Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN PEMBELAJARAN KLINIK

UNTUK MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

Oleh :
Elfa Henderi
Neli Aprilis
Ari Putra

RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU


TAHUN 2021
BAB I
Filosofi
Latar Belakang
Membicarakan Rancangan (Rencana) Pembelajaran
Semester (RPS) tidak akan lepas dari kurikulum.
Kurikulum dirumuskan sebagai keseluruhan program
yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan
dievaluasi, serta dikembangkan oleh suatu program
studi, dalam rangka menghasilkan lulusan yang
memiliki capaian pembelajaran tertentu yang
direncanakan

RPS merupakan salah satu tahapan yang harus


dilakukan, sebagaimana diatur dalam Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang
merupakan rujukan bagi Perguruan Tinggi dalam
menyusun kurikulum untuk menyelenggarakan
Pendidikan tinggi

SNPT menetapkan adanya Standar Nasional


Pendidikan di samping Standar Nasional
Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian
pada Masyarakat.
Lanjutan……….

Dalam Standar Nasional Pendidikan terdapat Standar proses pembelajaran,


yang merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada
prodi untuk memperoleh Capaian Pembelajaran lulusan (sesuai Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI)

Standar proses pembelajaran mencakup karakteristik proses pembelajaran,


perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan beban
belajar mahasiswa.

Proses perencanaan pembelajaran yang bentuknya adalah RPS,


merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan dalam mencapai
SNPT, maka penyusunan RPS menjadi suatu langkah yang sangat penting
untuk dipahami dan dilakukan
Dasar Hukum

 Dasar hukum penyusunan Rancangan Pembelajaran


Semester adalah Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
2015 khususnya Pasal 12
 Mengacu juga pada Dokumen Kurikulum Pendidikan
Tinggi Program Studi yang bersangkutan
PENGERTIAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

 Pasal 12 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 menentukan, bahwa


perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah
dan disajikan dalam RPS.
 Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana proses
pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu
semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan
pada mata kuliah/modul.
 Rencana pembelajaran semester ditetapkan dan dikembangkan oleh
dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.
 RPS juga berisi penjelasan bagaimana bahan kajian disampaikan
(dipelajari) ke mahasiswa dengan cara yang tepat dan efesien,
mahasiswa juga mengetahui indikator untuk mengukur kelulusan
sekaligus bobot nilai yang akan diperoleh jika lulus pada kajian
tersebut.
RPS Paling sedikit Memuat :
 Nama program studi, nama dan kode mata kuliah,
semester, sks,nama dosen pengampu;
 capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan
pada mata kuliah;
 kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap
tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan;
 bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang
akan dicapai;
 metode pembelajaran;
 waktu yang disediakan untuk mencapai
kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
 pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan
dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa selama satu semester;
 kriteria, indikator, dan bobot penilaian;
 daftar referensi yang digunakan.
Tujuan Penyusunan Rancangan
Pembelajaran Semester

1.Agar setiap dosen ketika melakukan proses


pembelajaran lebih bertanggungjawab, dalam
rangka mencapai standar proses pembelajaran
sebagaimana telah diamanatkan dalam Standar
Nasional Pendidikan.

2.Dengan menyusun RPS ini, mahasiswa mengetahui


apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam
mengikuti mata kuliah yang bersangkutan serta
dapat mencapai capaian pembelajaran yang telah
ditetapkan
BAB II
STRUKTUR RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER
A. COVER
Cover RPS terdiri
atas: Judul RPS,
Logo, Nama Mata 2.HALAMAN PENGESAHAN
 Identitas Mata Kuliah, Nama
Kuliah dan Kode Mata Kuliah, Kode Mata Kuliah,
Mata Kuliah, SKS, Status Mata Kuliah,
Penyusun atau Tim Koordinator Mata Kuliah: (1. C.PENDAHULUAN
Penyusun, Program Nama 2. NIP / NIDN 3. Pangkat /  Visi, Misi dan
Studi, Unversitas, dan Golongan 4. Jabatan 5. Fakultas /
tahun pembuatan Program Studi 6. Universitas 7. Tujuan
Jumlah Tim Pengajar) Pendidikan
 Tanggal penyusunan RPS, Nama Program Studi
dan Tandatangan Koordinator  Capaian
Mata Kuliah, Kata Menyetujui,
Nama dan Tandatangan Ketua Pembelajaran
Program Studi Program Studi
sesuai profil
lulusan
Lanjutan…..

E. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

D. Informasi Mata Kuliah  Disesuaikan/berdasarkan capaian


pembelajaran program studi sesuai
terdiri atas: Nama profil lulusan yang telah ditetapkan di
Mata Kuliah, Bobot dalam dokumen kurikulum program
sks, Kode Mata studi.
Kuliah, Semester  Capaian pembelajaran yang dibebankan
penawaran, dan sifat pada mata kuliah tersebut perlu
mata kuliah dianalisis agar dapat diimplemetasikan
dalam pembelajaran, sehingga
mahasiswa akan dapat menunjukkan
kinerja hasil belajar sesuai dengan
Capaian pembelajaran tersebut.
Lanjutan…..

F. Matrik Pembelajaran
Matrik pembelajaran ini terdiri atas 9
(sembilan) kolom yang tersusun seperti
dalam tabel berikut:

Minggu Perte muan Kemam Bahan Materi/ Strategi/ Latihan yang Kriteria Bobot
ke Ke puan kajian Sub Bentuk dilakukan/ Penilaian Nilai
akhir Pokok Pembelajaran Pengalaman (Indikator)
yang Bahasan belajar
diharap mahasis wa
kan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rancangan Pembelajaran Semester

Menentukan tingkat urgensi, keseriusan,


BAB III dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5.
PENUTUP
Isu/permasalahan yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu/permasalahan
prioritas
B. Manfaat Hasil Perubahan
INDIVIDU
Dengan terlaksananya kegiatan BAGI ORGANISASI
daycare pada rehabilitasi psikososial Meningkatnya kinerja
yang baik maka pelaksanaan
organisasi Rumah Sakit
rehabilitasi psikososial dapat berjalan
maksimal dan berkualitas dengan Jiwa Tampan Provinsi Riau
adanya hal tersebut maka diharapkan khususnya seksi Pelayanan
permintaan data oleh pimpinan dan Medik Rehabilitasi Napza
stakeholder dapat terpenuhi dengan
cepat. dan Psikososial terlebih
pada pelayanan rehabilitasi
BAGI ORANG LAIN Psikososial.
(MASYARAKAT)
Manfaat yang dirasakan oleh pihak
luar dalam hal ini diluar Seksi
Pelayanan Medik Rehabilitasi
Napza dan Psikososial adalah
masyarakat yang akan berobat
atau yang akan menjadi pasien di
rumah sakit Jiwa terlebih yang
akan menjalani Rehabilitasi
Psikososial.
ANALISIS SWOT

Berdasarkan analisis USG dilakukan


analisa untuk penentuan strategi
penyelesaian masalah dengan
menggunakan analisis SWOT

Analisis SWOT sebagai teknik berfikir


kreatif untuk menghasilkan inovasi
pelayanan publik sebagai pemecahan
masalah pada Seksi Pelayanan Medik
Rehabilitasi Napza dan Psikososial

Analisis SWOT diterapkan dengan cara


menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian dipetakan dalam
gambar matriks SWOT
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

 Optimalisasi Pelayanan Medik Rehabilitasi


Psikossosial melalui kegiatan daycare.

 Inovasi ini dipilih karena sebagian besar


pasien rawat inap pulang sebelum
menyelesaikan tahapan rehabilitasi
1.TEROBOSAN Psikososialnya, sehingga pasien pulang
/ INOVASI tenang sesuai indikasi medis tapi belum
mandiri secara mental dan sosial.

 Rehabilitasi Psikososial mempunyai tahapan


yang membutuhkan waktu yang cukup
panjang dan berkelanjutan, sedangkan
rawatan inap pasien jiwa mengacu pada
target sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yaitu 21 (dua puluh satu) hari
BAB III
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
A.Membangun Integritas
Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Integritas seorang pemimpin adalah sikap atau sifat serta nilai-nilai yang memang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin guna untuk membangun kepercayaan antar individu dalam organisasi. Yang terdiri atas :
1. Pemimpin sebagai Figur Integritas
2. Kontribusi Inovasi dalam Pembangunan Integritas
3. Akuntabilitas Kinerja Pelayanan

B. Pengelolaan Budaya Kerja (Pemanfaatan IT)


Suatu keberhasilan keja berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan.
Nilai-nilai yang menjadi kebiasaan disebut dengan budaya, dikaitkan dengan mutu/kualitas kerja maka dinamakan
budaya kerja. Yang Terdiri atas :
1. Kepemimpinan Transformasional
2. Membangun Jejaring dan Kolaborasi
3. Standar Kinerja Pelayanan

C. Pengelolaan Tim
Dalam melaksanakan Aksi Perubahan untuk Peningkatan Kinerja Organisasi pimpinan proyek
menyusun Tim Efektif atau Tim Pelaksana Aksi Perubahan yang mana tim ini bekerja sesuai Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.
1. Manajemen Hubungan Kelembagaan
2. Manajemen Kinerja Organisasi
3. Komunikasi dan Jejaring Kerja
BAB IV
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
A. CAPAIAN DALAM PERBAIKAN
KINERJA ORGANISASI
1.Penyusunan Tim Efektif atau Tim
Aksi perubahan Pelaksana Aksi Perubahan dengan
dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut :
beberapa tahapan dan
pencapaian antara lain :

b. Pelaksanaan c. Evaluasi
a. Persiapan
1. Rapat Penyusunan Tim Efektif 1.Review hasil
Konsultasi dengan Mentor a) Rapat penyusunan daraf SK TIM efektif dengan rapat dan SK Tim
staf diadakan pada hari Kamis tanggal 22 April Pada tanggal 30 April
1) Konsultasi dengan mentor 2021 jam 10.30 Wib
dilakukan pada hari Rabu tanggal 2021 dilakukan
b) Pada hari Jumat tanggal 23 April 2021 review penyusunan
21 April 2021 jam 10.30 WIB pembuatan SK TIM Efektif dilakukan agar tidak
2) Mentor mendukung aksi SK TIM efektif yang
ada yang tertinggal atau kesalahan dalam telah di laksanakan
perubahan yang telah penulisan SK
direncanakan Project leader mulai tanggal 22
2. Verifikasi data draft SK Tim Efektif dan April 2021 sampai
3) Mentor menyampaikan agar Penetapan SK TIM Efektif
berkoordinasi dan bekerjasama tanggal 29 April
SK Direktur RSJ Tampan Provinsi Riau Nomor : 2021, SK TIM efektif
dengan seksi lainnya dalam 440/RSJT/4.1/IV/2021/83.07 tentang Pembentukan
rangka persiapan jalannya aksi sudah di tanda
Tim Efektif Peningkatan Pelayanan Rehabilitasi tangani oleh Kepala
perubahan ini Psikososial di tanda tangani pada hari Selasa Dinas Kesehatan
tanggal 27April 2021 Provinsi Riau dan
3. Pendistribusian SK Tim Efektif dan Rapat juga sudah di
Penjelasan Tupoksi Tim Efektif distribusikan ke
Setelah SK di tanda tangani, di distribusikan semua TIM efektif
kepada semua anggota TIM Efektif yang nama nya
tercantum di dalam lampiran SK
Lanjutan…..

2. Pelaksanaan
•Mengidentifikasi Format
1. Persiapan Pada hari selasa tanggal 04 Mei
a. Konsultasi dengan Mentor 2021 merancang format
- Konsultasi dengan mentor Panduan Pelayanan Daycare
dilakukan pada hari Senin 2.Penyusunan yang akan digunakan
tanggal 03 Mei 2021 jam Panduan •Rapat Penjelasan Panduan
10.30 Daycare
- Mentor sangat mendukung Pelayanan Rapat dilakukan project leader
aksi perubahan yang telah Daycare pada hari Rabu tanggal 05 Mei
direncanakan 2021.
- Mentor juga menyampaikan •Pembuatan Panduan Daycare
agar berkoordinasi dan Pada tanggal 6-7 Mei 2021
bekerjasama dengan bidang melakukan pengisian format
terkait dalam rangka Panduan daycare serta
persiapan jalannya aksi pada tanggal 10 Mei 2021
perubahan ini melakukan verifikasi ,
Pada tanggal 17 Mei 2021 Buku
Panduan ini telah di setujui oleh
3. Evaluasi Direktur RSJ Tampan dengan
- Pada tanggal 19Mei 2021 mengeluarkan SK tentang
dilakukan review terhadap hasil Pemberlakuan Panduan Daycare di
Instalasi Rehabilitasi Psikososial
pembuatan Panduan daycare pada
RSJ Tampan Provinsi Riau dengan
rehabilitasi psikososial dalam Nomor : 440/RSJT/4.1/V/2021/
pelaksanaan aksi perubahan pada 37.07
seksi Pelayanan Medik Rehabilitasi
Napza dan psikososial RSJ
Tampan yang telah di laksanakan
mulai tanggal 14 Mei 2021 sampai
tanggal 17Mei 2021.
B. Manfaat Hasil Perubahan
INDIVIDU
Dengan terlaksananya kegiatan BAGI ORGANISASI
daycare pada rehabilitasi psikososial Meningkatnya kinerja
yang baik maka pelaksanaan
organisasi Rumah Sakit
rehabilitasi psikososial dapat berjalan
maksimal dan berkualitas dengan Jiwa Tampan Provinsi Riau
adanya hal tersebut maka diharapkan khususnya seksi Pelayanan
permintaan data oleh pimpinan dan Medik Rehabilitasi Napza
stakeholder dapat terpenuhi dengan
cepat. dan Psikososial terlebih
pada pelayanan rehabilitasi
BAGI ORANG LAIN Psikososial.
(MASYARAKAT)
Manfaat yang dirasakan oleh pihak
luar dalam hal ini diluar Seksi
Pelayanan Medik Rehabilitasi
Napza dan Psikososial adalah
masyarakat yang akan berobat
atau yang akan menjadi pasien di
rumah sakit Jiwa terlebih yang
akan menjalani Rehabilitasi
Psikososial.
A. TINDAK LANJUT JANGKA PENDEK (2 BULAN)
 Sesuai dengan millestone yang dibuat yaitu selesainya
Panduan Daycare dan SOP pelaksanaan kegiatan
Daycare, maka dokumen tersebut telah di usulkan ke BAB V
BPJS (Kesehatan) kegiatan daycare di RSJ dapat di
laksanakan dengan klaim biaya dari BPJS Kesehatan.
 Aksi perubahan ini akan terus dilanjutkan, sehingga
KEBERLANJUTAN AKSI
tercapai target tindak lanjut jangka menengah dan
jangka panjang.
PERUBAHAN

B. TINDAK LANJUT JANGKA MENENGAH


(6 - 12 BULAN)
C. TINDAK LANJUT JANGKA PANJANG Tindak lanjut jangka menengah adalah tindak
(LEBIH DARI 1 TAHUN) lanjut yang akan dicapai dalam waktu 6-12
 Tindak lanjut jangka panjang adalah tindak lanjut yang bulan, Adapun indikator tindak lanjut jangka
akan dicapai dalam waktu lebih dari 12 bulan menengah pada Aksi Perubahan ini adalah
 Indikator tindak lanjut adalah tersedianya kegiatan sebagai berikut :
daycare pada pelayanan medik rehabilitasi Psikososial 1. Terlaksananya Sosialisasi kegiatan daycare
RSJ yang berkualitas. 2. Terlaksananya kegiatan daycare
 Adapun tindak lanjut jangka panjang pada Aksi
Perubahan ini adalah sebagai berikut:
1. Terlaksanya Evaluasi pelaksanaan pelayanan daycare
2. Terlaksananya penyesuaian hasil evaluasi
STANDAR BAB KOMPETENSI DOKTER
VI. Kesimpulan dan Saran
INDONESIA (SKDI 2012)
Berdasarkan hasil pembahasan
maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
Optimalisasi Pelayanan Rehabilitasi
Psikososial melalui kegiatan daycare
yaitu:
- Agar setiap pasien dapat mengikuti 3
seluruh tahapan kegiatan rehabilitasi
Psikososial sehingga pasien pulang 1 Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang mengatur Langkah-langkah
atau selesai Rehabilitasi Psikososial
sudah dalam keadaan tenang dan pelayanan kegiatan Daycare di
mandiri secara mental dan sosial Intalasi Rehabilitasi Psikososial
Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau
Panduan Daycare di Instalasi 2
Rehabilitasi Psikososial sebagai
landasan dalam memberikan
Pelayanan Rehabilitasi Psikososial
sesuai Undang-Undang dan Peraturan
yang berlaku
Saran…

Aksi Perubahan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan


kualitas pelayanan medik Rehabilitasi Psikososial di Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau, untuk itu di sarankan agar :

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) segera menindak


lanjuti sehingga kegiatan Daycare di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau dapat dilaksanakan dengan segera

Masyarakat/Pasien setelah Rawat inap di RSJ agar meneruskan rawat


jalan Rehabilitasi Psikososialnya sehingga seluruh tahapan Rehabilitasi
Psikososial dapat di ikuti dengan memanfaatkan kegiatan Daycare, di
harapkan pasien tersebut sudah dapat mandiri secara mental dan sosial.
TERIM A
KASIH! @ditjenya
nkes
@ditjenya
nkes

Anda mungkin juga menyukai