SESSION (CPS)
Rinitis Alergi + Tonsilitis Kronik Hipertrofi
Pembimbing:
Nurbaiti Nazarudin, dr., Sp.THT-KL, M.Kes.,MMRS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. Syuri Khodijah
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 27 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pegawai Swasta
• Alamat : Jl. Cihanjuang, Cimahi
• Tanggal Pemeriksaan : 30 April 2021
• No. Rekam Medik : 675593
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Hidung tersumbat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklink THT RS Dustira mengeluhkan keluhan hidung
tersumbat sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai pasien sering bersin-bersin,
keluar cairan encer dan berwarna putih dari hidung, dan hidung terasa gatal.
Pasien juga mengeluhkan kemampuan mencium pasien terasa berkurang namun
pasien masih dapat bernapas dengan baik.
Pasien mengeluhkan keluhan bersifat hilang timbul. Keluhan hidung tersumbat
sebelumnya sudah pernah dirasakan oleh pasien terakhir 1 bulan yang lalu.
Keluhan dirasakan membaik setelah pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan
oleh dokter di puskesmas. Pasien menyatakan keluhan seperti ini sudah dialami
oleh pasien sejak umur 3 tahun dan dirasakan timbul setiap 1-2 bulan sekali.
• Keluhan dirasakan terutama pada pagi hari atau saat pasien terpapar debu.
Pasien masih dapat bekerja, tidur dan melakukan aktivitas harian lainya
pada saat keluhan timbul.
• Keluhan tidak disertai demam, sesak napas, batuk, mata merah, dan tidak
bisa merasakan makanan, dan buang air besar lebih dari 4 kali. Pasien
tidak ada riwayat bepergian ke daerah atau tempat tertentu dalam waktu 14
hari terakhir, pasien hanya bekerja dari rumah dan beraktivitias disekitar
rumah.
• Riwayat pemakaian obat-obatan dan obat semprot hidung tidak ada.
Riwayat adanya keluar cairan berwarna merah dari hidung pasien tidak
ada. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya benjolan di hidung. Tidak ada
riwayat kecelakaan, benturan, atau dipukul di kepala dan hidung. Tidak
ada Riwayat pemasangan tampon atau NGT
Keluhan tidak disertai adanya mata merah yang terasa gatal, nyeri kepala,
nyeri disekitar daerah hidung dan pipi terutama bila menunduk, rasa tidak
nyaman ditelinga, telinga terasa penuh, keluar cairan dari telinga,
pendengaran berkurang, mengorok saat tidur, batuk yang terus menerus
dalam jangka waktu lama, suara menjadi serak, nyeri tenggorokan, dan nyeri
dada yang terasa seperti terbakar disertai sendawa asam
Pasien memiliki riwayat penyakit asma dan sudah diobati ke dokter. Keluhan
hidung tersumbat, bersin-bersin, hidung terasa gatal, dan keluar cairan dari
hidung yang bersifat hilang timbul juga dirasakan oleh ibu pasien.
• Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
• Nadi : 80 x/menit
• Respirasi : 19 x/menit
• Suhu : 36,2 oC
Status Generalis
AD AS
Status Lokalis
Tes Pendengaran
AD AS
Tes suara Jarak 1 m: Jarak 1 m:
mendengar bisikan mendengar bisikan
Tes Rinne Positif Positif
Tes Weber Tidak ada lateralisasi
Tes Swabach Sama dengan Sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Kesan Normal
Status Lokalis Cavum Nasi
Hidung Luar Dextra Sinistra
Vestibulum Nasi Tenang Tenang
Bentuk Simetris Mukosa cavum nasi Pucat Pucat
Deformitas Tidak ada Sekret (+) Serosa (+) Serosa
Krepitasi Tidak ada Massa/benda asing - -
Inflamasi Tidak ada Konka inferior
Hipertrofi pucat Hipertrofi pucat
• Sinus maksilaris : Nyeri tekan -/-
Perjalanan Penyakit :
Keluhan Keluhan
3 hari yang lalu
Umur 3 Tahun bersifat hilang terakhir
keluhan dirasakan
mengeluhkan timbul dirasakan sejak
Kembali oleh
keluhan dirasakan 1-2 1 bulan yang
pasien
bulan sekali lalu
Anamnesis lanjutan
Keluhan dirasakan terutama pada pagi hari Keluhan timbul jika terpapar alergen,
atau saat pasien terpapar debu. kemungkinan alergen saat ini tungau debu
rumah yang berasal dari seprai dan debu
DD Rinitis Vasomotor
• Keluhan tidak disertai adanya mata merah yang • Komplikasi konjungtivitis alergika disingkirkan
terasa gatal,
• Komplikasi Rinosinusitis disingkirkan
• Tidak disertai nyeri kepala, nyeri disekitar daerah
hidung dan pipi terutama bila menunduk
• Tidak disertai rasa tidak nyaman ditelinga, telinga • Komplikasi OME dan Hipertrofi adenoid, dan
terasa penuh, keluar cairan dari telinga, disfungsi tuba disingkirkan
pendengaran berkurang, disertai mengorok saat
tidur
• Tidak disertai nyeri dada yang terasa seperti • Komplikasi LPR disingkirkan
terbakar disertai sendawa asam
• Anamnesis Lanjutan
Pasien memiliki riwayat penyakit asma dan • Faktor resiko alergi : riwayat atopik pada
sudah diobati ke dokter. pasien
Keluhan hidung tersumbat, bersin-bersin, • Faktor risiko alergi : Riwayat alergi pada
hidung terasa gatal, dan keluar cairan dari ibu pasien
hidung yang bersifat hilang timbul juga
dirasakan oleh ibu pasien.
• Cavum Nasi:
Mukosa pucat : +/+ Tanda adanya alergi
Sekret serous : +/+ Hipersekresi sel goblet
Konka nasalis inferior hipertrofi : + pucat / + pucat jaringan mukosa dan submukosa hidung
Septum nasi tidak deviasi
Pasase udara : menurun/menurun Konka hipertrofi --> aliran udara tersumbat
Allergic salute (-), allergic crease (-), allergic shinner (-/-) Tanda khas alergi tidak ditemukan
DIAGNOSIS KERJA
Suspek rinitis alergi intermiten ringan + rinitis akut + tonsilitis kronik hipertrofi
BASIC SCIENCE
Anatomi
✘ Bagian-bagian Hidung:
Nares anterior
Regio vestibuli, yaitu terdapat folikel rambut, gld. sebasea
Regio respiratori, yaitu terdapat banyak pemb. darah, gld.
seromukosa
Regio olfaktori, yaitu terdapat di chonca nasalis superior,
banyak CN Olfaktorius
Nares posterior/choana
Anatomi
✘ Vaskularisasi
Atas: a.ethmoidalis ant. Et post. Cabang
a.ophtalmicus
Bawah: a.palatine mayor cabang a.maxilaris interna
Depan: cabang a.fascialis
Belakang: a.sphenopalatina
✘ Plexus Kiesselbach
Anastomosis dari:
a.ethmoidalis ant. et
post.
a.sphenopalatina
a.palatine mayor
a.labialis superior
✘ Inervasi
Sensorik: CN I, VI, VII
Motorik: CN VII
Histologi
Regio Vestibuli
Epitel berlapis gepeng tidak berkeratin
Folikel rambut, gld.sebasea
Regio Olfactoria
Epitel olfactoria (bertingkat silindris)
Neuron olfactorius: tersebar di seluruh epitel
Sel penyokong: menghasilkan banyak kanal ion
Sel basal: sel punca
Regio Respiratoria
Epitel respiratori
Sel silindris bersilia: Paling banyak
Sel goblet: Menghasilkan mucus
Brush cell
Sel basal
Lamina propria : kelenjar seromukosa dan
pemb. darah
Fisiologi
BERDASARKAN CARA MASUKNYA Kelainan mukosa hidung yang mengaktifkan reaksi hipersensitivitas tipe
ALERGEN I
- Susu
- Sapi
- Telur Alergen
Alergen - Bahan kosmetik
- Coklat kontaktan
ingestan - Perhiasan
- Ikan laut
- Udang
masuk ke saluran cerna masuk melalui kontak kulit atau jaringan mukosa
- Kepiting
- Kacang-kacangan
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
Alergen(
sens
Ditangkap APC
Poliferasi menjadi
Th1 dan Th2
Poliferasi menjadi
Th1 dan Th2
6-8 jam 1
Mediator
PATOGENESI jam
S
Reaksi alergi fase Reaksi alergi fase
PATO
FISI lambat cepat
OL
OGI
Reaksi alergi fase
cepat
Vasodilatasi
sinusoid
Merangsang Hipersekresi
saraf vidianus sel goblet
Transudasi
Edema
mukosa
FASE
CEPAT Hidung tersumbat
Penurunan pasase
udara
Reaksi alergi fase
lambat
Sitokin
Inflamasi kronik
FASE
LAMB
Remodelling
AT
Hipertrofi konka
DASAR DIAGNOSIS
Diagnosis rinitis alergi ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
sebagai berikut.
Pemeriksaan
Lab. Darah
Sitologi
rutin
Hidung
Otitis media
Hipertrofi Disfungsi tuba
efusi yang sering
adenoid eustachius
residif
Tatalaksana Medikamentosa
2. Antihistamin (AH Generasi 1 / AH Generasi 2) Cetirinze 10 mg 1dd1
3. Kortikosteroid Topikal : Fluticasone spray, Beklometasone spray, Mometason furoat spray,
Triamcinolon acetonide
4. Dekongestan : Phenylephrine 0,5% 4 dd 2 GTT, Pseudoefedrine 60 mg 2 dd 1
Tatalaksana Khusus
5. Imunoterapi
6. Operatif
PENATALAKSANAAN (PADA KASUS)
Non-farmakologi
Menghindarikontak dengan alergen, misalnya dengan cara memakai masker saat
akan berkontak dengan debu.
Olahraga (Jogging / sepeda 20 menit 5 kali seminggu)
Farmakologi
Antihistamin : Cetirizine 1 x 5-10mg
Dekongestan : Tremenza (Pseudoefedrin 60 mg) 2 x 1 tablet
Tatalaksana Tonsilitis Kronik : Tonsilektomi
RESEP