Budaya lemah :
Sebaliknya dalam menanggapi survei manajemen, para pekerja
memiliki opini yang besar atau opini yang sangat besar variasinya.
Budaya Versus Formalisasi
Institusionalisasi :
Sebuah kondisi dimana yang terjadi ketika suatu organisasi mengambil hidup
sendiri, terpisah dari para anggotanya, dan bukan barang atau jasa yang diproduksi
serta memperoleh keabadian.
Hambatan bagi perusahaan :
Budaya merupakan sebuah kewajiban ketika nilai yang diberikan tidak sesuai
dengan mereka yang memajukan efektivitas oerganisasi.
Hambatan pada keanekaragaman :
Ketika merekrut para pekerja yang berbeda dari mayoritas dan ras, umur, gender,
kecacatan atau karakteristik lainnya yang menciptakan sebuah para doks.
Hambatan pada akuisisi dan merger :
Akuisisi dan merger akan menggabungkan dua budaya perusahan ini menyebabkan
masalah, faktor utamanya adalah finansial dan sinergi produk.
Menciptakan dan Mempertahankan Budaya
Ketika suatu budaya telah pada posisinya, maka praktik di dalam organisasi
mempertahankannya dengan memberikankepada para pekerja suatu rangkaian
pengalaman yang sama.
Terdapat 3 paksaan dalam mempertahan suatu budaya :
1. Pemilihan, tujuan secara eksplisit dari proses pemilihan adalah untuk
mengidentifikasi dan merekrut para individu dengan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan untuk bekerja dengan berhasil.
2. Manajemen puncak, tindakan dari manajemen puncak juga memiliki dampak
utama terhadap budaya organisasi. Melalui kata-kata dan perilaku, para senior
eksekutif menetapkan norma-norma yang menyaring melalui organisasi.
Terdapat komponen – komponen sikap :
Proses Sosialisasi Hasil
Produktivitas
Sebelum
Pertemuan Metamorfosis Komitmen
kedatangan
Tingkat
perputaran
Bagaimana Para Pekerja Mempelajari Budaya
Cerita
Ritual
Simbol Material
Bahasa
Menciptakan Budaya Organisasi yang Beretika