Anda di halaman 1dari 10

MATA PELAJARAN

PRKATEK AKUNTANSI LEMABAGA/INSTANSI


PEMERINTAHAN
PERTEMUAN 1

AKUNTANSI PEMERINTAH
DARAH
1. Pengertian

Secara umum Pendapat para ahli


Akuntansi pemerintah merupakan bentuk aplikasi akuntansi Menurut Revrisond Baswir, akuntansi pemerintah merupakan suatu
di bidang keuangan negara, baik keuangan pemerintah bidang akuntansi yang berhubungan dengan lembaga pemerintahan
seperti instansi pemerintahan pusat dan daerah.
pusat maupun pemerintah daerah yang dikhususkan pada
tahap pelaksanaan anggaran Menurut Bachtiar Arif Akuntansi pemerintah adalah suatu aktivitas
pemberian jasa untuk memberikan informasi keuangan pemerintah
Menurut peraturan pemerintah no 24 tahun2005tentang menurut proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran suatu
Standar Akuntansi Pemerintahan transaksi keuangan pemerintah, serta penafsiran berdasarkan informasi
keuangan tersebut.
Akuntansi Pemerintah adalah serangkaian prosedur manual
Abdul HalimAkuntansi pemerintah merupakan suatu bentuk kegiatan
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan jasa yang dengan tujuan memberikan informasi akuntansi yang
data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi sifatnya kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas
keuangan dan operasi keuangan pemerintah. pemerintah guna pengambilan keputusan.
Dari beberapa pengertian dapat di simpulkan

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi


pemerintah daerah merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas
pemerintah daerah (Kabupaten, Kota, atau Provinsi) yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak
ekstern entitas pemerintah daerah yang memerlukan.
Karakteristik Akuntansi Pemerintah Daerah

• Tidak berorientasi laba


• Kepemilikan pemerintah bersifat kolektif oleh konstituen
• Kepemilikan pemerintah bersifat kolektif oleh konstituen
• Keputusan kebijakan dan operasional dibuat oleh lembaga perwakilan negara
• Keputusan atau kebijakan wajib dibuat secara terbuka
• Pemakaian lebih dari satu jenis dana
• Akuntansi pemerintah bersifat kaku
TujuanAkuntansi Pemerintah Daerah
Akuntabilitas Manajerial Pengawasan
Pemerintah pusat maupun Akuntansi pemerintahan Akuntansi pemerintah bertujuan
pemerintah daerah semua membuat pemerintah dapat untuk melakukan pemeriksaan
bentuk pengelolaan keuangan melakukan perencanaan berupa keuangan secara umum,
harus dapat penyusunan Anggaran pemeriksaan ketaatan, dan
dipertanggungjawabkan Pendapatan dan Belanja Negara pemeriksaan operasional atau
menurut amanat konstitusi.P (APBN) atau Anggaran manajerial.
Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan strategi
pembangunan lainnya.
Azaz Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah
Azaz Bruto Azaz Kas Azaz Umum Azaz Universalitas
Pada asas bruto, tidak Dasar kas merupakan Dana umum ini Semua bentuk
terdapat kompensasi suatu bentuk dituangkan dalam pengeluaran harus
antara penerimaan dan Pendapatan yang diakui bentuk Anggaran berada dalam anggaran
pengeluaran sebagai ketika pembukuan pada Pendapatan dan Belanja yang telah disusun
contoh, Pendapatan kas umum daerah dan Daerah (APBD). sebelumnya. Menurut
daerah memperoleh belanja diakui ketika adapun dana yang asas universalitas ini,
Pendapatan dan untuk dikeluarkan dari kas dikeluarkan ini anggaran belanja
mendapatkannya umum daerah. digunakan untuk merupakan batas
dibutuhkan belanja. membiayai kegiatan komitmen tertinggi
tertentu dan yang dapat dilakukan
dipertanggungjawabkan oleh pemerintah daerah
secara khusus. untuk membebani
  APBD.
Dasar Hukum Akuntansi Pemerintah

Daerah
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan
PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan.;
• Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pinjaman Daerah PeraturanPemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2007 tentang Hibah
• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah;
• Peraturan Pemerintah no 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan
• Peraturan menteri keuangan no 238 tahun 2011 tentang pedoman umumakuntansi pemerintahan
• Permendagri no 64 tahun 2013 tentang penerapan akuntansi berbasis akrual
Syarat Akuntansi Pemerintahan
Harus Terus Membuat Memenuhi Perkiraan Yang Berkaitan  Melayani
Dikembangkan Berbagai Persyaratan Dibuat Bisa Dengan Kebutuhan
Perkiraan Perundang- Dikembangkan Klasifikasi Dasar
undangan Dengan Efektif Anggaran

Adanya  Beberapa Kegiatan ini Beberapa Sebuah sistem Akuntansi


perubahan perkiraan yang sudah tentu perkiraan yang akuntansi harus tentunya harus
lingkungan yang dibuat ini harus dirancang untuk sudah dibuat dikembangkan melayani
terjadi di menunjukkan persyaratan- terkait dengan dan kebutuhan dasar
pemerintahan akuntabilitas persyaratan yang akuntansi harus dilaksanakan terkait dengan
suatu negara keuangan negara sudah ditetapkan dikembangkan sesuai klasifikasi informasi
serta sifat dari yang baik berdasarkan dengan efektif. anggaran yang keuangan dengan
transaksi, maka undang-undang. sudah disetujui tujuan
kegiatan ini pemerintah dan pengembangan
harus terus lembaga program dan
dikembangkan. legislatif.  rencana
Jenis Transaksi dalam Akuntansi
Keuangan Daerah
Pendapataan daerah Belanja daerah Pembiayaan daerah Transaksi Selain kas
a. Pendapatan Asli a. Belanja langsung a. Penerimaan a. Koreksi kesalahan
Daerah (PAD) b. Belanja Tidak Pembiayaan dan penyesuaian
b. Dana perimbangan langsung b. Pengeluaran b. Pengakuan aset
daerah pembiayaan tetap
c. Pendapatan Asli c. Sisa lebih anggaran c. Utang jangka
daerah yang syah tahun sebelumnya panjang
d. Depresiasi
e. Transaksi yang
bersifat akural dan
prepaymeny
f. Hibah selain kas

Anda mungkin juga menyukai