Anda di halaman 1dari 34

ASKEP LANSIA DENGAN

MASALAH GIZI
PERMASALAHAN YANG TERJADI
PADA LANJUT USIA

 Permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian


kesejahtera lanjut usia :

Masalah tersebut antara lain:


(1) Ketidak berdayaan fisik sehingga menyebabkan
ketergantungan pada orang lain
(2) Ketidakpastian ekonomi sehingga membutuhkan
perubahan total dalam pola hidup
(3) Membuat teman baru untuk mendapat ganti mereka
yang telah meninggal/pindah
(4) Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu
luang yang bertambah banyak
(5) Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh
dewasa
Sedangkan masalah yang umum dan khusus adalah
sebagai berikut :

Permasalahan umum
(1) Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah
garis kemiskinan..
( 2 ) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga
anggota keluarga yang berusia kurang diperhatikan ,
dihargai dan dihormati.
( 3 ) Lahirnya kelompok rnasyarakat industri.
( 4 ) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga
profesional pelayanan lanjut usia.
( 5) Belum membudaya dan rnelembaganya kegiatan
pembinaan kesejahteraan
 Permasalahan khusus

(1) Berlangsungnya proses rnenua yang berakibat


timbulnya masalah balk fisik, maupun sosial.
(2) Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
(3) Rendahnya produktifitas kerja lansia.
(4) Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat.
(5) Berubahnya nilai sosial inasyarakat yang
mengarah pada tatanan masya individualistik.
(6) Adanya dampak negatif dan proses
pembangunan yang dapat mengganggu kese fisik
lansia (Setiabudhi , T. 1999 : 40-42 )
 Masalah kesehatan utama
(1) Penyakit jantung
(2) Penyakit keganasan : ca
(3) Penyakit ginjal
(4) Penyakit paru akut seperti : pneumonia, edema paru.
(5) Penyakit vaskuler seperti : CVA, penyakit pembuluh
perifer.
(6) COPD atau PPOM (penyakit paru obstruksi menahun).
(7) Arthritis

 Peningkatan stressor
Hal ini dapat diakibatkan oleh : adanya hemiplegi, defisit
sensorik, hospitalisasi, tinggal dirumah perawatan,
kesulitan berbicara, kehilangan anak dan Leman,
pemindahan benda yang memiliki arti dan cara kerja yang
tidak bisa dilakukan sebagaimana pada waktu dahulu
(muda).
 Respon obat
Permasalahan yang berkaitan dengan respon obat pada
lanjut usia banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya
adalah :
(1) Menurunnya absorbsi obat
Hal ini dapat disebabkan oleh : menurunnya HCL asam
lambung dan perubahan pergerakan gastrointestinal.
(2) Perubahan distribusi obat
Hal ini disebabkan oleh : menurunnya serum albumin
yang mengikat obat dan tersimpannya obat pada jaringan
lemak.
(3) Perubahan metabolisme obat Akibat menurunnya
aktifitas enzim hati.
(4) Menurunnya ekskresi obat
Terjadi akibat menurunnya aliran darah ke ginjal,
menurunnya kecepatan filtrasi glomerulus dan
menurunnya beberapa fungsi tubulus ginjal.
 Post power sindrom
Pengertian
Merupakan suatu keadaan mal adjusment mental dari
seseorang yang mempunyai kedudukan "dari ada
menjadi tidak ada" dan menunjukan gejala-gejala
diantaranya frustrasi, depresi dll.

Ada 4 faktor yang perlu diperhatikan


(1) Perkembangan kepribadian yang kurang dewasa.

(2) Kedudukan yang relatif memberikan kekuasaan


dan kepuasan.
(3) Proses kehilangan kedudukan yang relatif cepat.
(4) Lingkungan yang mungkin memberikan suasana
terhadap timbulnya post power sindrom
Faktor - faktor yang mempengaruhi ketuaan
dan penyakit yang sering dijumpai

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan


(1) Hereditas atau keturunan genetik
(2) Nutrisi atau makanan
(3) Status kesehatan
(4) Pengalaman hidup
(5) Lingkungan dan,
(6) Stres
B. Penyakit yang sering dijumpai pada lanjut usia
1. Menurut the National Old People's Welfare Council
, penyakit lansia, yaitu
(1) Depresi mental
(2) Gangguan pendengaran
(3) Bronkhitis kronis
(4) Gangguan pada tungkai atau sikap berjalan.
(5) Gangguan pada koksa atau sendi pangul
(6) Anemia
(7) Dimensia
Usaha-usaha yang dapat dilakukan pada
lansia

1. Pada individu lanjut usia


a. Harus tetap aktif artinya diharapkan
pada lansia
b. Produktif pada lansia
2. Masalah Gizi
a. Karbohidrat dan protein
b. Mineral
c. Vitamin
Gizi Lansia
1. Gizi berlebih
2. Gizi kurang
Tujuan pemberian gizi Lansia

(1) Mempertahanakan gizi yang seimbang dalam


kaitannya untuk menunda atau mend kemunduran
fungsi organ.
(2) Gizi diharapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
tubuh pada lansia.
(3) Membiasakan makan yang cukup dan teratur.
(4) Menghindari kebiasaan makan yang buruk, seperti
mengkonsumsi makanan berkolesterol, minum-
minuman keras dan lain-lain.
( 5 ) Mempertahankan kesehatan dan menunda lahirnya
penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung
koroner, ginjal, atherosklerosis, diabetus mellitus
(D.M), kanker, gang peredaran darah otak, artritis,
osteoporosis, artereoartritis dll.
(6) Menjelaskan faktor resiko penyakit karena
konsumsi bahan makanan tertentu seperti
penyakit sendi dan tulang akibat asam urat,
penyakit jantung koroner karena kolestrol, dan
lemak jenuh, diabetes melitus akibat, obesitas
karena konsumsi hidrat arang melalui pelatihan
epidemiologik.

Faktor-faktor yang terkait dengan kebutuhan gizi


lansia
1. Aktifitas fisik
2. Kemunduran biologis
3. Pengobatan
4. Depresi dan Kondisi metal
5. PEnyakit
Kebutuhan Gizi Lansia
1. Kebutuhan zat-zat yang dikonsumsi haruslah
seimbang
2. Jumlah banyaknya berbeda hal ini bergantung
pada : usia, jenis kelamin, kegiatan fisik, ukuran
tubuh, lingkungan atau penyakit kronis
3. Kebutuhan akan gizi lansia

Manfaat gizi pada lansia


adlah sebagai penghasil energi sebagai zat
pembangun dan memperbaiki jaringan serta
pengatur mproses kehidupan
Pesan-pesan gizi seimbang untuk lansia.

1.Makanlah aneka ragam makanan. Hidangan yang


beraneka ragam.
2.Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan
energi untuk usia lanjut. Karbohidrat biasanya diperoleh
dari makanan pokok seperti beras, jagung, sagu.
3.Batasi konsumsi lemak dan minyak. Dalam kehidupan
sehari-hari lemak banyak terdapat dari sumber hewani
misalnya daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Sedangkan minyak banyak digunakan untuk
menggoreng.
4. Makanlah makanan sumber zat besi adalah salah
satu unsur penting.
5. Makanlah makanan sumber yang mengandung
serat, agar tidak terjadi konstipasi. Misalnya
sayuran hijau, buah-buahan .
6. Minumlah air bersih dan aman yang cukup
jumlahnya, air minum yang bersih dan aman
adalah air yang tidak berbau, berwarna, berasa,
dan telah dididihkan serta disimpan dalam
wadah yang bersih dan tertutup.
Faktor-faktor yang menyebabkan malnutrisi pada
lanjut usia :
(1) Penyakit akut dan kronis.
(2) Keterbatasan sumber penghasilan.
(3) Hilangnya fungsi dari alat pengunyah (gigi).
(4) Pola makan yang salah
(5) Kurangnya energi dalam mempersiapkan
makanan.
(6) Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
yang adekuat.
Cara menentukan makanan untuk lansia:

(1) Jadwal waktu makan dibuat lebih sering dengan


porsi kecil, mudah dicerna dan jangan makan teralu
kenyang.
(2) Minum lebih banyak dengan mengurangi
konsumsi garam, dan menghindari alkohol.
(3) Menurunkan konsumsi makan berkalori tinggi,
mengupayakan makan makanan tinggi serat,
(4) Membatasi konsumsi rninum kopi atau teh.
(5) Menghindari makanan seperti : bayam,emping,
jeroan, otak dan lemak.
(6) Menghindari konsumsi jengkol
Kunci menuju Lansia yang bahagia, berguna
dan berkualitas

 Lansia yang berguna dan berkualitas


(1) Menghindari sikap menarik diri sebagai
lansia
(2) Mengembangkan perspektif yang lebih jelas
mengenai hidup lansia
(3) Menggantikan kepuasan - kepuasan yang
hilang
(4) Mengembangkan sumber yang berarti dan
berharga
(5) Mengembangkan hubungan yang bermakna.
 Lansia yang bahagia
B : Berat badan berlebih supaya dihindari
A : Atur makanan hingga sesuai atau kurangi
lemak atau makanan yang berkolesterol
Mengatur makanan caranya adalah sebagai
berikut
1) Kurangi lemak baik dari sumber hewani /
lemak jenuh / kolesterol yang banyak
terdap dalam daging , kuning telur, otak
2) Cukup gizi lebih sehat, kelebihan gizi dapat
membahayakan jantung
3) Untuk mencukupi kebutuhan protein
makanlah daging.
4) Makanan tinggi serat / selulosa sangat baik
untuk para lansia guna mencegah terjadin
obstipasi.
H : Hindari faktor resiko penyakit jantung iskemik atau
koroner
Caranya dengan menghindari faktor-faktor yang
menjadi penyebab gangguan peredaran darah otot
jantung :
Merokok
Tekanan darah tinggi
Kolesterol tinggi
Penyakit Diabetes Mellitus (DM).
Kegemukan
Kurang gerak
Stress
A : Agar terus menerus berguna dengan mempunyai
kegiatan atau hobbi yang bermanfaat dengan cara
membiasakan :
• Membaca
• Mengisi waktu dengan berkebun atau beternak
• Aktif dalam kegiatan sosial
• Mendengar ceramah agama, kegiatan ilmiah
dan lain-lain
G : Gerak badan teratur wajib dilakukan
Tujuannya adalah :
• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit
• Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan
terutama fisik dalam beradaptasi kemampuan
gerak mana yang bisa dioptimalkan.
• Memperlancar proses degenerasi karena
perubahan usia
Dan salah satu olahraga yang dianjurkan adalah
senam tera , alasanya adalah :
Relatif mudah dan ringan
Meningkatkan ketahanan fisik
Memperbaiki sistem persarafan,sistem kardio
Memperbaiki sistem perkemihan,pencernaan

Meningkatkan sistem muskuloskeletal dan


persendian
Meningkatkan sistem pernafasan dan lain-lain
I : Ikuti nasehat petugas kesehatan (dokter, perawat )
• Selalu memperhatikan keselamatan
• Latihan teratur dan tidak terlalu berat
• Permainan dalam bentuk ringan sangat dianjurkan
• Latihan dalam dosis berjenjang
. Perhatikan kontra indikasi latihan

A : Awasi kesehatan badan secara periodik


Dengan cara selalu membiasakan memeriksakan
kesehatan secara rutin atau herkala untuk
mencegah dan menghindari penyakit-penyakit
tertentu yang mudah terjadi
Peran Keluarga Terhadap Lansia :
1.Sistem keluarga besar
2.Sikap keluarga dan masyarakat terhadap lansia
3.Membangun kebutuhan untuk dicintai, aktualisasi dari
lanjut usia
4.Menciptakan suasana yang menyenangkan yaitu
hubungan yang harmonis
5.Kepada pemerintah keluarga atau masyarakat
mengharapkan adanya bantuan kesejahteraan bagi
lansia yang berupa perbaikan ekonomi, kesejahteraan ,
transportasi dan perumahan bagi lansia yang tidak
mempunyai perumahan .
Asuhan Keperawatan Lansia sebagai individu
1)Pengkajian pada lansia
a)Tujuan pengkajian
•Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
•Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri
sendiri
•Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan
klien
•Memberikan waktu pada klien untuk menjawab
b) Teknik pengkajian pada lansia
Pengumpulan data
1) Riwayat kesehatan
Perawat melakukan pengkajian pada pasien dengan
cara menanyakan pada pasien tentang riwayat
kesehatan yang ada padanya. Tanyakan
bagaimana riwayat kesehatan masa lalu, apakah
pernah sakit, sakit apa,, beribat kemana, apa
pernah masuk rumah sakit, dapat obat apa ?,
bagaimana pengobatannya tuntas apa tidak ?,
sedangkan untuk riwayat kesehatan saat ini :
tanyakan bagaimana
2) Pengkajian meliputi aspek :
a) Fisik atau biologis
Wawancara & pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi untuk mengetahui perubahan
sistem tubuh.
 Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik
adalah :
1. Sistem integumen / kulit
2. Sistem respirasi
3. Sistem muskuluskletal
4. Sistem kardiovaskuler
b) Psikologis
1) Dilakukan saat berkomunikasi dengan pasien untuk
mengetahui fungsi kognitif termasuk daya ingat,
proses fikir, alam perasaan, orientasi terhadap realitas,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
2) Serta perubahan-perubahan yang umum terjadi
3) Hal-hal lain yang perlu dikaji dalam aspek psikologis
c) Sosial ekonomi
a. Bagaimana lansia membina keakraban dengan teman
sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana
keterlibatkan lansia dalam organisasi sosial
b. Penghasilan yang diperoleh
c. Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan
sosial ekonomi
d. Hal-hal yang perlu dikaji
d) Spiritual
e) Kognitif
f) Status mental

 Analisa Data
1)Menetapkan kebutuhan lansia
2)Menetapkan kekuatan
3)Mengidentifikasi pola respon lansia
4)Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan
pelayanan kesehatan
 Penentuan masalah atau perumusan masalah
kesehatan
 Prioritas masalah
 Perumusan diagnosa keperawatan yang lazim
terjadi pada lansia
1. Fisik / biologis
a) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
sehubungan intake adekuat
b) Gangguan persepsi sensorik : pendengaran /
penglihatan sehubungan dengan hambatan
penerimaan dan pengiriman rangsangan
c) Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan
menurunnya minat
d) Resiko cidera fisik (jatuh) sehubungan dengan
penyesuaian terhadap penurunan tubuh tidak
adekuat
e) Perubahan pola eliminasi sehubungan dengan pola
makan yang tidak efektif
f) Gangguan pola tidur sehubungan dengan kecemasan
atau nyeri
g) Gangguan pola nafas sehubungan dengan
penyempitan jalan nafas
h) Jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan
penyempitan jalan nafas penumpukan sekret
i) Gangguan mobilisasi sehubungan dengan
kekakuan sendi
2. Psikologis – sosial
a) Menarik firi dari lingkungan sehubungan dengan
perasaan tidak mampu
b) Isolasi sosial sehubungan dengan perasaan curiga
c) Depresi sehubungan dengan isolasi sosial
d) Harga diri rendah sehubungan dengan perasaan
ditolak
e) Koping yang tidak adekuat sehubungan
ketidakmampuan mengungkapkan perasaan
secara tepat
f) Cemas sehubungan dengan sumber keuangan
yang terbatas
3. Spiritual
a) Reaksi berkabung/berduka sehubungan dengan
ditinggal pasangan
b) Penolakan terhadap proses penunaan sehubungan
dengan ketidaksiapan kematian
c) Marah terhadap Tuhan sehubungan dengan
kegagalan yang dialami

 Intervensi keperawatan pada lansia sesuai


dengan kebutuhan
a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi lansia
b) Meningkatkan keselamatan dan keamanan pada
lansia
c) Kebersihan diri atau personal hygiene
d) Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
e) Meningkatkan hubungan personal dan komunikasi
 Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia
1) Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia adalah suatu bentuk
pelayanan keperawatan yang komprehensif yang diberikan
kepada lansia dan keluarga dengan tujuan meningkatkan
kesehatan, rehabilitasi kesehatan, memaksimalkan kemampuan
lansian dan keluarga dalam meningkatkan status kesehatan,
serta meminimalkan dampak proses penuaan atau gangguan
kesehatan yang terjadi pada lansia dengan pendekatan proses
keperawatan keluarga.
2) Tujuan asuhan keperawatan lansia
Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
dengan :
a) Peningkatan kesehatan
b) Pencegahan penyakit
c) Pemeliharaan kesehatan, sehingga ia memiliki ketenangan hidup
dan tetap produksi sampai akhir hayat
3) Fokus asuhan keperawatan lansia
a) Peningkatan kesehatan
b) Pencegahan penyakit
c) Mengoptimalkan fungsi fisik dan mental
d) Mengatasi gangguan kesehatan yang umum pada lansia

4) Peran keluarga dalam keperawatan lansia


a) Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota keluarga yang
lanjut usia, tetap dalam keadaan optimal atau produktif
b) Mempertahankan dan meningkatkan status mental pada
lansia
c) Mengantisipasi adanya perubahan sosial dan ekonomi pada
lansia
d) Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi
kebutuhan spititual, dengan demikian dapat meningkatkan
ketaqwaan lansia kepada Tuhan YME

Anda mungkin juga menyukai