Anda di halaman 1dari 12

Regulasi Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Sektor Publik


Kelompok 3:
Kiki Nur Karisma Hidayati (21105360592)
Umi Choirunisa (21105360593)
Moch Fauzi Aditya (21105360594)
Regulasi
• Regulasi dalam sektor publik adalah instrumen atura yang
secara sah diterapkan oleh organisasi publik ketika
menyelenggarakan perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,
audit, serta pertanggungjawaban publik.
REGULASI YANG TERKAIT DENGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Pra Reformasi

Perjalanan akuntansi sektor publik di era pra reformasi didasari pada UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah. Pengertian daerah dalam era pra reformasi adalah daerah tingkat I yang meliputi propinsi dan
daerah tingkat II yang meliputi kotamadya atau kabupaten. Disamping itu ada beberapa peraturan pelaksanaan yang
diturunkan dari perundang-undangan antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan
Penyusunan Perhitungan APBD
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 900-099 Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan Retribusi Daerah
6. Keputusan Mendagri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan APBD
Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Reformasi

Reformasi politik di Indonesia telah mengubah sistem kehidupan negara. Tuntutan good governance diterjemahkan sebagai terbebas dari tindakan KKN.
Pemisahan kekuasaan antar eksekutif, yudikatif, dan legislatif dilaksanakan. Selain itu, partisipasi masyarakat akan mendorong praktik demokrasi dalam
pelaksanaan akuntabilitas publik yang sesuai dengan jiwa otonomi daerah. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah adalah dua undang-undang yang berupaya mewujudkan otonomi daerah yang
lebih luas. Sebagai penjabaran otonomi daerah tersebut di bidang administrasi keuangan daerah berbagai peraturan perundangan yang lebih operasional dalam
era reformasipun telah dikeluarkan. Beberapa regulasi yang relevan antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)
2. Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah 6. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Laporan keuangan sektor publik ini menjadi komponen
penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik tersebut. Sektor publik merupakan organisasi
yang kompleks dan heterogen, yang menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan
pengendalian manajemen lebih bervariasi. Tidak sebatas informasi finansial saja tetapi juga informasi
non finansial. Langenderfer (1973) dalam glynn j. J. (1973) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif
memiliki 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Sifat informasi yang diberikan.
2. Pihak yang menerima atau memakai informasi.
3. Tujuan informasi diberikan.
Jenis pelaporan keuangan publik, terdiri dari 2 jenis yakni:

1. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempersentasikan dan melaporkan


kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggung jawabkan.
2. Pelaporan keuangan merupakan cerminan dari posisi keuangan serta transaksi-transaksi yang
telah dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.
Terdapat 3 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik

1. Basis Kas atau Cash Base, merupakan sistem akuntansi dasrar kas hanya mengakui arus kas masuk dan
arus kas keluar. Akun keuangan akhiarnya akan dirangkum dalam buku kas.
2. Basis Akrual atau Accrual Base merupakan penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau
dimasukkan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain,
dapat dipertahankan atau dianggap benar dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode
yang bersangkutan.
3. Akuntansi Dana (Fund Accounting) yang merupakan Akun alternatif sistem akuntansi di sektor publik yg
dikembangkan dari dasra kas dan pengendalian anggaran. Sistem akuntansi dana mengakui organisasi
ketika komitmen sudah disepakati. Ini berarti transaksi belum diakui ketika kas dibayar atau diterima, atau
ketika kas diterima atau dikeluarkan namun lebih awal lagi, yaitu ketika pesanan dikirim atau diterima.
Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan
pembiayaan.
2. Laporan Perubahan SAL (LP SAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas.
4. Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola
oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pospos luar biasa. 
5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
6. Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Laporan arus kas menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas.
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan keuangan.
Adapun laporan keuangan yang dimaksud yaitu Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di
dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. Selain itu juga berisi ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar.
Contoh Tahapan Regulasi dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik
 
Contoh Hasil Regulasi Publik
Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik

   

Regulasi Perencanaan Publik Peraturan Pemerintah No.7 /2005 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

 
   

Regulasi Anggaran Publik Undang- undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2007
 

   

Regulasi tentang Pelaksanaan Realisasi Anggaran Publik -  Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 93 tahun 2006 tentang rincian Anggaran Belanja Pusat
tahun Anggaran 2007
 
-    Otorisasi kepala Daerah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

   

Regulasi Pengadaab Barang dan Jasa Publik SK Gubernur dalam pengadaan barang dan jasa

   

Regulasi Laporan Pertanggungjawaban Publik Peraturan daerah tentang penerimaan Laporan Pertanggungjawaaban Gubernur/Bupati/Walikota.

 
Tahapan Siklus ASP
Contoh masalah publikPermaslahan
tentang Akuntansi Sektor Publik Pihak Terkait

  Ketimpangan pelayanan publik (kesehatan,pendidikan) Bagian perencanaan,bagian program, stakeholder

Perencanaan Publik

 
  Alokasi anggaran pelayanan publik minimal Bagian anggaran, bagian keuangan

Penganggaran publik

 
     

Realisasi anggaran publik Jumlah pencairan dana tidak sesuai dengan anggaran Bagian anggaran, bagian keuangan

 
     

Pengadaan barang dan jasa publik Informasi tidak transparan Bagian pengadaan, organisasipenyedia layanan barang dan jasa

 
     

Pelaporan keuangan sektor publik Ketidaktepatan waktu pelaporan Bagian keuangan

 
     

Audit sektor bank Kurangnya bukti Audit internal, audit eksternal

 
     

Pertanggungjawaban publik Keterbatasan pendistribusian informasi Kepala organisasi, legislatif

Anda mungkin juga menyukai