Rendita Dwibarto Menurut Permenkes 749a/Menkes/PER/XII/1985 penentuan kepemilikan RM. Secara hukum tidak ada bantahan terhadap
pemilikan RM oleh RS, karena RS sbgai
pemilik segala catatan yg ada di RS, termasuk RM. Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian bagi petugas pelayanan kesehatan yg terlibat pada pasien: ◦ Tidak diperkenankan untuk membawa berkas RM keluar dari instansi pelayanan kesehatan, kecuali atas ijin pimpinan & dengan sepengetahuan unit RM. ◦ Petugas unit RM antara lain bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan dan penyakit, berkas sewaktu-waktu dpt dibutuhkan oleh pasien ◦ Petugas ini harus betul-betul menjaga agar berkas tsb tersimpan & tertata dgn baik & terlindungi dari kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi berkas RM ◦ Itulah sebabnya maka petugas RM hanya menghayati sebagai peraturan. Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan sisi dari pada rekam medis adalah tergantung pada kesenggupan pasien mendengar informasi mengenai penyakitnya yg dijelaskan oleh dokter yg merawat. Hal ini tidak berarti bahwa pasien
diperkenankan untuk membawa berkasnya
pulang Harus diingat bahwa RS senan tiasa wajib memegang berkas asli, kecuali untuk resep obat pasien. Rumah sakit bertanggung jawab secara moral
& hukum berupaya utk menjaga agar jgn
sampai terjadi org yg tdk berwenang dpt memperoleh informasi yg terdpt dlm RM pasien A/OF/III Mushaf Ita sahara Kerahasiaan Rekam Medis Sifatnya rahasia “Bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan, &
dalm bagaimana Rekam Medis dirahasiakan”
Informasi didlm RM bersifat rahasia,
dikarenakan menjelaskan hub khusus antara
pasien & dokter. Pada dasarnya informasi yg bersumber dari RM ada 2 kategori: ◦ Informasi yg mengandung nilai kerahasiaan ◦ Informasi yg ttdk mengandung nilai kerahasiaan. Informasi yg mengandung nilai kerahasiaan: laporan & catatan yg terdapat dlm berkas RM sbgai hasil pemeriksaan, pengobatan, observasi atau wawancara dgn pasien. Informasi yg tidak mengandung nilai
kerahasiaan: prihal identitas (nama, alamat,
dll) serta informasi lain yg tdk mengandung nilai medis Sumber Hukum Dpt dijadikan acuan didlm masalah kerahasiaan suatu informasi yg meyangkut rekam medis pasien dpt dilihat pada perauturan pemerintah No. 10 thn 1966: “ wajib simpan rahasia kedokteran”. Ketelitian & sifat hati-hati ini membuat petugas medis utk memeperhatikan: ◦ Memastikan scr pasti informasi yg kiranya dpt memenuhi kebutuhan ◦ Bila ada pertanyaan ttg kebenaran atau sah tdknya tnda tangan pada surat kuasa pasien di surat ijin ◦ Bila tdk ada tanda tangan sebagai pembanding & ada keraguan ttg sah tdknya tanda tangan itu, maka org itu harus mengesahkan tanda tangannya dinotaris terlebh dahulu. ◦ Resume pasien cukup digunakan sbgi penjelas informasi yg diinginkan, kecuali bila telah ditentukan lebih dri pada itu. Terimakasih B/OF/III Sintia Marlina Fembri Melky Deska