Anda di halaman 1dari 16

HAMBATAN-HAMBATAN PERAWATAN

PALIATIF

By : Erva Elli Kristanti, S.Kep., Ns., M.Kep


PRINSIP PERAWATAN PALIATIF TAMBAHAN

1. Menghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lain


2. Menghargai kehidupan & menghormati kematian sebagai
suatu proses normal
3. Tidak bermaksud mempercepat atau menunda kematian
4. Perawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan
spiritual, sosial, budaya dari pasien dan keluarganya,
termasuk dukungan saat berkabung.
5. Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien
sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.
6. Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga pasien
melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa perkabungan
KARAKTERISTIK PERAWATAN PALIATIF

1. Menggunakan pendekatan tim untuk mengetahui


kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling
kedukaan bila diperlukan.
2. Meningkatkan kwalitas hidup, dan juga secara positif
mempengaruhi perjalanan penyakit.
3. Merupakan komponen esensial dari perawatan
konprehensif kontinyu
4. Perawatan aktif dan total bagi pasien yang menderita
penyakit yang tidak dapat disembuhkan
5. Pendekatan holistik : fisik, mental, spiritual, sosial melalui
Pendekatan multi-disipliner : medis, non-medis, keluarga
MANFAAT

1. Meningkatkan kualitas hidup dan


keluarganya
2. Mengurangi penderitaan pasien
3. Mengurangi frekwensi kunjungan ke rumah
sakit
4. Meningkatkan kepatuhan pengobatan
PELAKSANA PERAWATAN PALIATIF

Petugas medis :
1. Perawat
2. Manajer kasus
3. Dokter,
4. fisioterapis,
5. nutrisionis (ahli gizi)
6. Keluarga pasien
7. Petugas sosial komunitas
8. Lay support ( Tokoh agama, psikolog, pendeta)
9. anggota KDS (Kelompok dukungan sebaya)  terlibat dalam
program penanggulangan penyakit tertentu (misal ODHA)
10. petugas LSM (lembaga swadaya masyarakat)  bantuan sukarela
SYARAT PERAWATAN PALIATIF
YANG BAIK

1. Menghargai otonomi dan pilihan pasien


2. Memberi akses sumber informasi yang adekuat
3. Ciptakan hubungan saling menghargai dan
mempercayai antara pasien dengan pemberi
perawatan
4. Berikan dukungan bagi keluarga, anak, petugas
sosial yang memberikan perawatan.
5. Hormati dan terapkan nilai-nilai budaya
setempat, kepercayaan / agama, dan adat istiadat
JENIS PERAWATAN PALIATIF

Pengobatan medikamentosa terutama


penatalaksanaan nyeri dan gejala-gejala lain
Perawatan psikososial berupa :
1. Psikologis
2. Sosial
3. Spiritual
4. Kedukaan/berkabung
PENATALAKSANAAN NYERI PADA PERAWATAN
PALIATIF

1. Gunakan analgesik sesuai panduan penatalaksanaan


nyeri dari WHO : “ anak tangga analgesik
“Step 1. : aspirin, parasetamol +adjuvan
“Step 2. : kodein +adjuvan + NSAID
“Step 3. : morfin, pethidin, fentanyl +non-opioid (NSAID)
Obat diberikan rutin tiap 3 –6 jam, jangan hanya bila
perlu
2. Mulai dengan dosis rendah lalu dititrasi Pada nyeri
terobosan, berikan dosis ekstra ( dosis /4 jam)
3. Adjuvan : anti-depresant, steroid, terapi kognitif ,
akupuncture, TENS, hipnosis, dll
PENATALAKSANAAN GEJALA

1. Muntah –Mual–Penyebab : efek samping obatinfeksi


oportunistikgangguan fungsi hati / ginjal–Terapi :
metoclopamideLemah–Penyebab : anemia o.k. ARV,
atau Infeksi oportunistik misal TB–Terapi : testosteron,
androgen, transfusi, eritropoetin
2. Penyebab : efek samping obat. infeksi oportunistik.
gangguan fungsi hati / ginjal.
3. Terapi : metoclopamide. Lemah.
4. Penyebab : anemia o.k. ARV, atau Infeksi oportunistik
misal TB.
5. Terapi : testosteron, androgen, transfusi, eritropoetin."
TEMPAT PELAYANAN

1. Perawatan dirumah ( Home-based care)


Umumnya pilihan pasien
2. Perlu pelatihan bagi anggota keluarga yang
akan memberikan pengobatan paliatif
3. Perawatan di rumah sakit ( Hospital care)
Terutama di daerah insidensi < 1 %
4. Hospice care
PERAWATAN PALIATIF DIMULAI

1. Konsep tradisional : terapi paliatif sebagai “


end-of-life care“ , sesudah pengobatan
kausal gagal.
2. Konsep kini : terapi paliatif diberikan
bersama seiring dengan pengobatan kausal
3. Terapi paliatif diberikan pada akhir hidup
4. Terapi paliatif diberikan : untuk peningkatan
kualitas hidup yg baik
HAMBATAN PELAYANAN PALIATIF CARE

1. Pelayanan paliatif belum mendapat perhatian


khusus, umumnya hanya dilakukan oleh dokter
saja
2. Sulit membentuk tim, karena keterbatasan SDM
3. Faktor kerahasiaan membatasi upaya perawatan
paliatif di rumah oleh anggota keluarganya
4. Kesulitan mendapatkan obat analgesik golongan
opioid karena masalah hukum
5. Perawatan paliatif masih diberikan pada
menjelang ajal
6. Perlu ada kebijakan nasional perawatan paliatif
Hanya sedikit negara berkembang yang memiliki
kebijakan nasional dari Pemerintah / DepKes
7. Edukasi : pelatihan bagi profesional medis, dan
pemberi pelayanan lainnya
8. Pengendalian nyeri : Latihan bagi petugas medis
dan pemberi pelayanan lainnya untuk
penanganan nyeri Advokasi untuk melonggarkan
sistim hukum yang memungkinkan tersedianya
obat penghilang nyeri
9. Pola pikir tenaga medis, khususnya dokter,
telah dibentuk sejak masih dalam
pendidikan, yakni tugas tenaga medis ialah
menyembuhkan penyakit.
10. Jadi kalau berhubung dengan keadaan
penderita harus menghentikan pengobatan
kuratif dan mulai dengan perawatan paliatif,
ia akan merasa gagal dalam tugasnya.
11. Program-program yang tidak menghasilkan
seperti Perawatan Paliatif ini, tidak menarik
untuk dikerjakan.
12. Masih belum teratasinya penyakit-penyakit
infeksi, kematian ibu dan anak, dan lain-lain
yang masih menjadi prioritas, sehingga
Perawatan Paliatif yang mulai
dikembangkan untuk penyakit-penyakit
keganasan belum mendapat prioritas.
TERIMAKASIH TUHAN
MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai