Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3

Resiko kecelakaan kerja di


rumah sakit
Maraytus Sissetyaningrul 162310101119
Wan Sandra Clarista Putri 162310101126
Nuri Hatika 162310101131
Annisa Firdaus 162310101142
Fahrur Rosi 162310101152
Moh. Nazeh Aminudin 162310101155
Akh. Rizal Eko Maulana 162310101157
Fara Adibah 162310101160
Nabila Cindy 162310101165
Hilma Izzuqi M 162310101175
Pengertian kecelakaan kerja
1. Menurut UU no. 1 1970, kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
yang tidak diduga semula dan tidak diketahui, yang mengacaukan
proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat menimbulkan
kerugian, baik korban manusia atau harta benda
2. Menurut OHSAS 180001 : 2007, insiden didefinisikan kejadian
yang tekait pekerjaan, dimana suatu cidera, sakit (terlepas dari
tingkat keparahannya), atau kematian terjadi, atau mungkin dapat
terjadi.
3. Internasional labour office (1989) kecelakaan merupakan kejadian
yang tidak terencana dan terkontrol, yang disebabkan oleh manusia,
situasi/faktor lingkungan, atau kmbinasi faktor-faktor tersebut yang
mengganggu proses kerja, yang dapat(ataupun tidak) menimbulkan
injury, kesakitan, kematian, kerusakan property, atau kejadian yang
tidak diinginkan.
Jadi kesimpulan kami kecelakaan kerja adalah suatu
kejadian yang tidak terencana dan dapat mengganggu
proses kerja yang telah terencana dan dapat
menimbulkan injury, kesakitan, kematian, kerusakan
property, atau kejadian yang tidak diinginkan.
Bahaya & Resiko Pekerjaan Pada Petugas
Laboratorium
Jenis Kegiatan Bahaya & Resiko
 Mengambil darah • Bahaya mekanik
 Alat yang digunakan: toriquete, kasa • Resiko tertusuk jarum
alkohol, spuit beserta jarum
• Bahaya biologi
• Resikonya kontak dengan darah atau
penyakit yang dimiliki pasien menular
kepada petugas
• Bahaya ergonomi
• Resikonya posisi saat bekerja membungkuk
(postur janggal)
 Memasukkan sampel kedalam tabung- • Bahaya mekanik
tabung kimia • Resiko tertusuk jarum
 Alat yang digunakan: spuit berisi sampel
darah tabung sampel • Bahaya biologi
 Pemeriksaan sampel (darah, urin, feses, • Resikonya terkena percikan darah, urin,
sputum BTA) sputum, feses
 Alat yang digunakan: reagen, sampel,
mikroskop, tabung sampel, centrifuse • Bahaya ergonomi
• Resikonya postur janggal, terjatuh dari kursi
Jenis Kegiatan Bahaya & Resiko
 Pencucian dan pembersihan alat bekas pakai • Bahaya mekanik
 Alat yang digunakan: klorin, bak instrumen, • Resikonya tergores benda tajam
lap kering, sabun deterjen
• Bahaya perilaku
• Resikonya kuman yang ada di tangan masuk
kedalam tubuh petugas atau menularkan
pada pasien lain (infeksi nosokomial)
• Bahaya kesehatan lingkungan
• Resikonya pencemaran air tanah
Bahaya & Resiko Pekerjaan Pada Perawat Gigi

Jenis Kegiatan Bahaya & Resiko


 Scalling (pembersihan karang gigi) • Bahaya mekanik
 Alat yang digunakan: scaller, tissue, suction, air • Resikonya tergores alat scaller
mengalir, kaca mulut
• Bahaya biologi
• Resikonya terciprat air liur dari pasien

 Pencabutan gigi susu dengan suntikan • Bahaya mekanik


 Alat yang digunakan: spuit dan jarum, obat • Resikonya terkena patahan ampul dan tertusuk
anastesi (pehacain) jarum

 Penambalan gigi • Bahaya mekanik


 Alat yang digunakan: alat bor (handpice), kassa, • Resikonya terkena alat bor
pinset, kapas, kaca mulut, obat tambalan gigi
Jenis Kegiatan Bahaya & Resiko
 Pencucian dan pembersihan alat bekas pakai • Bahaya mekanik
 Alat yang digunakan: klorin, bak instrumen, • Resikonya tergores benda tajam
air mengalir, deterjen
• Bahaya perilaku
• Resikonya sterilisasi kurang baik oleh
petugas

• Bahaya kesehatan lingkungan


• Resikonya pencemaran lingkungan

 Penyimpanan peralatan (low Housekeeping) • Bahaya fisik


• Resikonya tergores benda tajam, alat cepat
rusak
Bahaya dan resiko pekerjaan pada petugas kebersihan
Jenis kegiatan Bahaya dan Resiko

 Menyapu dan membersihkan daerah berdebu  Bahaya kimia


 Alat yang digunakan : sapu, kain lap basah  Resiko terpajan debu

 Mengepel  Bahaya fisik resikonya terpeleset


 Alat yang digunakan : pel, air di ember,  Bahaya kimia kontak dengan cairan
desinfektan desinfektan
 Bahaya biologi kontak tangan dengan bakteri
atau virus
 Mengelola limbah benda tajam  Bahaya mekanik
 Alat yang digunakan: sarung tangan, tempat  Resiko pekerjaan tertusuk benda tajam
penampungan sampah
 Membersihkan kamar mandi pasien maupun  Bahaya fisik resikonya terpeleset
karyawan  Bahaya biologis resikonya tertular penyakit

 Mengelola limbah medis dan non medis  Bahaya biologis


 Alat yang digunakan : sarung tangan dan  Resiko pekerja kontak dengan bakteri dan
tempat penampungan virus
 Mencuci linen(seprei, sarung bantal)  Bahan kimia kontak tangan dengan detergen
 Alat yang digunakan : ember, deterjen, air menimbulkan iritasi
mengalir  Bahaya ergonomi resikonya postur janggal
 Bahaya biologi kontak dengan cairan tubuh
pasien, infeksi nosokomial
Jenis bahaya dan resiko kerja dokter bedah
Kelompok bahaya Jenis bahaya Resiko

 Fisik Terstusuk jarum, gunting, Cidera kulit


pisau

 Kimia Cairan desinfektan Absorbsi

 Biologi Percikan darah pasien yang Absorbsi


tidak diketahui mengidap
HIV
 Psikologi Organisasi kerja Stress

 Ergonomi Postur tubuh Cidera Muskuloskeletal


Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja“Bidan”

Jenis Kegiatan Bahaya dan Risiko


Pemberian Imunisasi, Bahaya mekanik
pelayanan keluarga Risikonya terkena patahan ampul
berencana dengan metode Bahaya mekanik
suntik Risikonya tertusuk jarum suntik
Bahaya perilaku pekerja
Risikonya tertular kuman lewat tangan
Pemasangan IUD dan Bahaya perilaku kerja dan Bahaya biologi
tindakan papsmear Risikonya terpercik darah atau cairan tubuh lain
dari pasien, penularan kuman melalui tangan

Pemeriksaan ibu pasca Bahaya mekanik


melahirkan normal/secar Risikonya terpotong gunting
Bahaya biologi
Risikonya tertular penyakit melalui cairan tubuh
Jenis Kegiatan Bahaya dan Risiko
Pemasanganmele Bahaya mekanik
pas KB implan Risikonya terkena patahan ampul pada saat memasukkan obat
dan tertusuk jarum pada saat menutup jarum setelah
digunakkan ke pasien
Bahaya mekanik
Risikonya terpotong pisau scapel
Bahaya perilaku pekerja
Risikonya terpercik darah dari luka yang sedang dibuka, tidak
mencuci tangan
Pencucian dan Bahaya mekanik
pembersihan alat Risikonya tergores benda tajam
Bahaya perilaku
Risikonya kuman yang ada dintangan masuk kedalam tubuh
petugas atau menularkan pada pasien lain (infeksi nosokomial)
Bahaya kesehatan lingkungan
Risikonya pencemaran lingkungan
Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja
“Petugas Ruang Obat”

Jenis Bahaya dan Risiko


Kegiatan
Meracik Bahaya kimia
obat Risikonya terhirup debu serbuk obat yang sedang
menjadi dikerjakan
puyer Bahaya ergonomi
Risikonya tangan terkilir danpetugas terjatuh dari kursi
Stok obat Bahaya ergonomi
Risikonya postur janggal
Identifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan
Kerja“Dokter”

Bahaya fisik
Risikonya tertusuk jarum, gunting, pisau
Bahaya kimia
Risikonya cairan desinfektan terabsorbsi kulit
Bahaya biologi
Risikonya terkena darah pasien yang tanpa diketahui terdiagnosa HIV
Bahaya psikologi
Risikonya stress karena tidak cocok dengan organisasi kerja
Bahaya ergonomi
Risikonya cedera muskuloskeletal karena postur tubuh yang salah saat duduk
Daftar Pustaka
 Word Medical Association (1992): an injury occurring in the
course of medical treatment which could not be foreseen and was
not the result of any lack of skill or knowledge on the part of the
treating physician is an untoward result, for which the physician
should not bear any liability.
 Evryanti. 2012. Kajian Risiko Keselamatan dan Kesehatan pada
Petugas Kesehatan dan Petugas Kebersihan Klinik X Tahun 2012.
Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jakarta : Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
 Sampurna, Budi. 2007. Manajemen Risiko pada Ruang Bedah
Sentral. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jakarta : Departemen IKF FKUI
Pada skema diatas jumlah kasus kecelakaan dan penyakit akibat industri yang
menimpa pekerja dalam rentan tahun 1989 - 2011 dapat dijabarkan sebagai
berikut:
 Pekerja konstruksi . Pada tahun 1989 menempati resiko kecelakaan paling

tinggi yaitu 14 kasus, namun secara drastis kasus ini menurun menjadi 4 kasus
pada tahun 2011.
 Pekerja manufacturing. Pada tahun 1989 terjadi 13 kasus kecelakaan dan

penyakit akibat kerja namun menurun secara konstan hingga 4 kasus pada tahun
2011.
 Pekerja rumah sakit. Pada awal 1989 terdapat 8 kasus kecelakaan dan penyakit

akibat kerja, namun kasus ini terus naik hingga 12 kasus pada tahun 1992.
hingga tahun 2012 kecelakaan dan penyakit kerja di rumah sakit mengalami
naik turun dan kasus terakhir adalah 8 kasus.
 Pekerja industri rumahan. Pada tahun 1989 terdapat 8 kasus dan konstan hingga

tahun 1995, setelah itu turun secara konstan hingga 4 kasus pada tahun 2011.
 Jadi dapat disimpulkan pada kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja, resiko

terbesar adalah pekerja rumah sakit dan resiko terendah adalah industri
rumahan.
1. Pada tahun 2011, Di sektor Rumah Sakit terdapat 157.5 kasus kecelakaan
dan penyakit diluar hari kerja yang ditemukan pada data 10.000 pekerja
tetap (paling tinggi).
2. Pada tahun 2011, di sektor konstruksi terdapat 147.4 kasus kecelakaan
dan penyakit diluar hari kerja yang ditemukan pada data 10.000 pekerja
tetap.
3. Pada tahun 2011, di sektor manufaktur terdapat 111.8 kasus kecelakaan
dan penyakit diluar hari kerja yang temukan pada data 10.000 pekerja
tetap.
4. Pada tahun 2011, di sektor industri pribadi terdapat 105.2 kasus
kecelakaan dan penyakit diluar hari kerja yang ditemukan pada data
10.000 pekerja tetap.
5. Pada tahun 2011, di sektor layanan bisnis dan profesional terdapat 54.5
kasus kecelakaan dan penyakit diluar hari kerja yang ditemukan pada data
10.000 pekerja tetap.
Kesimpulan : dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa yang mengalami
kecelakaan dan penyakit kerja diluar hari kerja paling banyak ditahun 2011
adalah dari tenaga kesehatan sektor rumah sakit yakni sebnayak 157.5 kasus
yang ditemukan dari data 10.000 pekerja tetap.

Anda mungkin juga menyukai