Anda di halaman 1dari 44

Sesi 11

EKONOMI MIKRO
Di Susun Oleh

m. Akram haidir Zulfi mei anggita

Hadi permana Helga dera

Oki rusmayadi Gesi mawarni

m. Akram haidir s. Sadarwarni hia

Ragil nurhasyifa
Jurnal 1
ANALISIS REVENUE SHENANIGANS PADA
PERUSAHAAN PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)
Tbk
Penulis : Natalis Christian, Junnestine (Universitas Internasional Batam. Batam, Indonesia)

Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan Universitas Banten Jaya


Vol 4 No. 2, Agustus 2021
E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Penelitian ini memanfaatkan pendekatan kualitatif yang merupakan suatu metode penelitian dimana data yang
digunakan sesuai maksud serta tujuan penelitian dengan teknik pengumpulan yang berbeda sehingga mampu
mendapatkan sumber data yang sama. Studi kasus menjadi penelitian kualitatif yang dilakukan yang dapat
menjelaskan suatu fenomena secara detail dengan melakukan pengumpulan data secara lengkap.

Objek Penelitian
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menjadi objek dalam menganalisis tindakan kecurangan yang telah
dilakukan oleh perusahaan.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni memanfaatkan data sekunder, dimana tahap awal adalah
mengumpulkan data terlebih dahulu dan kemudian diklasifikasikan serta menganalisis sehingga dapat memberikan
gambaran secara aktual dan akurat mengenai penelitian yang dilakukan. Data pada Garuda bisa diakses pada
website Garuda ataupun melalui www.idx.com.
Rangkuman Isi Jurnal

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan sosok maskapai penerbangan yang


dibanggakan oleh Indonesia yang mana memiliki tanggung jawab besar terhadap setiap pemangku
kepentingannya. Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan Untuk menghasilkan laporan
keuangan yang cantik atau memiliki kinerja keuangan yang baik, namun Garuda mempercantik
laporannya dengan cara tidak lazim atau melanggar berbagai peraturan yang ada sehingga Garuda
sudah melakukan revenue shenanigans, buktinya dapat dilihat pada laporan tahunan Garuda tahun
2018.

Pada laporan tahun 2018, Garudamenghasilkan laba sebesar USD 809,84 ribu sedangkan
pada tahun 2017, perusahaan mencatat rugi usaha sebesar USD 213,38 juta. Jika merujuk pada
laporan keuangan terdapat kejanggalan, dimana terdapat akun pendapatanlain-
lainsenilaiUSD278,81juta yang mana terdapat kenaikan hampir 14kali dari pendapatan lain-lain
tahun 2017.
Gambar 1. Pendapatan lain-lain bersih
Pada gambar 1 merupakan rincian lebih dalam mengenai pendapatan lain-lain Garuda, dimana
terdapat pendapatan atas layanan konektivitas dan hiburan sebesar USD 239,94 juta. Transaksi
pendapatan ini melibatkan suatu perusahaan yang bernama PT. Mahata Aero Teknologi.
Perusahaan ini melakukan kontrak kerja sama dengan pihak Garuda pada tanggal 31 Oktober 2018
dalam mengadakan layanan wifi dan hiburan dalam pesawat. Adapun rincian pembayaran dari
MahatayaknisebesarUSD131,94jutauntuk pemasangan layanan konektivitas sebanyak 153
pesawat, hak hiburan dan manajemen konten sebesar USD 80 juta sebanyak 99 pesawat dan USD
28 juta sebagai insentif dari PT. Sriwijaya Air. Kontrak perjanjian antara Garuda dengan Mahata
ini berlaku selama 15 tahun, pembayaran yang akan dibayar oleh pihak Mahata sebesar USD
239,94 juta dicatat sebagai pendapatan lain- lain pada laporan tahunan2018.
Peningkatan laba perusahaan mengakibatkan terjadinya polemik yakni dua komisaris
Garuda, Chaerul Tanjung dan Dony Oskaria mengajukan keberatan dalam mengakui
laporan tahunan 2018, sebab terdapat pendapatan dari pihak Mahata yang seharusnya
tidak diakui oleh perusahaan, karena pembayaran dari Mahatabelum masuk ke kas
perusahaan (Pratiwi, 2019). Perusahaan Garuda mempunyai banyaknya kejanggalan
yang dimana berubahnya beberapa kali kontrak maupun pendapatan akrual perusahaan.
Tidak hanya itu, manajemen Garuda yakin bahwa perusahaan dalam menyusun laporan
telah menyesuaikan dengan standar akuntansi dan bersikeras tidak akan mengaudit
ulang hingga akhirnya kasus ini menjangkau hingga otoritas keuangan dan perusahaan
diminta untuk mengkaji ulang laporan karena terbukti perusahaan melakukan
shenanigans.
Diantara 3 revenue shenanigans yang telah dibahas, Garuda telah melakukan shenanigans ke-1, artinya
perusahaan mencatat pendapatan terlalu dini sehingga laba perusahaan meningkat. Manajemen Garuda
menganggap bahwa laporan yang disusun telah mengikuti standar akuntansi yang ada dan bersikeras tidak
akan mengaudit ulang laporan. Alasanpendapatan dari pihak Mahata dicatat karena perusahaan
menerapkan pencatatan akrual, artinya pendapatan dicatat meskipun kas belum diterima sehingga
manajemen plat merah ini mengasumsikan bahwa pendapatan teruntuk 15 tahun ke depan boleh diakui
langsung pada tahun 2018 sebagai pendapatan. Dari pengakuan ini, pencatatan menggunakan akrual
yang diasumsikan perusahaan sudah benar, namun yang menjadi masalah adalah metode pencatatan
akrual yang dimaksud pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 terdapat ketentuan
bahwa pendapatan dapat diakui apabila jumlah dari keseluruhan pendapatan dapat diperkirakan secara
andal, kemudian terwujudnya manfaat ekonomi bagi entitas, biaya serta penyelesaian transaksi dapat
diestimasi secara andal (Ikatan Akuntan Indonesia, 2015). Berdasarkan standar tersebut, maka Garuda
tidak boleh mengakui suatu transaksi yang belum mendatangkan pengorbanan ekonomi dan belum ada
nominal kas yang dikantongin perusahaan.
Meskipun pada sisi laba rugi perusahaan telah meraih keuntungan, namun pada sisi arus kas perusahaan
telah mengalami kerugian yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan adanya kewajiban atas Pajak
Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang harus dibayar oleh perusahaan. Jika
perusahaan tidak mencatat pendapatan dari Mahata maka beban pajaktersebut belum menjadi kewajiban
perusahaan.
Akibat dari manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan
beberapa hal, yakni pada tanggal 28 Juni 2019, Garuda diminta untuk memperbaiki dan mengkaji ulang
laporan tahunan 2018 dengan paling lambat melaporkannya pada tanggal 26 Juli 2019. Kemudian sanksi
dikenakan kepada seluruh direksi, dewan komisaris (terkecuali dua dewan komisaris yang tidak
menandatangani laporan keuangan), dan atas rekayasalaporan tahunan 2018 dengan nominal sebesar Rp.
100 juta kepada masing masing pihak yang berkaitan. Sanksi juga dikenakan kepada auditor dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang terbukti melakukan kesalahan dalam penyajian.
Kesimpulan

Laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018 dinilai tidak memenuhi kaidah penyajian
laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan tahun 2018 tersebut, tercatat pendapatan atas layanan konektivitas
dan hiburan sebesar USD 239,94 juta dari PT. Mahata Aero Teknologi yang seharusnya masih menjadi piutang.
Dengan mencatat pendapatan terlalu dini, Garuda telah melakukan shenanigans ke-1 dari 3 revenue shenanigans
yang ada. Dengan shenanigans yang dilakukan, perusahaan telah meningkatkan laba pada tahun 2018. Namun,
berdasarkan PSAK 23 tepatnya di paragraf 14 yang menyatakan pendapatan atas suatu transaksi akan terakui saat
seluruh kondisi dipenuhi. Kondisi yang berarti risiko dan manfaat ekonomi telah beralih sepenuhnya kepada
pembeli. Berdasarkan standar tersebut, maka PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tidak boleh mengakui transaksi
tersebut karena kerja sama antara kedua perusahaan tersebut dinyatakan akan berlangsung selama 15 tahun
sehingga pada akhir kasus, Garuda diperintahkan untuk mengkaji ulang laporan keuangan tahun 2018 oleh OJK.
Selain itu, sanksi denda juga dikenakan kepada Garuda sendiri bersama seluruh anggota direksi dan komisarisnya.
Sanksi berupa pembekuan izin juga dikenakan kepada Kasner Sirumapea selaku auditor laporan keuangan tahun
2018 Garuda.
Saran

Untuk menghindari terjadinya kasus serupa, Garuda seharusnya mengungkapkan kepada


publik mengenai alur dari kasus tersebut di mana laporan keuangan tahun 2018 yang
harusnya rugi menjadi laba. Pihak KAP juga perlu melakukan pengecekan secara teliti
terhadap setiap transaksi sehingga memenuhi standar akuntansi keuangan.
Jurnal 2
ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PIA MELATI DI
KELURAHAN MARIYAI KABUPATEN SORONG
PAPUA BARAT
Penulis : Doan Irando Fanindi, Mex Frans Lodwyk Sondakh & Yolanda Pinky Ivanna Rori

Agri-SosioEkonomi Unsrat: Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan,


Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi
Volume 14 Nomor 3, September 2018 : 273 – 278
ISSN 1907-4298
Metode Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan September 2017 hingga November 2017, mulai dari
persiapan hingga penyusunan laporan penelitian ini dilaksanakan pada usaha di Kelurahan Mariyai Kabupaten
Sorong.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada usaha Pia
Melati di Kelurahan Mariyai Kabupaten Sorong. Data yang di ambil adalah data primer menggunakan teknik
wawancara langsung dengan pemilik usaha. menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pengolahan Pangan dan Industri Kabupaten Sorong
Rangkuman Isi Jurnal

Deskripsi Wilayah Penelitian


Gambaran Umum Kelurahan Mariyai Kecamatan Mariat Kabupaten Sorong Papua Barat.

Deskripsi Umum Usaha Pia Melati


Usaha Pia Melati berdiri sejak tahun 2005, usaha ini letaknya berada di Kelurahan Mariyai Kecamatan Mariat
Kabupaten Sorong Papua Barat, awal mula usaha ini hanya coba-coba dengan pengetahuan otodidak Bapak Ali
Wijaya melihat peluang bisnis yang baik dari usaha ini, karena dikelurahan Mariyai belum ada usaha sama
seperti ini sehingga tidak ada kendala dalam proses produksinya, dan dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat umum. Usaha ini bisa dikatakan mempunyai konsumen kelas menengah kebawah, pia Melati ini
dijual dengan harga Rp.1.350,- /biji. Dalam menjalankan usahanya, pemilik ini menjadi pengelola maupun
manajer dari Usaha Pia Melati. Usaha ini menggunakan tenaga kerja yang berjumlah 10 orang yang
didalamnya sudah termasuk anggota keluarga dari pemilik usaha ini, dan hasil dari produksi ini dipasarkan ke
kios-kios dan toko-toko di sekitar Kabupaten dan Kota Sorong
Keadaan Topografi dan Geografi
Kelurahan Mariyai adalah bagian wilayah administrasi Kecamatan Mariat dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Klasuluk.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Klamalu.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Klain.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Arar

Luas Wilayah Menurut Penggunaan


Kondisi topografi Kelurahan Mariyai dengan luas wilayah 872 ha. Penggunaan wilayah terbagi yakni:
a. Kawasan pemukiman penduduk ± 90,5 Ha.
b. Peruntukan Fasilitas Umum ± 10 Ha.
c. Lahan Usaha I ± 371 Ha.
d. Lahan Usaha II ± 400,5 Ha.
Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Kelurahan Mariyai sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut:
Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usaha Pia Melati di Kelurahan
Mariyai Kabupaten Sorong ini menguntungkan. Usaha pia melati ini
mengeluarkan biaya dalam sebulan produksi adalah Rp.57.162.654 dengan
penerimaan Rp.77.625.000 dan mendapatkan keuntungan Rp.20.012.346
dalam sebulan produksi. Dan jika menggunakan R/C cost revenue 1,35 yang
berarti usaha ini menguntungkan dan dapat dipertahankan
Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka pengembangan industri dan


proses pembuatan pia harus lebih diefektifkan agar bisa mendapatkan
keuntungan yang maksimal
Jurnal 3
DAMPAK RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON
EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM)
PADA HARGA SAHAM PT. GUDANG GARAM TBK
Penulis : Hasmirati & Alfin Akuba

Jurnal manajemen bisnis


Volume 7, n0.1 (2020) maret, hal. 25-31
e-ISSN: 2621-1971|p-ISSN: 2088-7086
Metode Penelitian

Penelitian kuantitatif adalah bentuk penelitian ilmiah yang mempelajari masalah suatu fenomena dan mempelajari
kemungkinan hubungan dan hubungan antar variabel dalam masalah yang diberikan (Rully, 2014). Kasmir (2017, p.
201) “menjelaskan bahwa hasil pengambilan investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI)
atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return)atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan”. Kasmir (2017, p. 199) “menjelaskan bahwa Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau
margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan”.
Kasmir (2017, p. 204) “menjelaskan bahwa hasil pengembalian ekuitas atau return on equity hasil pengambilan
ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri”. Menurut Brigham dan Houston (2013, p. 7) “harga saham adalah Harga saham
menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi
maksimalkan harga saham perusahaan”.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, sumber data primer dan sumber data
sekunder. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, Menurut Sugiyono (2012,
p. 76) bahwa “Purposive Sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan ini dilaksanakan agar penelitian ini lebih efisien,dan dapat menghasilkan kesimpulan yang
bisa mewakili seluruh populasi”. Standar pengambilan sampel adalah laporan keuangan perusahaan yang
dikeluarkan selama lima tahun berturut-turut dari 2014 hingga 2018, sehingga sampel yang dipilih dalam
penelitian ini adalah lima (5) data laporan keuangan lengkap (neraca dan laporan laba rugi) yang
diperlukan selama periode penelitian, yaitu, 2014 Tahun ke 2018. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Rangkuman isi jurnal

Pasar modal adalah sarana bagi investor jangka menengah dan panjang dengan modal terlalu banyak. Pada
dasarnya, investasi mengacu pada penempatan dana setelah itu untuk menperoleh keuntungan di masa depan.
Di pasar modal, investor dapat membeli atau menjual saham atau sekuritas lainnya.
Harga saham menggambarkan nilai perusahaan. “Investor mungkin lebih tertarik pada perusahaan yang
dinilai memiliki kinerja yang baik. Harga saham dipengaruhi oleh permintaan pasar, ketika permintaan pasar
meningkat, menyebabkan harga naik. Namun, jika permintaan pasar menurun, maka harga saham juga akan
menurun. Harga saham biasanya merupakan harga penutupan yang terbentuk sesuai permintaan dan
penawaran di pasar jual beli saham” (Nabila, Mardani, & Rizal, 2018). Selain itu pergerakan harga saham
juga dipengaruhi oleh laba perusahaan.
Setelah penelitian, laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk 2014-2018 diperoleh sebagai tolok ukur
untuk mengevaluasi posisi keuangan perusahaan. Benchmark yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode analisis dampak profitabilitas, yang meliputi: laba atas
ekuitas (ROE), laba atas aset (ROA), dan tingkat laba bersih (NPM) dari harga saham.

Pembahasan
Pengembalian aset(ROA), pengembalian ekuitas(ROE) dan margin laba bersih(NPM) memiliki dampak
signifikan pada harga saham(Y)
Nilai signifikansi adalah 0,036, yaitu kurang dari 0,05, yang menunjukkan bahwa pengembalian aset,
pengembalian aset bersih, dan tingkat bunga bersih memiliki dampak signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasih (2016), yaitu,
pengembalian aset, laba atas ekuitas, dan margin laba bersih berdampak pada harga saham pada saat yang
sama.
Pengaruh pengembalian asset (ROA) terhadap harga saham
Beta dengan pengembalian negatif atas aset (ROA)berarti, jika pengembalian atas aktiva (ROA) naik, maka
layak, oleh karena itu, ukuran pengembalian atas aset (ROA) tidak serta merta mempengaruhi level. Dari
perspektif rata-rata pengembalian aset, telah menurun setiap tahun, tetapi masih meningkat. Situasi ini
menunjukkan bahwa profitabilitas dan kemampuan perusahaan untuk mengendalikan semua biaya operasi dan
non-operasional sangat rendah. Karena perusahaan memiliki total aset lebih dari pendapatan bersih, banyak aset
cenderung menganggur, dan akibatnya, hanya beberapa investor yang memperhatikan aset laba.

Return on equity secara parsial terhadap harga saham


Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa return on equity memiliki dampak positif pada harga saham,
tetapi dampaknya kecil. Pengembalian ekuitas tidak memiliki dampak signifikan pada harga saham. Hal ini
dapat dilihat dari fluktuasi tahunan dalam pengembalian rata-rata atas aset bersih, tetapi telah menurun pada
tahun 2018, tetapi harga saham telah meningkat, yang berarti dapat disimpulkan bahwa kenaikan pengembalian
aset bersih akan menyebabkan harga saham naik dan Penurunan laba atas aset tidak selalu mengarah pada
penurunan harga saham. Ini karena nilai ROE rata-rata lebih rendah, kurang dari 40%.
Menurut Kasmir (2017, p.205), pengembalian rata-rata ekuitas industri adalah 40%. Jika perusahaan di atas
40%, perusahaan dianggap cukup baik, jika di bawah 40%, perusahaan turun atau tidak baik. Return on
equity (ROE) juga disebut pengembalian atas ekuitas. Dalam beberapa referensi, ini juga disebut pergantian
total aset atau total turnover aset. “Rasio ini melihat sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya
untuk memberikan laba atas ekuitas” (Irham Fahmi, 2013, p. 137).

Pengaruh Net Profit Margin secara parsial terhadap harga saham


Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa margin laba bersih (NPM) berdampak negatif terhadap
harga saham, tetapi dampaknya tidak signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba marjin
berdampak negatif tetapi tidak berdampak signifikan. Ketika laba perusahaan menurun, kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba juga sangat rendah, menyebabkan harga saham turun. Kasmir (2015, p.
199) "menjelaskan bahwa margin laba penjualan atau margin laba atau margin laba penjualan adalah salah
satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba penjualan. Ketika laba bersih naik, total penjualan
juga naik karena perusahaan Biaya tinggi dikeluarkan, sehingga margin laba bersih (NPM) tidak
berpengaruh pada harga saham. Dalam hal ini, manajemen penjualan gagal, yang mengurangi kepercayaan
investor pada harga saham”.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis statis dalam penelitian ini, hipotesis
berikut dapat ditarik: 1) Pengembalian aset, laba atas ekuitas dan margin laba bersih memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap harga sahamPT.Gudang Garam terdaftar di bursa efek
Indonesia, 2) Pengembalian aset negatif, yang berdampak kecil terus menerus pada harag saham
PT.Gudang Garam terdaftar di bursa efek Indonesia, 3) Pengembalian ekuitas memiliki dampak
positif parsial pada merger tetapi tidak memiliki dampak signifikan pada harga saham
PT,Gudang Garam terdaftar di bursa efek Indonesia dan 4) Margin laba bersih negatif, yang
memiliki sedikit efek pada harga saham PT. Gudang Garam terdaftar di bursa efek Indonesia.
Jurnal 4

PENGARUH TOTAL REVENUE DAN LABA BERSIH


TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA)

Penulis : Arieska D. Nawangwulan, Ventje Ilat, Jessy D.L Warongan


Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yang diangkat adalah penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode asosiatif dimana penelitin ini bertujuan
untuk menguji hipotesis dan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini diambil adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2014-2016. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sample adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia (sektor 3) yang terdaftar di bursa efek Indonesia
3. Perusahaan yang mempublikasikan annual report dan data keuangan lengkap yang dibutuhkan selama tahun
2014-2016
4. Perusahaan yang memiliki laba bersih positif selama tahun penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel harus berdasar dari pertimbangan yang ada.
Sample dari penelitian ini adalah 25 perusahaan dari 144 perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan mengambil data selama 3 tahun terakhir dimulai dari tahun 2014 sampai
tahun 2016.

Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear
berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS
Rangkuman isi jurnal

Uji Asumsi Klasik


Untuk menguji benar atau salah suatu model regresi yang digunakan dalam penelitian, maka harus
dilakukan pengujian asumsi klasik pada normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi. a.Uji Normalitas Uji normaliitas dilakukan untuk menguji data variabel X (bebas)
dan variabel Y (terikat) pada persamaan regresi, apakah persamaan tersebut berdistribusi normal
atau berdistribusi tidak normal. Suatu persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai variabel
bebas dan data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau berdistribusi normal.
Pengujian normalitas data menggunakan pendekatan kolmogorov-smirnov one sampel test.
Uji Regresi Linear Berganda
Pengujian atas pengaruh total revenue dan laba bersih terhadap harga saham dimaksud untuk
mengetahui apakah secara bersama-sama kedua variabel tersebut berpengaruh terhadap harga
saham
a. Pengaruh Total Revenue Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 21 for windows dapat diketahui
bahwa nilai thitung 4,127 (bertanda negative) sehingga thitung < ttabel (-4,127 < 2,060) dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < signifikan α = 0,05; maka hasil dari uji ini dinyatakan H1
diterima sehingga dapat dikatakan H01 ditolak yang artinya secara parsial Total Revenue
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitin yang dilakukan oleh Arumsari (2015)
yang berjudul “ Pengaruh ROA, ROE, Total Revenue, dan BI Rate Terhadap Saham Pada Sektor
Transportasi Tahun 2009-2014”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan Revenue memiliki
nilai t-hitung berada diatas α = 5%., maka dinyatakan tidak berpengaruh positif. Total Revenue
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat saham pada perusahaan sektor
transportasi
b. Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 21 for windows dapat
diketahui bahwa nilai thitung 3,274 sehingga thitung > ttabel (3,274 > 2,060) dan nilai
signifikansi sebesar 0,002 < signifikan α = 0,05; maka hasil dari uji ini dinyatakan H2 diterima
sehingga dapat dikatakan H02 ditolak yang artinya secara parsial Laba Bersih berpengaruh
signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Hasil penelitian
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017) yang berjudul “Pengaruh Laba
Bersih dan Arus Kas Terhadap Harga Saham (studi empiris pada perusahaan LQ 45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015)” secara simultan laba bersih berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indekx LQ 45 Bursa Efek
Indonesia. Berdasarkan hasil uji parsial laba bersih berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia dengan arah hubungan
positif, artinya semakin meningkat laba bersih maka semakin meningkat pula harga saham
c. Pengaruh Total Revenue dan Laba Bersih Terhadap Harga Saham
Total revenue dan laba bersih berpengaruh secara simultan terhadap harga saham
dengan nilai Fhitung sebesar 0,387 dengan menggunakan signifikansi 5% (α = 0,05)
dan degree of freedom dengan menghitung df1 dan df2, dihasilkan nilai Ftabel sebesar
3,32. Nilai Fhitung dalam tabel 10,776 sehingga Fhitung lebih besar daripada Ftabel
(10,776 > 3,32). Nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig. >0,05).
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Total Revenue berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2016 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
2. Laba Bersih berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2016 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002.
3. Secara simultan Total Revenue, dan Laba Bersih berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 dengan kontribusi
pengaruh diberikan sebesar 0,524 atau 52,8% sedangkan sisanya merupakan konturibusi dari
faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
Saran

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan, antara lain:
1. Bagi perusahaan hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, karena
dengan harga saham yang tinggi maka akan menarik para investor untuk berinvestasi yang nantinya bisa
digunakan untuk mengembangkan perusahaan kedepannya. Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang
saham terhadap peushaan maka perusahaan harus mampu menunjukan kinerja perusahaan yang baik dan
menyampaikan informasi kepada investor mengenai perkembangan perusahaan.
2. Untuk investor dan calon investor sebelum melakukan investasi ada baiknya mencari tahu mengenai
profil suatu perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia guna mengetahui kinerja perusahaan tersebut.
3. Untuk penelitian lebih lanjut masih ada faktor-faktor lain di luar penelitian ini yang mempengaruhi
kinerja perusahaan di khususkan untuk harga saham dan disarankan untuk menggunakan sampel yang
lebih banyak, dan periode penelitian lebih diperpanjang
Jurnal 5
EVALUASI PENERAPAN PEMBIAYAAN
MUDHARABAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP
LABA PERUSAHAAN Studi Kasus pada PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Bogor
Penulis : Siti Ita Rosita dan Abdul Rahman

URNAL ILMIAH RANGGAGADING


Volume 11 No. 1, April 2011 : 57 - 64
Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan
metode ini penulis bertujuan mendeskripsikan / menggambarkan secara menyeluruh mengenai
Evaluasi Penerapan Pembiayaan Mudharabah dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan. Metode
penelitian ini menggunakan studi pustaka (library Reseach) dan studi kasus. Jenis dan sumber data
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : (1) Data Primer; dan (2) Data Sekunder
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini antara lain adalah dengan
cara : (1) Wawancara (Interview ); (2) Studi Pustaka; dan (3) Observasi
Rangkuman Isi Jurnal

Pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia


PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa
perbankan, sebagian besar dari aset produktif yang dimiliki oleh perusahaan adalah berupa
pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis
besar pembiayaan syariah yang disalurkan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bogor adalah
pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara bank
sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk
melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut
kesepakatan dimuka.
Prosedur Pembiayaan Mudharabah
Setiap permohonan pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang
Bogor harus diajukan secara tertulis dengan mengisi Formulir Keterangan Permohonan
Pembiayaan, yang telah dilengkapi data dan persyaratan yang diperlukan untuk bahan penilaian.

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bank Muamalat Indonesia


Pengakuan pendapatan pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui
pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Dalam mengakui pendapatan bagi hasil yang diterima Bank
Muamalat berdasarkan atas kebijakan akuntansi yang berlaku umum sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia yang berpedoman terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang
dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pada umumnya pengakuan pendapatan bagi hasil
yang diterapkan Bank Muamalat tergantung atas keuntungan dan kerugian yang diperoleh debitur
(nasabah yang mendapat pinjaman dana dari bank) dalam mengelola dana yang diterimanya.
Pendapatan pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat disajikan dalam Laporan Laba Rugi
sebagai pendapatan bagi hasil. Pendapatan bagi hasil memiliki kontribusi yang sangat besar
terhadap pendapatan operasional Bank Muamalat, hal ini dapat diketahui dari perkembangan
pendapatan dari tahun ke tahun, di mana pendapatan terbesar berasal dari pendapatan bagi hasil.
Dengan keberhasilan Bank Muamalat dalam menghimpun dana dan menyalurkannya dalam
pembiayaan maka kinerja Bank Muamalat berhasil membukukan pertumbuhan yang positif.
Komponen terbesar dari pendapatan operasi utama merupakan berasal dari pendapatan bagi hasil
yang mencapai Rp. 655.175.753.000, yang merupakan hasil dari pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan lainnya.
Kesimpulan

Hikmah dari pembiayaan mudharabah adalah dapat memberi keringanan kepada manusia. Terkadang
ada sebagian orang yang memiliki harta, tetapi tidak mampu untuk membuatnya menjadi produktif.
Terkadang pula, ada orang yang tidak memiliki harta tetapi ia mempunyai kemampuan untuk
memproduktifkannya, sehingga dengan pembiayaan mudharabah kedua belah pihak dapat mengambil
manfaat dari kerja sama yang dibentuk. Pemilik dana mendapatkan manfaat dari pengalaman
pengelola dana dalam menjalankan usaha, sedangkan pengelola dana dapat memperoleh manfaat
berupa harta sebagai modal. Dengan demikian, dapat tercipta kerja sama antara modal dan kerja.
sehingga dapat tercipta kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Dalam prosedur pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia, terdapat 3 tahap penting
yaitu analisa dan evaluasi pembiayaan, pengusulan pembiayaan dan putusan / persetujuan
pembiayaan.
2. Perlakuan Akuntansi untuk pembiayaan mudharabah yang ada di Bank Muamalat telah
sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia dan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 105.
3. Dalam pengakuan pendapatan pembiayaan mudharabah, Bank Muamalat Indonesia
menetapkan besarnya bagi hasil berdasarkan metode revenue sharing dan sesuai dengan
nisbah kesepakatan diawal akad antara nasabah dengan pihak bank.
4. Bank Muamalat Indonesia menggunakan konsep dasar kas (cash basis) dalam menentukan
bagi hasil untuk mengakui dan mencatat pendapatannya.
5. Pendapatan pembiayaan mudharabah memberikan kontribusi terhadap peningkatan atau
penurunan laba PT. Bank Muamalat Indonesia. Pendapatan pembiayaan mudharabah
diakui sebagai pendapatan bagi hasil yang disajikan pada Laporan Laba Rugi perusahaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai