Anda di halaman 1dari 28

MORFOLOGI BAKTERI, JAMUR, DAN

KHAMIR
DAN ISOLASI PEMURNIAN
MIKROBA
Praktikum Mikrobilogi

KELOMPOK 3
Anggota Kelompok 3 :

• Achmad Adam T. (20025010124)


• Widya Shafa R. (20025010129)
• Dika Nurentara P. (20025010135)
• Khofifah Umrotul A. (20025010136)
• Kowi Akbar P. (20025010138)
• Nora Zubaidi (20025010140)
• Dwi Rosa Ilma S. (20025010141)
Cara Kerja
HASIL PENGAMATAN
01 BAKTERI

Section A

Berdasarkan hasil pengamatan terdapat bakteri berbentuk


batang, bakteri berwarna merah tersebut termasuk gram
negatif sedangkan bakteri yang berwarna biru termasuk
gram positif.
HASIL PENGAMATAN

02 JAMUR

Section A

Berdasarkan hasil pengamatan terdapat jamur


atau kapang terdiri dari spora dan hifa. Hifa
berbentuk seperti benang sedangkan spora
berbentuk bintik coklat kehitaman.
HASIL PENGAMATAN

03 KHAMIR

Section A

Berdasarkan hasil pengamatan terdapat


khamir yang memiliki bentuk bulat silinder
dan berwarna bening.
Pembahasan

Bakteri merupakan makhluk hidup prokariot yang banyak hidup bebas dan ditemukan di lingkungan seperti tanah,
udara, air, debu dan dapat hidup di dalam tubuh tumbuhan, hewan dan manusia. Bakteri memiliki beberapa bentuk
yaitu basil (batang), kokus, dan spirilum. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bakteri yang diamati
memiliki ciri- ciri yaitu berbentuk batang dan termasuk bakteri negatif. Contoh bakteri dengan bentuk basilus
adalah Escherichia coli.

 
Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Banyak industri kimia mengaplikasikan
teknologi fermentasi yang memanfaatkan Escherichia coli misalnya dalam produksi obat- obatan seperti insulin dan
antiobiotik. Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5
micrometer. Volume sel Escherichia coli berkisar 0.6-0.7 m3. Bakteri ini dapat hidup pada rentang suhu 20-40 derajat C
dengan suhu optimum pada 37 derajat C dan tergolong bakteri gram negatif.
 
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki
klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Jamur temasuk ke dalam makhluk
hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan
jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan, jamur tersebut memiliki ciri- ciri terdiri dari spora dan hifa. Hifa berbentuk
seperti benang sedangkan spora berbentuk bintik coklat kehitaman. Salah satu contoh jamur adalah
jamur Malassezia furfur.
Bentuk jamur Malassezia furfur yaitu oval-bulat atau seperti botol, berukuran 3-8 μm. Ragi ini
membentuk hifa (fase hifa) dan bersifat invasif serta patogen. Pada fase hifa membentuk bersepta
yang mudah putus, sehingga nampak hifa- hifa pendek, berujung bulat atau tumpul. Koloni
Malassezia furfur bersifat menyebar dan terlihat lembut akan tetapi terlihat kering dan mengkerut
seiring dengan waktu. Warna yang khas pada Malassezia furfur yaitu krem kekuningan dan akan
menjadi kuning kemudian menjadi kecoklatan.
Khamir adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam golongan fungi yang dibedakan bentuknya
dari kapang (mould) karena berbentuk uniseluler. Khamir banyak ditemukan di berbagai tempat terutama
pada tumbuhan seperti buah-buahan, biji-bijian dan makanan yang mengandung gula. Khamir juga ditemukan
di tanah, udara dan kulit binatang. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada khamir memiliki ciri-
ciri yaitu berbentuk bulat silinder dan berwarna bening. Salah satu contoh khamir yaitu Saccharomyces
cerevisiae.
Karakteristik Saccharomyces cerevisiae yaitu memiliki ciri-ciri berwarna putih, permukannya yang
mengkilap, halus, dan licin serta memiliki ukuran 5 – 20 µm. Saccharomyces cerevisiae dapat ditemukan di
alam bebas terutama di tanah dan memegang peran penting dalam hidrolisis selulosa pada tanah. Selain
ditemukan di alam bebas, Saccharomyces cerevisiae juga ditemukan pada buah-buahan. Saccharomyces
cerevisiae paling umum digunakan dalam industri makanan terutama dalam pembuatan roti dan produksi
minuman beralkohol. Saccharomyces cerevisiae mengandung enzim maltase yang mengubah maltosa menjadi
glukosa
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROBA
Suhu
Suhu memainkan peran penting dalam mengekspresikan aktivitas patogen dan
kelangsungan hidup mikroba. Suhu terlalu rendah dapat membunuh dan
memperlambat metabolisme mikroba. Sedangkan Suhu yang terlalu tinggi dapat
membunuh mikroorganisme.

Cahaya
Intensitas cahaya juga merupakan salah satu faktor fisik penting yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba termasuk pembentukan struktur reproduksi.

pH
Peran pH dalam virulensi mikroba terkait dengan aktivitas enzimatik, enzim ekstra
seluler, perilaku endosimbiotik, sporulasi dan pertumbuhan miselia peragaan.
ISOLASI MIKROBA

Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal. Isolasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode cawan
tuang dan metode cawan gores.
TEKNIK ISOLASI MIKROBA
• Metode gores atau streak plate (culture), menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar
dengan pola tertentu. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke
medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni.
• Metode tuang atau pour plate (shake culture),  dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri
dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi
pada dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan
berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.
• Metode sebar atau spread plate, dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas medium agar kemudian
menyebarkannya secara merata dengan trigalski. Dengan ini diharapkan bakteri terpisah secara individual, kemudian
dapat tumbuh menjadi koloni tunggal. 
TEKNIK ISOLASI MIKROBA
• Slant culture, Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar
miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada
permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga
dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan
oksigen.
• Stab culture, Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar)
dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media
agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara
makroskopis.
ISOLASI JAMUR
Isolasi jamur yaitu suatu proses mengambil jamur dari medium atau dari
lingkungan asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan sehingga
diperoleh biakan yang murni.
ALAT DAN BAHAN ISOLASI JAMUR
Bahan
• Bagian tanaman yang terlihat busuk/berpenyakit (menggunakan wortel),
• Media PDA
• Aquades
• Alcohol 70%
• Tisu
Alat
• Pinset
• Cawan petri
• Bunsen
CARA KERJA ISOLASI JAMUR
• Persiapan alat dan bahan.
• Sterilisasi meja kerja dan alat kerja menggunakan alcohol.
• Menyiapkan tiga cawan petri, cawan petri 1 berisi aquades, cawan petri 2 berisi
alcohol, cawan petri 3 berisi aquades.
• Menyalakan Bunsen dan memanaskan pinset diatas api.
• Mengambil wortel yang berpenyakit atau terlihat busuk dengan menggunakan
pinset yang telah dipanasi.
• Mencelupkan wortel kedalam aquades pertama selama 60 detik, lalu alcohol 30
detik, dan aquades kedua selama 60 detik dengan cara dibolak- balik.
• Meletakkan bagian tanaman diatas tisu untuk mengeringkan. Setelah kering, wortel
diletakkan di atas media PDA yang sebelumnya telah didekatkan dengan api Bunsen
agar tidak terjadi kontaminasi.
• Menutup cawan petri dengan plastic wrap dan pemberian label.
HASIL ISOLASI JAMUR

A B

Gambar
Gambar a.
a. Isolasi Jamur Tampak
Tampak Depan b. Isolasi Jamur
Jamur Tampak
Tampak Belakang
Belakang
PEMURNIAN BAKTERI

Pemurnian
Pemurnian bakteri
bakteri adalah
adalah memilih
memilih koloni-koloni
koloni-koloni yang
yang berbeda
berbeda dari
dari hasil
hasil isolasi
isolasi
bakteri.
bakteri. Koloni
Koloni bakteri
bakteri kemudian
kemudian diinokulasikan
diinokulasikan pada
pada permukaan
permukaan medium
medium agar
agar
kitin
kitin menggunakan
menggunakan jarum
jarum ose
ose steril
steril dengan
dengan metode
metode gores
gores kuadran
kuadran untuk
untuk
mendapatkan
mendapatkan koloni
koloni yang
yang terpisah.
terpisah.
CARA KERJA PEMURNIAN
BAKTERI
1.
1. Menyalakan
Menyalakan Bunsen
Bunsen lalu
lalu melakukan
melakukan sterilisasi
sterilisasi jarum
jarum ose
ose diatas
diatas api
api hingga
hingga
berwarna
berwarna kemerahan.
kemerahan.

2.
2. Mengambil
Mengambil sedikit
sedikit bagian
bagian biakan
biakan jamur
jamur fusarium
fusarium pada
pada cawan
cawan petri
petri
menggunakan
menggunakan jarum
jarum ose
ose yang
yang telah
telah dibakar.
dibakar.

3.
3. Meletakkan
Meletakkan bagian
bagian biakan
biakan jamur
jamur pada
pada cawan
cawan petri
petri PDA
PDA yang
yang sebelumnya
sebelumnya telah
telah
di
di dekatkan
dekatkan pada
pada api
api untuk
untuk menghindari
menghindari kontaminasi.
kontaminasi.

4.
4. Memberi
Memberi label
label dan
dan menutup
menutup cawan
cawan petri
petri menggunakan
menggunakan plastic
plastic wrap.
wrap.
CARA KERJA PEMURNIAN BAKTERI

Langkah pemurnian koloni dilakukan dengan metode gores kuadran hingga diperoleh
koloni tunggal, diinkubasi selama 48 jam pada suhu 30°C serta dilakukan KOH test.
Koloni tunggal yang telah diperoleh disimpan dalam gliserol stock 10%.
HASIL PEMURNIAN BAKTERI

A B

Gambar 2. Hasil
Hasil Pemurnian
Pemurnian Jamur
Jamur Fusarium a) Tampak Depan b) Tampak
Fusarium a) Tampak
Belakang
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri memiliki ciri berbentuk batang dan bakteri tersebut
termasuk gram negatif dengan contoh bakteri Escherichia coli.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, jamur memiliki ciri terdiri dari spora dan hifa. Hifa berbentuk
seperti benang sedangkan spora berbentuk bintik coklat kehitaman dengan contoh jamur
Malassezia furfur.
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang, khamir memiliki ciri berbentuk bulat silinder dan berwarna
bening dengan contoh khamir Saccharomyces cerevisiae.
4. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba adalah suhu, cahaya, dan pH.
5. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya,
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
6. Pemurnian bakteri adalah memilih koloni-koloni yang berbeda dari hasil isolasi bakteri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai