20–35 RM berat
Pencegahan Primer
Dengan dilakukan pendidikan kesehatan pada
masyarakat, perbaikan keadaan sosial ekonomi,
konseling genetik, dan tindakan kedokteran, misalnya
perawatan prenatal, pertolongan persalinan,
pengurangan kehamilan pada wanita adolesen dan di
atas usia 40 tahun, serta pencegahan radang otak
pada anak-anak
Pencegahan Sekunder
Meliputi diagnosis dan pengobatan
dini pada keadaan yang
menyebabkan terjadinya retardasi
mental.
Pencegahan Tertier
Meliputi latihan dan pendidikan di
sekolah luar biasa, obat-obatan
neuroleptika, serta obat yang dapat
memperbaiki mikrosirkulasi dan
metabolisme otak.
Asuhan Keperawatan Anak
dengan Gangguan Perilaku:
ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder)
Attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD)
1. Faktor genetik.
2. Faktor biokimia (dopamin, norefineprin, serotonin).
3. Kerusakan otak.
4. Faktor prenatal (ibu merokok saat hamil, keracunan, alkohol).
5. Perinatal (fetal distres, asfiksia).
6. Postnatal (kejang, CNS abnormalitas).
7. Zat makanan (pengawet).
8. Faktor lingkungan dan psikososial (stres, gangguan jiwa pada ibu
saat mengandung, kemiskinan, besar di penjara).
TANDA GEJALA
farmakoterapi,
psikoterapi,
terapi perilaku,
bimbingan belajar.
Prognosis
Faktor psikologis
Neurobiologis
Faktor genetik
Faktor perinatal
ETIOLOGI FAKTOR EKSTERNAL
Kelainan Neurokimia
Penurunan kadar neurotransmiter serotonin terutama
pada sel purkinye serebellum. Anak normal memiliki
kandungan serotonin pada sel purkinye serebellum
cukup tinggi.
Kelainan Neuroanatomi
Anak autisme didapatkan kelainan neuroanatomi
pada beberapa tempat. Hasil pemeriksaan otopsi
didapatkan pengecilan serebellum utama terjadi
hipoplasia lobus VI–VII sehingga mengakibatkan
produksi serotonin menurun dan lalu lintas
rangsangan informasi antara sel otak menjadi kacau
Gejala-gajala akan tampak makin jelas
setelah anak mencapai usia tiga
tahun, yaitu meliputi hal berikut
(IDAI, 2004).
1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal dan
nonverbal.
a. Terlambat bicara.
b. Meracau dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain.
c. Bila kata-kata mulai diucapkan, ia tidak mengerti artinya.
d. Bicara tidak dipakai untuk komunikasi.
e. la banyak meniru atau membeo (echolalia).
f. Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada, dan kata-
kata tanpa mengerti artinya. Sebagian dari anak-anak ini tetap tak
dapat bicara sampai dewasa.
g. Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan yang terdekat dan
mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya
2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial.
a. Haloperidol
Suatu obat antipsikotik yang mempunyai efek meredam
psikomotor, biasanya digunakan pada anak yang
menampakkan perilaku temper tantrum yang tidak
terkendali serta mempunyai efek lain yaitu
meningkatkan proses belajar biasanya digunakan dalam
dosis 0,20 mg.
b. Fenfluramin
Suatu obat yang mempunyai efek
mengurangi kadar serotonin darah yang
bermanfaat pada beberapa anak autisme
c. Naltrexone
Merupakan obat antagonis opiat yang
diharapkan dapat menghambat opioid endogen
sehingga mengurangi gejala autisme seperti
mengurangi cedera pada diri sendiri dan
mengurangi hiperaktivitas.
e. Lithium
Merupakan obat yang dapat digunakan untuk
mengurangi perilaku agresif dan mencederai diri sendiri.
f. Ritalin
Untuk menekan hiperaktivitas