Oleh : Sigit Kurnianto, S.E., M.S.A., Ak., CA., SAS., AAP B., ASEAN CPA
(Universitas Airlangga)
Sigit Kurnianto, S.E., M.S.A., Ak., CA., SAS., AAP B., ASEAN CPA
082139997711
BAB 1
Latar Belakang 1. LATAR BELAKANG MASIH
BERSIFAT UMUM
Peningkatan potensi PAD, pertumbuhan penduduk,
7.MANFAAT jumlah kendaraan, kemacetan, kelancaran lalu lintas,
penyerapan tenaga kerja dll
Manfaat dari Pemda jika menerapkan Digital Parking (D-Parking) perlu
diperjelas untuk menjawab Isu besar dan permasalahan yang diangkat:
peningkatan PAD dari retribusi parkir, Layanan Parkir secara efisien dan
efektif, dan penyerapan tenaga kerja juru parkir. 7 1
2. INFORMASI KONDISI
REALITAS
Sebaiknya menambahkan informasi kondisi realitas
pengelolaan parkir yang terjadi saat ini dan kondisi
ideal yang diharapkan
6. SOLUSI
Solusi sudah jelas: penerapan layanan parkir berbasis 6 2
Teknologi Informasi Digital/ Digital Parking (D-Parking)
3. INFORMASI KINERJA
KEUANGAN
Menambahkan informasi kinerja keuangan dari
5. ISU BESAR DAN PERMASALAHAN 5 3 pengelolaan parkir (baik total pendapatan dan beban
operasionalnya) selama 5 tahun untuk
mengambarkan trend kinerja keuangan retribusi
parkir
Perlu menulis Isu besar dan permasalahan yang diangkatkan:
belum optimalnya perolehan PAD dari pengelolaan
perparkiran dan pelayanan perparkiran yang kurang efektif 4
serta efisien, serta penyerapan tenaga kerja 4. MENJELASKAN PERMASALAHAN
Menjelaskan permasalahan internal pengelolaan parkir yang
menjadi kondisi realitas terjadi saat ini dan tantangan dari luar
yang menyebabkan kondisi realitas terjadi saat ini
Maksud dan
Sasaran Referensi Hukum
Tujuan
Tujuan sebaiknya memenuhi
SMART (Specific, Measurable, Memberi gambaran analisis Perlu mempertimbangkan
Achievable, Relevant dan pengelolaan layanan parkir isi aturan tercantum dalam
Timebound). berbasis Teknologi Informasi penyusunan kajian sistem
Digital/ Digital Parking (D- Digital Parkir.
Contoh: Parking) sebagai solusi isu
besar dan permasalahan
a. Meningkatkan PAD-Retribusi yang diangkat.
Parkir Pemkab Sidoarjo sebesar
berapa persen….. pada tahun
2022…../ per tahun
LOREM
IPSUM
n = N / (1 + (N x e²))
11. IT mengalami perkembangan secara cepat, perubahan IT bisa tahunan bahkan bulanan, sehingga mengalami
daluarsa dan penurunan nilai yang signifikan dari aset tak berwujud software IT dan hardware IT. Bila Pemda
memilih Opsi BOT (Kerjasama Keseluruhan) sangat merugikan Pemda karena nilai transfer asetnya ke Pemda
sangat rendah pada saat selesai konsesi.
12. Sebagai pembanding Opsi BOT (Kerjasama Keseluruhan) dalam kajian ini Pembiayaan investasi yang
dibebankan untuk pemerintah sebesar Rp 13M, biaya operasional Rp 32M termasuk dan resiko yang mungkin
timbul. Ditambah lagi proposi bagi laba lebih kecil. Hal ini merugikan pemerintah daerah. Build-Operate-
Transfer (BOT) merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah dan swasta untuk pengelolaan
infrastruktur, di mana pihak swasta sebagai investor menyediakan sarana infrastruktur dimulai dari pembebasan
tanah sampai dengan pembangunan fisik, dilanjutkan dengan pengoperasiannya untuk mendapatkan
pengembalian investasinya dan profit sampai batas waktu tertentu (masa konsensi) kemudian diserahkan kepada
pemerintah untuk pengelolaan selanjutnya (Dharmawan, 2012).