Anda di halaman 1dari 3

Nama ; mohammad ainun aufi fillah

Nim ; 204105030011

Kelas ; akuntansi 2

Tugas resume akuntansi keuangan menengan 2

1. Karateristik pt
KARAKTERISTIK PERSEROAN TERBATAS Perseroan terbatas berbadan hukum dan dilindungi
oleh Undang-Undang No. 40 tahun 2007.Perseroan Terbatas terdaftar di Departemen
Kehakiman RI dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Menteri Kehakiman. Jika
terdapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, maka harus dilaporkan dan mendapatkan
pengesahan dari Menteri kehakiman Perseroan Terbatas memiliki kode sebelum & setelah
nama perusahaan sesuai dengan status perseroan. Perseroan Tertutup : PT Perseroan
Terbuka : PT.....................Tbk. Nama Perusahaan terdaftar di Departemen Kehakiman dan
Tidak boleh dimiliki oleh perusahaan lain,sehingga nama PT dapat juga dijadikan nama merk
sebuah produk. Kepemilikan saham dalam Perseroan Terbatas dapat dimiliki oleh : 100%
saham WNI atau Badan Usaha Indonesia 100% saham WNA atau Badan Usaha Asing >100%
saham WNI & atau Badan Usaha Indonesia >100% saham WNA atau Badan Usaha Asing
Persentase saham diatur dalam Undang-Undang yang dikeluarkan oleh Peraturan Presiden
No. 36 Tahun 2010. Dalam Perseroan Terbatas terdapat pemisahan harta kekayaan pribadi /
badan usaha pemegang saham dengan kekayaan perusahaan, sehingga jika terjadi kepailitan
tidak akan mempengaruhi kekayaan pribadi para pemegang saham.

2. Ekuitas adalah hak pemilik atas aset sebuah perusahaan setelah dikurangi dengan jumlah
kewajiban. Padanan arti ekuitas adalah modal.Dengan demikian, rumus ekuitas adalah aset
dikurangi kewajiban atau liabilitas. Sederhananya, pengertian ekuitas adalah jumlah aset
atau harta yang bisa dikembalikan kepada pemilik perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi
dan semua kewajiban utangnya sudah terbayar.Sementara itu dikutip dari Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban. Arti ekuitas lainnya yakni investasi yang ditanamkan
pemilik dalam perusahaan. Jumlah ekuitas ini bisa berkurang apabila pemilik perusahaan
melakukan penarikan aset.Jenis-jenisnya Berikut ini 4 jenis ekuitas yang sering digunakan.
o Ekuitas Pemegang Saham: Merupakan seluruh jumlah uang yang akan dikembalikan
kepada pemegang saham apabila seluruh aset yang dimiliki perusahaan dilikuidasi
dan seluruh utang dibayarkan. Ekuitas jenis ini dijadikan penentu keadaan keuangan
perusahaan dan menjadi nilai dari perusahaan itu sendiri.
o Ekuitas Rumah: Nilai dari rumah yang dikurangi dengan jumlah utang hipoteknya.
Ekuitas rumah sangat penting, terutama bagi Anda yang akan membeli atau
menjual rumah.
o kuitas Pemilik Perusahaan: Serupa dengan ekuitas pemegang saham, namun ada hal
yang membedakan, yakni keuntungan pada ekuitas pemilik selanjutnya akan
diterapkan di berbagai usaha yang tidak masuk ke dalam bursa efek. Seluruh
keuntungannya akan masuk ke dompet pribadi pemilik usaha, sehingga nilai
ekuitasnya pun merupakan nilai modal dari pemilik usaha itu sendiri.
o Pembiayaan Ekuitas: Sebuah perusahaan yang dikatakan sukses namun tidak
mendatangkan profit yang berarti, pembiayaan ekuitasnya bisa dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mencari modal. Saham perusahaan dapat dijual ke investor
dan hasil pembiayaannya dapat dipakai untuk mengembangkan perusahaan.
3. Deviden adalah suatu bentuk pembagian keuntungan atau laba kepada para pemegang
saham dalam satu periode tertentu berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Artinya,
besar dividen tergantung pada besarnya saham masing-masing pemilik. Tanggal-tanggal
penting ketika perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden yaitu:
• Declaration Date Tanggal pengumuman adalah tanggal di mana perusahaan mengumumkan
bentuk dan besaran dividen per lembar yang akan diterima oleh para pemegang saham.
Selain itu, pada tanggal ini perusahaan juga akan menyampaikan kapan jadwal pembayaran
akan dilakukan.
• Date of Record Pada tanggal pencatatan, perusahaan akan mendata siapa-siapa saja nama
pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham yang namanya terdaftar akan
mendapatkan hak dan menerima dividen, sedangkan para pemegang saham yang namanya
tidak terdaftar pada tanggal pencatatan ini tidak akan mendapatkan hak memperolehnya.
Payment Date Tanggal pembayaran merupakan merupakan tanggal di mana perusahaan
membagikan laba saham yang telah ditentukan bentuk dan besarannya kepada para
pemegang saham. Pada tanggal ini, pemegang saham yang namanya sudah terdaftar dapat
mengambil hak keuntungan mereka. Jenis-jenis deviden antara lain:
• Cash Dividend Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan secara tunai. Jenis dividen ini
yang paling lazim dilakukan. Pemilik saham pun paling senang dengan jenis dividen ini
karena mendapatkan uang cash. Periode pembagian dividen ini bisa dua sampai empat kali
dalam setahun, bergantung dari periodenya. Dividen ini nantinya juga akan ada dikenai
pajak sesuai aturan yang berlaku.
• Share Dividend
• Dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham. Pemberian dividen jenis
ini biasanya karena perusahaan kekurangan uang kas, sehingga dividen pun dibagikan dalam
bentuk saham. Biasanya pembagiannya dilakukan secara merata kepada semua pemilik
saham.
• Property Dividend Dividen ini dibagikan dalam bentuk aset. Jenis ini termasuk jarang
dilakukan karena relatif tidak mudah untuk prosesnya. Penyebab perusahaan membagikan
dividen dengan cara ini bisa karena tidak ada uang tunai, sehingga kemudian coba dilakukan
pembagian dalam bentuk aset.
• Scrip Dividend Dividen skrip adalah dividen yang dibayarkan berupa surat janji hutang.
Artinya, perusahaan berjanji akan membayarkan dividen tersebut pada waktu yang
ditentukan nantinya. Biasanya perusahaan memilih melakukan dividen skrip karena memang
tidak memiliki uang tunai yang cukup. Oleh karena itu, dibuatlah surat janji hutang kepada
pemilik saham untuk pelunasan dividen tersebut.
4. Hibah Pemerintah
➢ Hibah Pemerintah setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang
dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi
Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri.
Hibah yang diterima Pemerintah berbentuk:
➢ Uang tunai: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang tunai disetorkan
langsung ke Rekening Kas Umum Negara atau rekening yang ditentukan oleh Menteri
sebagai bagian dari penerimaan APBN.
➢ Uang untuk membiayai kegiatan: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang
untuk membiayai kegiatan dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran.
➢ Barang/jasa: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk barang/jasa dinilai dengan
mata uang Rupiah pada saat serah terima barang/jasa untuk dicatat dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat.
➢ Surat berharga: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk surat berharga dinilai
dengan mata uang Rupiah berdasarkan nilai nominal yang disepakati pada saat serah
terima oleh Pemberi Hibah dan Pemerintah untuk dicatat di dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat.Penerimaan Hibah menurut jenisnya terdiri atas:
➢ Hibah yang direncanakan: Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan.
➢ Hibah langsung: Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan.Hibah
bersumber dari dalam negeri dan luar negeri. Hibah yang bersumber dari dalam negeri
berasal dari: lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non keuangan dalam negeri,
Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di
wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya dan perorangan. Hibah yang
bersumber dari luar negeri berasal dari negara asing, lembaga di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non keuangan
asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di
luar wilayah Negara Republik Indonesia dan perorangan.
5. ANALISIS DAN PENILAIAN EKUITAS
Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk
menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik
estimasi, dan mekanisme pengawasa
➢ DAYA TAHAN LABA
Analisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat
diprediksi atau komponen yang mampu “bertahan”.
Penyusunan Ulang dan Penyesuaian Laba Salah satu aktivitas analisis ekuitas adalah untuk
menyusun laba dan komponen laba sehinggga dapat memisahakan elemen yang stabil,
normal, dan terus-menerus dengan elemen acak, tidak tentu, tidak biasa dan tidak
berulang. Penyusunan ulang juga berguna untuk mengetahui elemen laba kini yang
seharusnya dicakup dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya
Informasi mengenai Daya Tahan Laba
➢ Analisis hasil operasi untuk menyusun dan menyesuaikan laba membutuhkan informasi yang
relevan dan andal. Sumber informasi ini yaitu:
Laporan laba rugi
Laporan keuangan lainnya dan catatan atas laporan keuangan
Management Discussion and Analysis
Informasi relevan mencakup informasi yang mempengaruhi kemampuan laba untuk dapat
dibandingkan dan diinterpretasikan.

Anda mungkin juga menyukai