Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI LIABILITAS

DAN EKUITAS (MODAL)


LIABILITAS
Liabilitas
•Kewajiban entitas saat ini
yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber
daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi
LIABILITAS
Perbedaan dengan Ekuitas
• Timbul dari transaksi masa lalu
• Melibatkan adanya transfer aset atau pemberian jasa
• Dalam Ekuitas tidak ada dua kondisi di atas

Perlakuan Akuntansi untuk Transaksi debt


to equity swap
• Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru
dicatat sebesar nilai wajar saham
• Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan
dengan nilai tercatat hutang diakui sebagai
keuntungan yang timbul dari restrukturisasi hutang
LIABILITAS
Perlakuan Pajak
• Pembebasan utang adalah penghasilan bagi debitur
dan beban bagi kreditur
Utang kepada pemegang saham
• Pinjaman tanpa bunga dianggap wajar jika:
• Pinjaman berasal dari dana milik pemegang saham
dan bukan dari pihak lain
• Modal yang seharusnya disetor telah disetor
seluruhnya
• Pemegang saham tidak dalam keadaan merugi
• Perusahaan penerima pinjaman sedang mengalami
kesulitan keuangan
PERLAKUAN BUNGA PINJAMAN

Bunga Pinjaman
Dapat
dibebankan

Sepanjang berhubungan dg biaya untuk


3 M penghasilan (obyek PPh non-final)

Kecuali

Bunga tersebut dikapitalisasi, pada:


- pembelian saham
- pembelian tanah (real estate)
- masa konstruksi

UU PPh Pasal ……. SE-


46/PJ.4/1995
PERLAKUAN BUNGA PINJAMAN
Apabila WP juga mempunyai deposito atau tabungan :

Rata-rata Pinjaman Rata-rata Pinjaman


= < >
Rata-rata Dep/Tab Rata-rata Dep/Tab

Bunga tidak boleh Bunga dibebankan


atas selisih lebih
dibebankan rata-rata pinjaman

Bunga dapat dibebankan seluruhnya dalam hal :


- Dana pinjaman ditempatkan dalam rekening giro
- Ketentuan mengharuskan dana pinjaman ditempatkan di dep/tab
- Saldo dep/tab dananya berasal dari tambahan modal/sisa laba
Contoh Soal:

• Pada th 2009 PT ABC mendapat pinjaman dari Bank Mandiri


– Nilai Rp 200 Juta dan
– tingkat bunga pinjaman 20%.
• Dari jumlah tersebut telah diambil pada bulan Februari
sebesar Rp 125 Juta, pada bulan Juni diambil lagi sebesar Rp
25 Juta dan sisanya diambil bulan Agustus.
• Di samping itu PT ABC mempunyai dana yang ditempatkan
dalam bentuk deposito dengan perincian sebagai berikut :
– Februari s/d Maret sebesar Rp 25 Juta
– April s/d Agustus sebesar Rp 46 Juta
– September s/d Desember sebesar Rp 50 Juta
• Hitung bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya..!
• Rata-rata Pinjaman:
Bulan Pinjaman Jk Waktu Jumlah
– Januari - 1 bln -
– Feb – Mei 125 Juta 4 bln 500 Juta
– Juni – Juli 150 Juta 2 bln 300 Juta
– Agt – Des 200 Juta 5 bln 1.000 Juta
Total 1.800 Juta
Rata-rata pinjaman = 1,8 M : 12 bln = 150.000.000
• Rata-rata Deposito
Bulan Pinjaman Jk Waktu Jumlah
– Januari - 1 bln -
– Feb – Mar 25 Juta 2 bln 50 Juta
– April – Juli 46 Juta 5 bln 230 Juta
– Agt – Des 50 Juta 4 bln 200 Juta
Total 480 Juta
Rata-rata Deposito = 480 Juta : 12 = 40.000.000
• Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya =
20% x (150 Juta – 40 Juta) = Rp 22.000.000,-
MODAL
MODAL
Penerbitan Saham
• Dicatat sebesar biaya (jumlah kas yang
diterima/diperoleh)
• Selisih antara kas yang diterima dengan
nilai nominal saham dicatat sebagai agio
saham
Akuntansi Saham Treasury
• Pembelian kembali saham yang sudah beredar
• Dicatat sebesar biaya (jumlah kas yang
dikeluarkan)
MODAL
Dividen
• Merupakan pembagian laba
perusahaan kepada pemegang saham
secara pro-rata
• Dividen Kas, Dividen Saham
Laba Ditahan
• Akumulasi laba bersih setelah
dikurangi dividen
PERLAKUAN PERPAJAKAN
UNTUK TRANSAKSI MODAL
• Agio saham bukan merupakan objek
pajak, Disagio saham bukan merupakan
pengurang penghasilan bruto (Pasal 4
PP 94 Tahun 2010)
• Pembagian laba secara langsung
dan/atau tidak langsung yang berasal
dari saldo laba adalah objek pajak
DIVIDEN YANG DIKECUALIKAN DARI
OBJEK PAJAK (UU CIPTA KERJA)
Dalam Luar
Negeri Negeri

WP OP dalam Dalam hal


negeri, sepanjang diinvestasikan atau
diinvestasikan di digunakan untuk
wilayah NKRI mendukung kegiatan
usaha lainnya di
dalam jk waktu wilayah NKRI dalam jk
tertentu waktu tertentu

WP Badan dalam
negeri
JENIS INVESTASI
 surat berharga Negara Republik Indonesia dan surat berharga
syariah Negara Republik Indonesia
 obligasi atau sukuk Badan Usaha Milik Negara yang
perdagangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
 obligasi atau sukuk lembaga pembiayaan yang dimiliki oleh
pemerintah yang perdagangannya diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan
 investasi keuangan pada bank persepsi termasuk bank syariah
 obligasi atau sukuk perusahaan swasta yang perdagangannya
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
 investasi infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dengan
badan usaha
 investasi sektor riil berdasarkan prioritas yang ditentukan
oleh pemerintah
 penyertaan modal pada perusahaan yang baru didirikan dan
berkedudukan di Indonesia sebagai pemegang saham
JENIS INVESTASI
 penyertaan modal pada perusahaan yang sudah didirikan
dan berkedudukan di Indonesia sebagai pemegang saham
 kerja sama dengan lembaga pengelola investasi
 penggunaan untuk mendukung kegiatan usaha lainnya
dalam bentuk penyaluran pinjaman bagi usaha mikro dan
kecil di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang usaha mikro, kecil, dan
menengah
 bentuk investasi lainnya yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
BATAS WAKTU INVESTASI
 akhir bulan ketiga, untuk Wajib Pajak orang pribadi;
atau
 akhir bulan keempat, untuk Wajib Pajak badan,
setelah Tahun Pajak berakhir, untuk Tahun Pajak
diterima atau diperolehnya Dividen atau penghasilan
lain

JANGKA WAKTU INVESTASI


 Dilakukan paling singkat selama 3 (tiga) Tahun Pajak
terhitung sejak Tahun Pajak Dividen atau penghasilan
lain diterima atau diperoleh.
 Investasi tidak dapat dialihkan, kecuali ke dalam
bentuk investasi sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai