Anda di halaman 1dari 76

SISTEM PERSYARAFAN

WIDIA LESTARI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
Sistem yang mendeteksi & mengintegrasikan
informasi mengenai keadaan internal &
eksternal tubuh
Fungsi :
• Basic :
– Motorik : skleteal
– Sensorik; Sentuhan
– Autonomik; Reflek
• Higher
– Kognitif : Berpikir
– Emosi : Marah, sedih, senang
– Consious : Kesadaran/ kewaspadaan akan
lingkungan sekitar
KLASIFIKASI
A. SECARA ANATOMI

BRAIN
CENTRAL
NERVOUS
SYSTEM
SPINAL CORD
NERVOUS
SYSTEM

1. Saraf Kranial
PERIPHERAL 2. Saraf Spinal
NERVOUS 3. Ganglia
SYSTEM 4. Pleksus
enteretikus di
usus halus
5. Reseptor
sensori di kulit
Terdapat beberapa jenis sel pada sistem
persarafan :

1. Sel Neuron : Merupakan sel fungsional pada


sistem persarafan yang memproses informasi.
2. Neuroglia : Merupakan sel yang melindungi,
memelihara & menyokong neuron, namun
tidak memproses informasi.
SEL NEURON

Bagian-bagian neuron:

a. Dendrit & Soma : Zona input/


menerima rangsangan.
b. Akson hillock : Zona awal/
potensial aksi berawal.
c. Akson : Zona induksi/
penghantaran potensial aksi.
d. Akson terminal: Zona
terminal/ menghantarkan
potensial aksi ke neuron yg
berikutnya dengan
mengeluarkan
neurotransmiter.
SEL GLIA (NEUROGLIA)
• Sel ependimal : berperan dalam
proses absorpsi).
• Sel schwan : hanya terdapat di
SST, terdapat selubung mielin.
• Oligodendrosit : hanya terdapat di
SSP, tdpt selubung mielin.
• Astroglia : memelihara
konsentrasi ion di CES,
meningkatkan absorpsi glutamin,
menyimpan glikogen.
• Mikroglia: membersihkan debris,
pertahanan imun utama.
• Sel Satellite : Sel kecil yang
mengelilingi neuron sensori,
simpatik parasimpatik.
Jenis Neuron Secara Fungsional :
• Neuron Sensori/afferen : Mendeteksi stimulus dan membawa
impuls yang berisi informasi dari organ indera ke SSP. Co:
reseptor sensori dikulit tangan terkena api
• Inter neuron/ neuron asosiasi : Fungsi integrasi/ memproses
informasi dengan menganalisa & membuat keputuan apa yang
kemudian harus dilakukan. Menghubungkan dan mengaitkan
aktivitas sensorik dan motorik. Co: rangsangan akan dibawa ke
otak dan dideteksi sebagai rasa panas & sakit sehingga akan
memberikan perintah agar menarik tangan menjauh
• Neuron motorik/ neuron efferen : Berespon terhadap stimulus
setelah informasi dianalisa. Co: Otot di daerah tangan bekerja
sama agar tangan terangkat.
• Ketika mendapatkan stimulus, terjadi
perpindahan ion-ion melalui proses difusi
pada membran sel neuron yang akan
menghasilkan sinyal listrik (potensial aksi).
• Potensial aksi akan menjalar antar neuron satu
dengan yang lain melalui proses difusi.
• Ion-ion dapat berdifusi melalui kanal ion 
• Kanal ion(ion channel) adalah saluran di
permukaan membran sel yang mengontrol
aliran ion ke dalam sel. Biasanya spesifik untuk
ion tertentu seperti natrium dan kalium.
Jenis- Jenis kanal-kanal Ion
1. Kanal bocor (Leakage channels)  Saluran ion dalam membran
sel yang selalu terbuka, membuat membran menjadi
permeabel terhadap ion.
2. Kanal gerbang voltase (Voltage-gated channels)  terbuka/
tertutup sebagai respon terhadap perubahan potensial
membran  Na+, K+, Ca+
3. Kanal gerbang ligan (Ligand-gated channels)  terbuka/
tertutup sebagai respon terhadap stimulus kimiawi spesifik
(neurotransmiter, hormon, ion) langsung atau tidak langsung
(sistem utusan kedua)  asupan Na+, Ca+, keluaran K+
4. Kanal gerbang mekanis (Mechanically gated channel) 
terbuka/ tertutup sebagai respon terhadap stimulasi mekanis
(getaran, tekanan, regangan)  reseptor auditoris, reseptor
regang organ internal, reseptor sentuh kulit
• Cairan Ekstra Sel  Na+ dan Cl-
• Cairan Intra Sel  K+ dan fosfat (terikat pada ATP dan asam
amino)
POTENSIAL AKSI
• Potensial aksi adalah aliran ion positif dan negatif
yang bergerak di membran sel. Langkah awal
pengolahan informasi indra adalah transformasi
energi stimulus menjadi potensial reseptor, lalu
menjadi potensial aksi pada serabut saraf.
• Impuls yang dijalarkan diukur dalam milivolt
(seperseribu volt) dengan kecepatan milisecond
(seperseribu detik)
• Ion yang berperan dalam potesial aksi adalah ion
sodium/ natrium (Na+) lebih banyak berada diluar sel
& Ion potasium/ kalium (K+) lebih banyak didalam sel
Yang berperan dalam potensial aksi :

• Neuron
• Kanal yang terdapat dimembran neuron, atl:
– Kanal sodium : jika terbuka memungkinkan natrium berpindah.
– Kanal potasium : jika terbuka memungkinkan kalium berpindah.
– Pompa sodium potasium (Na+K+ATPase) : Energi ATP diperlukan
untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang
ada dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel
diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Oleh sebab itu,
proses ini disebut pompa natrium-kalium.
• ion sodium/ natrium (Na+) lebih banyak berada diluar sel
• Ion potasium/ kalium (K+) lebih banyak didalam sel
• Ketika tidak ada rangsangan maka sel berada dalam kondisi
potensial membran istirahat (sel bermuatan lebih negatif (-
40 s.d. -90 mv) dibandingkan dengan luar sel (0 mv).
• Faktor-faktor yang menyebabkan negativitas di dalam
neuron:
1. Kebocoran K+ ke cairan ekstra sel
2. Ion-ion negatif di dalam neuron tak dapat meninggalkan
sel (terikat pada protein/ molekul yang lebih besar)
3. Pompa Na+/K+ ATPase (3 Na+ keluar untuk 2 K+ ke dalam)
 kontribusi hanya -3 mV
• Ketika mendapatkan stimulus  Na+ masuk ke dalam sel
• Sehingga terjadi Depolarisasi: Pembalikan muatan listrik
menjadi + di dalam dan – di luar.
• Ketika neuron kembali menuju keadaa potensial membran
istirahat disebut repolarisasi
• Seluruh kejadian ini berlangsung singkat 2-3 mv/milisecond.
• Dan kejadian potensial aksi ini akan berjalan disepanjang akson
hingga menuju akson terminal.
• Ketika akson terminal terdepolarisasi, maka percikan
neurotransmiter akan keluar kemudian dikenali oleh dendrit
neuron berikutnya.
TRANSMISI IMPULS SARAF

• Impuls saraf ditransmisikan dari satu


neuron ke neuron yang lain pada
hubungan (Junction) yang dikenal sebagai
“ SINAPS “

• Kecepatan konduksi dari impuls saraf


tergantung dari :
Diameter serabut saraf
Serabut saraf bermielin atau tidak
CENTRAL NERVOUS SYSTEM

BRAIN SPINAL CORD


BRAIN
Terdiri dari :
• Cerebrum
• Batang otak
– Diensefalon : Thalamus dan hypothalamus
– Mid brain
– Pons
– Medula Oblongata
• Cerebelum
cerebrum

thalamus

hypothalamus cerebelum

midbrain MO

Medula spinalis
Pons
CEREBRUM
Merupakan bagian yang terbesar yang
mengisi rongga tengkorak

Lapisan cerebrum ada 2 :


• Lapisan luar (cortex cerebri )
Warna kelabu (substansi grisea )

• Lapisan dalam (medulla cerebri )


Warnanya putih (substansi alba)
• Korteks serebri tersusun dalam banyak gulungan dan
lipatan yang tidak teratur

• Gulungan dan lipatan tersebut disebut GYRUS


• Lekukan diantara gulungan disebut SULKUS
• Sulkus yang paling dalam disebut FISURA

• Fisura dan sulkus membagi otak dalam beberapa bagian


dan lobus
1. Fisura longitudinalis
Membagi cerebrum menjadi 2 bagian yaitu
hemispere kiri dan hemispere kanan.

Hemispere kiri dominan terhadap :


 Analisis sistematik
 Bahasa dan bicara
 Matematika
 Abstak dan alasan
Hemispere kanan dominan terhadap ;
Informasi visual
Menari
Gymnastic
Music
Apresiasi seni

Setiap hemisfer serebri memproses informasi


terhadap sisi tubuh yang berlawanan.
2. Fisura tranversal
Terdapat antara otak kecil dan otak besar

3. Fissure rolandi atau sulkus sentralis


Membagi otak atas lobus frontalis dan lobus parietalis

4. Fisura Sylvii atau sulkus lateralis


Membagi otak besar atas lobus frontalis, parietalis, occipitalis dan
temporalis

5. Fisura Parieto occipitalis atau sulkus parieto occipitalis


Terletak antara lobus parietalis dan oocipitalis
Cerebrum terbagi atas 4 lobus :

1. Lobus frontalis : pada bagian depan otak

Pre frontal
Mengontrol emosi, kepribadian, penilaian, penaksiran,
tingkah laku yang dipelajari, dan pengembangan fikiran

Area Presentral
Terletak persis dibagian depan sulkus sentralis
Merupakan pusat motorik
Area Broca
Terletak pada bagian anterior presentral dan di atas sulkus
lateralis
Merupakan pusat bicara. Mengatur gerakan mulut, lidah
dan larinx untuk menghasilkan kata-kata yang bisa
dimengerti
Gangguan pada area ini menyebabkan orang tidak dapat
berbicara jelas atau mengucapkan kata-kata yang
dimengerti (Aphasia)
2. Lobus parietalis: Pada bagian puncak otak

Area post central (area sensori primer )


Merupakan pusat sensorik
menerima input sensori mayor seperti rasa nyeri,
suhu,sentuhan, vibrasi dan posisidari kontralateral
tubuh

Area yang berhubungan dengan sensori (sensori


sekunder )
Mengintegrasikan informasi sensori, misalnya
ukuran, bentuk dan tekstur suatu objek
3. Lobus Temporal

Area Wernickes
Merupakan area interpretasi dan asosiasi
auditory (pendengaran)
Mengenal dan menginterpretasikan bunyi, music
atau mengerti pembicaraan dan tulisan
Gangguan pada area ini menyebabkan orang tersebut
tidak dapat mengenal dan mengerti pembicaraan orang
lain atau mengerti tulisan, mengenal dan mengeti
berbagai macam suara.

Olfactory (pusat penciuman)


Gustatory (pusat rasa )
4. Lobus occipitalis : pada bagian belakang otak

Area visual primer dan sekunder


Interpretasi dan asosiasi penglihatan
Mengenal dan mengerti tentang objek dan
lingkungan yang dilihat
Fisura longitudinalis
Lobus
frontalis

Lobus Lobus
parietalis temporalis

Lobus
oksipitalis
Sulkus centralis

Sulkus
parietal Parieto
frontal oksipitalis

oksipitalis

temporal

Sulkus lateralis
Sulkus centralis

2 1

5
5 9
3
7 6
8

Sulkus lateralis
1. Area precentral ( area motorik primer )
2. Area pre frontal
3. Area Broca
4. Area Sensorik primer ( Area post central )
5. Area sensorik sekunder
6. Area wernickes
7. Area auditori sekunder
8. Area visual primer
9. Area visual sekunder
DIENSEFALON
THALAMUS
• Merupakan daerah tempat seluruh impuls
dari seluruh tubuh akan di relay di thalamus
sebelum mencapai cortex cerebri
• Juga tempat pusat pengatur suhu, perasa
raba kasar dan nyeri.
HIPOTHALAMUS

• Terletak di bawah thalamus


• Penting bagi pengaturan fungsi alat dalam
yaitu :
• Nafsu makan
• Suhu
• Tidur dan bangun
• Metabolisme
PONS
 Antara mid brain dan medulla oblongata
 Mengandung pusat-pusat pernafasan pneumotaxik dan
apneustik

MEDULA OBLONGATA
• Terletak antara pons dan bagian servikal spinal cord
• Mengontrol sirkulasi, respirasi dan reflek – reflek seperti
bersin, menelan dan cekukan
CEREBELUM

 Cerebelum terletak dibawah otak besar bagian


posterior di dalam “ Fossa cranii posterior “
 Sebagai pusat pengatur keseimbangan tubuh
koordinasi otot rangka
 Bagian permukaan : substansi kelabu
 Bagian dalam : substansi putih
MEDULA SPINALIS
• Terletak di dalam canalis spinalis mulai setinggi
foramen magnum sampai setinggi vertebra lumbalis
pertama dan kedua

• Mempunyai segmen-segmen yang namanya mulai


dari atas sebagai berikut ;
– Segmen cervikalis : 8 buah
– Segmen thorakalis : 12 buah
– Segmen lumbalis : 5 buah
– Segmen sakralis : 5 buah
– Segemen coxygeus: 1 buah
• Tiap segmen akan mencabang sepasang saraf tepi :
31 pasang saraf spinal

• Ujung bawah medulla spinalis runcing yang disebut


“ FILUM TERMINALE “

• Cabang – cabang bagian bawah yang halus-halus


tersusun sedemikian rupa seperti ekor kuda disebut
“ CAUDA EQUINA “
• Lapisan M. spinalis :
1. Lapisan luar warna putih (substansi alba )
Terdapat serabut – serabut saraf (akson)

2. Lapisan dalam warna kelabu (substansi grisea )


Terdapat inti-inti saraf
Bagian substansi grisea terbagi atas ;
Sebelah belakang : CORNU POSTERIOR
Sebelah depan : CORNU ANTERIOR

Bagian substansi alba terbagi atas ;


 Sebelah belakang : RADIX POSTERIOR
 Sebelah depan : RADIX ANTERIOR
• Serabut saraf (spinal ) dalam medulla spinalis
terbagi atas :
– Serabut saraf naik (asending ) : meneruskan rangsangan
sensorik dari perifer ke otak
– Serabut saraf turun )desending) : membawa respon
motorik dari otak ke perifer

Pada cornu posterior akan masuk saraf asending melalui


RADIX POSTERIOR

Pada cornu anterior akan keluar saraf desending melalui


RADIX ANTERIOR
Fungsi medulla spinalis adalah :

• Sebagai penghubung otak dan perifer dan dari


perifer ke otak]

• Sebagai pusat refleks yang otomatis

• Kerusakan medulla spinalis akan berakibat


kelumpuhan
CERVIKALIS 1-8

TORAKALIS 1- 12

LUMBALIS 1-5

SACRALIS 1-5

FILUM
SARAF SPINAL

• Merupakan cabang dari medulla spinalis


• Berjumlah 31 pasang yang keluar dari 31 segmen medulla
spinalis
• terdiri dari :
– Saraf sensorik
– Saraf motorik
• Saraf sensorik dari perifer radix posterior
cornu posterior otak

• Saraf motorik dari otak cornu anterior radix


anterior perifer
 Saraf servikalis mensarafi kulit dan otot daerah
leher, bahu sampai ekstremitas superior

 Saraf thorakalis mensarafi kulit dan otot daerah


dada, punggung, dan perut

 Saraf lumbalis dan sakralis mensarafi kulit dan


otot daerah panggul dan ekstremitas inferior
SARAF KRANIAL

• Saraf yang langsung keluar dari otak / batang


otak dan mensarafi alat-alat tertentu.

• Saraf cranial ada 12 pasang dan ditulis dalam


huruf romawi I - XII
NO NAMA JENIS FUNGSI

I Olfactorius Sensorik Membau


II Optikus Sensorik penglihatan

III Okulomotorius Motorik Pergerakan mata ke dlm dan


ke atas Konstriksi pupil
IV Trokhlear Motorik Pergerakan mata ke bawah
dan keluar

V Trigeminus Motorik Mengunyah


Sensorik Sensasi pada wajah, kulit
kepala dan gigi
VI Abdusens Motorik Penglihatan mata ke lateral
VII Fasial Sensorik Pengecapan 2/3 lidah
Motorik anterior,salivasi, Ekspresi wajah

VIII Akustikus Sensorik Pendengaran dan keseimbangan

IX Glosoringeal Motorik Salivasi, menelan


Sensorik Sensasi tenggorokan dan tonsil
Pengecapan 1/3 lidah posterior
X Vagus Motorik Menelan, berbicara, denyut
Sensorik jantung, peristaltic
Sensasi pada tenggorokan, laring
dan visera

XI Aksesoris Motorik Pergerakan bahu, rotasi kepala


XII Hipoglosus Motorik Pergerakan lidah
SARAF OTONOM

• Mempertahankan kestabilan tubuh tanpa


control kesadaran (involunter)
• Terdiri dari 2 bagian :
– Simpatis
– Para simpatis
• Kedua saraf otonom tersebut mempunyai efek
yang berlawanan pada otot polos, otot jantung
dan kelenjar
SARAF SIMPATIS

Meninggalkan SSP melalui segmen torakal dan dua


segmen lumbal pertama dari medulla spinalis

SARAF PARA SIMPATIS

Meninggalkan SSP melalui :


Saraf cranial III, VII, IX, X
Segemen sakralis dari medulla spinalis
Efek dari saraf simpatis Efek dari saraf parasimpatis

• Dilatasi pupil • Konstriksi pupil


• Sekresi keringat • Sekresi air mata dan
• Dilatasi pembuluh saliva
darah koroner • Vasokonstriksi pembuluh
• Dilatasi otot bronchial darah koroner
• Relaksasi dinding • Frekuensi jantung
lambung, usus dan menurun
kandung kemih • Konstriksi bronchial
• Konstriksi spinkter otot • Sekresi kelenjar lambung
lambung, usus dan • Konstriksi dinding
kandung kemih lambung, usus dan
kandung kemih
• Relaksasi spinkter
MENINGEN
• Merupakan selaput yang menyelimuti otak dan
medulla spinalis
• Terdiri dari 3 lapisan ;
– Durameter yaitu lapisan yang paling luar
– Arachnoid, yaitu lapisan tengah
– Piameter, yaitu lapisan yang paling dalam

• Terdapat pembuluh darah pada daerah sub dural

• Terdapat cairan serebrospinal pada ruang sub


arachnoid
CAIRAN SEREBROSPINAL

• Cairan serebrospinal adalah cairan sejernih kristal


yang menyerupai plasma.

• Terdapat di sekeliling otak dan medulla spinalis

• Berfungsi sebagai peredam bantingan dan


bantalan otak dan medulla spinalis terhadap
trauma
• Diproduksi oleh “ PLEXUS KHOROID “ di dalam
ventrikel lateral

• Volume lebih kurang 140 cc

• Tekanan 60 – 140 mm H2O

• Mengandung sejumlah sel


Jalur Cairan serebrospinal ;

Dibentuk dalam ventrikel lateral

Melalui foramen munro


Ventrikel ke -3

Melalui duktus serebral


Ventrikel ke -4
Melalui foramen magendi
dan foramen luschke

Bersirkulasi diatas permukaan otak dan medulla spinalis

Diserap ke dalam aliran darah pada granulasi Arakhnoid


SIRKULASI SEREBRAL
•Darah yang disuplai ke otak berasal dari
– 2 arteri korotis interna di bagian anterior
– 2 arteri vertebral di bagian posterior

•Arteri korotis interna bercabang menjadi arteri serebral


yang mensuplai hampir semua hemisfer serebral

•Arteri vertebral bergabung membentuk arteri basilar


yang mensuplai batang otak dan serebelum.
Sirkulasi anterior dan posterior ini di gabungkan
oleh arteri penghubung untuk membentuk
lingkaran willis yang memberikan alternatif jalur
suplai darah ke otak bila terjadi obstruksi di
sirkulasi anterior atau posterior.

Anda mungkin juga menyukai