentingan umum maka pemilikan dan
penguasaan tanah yang melampaui batas tidak diperkenankan
2.Penetapan Luas Tanah Pertanian, penetapan luas tanah pertanian
dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan tanah pertanian pada
seseorang.
3.Redistribusi Tanah. Redistribusi tanah adalah pengambilalihan tanah-
tanah pertanian yang melebihi batas maksimum oleh pemerintah,
kemudian dibagikan kepada para petani yang tidak memiliki tanah.

Anda mungkin juga menyukai