Anda di halaman 1dari 95

METODOLOGI PENELITIAN

dan
STATISTIK PENDIDIKAN
ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
SELAMAT BERJUMPA
NAMA : DR. H. FAHRUROJI, M.PD
ALAMAT : JL. KAUM NO. 35, RANCAEKEK, BANDUNG
TELP/HP : 022-7791249/08159677808/08156094935
E-mail : fahruroji.cholil@gmail.com/fahrur56@yahoo.co.id
STATUS : MENIKAH
PUTRA/PUTRI : 2 ORANG
PENDIDIKAN : S-1 IKIP (UPI) BANDUNG 1983
S-2 IKIP (UPI) BANDUNG 1999
S-3 UPI BANDUNG 2009
PEKERJAAN : DOSEN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA/
PASCASARJANA
MATA KULIAH:
METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK
PENDIDIKAN
TEKNIS PERKULIAHAN:
1. PERKULIAHAN
2. PEMBERIAN TUGAS
3. PRESENTASI
4. DISKUSI
5. UJIAN TENGAN SEMESTER
6. UJIAN AKHIR SEMESTER
BOBOT PENILAIAN
1. KEHADIRAN = 10 %
2. TUGAS-TUGAS = 20 %
3. UTS/PRESENTASI = 30 %
4. UAS = 40 %

PERKULIAHAN SEKALI DALAM SATU MINGGU:


1. PUKUL 09.30 – 12.00
PENELITIAN
PENELITIAN DALAM BAHASA INGGRIS DISEBUT
RESEARCH DALAM BAHASA INDONESIA
DITULIS DAN DIBACA “RISET”.
RESEARCH BERASAL DARI KATA RE = KEMBALI
DAN SEARCH = MENCARI. SECARA BAHASA
DAPAT DIARTIKAN MENCARI KEMBALI. KARENA
PADA HAKEKATNYA MENELITI ADALAH MENCARI
YANG SUDAH ADA NAMUN BELUM DITEMUKAN.
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SETIAP
ORANG PASTI SERING MELAKUKAN HAL INI.
Beberapa pengertian penelitian:
Penelitian adalah penggunaan metode
ilmiah secara formal dan sistematis untuk
menjawab atau menyelesaiakan masalah
(L.R. Gay, 1988)
 Penelitian merupakan suatu usaha untuk
menangkap gejala-gejala alam dan masyarakat
berdasarkan disiplin metodologi ilmiah dengan
tujuan menemukan prinsip-prinsip baru yang
terkandung dalam gejala-gejala tadi (Fuad
Hasan & Koentjaraningrat, 1977)
 Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati
dan kkritis dalam mencari fakta dan prinsip-
prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik
untuk menetapkan sesuatu (Webster’s New
International)

 Penelitian adalah suatu metode studi yang


dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang
hati-hati terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
maslah itu (Hillway, 1956)
Cara Menemukan Kebenaran
.
Ilmiah

Kebetulan
Kebenaran
Common Sence
wahyu
Nonilmiah
Intuitif
Trial and error
Spekulatif

Kewibawaan
Penggolongan Penetilian
1. Berdasarkan Tujuan:
Murni dan
terapan

Penelitian Evaluasi a. Eksploratif


b. Deskriptif
c. Ekplanatif

Pengembangan

Tindakan
2. Berdasarkan Metode
Sejarah

Deskriptif
Penelitian
Korelasi

Kausal
Komparatif

Eksperimen
3. Metode Kualitatif dan Kuantitatif
 Metode Kualitatif:  Metode Kuantitatif
a. Lebih tertarik untuk a. Pengukuran secara
melakukan pemahaman obyektif terhadap
secara mendalam fenomena sosial
terhadap suatu masalah
b. Fenomena dijabarkan
b. Lebih suka terhadap dalam komponen
analisis mendalam (in masalah, variabel, dan
dept analysis). indikator dengan
c. Mengkaji kasus perkasus menggunakan simbol-
d. Hasilnya bukan simbol angka
generalisasi tetapi c. Terdapat populasi dan
pemahaman secara sampel
mendalam terhadap
d. Hasilnya generalisasi
suatu kasus.
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian Kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat
interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-
fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
Dengan demikian arti atau
pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti
merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Menurut Sukmadinata (2005)
dasar penelitian kualitatif
adalah konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu
berdimensi jamak, interaktif dan
suatu pertukaran pengalaman
sosial yang diinterpretasikan oleh
setiap individu.
Bogdan dan Taylor (1992: 21-22)
menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif adalah salah
satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif
kualitatif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-
orang dan prilaku yang diamati.
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas
sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan
pendekatan kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk
menemukan dan memahami apa yang tersembunyi
dibalik fenomena yang kadangkala merupakan
sesuatu yang sulit untuk dipahami secara
memuaskan.
 Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif.
Artinya, data yang dianalisis dari gejala-
gejala yang diamati, yang tidak harus selalu
berbentuk angka atau koefisien antar
variabel. Dan terkadang pada penelitian
kualitaatif, memungkinkan adanya data
kuantitatif. Akan tetapi, pada penelitian
kualitatif, pengumpulan dan pengolahan data
umumnya bersifat pengamatan awal hingga
akhir. Maka, penyajian analisis data pun akan
sedikit berbeda dengan penelitian jenis
kuantitatif. Karena itulah penelitian kualitatif
lebih condong berada dibawah paradigma
fungsionalisme, objektivisme, dan fakta
sosial.
ADA 5 CIRI DAN KARAKTERISTIK
PENELITIAN KUALITATIF
1.  Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi


sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan
mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu
interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti
mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang
erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat
itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera
disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya
tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku
berlangsung.
2.  Memiliki sifat deskriptif analitik
Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen,
catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian,
tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan
memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data
aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).
Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi
yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian
naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti
dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang
ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi
mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam
data.
3.  Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada
hasil.

Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan


pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap
proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan
pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar
dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas
menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-
alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di
mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah
dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang
terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk
mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu
proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip
bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4.  Penelitian kualitatif sifatnya induktif.

Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi


teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta
empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari
suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara
alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan
melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi
kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses
yang sama dalam konteks lingkungan tertentu,
tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan
yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan
penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum,
teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan
bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif
yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.
5.  Penelitian kualitatif mengutamakan makna.

Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai


suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala
sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian
pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya.
Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan
pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina
guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru
gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan
pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat
diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu
pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi
dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti
agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih
dan tepat.

Masalah/Pertanyaan Penelitian

Telaah Hipotesis
Teori

PENGUJIAN FAKTA –Pemilihan


Data - Pengumpulan Data -
Analisis Data
Hasil

KESIMPULAN
Diagram Penelitian
. Kesenjangan Teori Konsep

Deduktif
Masalah
Hipotesis

Ininduktif
Hasil Penemuan
sebelumnya

Intrumen
Sampel Desain
Analisis
Pengumpulan dan
analisis data
Hasil penelitian

Temuan-temuan Laporan
Stages of the Research Process
Problem Discovery Discovery and
and Definition Definition

Research and so on
Design Conclusions and
Report

Sampling
Data Processing
and Analysis
Data
Gathering
Masalah Penelitian
 Tahap paling krusial, sebab tujuan akan
menjawab permasalahan. Kalau permasalahan
tidak jelas , penelitian tidak bisa dilakukan
dengan baik.
 Penemuan masalah harus dibarengi dengan
pemecahan masalah.
 Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang,
pemilihan pokok masalah, dan perumusan
masalah.
Kriteria Masalah
 Merupakan Bidang masalah dan topik
yang menarik.
 Signifikansi secara teoritis dan
praktis.
 Dapat diuji melalui pengumpulan
data dan analisis data.
 Sesuai dengan waktu dan biaya.
Sumber Penemuan Masalah

Kajian teoritis
Kajian Empiris
1. Cara Menemukan masalah
 Masalah dapat ditemukan dalam kehidupan
manusia sehari-hari
 Masalah dapat ditemukan dari membaca
berbagai buku
 Masalah dapat juga datang dari kehidupan
diri sendiri

INTI MASALAH: KETIDAKSESUAIAN ANTARA


HARAPAN DENGAN KENYATAAN
Perumusan Masalah

Rumusan harus jelas dan


tegas.
Tidak ambiguitas
Mengekspresikan hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Sutrisno Hadi (1986) menyebutkan sumber
masalah atau problematik:
1.Observasi kancah
2.Diskusi-diskusi
3.Ahli-ahli riset
4.Bibliografi, misalnya jurnal, ensiklopedi,
review, skripsi, tesis, disertasi, buku-buku
teks, majalah-majalah berkala, buletin,
laporan-laporan penelitian dan sebagainya.
Masalah yang Perlu Diperhatikan
Agar masalah dan judul penelitian selaras maka
perlu diperhatikan:
1. Penelitian harus sesuai dengan minat
peneliti
2. Penelitian harus bisa dilaksanakan yaitu;
adanya kemampuan, tersedianya waktu;
tersedianya tenaga; tersedianya dana.
3. Tersedianya faktor pendukung
4. Hasil penelitian bermanfaat
CIRI-CIRI MASLAH YANG
BAIK
1. MASALAH YANG DIPILIH HARUS
MEMPUNYAI NILAI PENELITIAN
2. MASALAH YANG DIPILIH HARUS
MEMPUNYAI FISIBILITAS
3. MASALAH YANG DIPILIH HARUS SESUAI
DENGAN KUALITAS SI PENELITI
Perumusan Masalah
Perumusan sangat penting dalam penelitian
sebab, akan memberi arah pada
keseluruhan rencana dan langkah-langkah
yang ditempuh.
Rumusan masalah dapat menggunakan
kalimat pertanyaan atau interogatif, juga
dapat digunakan kalimat pernyataan atau
deklaratif
Masalah dalam penelitian
Kualitatif
Maslah dalam penelitian kualitatif dinamakan
fokus. Pada dasarnya penentuan masalah
bergantung pada paradigma apakah yang
dianut oleh seorang peneliti.
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber
dari hubungan antara dua faktor atau lebih
yang menghasilkan situasi yang
membingungkan
TEMA AREA PENELITIAN
PENDIDIKAN DILIHAT DARI SISTEM
PENDIDIKAN

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN
BALIK
1. DILIHAT DARI ASPEK
INPUT
1. SISWA
2. GURU
3. KURIKULUM YANG DIGUNAKAN
4. SARANA DAN FASILITAS PENDIDIKAAN
5. LINGKUNGAN BELAJAR
6. DLL
2. DILIHAT DARI ASPEK
PROSES
1. BERBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN
2. MODEL-MODEL BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
3. BERBAGAI MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
4. PERFORAN GURU DAN SISWA
5. PENERAPAN TEORI PEMBELAJARAN
6. PENGELOLAAN KELAS
7. DLL
3. DILIHAT DARI ASPEK
OUTPUT
1. PERFORMAN LULUSAN SUATU LEMBAGA
PENDIDIKAN
2. KINERJA LULUSAN
3. KESESUAIAN KEMAMPUAN LULUSAN
DENGAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
4. SISTEM EVALUASI YANG DIGUNAKAN
5. BERBAGAI RAGAM ALAT EVALUASI
6. DLL
4. DILIHAT DARI ASPEK
TRI PUSAT PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN DALAM KELUARGA
(INFORMAL)
2. PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN
MASYARAKAT (NON FORMAL)
3. PENDIDIKAN PERSEKOLAHAN (FORMAL)
5. AREA PENELITIAN
BIDANG STUDI/PELAJARAN
SESUAI DENGAN BIDANG STUDINYA/MATA
PELAJARANNYA
5. AREA BIDANG
PENDIDIKAN
1. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
2. MANAJEMEN PENDIDIKAN
3. BIMBINGAN DAN KONSELING
4. PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
5. PENDIDIKAN KHUSUS
6. PENDIDIKAN DASAR DAN LANJUTAN
PARADIGMA (POLA PIKIR)
Kumpulan longgar dari sejumlah asumsi
yang dipegang bersama, konsep atau
proposisi yang mengarahkan cara berfikir
dan penelitian.
Paradigma alamiah bersumber pada pada
pandangan fenomonologis, yaitu berusaha
memahami arti peristiwa dan kaitan-
kaitannya terhadap orang-orang biasa
dalam situasi-situasi tertentu.
Perbedaan Aksioma Paradigma Positivisme dan alamiah
Aksioma tentang Paradigma Positivisme Paradigma Alamiah

Hakekat kenyataan Kenyataan adalah tunggal Kenyataan adalah ganda,


nyata dan fragmentaris dibentuk dan merupakan
keutuhan

Hubungan pencari tahu Pencari tahu dan yang tahu Pencari tahu dan yang tahu
dengan yang tahu adalah bebas, jadi ada aktif bersama, jadi tidak
dualisme bisa dipisahkan

Kemungkinan Generalisasi atas dasar bebas Hanya waktu dan konteks


generalisasi waktu dan bebas konteks yang mengikat hipotesis
dimungkinkan kerja (pernyataan
idiografis) yang
dimungkinkan

Kemungkinan hubungan Terdapat penyebab Sukar membedakan mana


sebab-akibat sebenarnya yang secara sebab mana akibat
temporer terhadap, atau
secara simultan terhadap
akibat
Gambaran skripsi, tesis dan disertasi
No Aspek Skripsi Tesis Disertasi
1 Jenjang S1 S2 S3
2 Permasalah Dapat diangkat Diangkat dari Diangkat dari
an dari pengalaman pengalaman kajian teoretik
empirik, tidak empirik, dan yang didukung
mendalam teoritik bersifat fakta empirik,
mendalam bersifat sangat
mendalam
3 Kemandirian 60% peran 80% peran 90% peran penulis
penulis penulis penulis, 20% 10% pembimbing
40 % pembimbing
pembimbing
4 Bobot ilmiah Rendah-sedang Sedang-tinggi, Tinggi, tertinggi di
pendalaman/pe bidang akademik,
ngembangan diwajibkan
terhadap teori mencari rerobosan
dan penelitian dan teori baru
yang ada dalam ilmu
pengetahuan
Kajian Teori Dan Riset Terdahulu
 Teori itu penting sebagai orientasi yang
membatasi jumlah fakta yang harus
dipelajari.
 Teori memberikan pedoman yang dapat
memberikan hasil terbaik.
 Teori memberikan sistem mana yang harus
dipakai dalam mengartikan data yang tepat.
 Tori dapat digunakan untuk memprediksi
fakta-fakta.
Pengertian Teori
 Teori sebagai seperangkat proposisi yang
terintegrasi secara sintaksis (yaitu yang
mengikuti aturan tertentu yang dapat
dihubung-hubungkan secara logis satu
dengan lainnya dengan data dasar yang
dapat diamati) dan berfungsi sebagai
wahana untuk meramalkan dan
menjelaskan fenomena yang diamati.
(Snelbecker, 1974:31)
 Teori ialah aturan menjelaskan proposisi atau
seperangkat proposisi yang berkaitan dengan
beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas
representasi simbolik dari:
1. hubungan-hubungan yang dapat
diamati
2. mekanisme atau struktur yang diduga
mendasari hubunga-hubungan demikian
3. hubungan-hubungan yang disimpulkan
serta mekanisme dasar yang dimaksudkan
untuk data
 Kumpulan konstruk atau konsep,
definisi, dan proposisi yang
menggambarkan fenomena secara
sistematis melalui penentuan
hubungan antar variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan fenomena.
Tiga Hal pokok Dalam teori
 Elemen teori terdiri dari konstruk,
konsep dan proposisi.
 Memberikan gambaran sistematis
mengenai fenomena melalui
hubungan antar variabel.
 Tujuan teori adalah menjelaskan dan
memprediksi fenomena alam.
Konsep - Construct
 Konsep merupakan ekspresi suatu
abstraksi yang terbentuk melalui
generalisasi dari pengamatan terhadap
fenomena-fenomena.
 Contoh:
 Prestasi akademik merupakan abstraksi
dari kemampuan belajar mahasiswa.
 Bobot adalah konsep dari suatu benda
yang mempunyai karakteristik
berat/ringan.
Tingkatan Abstraksi Konsep
 Tingkat abstraksi konsep tergantung dari
mudah atau tidaknya fenomena yang
diabstraksikan dapat diidentifikasikan.
 Contoh:
 Tanah adalah konsep aktiva tetap yang
berujud dan secara fisik mudah dikenali
 Aktiva Tetap adalah lebih general
 Sehingga aktiva merupakan konsep yang
lebih akbstrak daripada tanah.
 Konsep-konsep yang sangat abstrak/lebih
abstrak sering disebut construct.
Konsep merupakan abstraksi
dari suatu realitas

Tingkat
CONCEPTS
Abstract

Tingkat OBSERVATION OF OBJECTS


Empirical AND EVENTS (REALITY)
Proses Membangun Teori dr ilmu

Teori

Meningkat ke lebih abstract


Proposisi

Konsep

Observasi dari objek


dan event (realitas )
Contoh

Vegetation

Meningkat ke lebih abstract


Fruit

Banana

Reality
Bagaimana construct dalam riset?
 Construct dalam riset tidak hanya diartikan
lebih abstrak, namun juga menyangkut
apa yang dipersepsikan orang.
 Contruct dalam riset mempunyai makna
yang berbeda dengan konsep sebab
construct merupakan abstraksi dari
fenomena yang dapat diamati dari
berbagai dimensi.
Contoh Construct Kepuasan Kerja
 Kepuasan kerja merupakan abstraksi dari
fenomena psikologis seorang terhadap
pekerjaan yang diamati berdasarkan
persepsi yang bersangkutan terhadap
berbagai dimensi lingkungan pekerjaan
yaitu:
 Dimensi Tugas yang dikerjakan, rekan-
rekan sekerja, atasannya, kompensasi,
promosi karir dll.
 Dimensi-dimensi construct yang tersusun
menjadi construct yang lebih abstraks
yaitu construct kepuasan kerja.
 Misal dimensi contruct kepuasan terhadap
tugas dapat diobservasi berdasarkan
tanggapan seseorang mengenai sifat,
jenis, kondisi atau hal lain yang
ditugaskan misalnya rutinitas tugas,
kompelksitas tugas dan sebagainya.
Consruct
Kepuasan
Kerja Dimensi Kepuasan Konsep rutinitas,
Pada Tugas kompleksitas,
kegunaan, tantangan

Dimensi Kepuasan Konsep pengaruh,


Pada Atasan intelegensi,prestasi
, perhatian, dsb.

Dimensi Kepuasan Konsep stimulasi,


Pada Rekan ambisi., loyalitas,
sikap,tgg jawab dll

Dimensi kepuasan Konsep


Pada Kompensasi kewajaran,kesesua
ian, nilai dll

Dimensi kepuasan Konsep


pada Promosi Kesmpatan,kebiajk
an, keterbukaan dll
 Dengan demikian construct terdiri dari
konsep-konsep yang dapat diamati yang
selanjutnya untuk keperluan penelitian
diukur dengan menggunakan skala
pengukuran.
 Construct yang diukur dengan skala
tertentu selanjutnya menjadi variabel.
Penggunaan Construct
 Dengan mengoperasionalkan construct ke
dalam konsep-konsep yang dapat diamati
dan diukur menjadi variabel penelitian.
 Menghubungkan construct yang lain
menjadi konstruksi teori. Misal: Inovatif
dan Kreatif merupakan bagian dari fungsi
kepuasan kerja dan prestasi kerja.
Variabel dan Construct
 Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat
diberi berbagai macam nilai
 Variabel merupakan penghubung antara contruct
yang abstract dengan fenomena yang nyata.
 Variabel merupakan proxy atau representasi dari
construct yang dapat diukur dengan berbagai
macam nilai.
 Nilai variabel tergantung pada construct yang
diwakilinya.
 Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut
yang menggunakan ukuran atau skala dalam
suatu kisaran nilai.
Kebutuhan
Abstrak Teori Ilmiah Construct

Proksi Pengukurann

Variabel-
Variabel

Gambaran Sistematik

Fenomena Subyek/Obyek
Alam Penelitian
Realitas
Definisi Operasional
 Definisi Operasional adalah penentuan
construct sehingga menjadi variabel yang
dapat diukur.
 Menjelaskan cara tertentu yang digunakan
untuk mengopersionalkan construct
sehingga memungkinkan bagi peneliti lain
untuk melakukan replikasi pengukuran
dengan cara yang sama atau
mengembangkan cara pengukuran
cosntruct yang lebih baik.
Teori Dan Penelitian
 Pnelitian pada dasarnya merupakan
operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu
metode yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah.
 Teori merupakan bagian dari ilmu yang
memberikan penjelasan mengenai fenomena
alam. Karena teori bagian dari ilmu maka
memiliki jalinan erat dengan penelitian.
 Penelitian merupakan proses yang sistematis
untuk mengembangkan teori.
Posisi dan Peran teori
 Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi
perumusan masalah, pengembangan hipotesis,
pengujian data dan pembuatan kesimpulan,
sehingga hasilnya bisa berupa dukungan atau
penolakan terhadap teori.,
 Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan
kulminasi dari penelitian kualitatif yang disusun
melalui proses pengumpulan data, kategorisasi
data dan pengembangan pola atau susunan
teori.
PENELITI MENGUJI KONSTRUKSI TEORI

PENELITI MENGUJI HIPOTESIS/PERTANYAAN


PENELITIAN YANG DIPEROLEH DARI TEORI

PENELITI MENGOPERASIONALKAN KONSEP


(CONSTRUCT) ATAU VARIABEL-VARIABEL YANG
DIPEROLEH DARI TEORI.

PENELITI MENGGUNAKAN INSTRUMEN UNTUK


MENGUKUR VARIABEL-VARIABEL DALAM TEORI

Gambar. Penelitian Deduktif dalam Paradigma Kuantitatif


PENELITI MENYUSUN KONSTRUKSI TEORI ATAU
MEMBANDINGKAN TEORI DENGAN TEORI LAIN

PENELITI MENCARI TEORI-TEORI

PENELITI MEMBENTUK KATEGORI-KATEGORI.

PENELITI MENJAWAB PERTANYAAN-


PERTANYAAN

PENELITI MENGUMPULKAN INFORMASI

GAMBAR. PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUALITATIF


PROPOSISI DAN HIPOTESIS
 Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya,
disangkal atau diuji kebenarannya,
megenai konsep atau construct yang
menjelaskan atau memprediksi fenomena-
fenomena.
 Proposisi yang dirumuskan dengan maksud
untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.
Telaah Literatur Dan
Pengembangan Hipotesis
 Literatur dimaksud bisa dari jurnal, buku text,
database, tesis orang lain, disertasi doktor,
paper, skripsi, makalah seminar dll)
 Untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh
perspektif ilmiah yang menjadi landasan
pengembangan hipotesis.
 Untuk menghindari kemungkinan duplikasi
dalam metode pengumpulan dan pengolahan
data.
Telaah Literatur (lanjutan)
 Mengarahkan argumentasi penggunaan metode
pengumpulan dan pengolahan data penelitian
sekarang kaitannya dengan penelitian
sebelumnya.
 Untuk melakukan konfirmasi terhadap teori-teori
atau temuan-temuan sebelumnya.
 Untuk menemukan keterbatasan penelitian
terdahulu dan kemudian memperbaiki pada
penelitian saat ini.
Sumber data
 Sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh.

Sumber data: Alat pengumpul data:


1. Responden 1. Kuesioner dan
wawancara
2. Benda tidak bergerak, 2. Observasi
benda bergerak, atau
proses sesuatu
3. Dokumen atau 3. Dokumentasi
catatan
4. Hasil Belajar 4. Tes
Macam-macam data
1. Data berdasarkan sumbernya:
a. data primer: data yang dikumpulkan
oleh peneliti langsung dari sumber
datanya. Data ini disebut juga data asli.
Untuk memperoleh data ini peneliti
mengumpulkan secara langsung
b. data skunder: data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari berbagai sumber yang
telah ada. (peneliti sebagai tangan
kedua. Data skunder dapat diperoleh
dari BPS, buku, jurnal, dsbnya.
2. Bedasarkan sifatnya data dibagi atas:
a. kualitatif: data yang berbentuk kata-kata,
bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data seperti wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus atau
observasi yang dituangkan dalam catatan
lapangan. Bentuk lain juga seperti gambar
yang diperoelh dengan pemotretan atau
rekaman vidio.
b. Data kuantitatif: data yang berbentuk angka
atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematik
atau statistik
DATA KUALITATIF
 SUMBER UTAMA DATA KUALITATIF
ADALAH KATA-KATA DAN TINDAKAN.
ALAT PENGUMPUL DATANYA ADALAH
WAWANCARA DAN PENGAMATAN,
SELEBIHNYA ADALAH DATA TAMBAHAN
SEPERTI KOKUMEN, FOTO, DATA
STATISTIK DLL.
MANUSIA SEBAGAI INSTRUMEN
PENELITIAN
CIRI-CIRINYA:
RESPONSIF
DAPAT MENYESUAIKAN DIRI
MENEKANKAN KEUTUHAN
MENDASAARKAN DIRI ATAS PERLUASAN
PENGETAHUAN
MEMPROSES DATA SECEPATNYA
MEMANFAATKAN KESEMPATAN UNTUK
MENGKLASIFIKASIKAN
MEMANFAATKAN KESEMPATAN UNTUK MENCARI
RESPON YANG TIDAK LAZIM
Teknik dan instrumen
Teknik pengumpulan Instrumen pengumpulan
data data
1. Wawancara 1. Pedoman wawancara
2. Observasi 2. Lembar pengamatan
3. Kuesioner 3. Angket, kuesioner
4. Dokumentasi 4. Pedoman
dokumentasi atau
5. Tes check-list
5. Tes atau soal
Alat evaluasi
Tes: Non-tes
serentetan pertanyaan atau latihan atau alat
lain yang digunakan untuk mengukur (bukan tes)
keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu
atau kelompok
1. Tes kepribadian; untuk mengukur 1. Angket/kuesioner:
kepribadian seseorang a. terbuka
2. Tes bakat atau aptitude test; tes untuk b. tertutup
mengetahui bakat seseorang
2. wawancara:
3. Tes intelegensi; untuk mengetahui tingkat a. bebas
intelegensi seseorang
b. terpimpin
4. Tes sikap attitude test; disebut juga skala
sikap 3. Observasi
5. Tes proyeksi a. non-sistematis
6. Tes minat b. sitematis
7. Tes prestasi atau achievment test untuk 4. Skala bertingkat
mengetahui kecakapan seseorang setelah 5. Dokumentasi: data
WAWANCARA
WAWANCARA ADALAH PERCAKAPAN DENGAN
MAKSUD TERTENTU.
PERCAKAPAN ITU DILAKUKAN OLEH
PEWAWANCARA YANG MENGAJUKAN
PERTANYAAN DAN YANG DIWAWANCARAI
YANG MEMBERIKAN JAWABAN ATAS
PERTANYAAN ITU
MACAM-MACAM WAWANCARA
 PEMBICARAAN INFORMAL
 MENGGUNAKAN PETUNJUK UMUM
WAWANCARA
 WAWANCARA BAKU TERBUKA
 WAWANCARA TERSRUKTUR DAN
WAWANCARA TAK TERSRUKTUR
CATATAN LAPANGAN
 LANGSUNG DIKERJAKAN, JANGAN
MENUNDA-NUNDA
 JANGAN DULU DIBICARAKAN DENGAN
ORANG LAIN
 CARILAH TEMPAT YANG KONDUSIF
 SEDIAKAN WAKTU YANG CUKUP
 MULAILAH DENGAN MEMBUAT KERANGKA
 PERCAKAPAN DAN PERISTIWA YAANG
DIALAMI MENGALIR DARI DIRI PENELITI
TEKNIK PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Kredibilitas 1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Trianggulasi
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensi
6. Kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota

Keterangan 8. Uraian rinci


Kebergantungan 9. Aaudit kebergantungan
Kepastian 10. Audit Kepastian
Penjelasan Kredibilitas
1. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan
memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan
2. Ketekunan pengamatan bermaksud
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang
relevan dengan persoalan yang diteliti
3. Triaanggulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluaan pengeceekan atau pembanding
terhadap data itu
4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi maksudnya
untuk mempertahankan sikap terbuka dan
kejujuran
5. Analisis Kasus Negatif adalah mengumpulkan
contoh dan aksus yang tidak sesuai dengan
pola dan kecenderungan informasi yang telah
dikumpulkan
6. Kecukupan referensi dimaksudkan adalah sebagai
alat untuk menampung dan menyesuaikan diri
dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi
7. Pengecekan anggota maksudnya aadalah anggota
yang terlibat dalam proses pengumpulan data yang
penting
8. Uraian rinci adalah untuk membangan
keterlihatan dalam penelitian kualitatif
sehingga hasil penelitiannya secermat
mungkin
9. Auditing yaitu memperbaiki umpan balik dan
berunding antara peneliti dan yang diteliti
ANALISIS DAN PENEFSIRAN DATA
Analisis dan penafsiran data dilakukan dengan
cara sbb.
1.Pemrosesan satuan
2.Kategorisasi
3.Penafsiran data
Hal-hal yang berhubungan dg
metode dan intrumen
1. Tujuan penelitian
2. Sampel penelitian
3. Lokasi penelitian
4. Pelaksana
5. Biaya dan waktu
6. Data
Pengadaan intrumen
1. perencanaan; menentukan tujuan,
menentukan variabel, kategorisasi variabel
2. Penulisan butir soal, kuesioner, skala sikap
3. Penyuntingan
4. Uji-coba
5. Penganalisisan hasil
6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang
dirasa kurang baik, dengan mendasarkan
diri pada waktu uji-coba
Keampuhan instrumen
.
Instrumen tidak baik Instrumen baik

Data tidak benar Data benar

Kesimpulan tidak sesuai Kesimpulan sesuai


kenyataan dengan kenyataan

Penelitian tidak bermanfaat Penelitian bermanfaat


Menarik kesimpulan
 Menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan
diri atas semua data yang diperoleh dalam kegiatan
penelitian.
 Penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data bukan
atas angan-angan atau keinginan peneliti. Oleh karena itu
harus nampak jelas hubungan antara problematik, hipotesis
dan kesimpulan.

Problematik
Rumusan masalah

hipotesis kesimpulan
Kesimpulan penelitian ada dua
macam:

1. non-statistik: kesimpulan yang mungkin


dibuat berdasarkan standar atau kriteria
yang dibuat atau ditentukan.
2. Statistik: kesimpulan harus bedasarkan
uji statistik berdasarkan data yang telah
diolah.
Reference
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Rineka Cipta: Jakarta
Nazir, Moch. 1988. Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia
Indonesia
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia
Hamid Darmadi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Lexy J. Moleong, 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:
Rosdakarya
Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan,
Yogyakarta:Andi Offset
Wina Sanjaya. 2015. Penelitian Pendidikan, Jakarta:
Prenadamedia Grup
SELAMAT MENUNAIKAN
IBADAH SHAUM

Anda mungkin juga menyukai