Anda di halaman 1dari 15

RAGAM BAHASA

INDONESIA

Oleh
Maryam Nurlaila, S.S.,M.Pd
Apakah itu bahasa?

 MenurutGorys Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),


memberikan dua pengertian bahasa.
1. bahasa berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
2. bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
 KBBI: Sistem lambing bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Arti Bahasa:
Sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyakat pemakainya. Sistem bahasa
yang baik: Unsurnya
a. Bermakna dan dapat dipahami.
b. Bersifat konvensional yang ditentukan pemakainya
berdasarkan kesepakatan.
c. Digunakan secara berulang dan tetap.
d. Bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya dengan sistem
yang sederhana dapat menghasilkan kata, kalimat,
wacana yang tidak terbatas.
e. Bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lainnya.
f. Dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
Apa itu ragam bahasa?

 Variasi
bahasa yang pemakaiannya berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan
menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, dan orang yang dibicarakan, serta
media pembicaraan.
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu:


1. berdasarkan media
 2. berdasarkan cara pandang penutur
 3. berdasarkan topik pembicaraan.
1. Jenis Ragam Bahasa Berdasarkan media pembicaraan

Ragam Bahasa Lisan Ragam Bahasa Tulis


 Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua  Ragam tulis tidak mengharuskan adanya
 Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi teman bicara berada di depan.
gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek  Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.
tidak selalu dinyatakan
 Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi,  Ragam tulis tidak terikat oleh situasi,
ruang dan waktu. kondisi, ruang, dan waktu.
 Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan
 Ragam tulis dilengkapi dengan tanda
panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis baca, huruf besar, dan huruf miring.
dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan
huruf miring.
2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur

 Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari


beberapa ragam diantara nya adalah
 Ragam dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
 Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
 Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
 Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
3. Ragam bahasa topik pembicaraan

Ragam sosial, Ragam Fungsional

 ragam bahasa yang  ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,


sebagian norma dan lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan
kaidahnya didasarkan tertentu lainnya, antara lain:
atas kesepakatan 1. Ragam Keilmuan/Teknologi
bersama dalam
2. Ragam Kedokteran ; Anak itu menderita
lingkungan sosial yang
penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
lebih kecil dalam
masyarakat. 3. Ragam Keagamaan
Bahasa Indonesia Ilmiah
 ragam bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi ilmiah
 Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah
 Cendekia  Lugas dan Jelas
 Ringkas dan Padat  Formal dan Objektif
 Konsisten  Bertolak dari gagasan
lanjutan

Cendekia Lugas dan Jelas

 Kemampuan  Setiap gagasan disampaikan secara


mengungkapkan hasil langsung, sehingga makna yang
berpikir logis secara ditimbulkan oleh pengungkapan itu
tepat—penyusunan adalah makna lugas.
kalimat teliti contoh:
 Contoh:  Para pendidik yang sering terkena getah
Penulisan opini
di SKH Kedaulatan oleh ulah sebagian anak- anak
Rakyat mendapat honor mempunyai tugas yang tidak ringan.
 Para pendidik yang kadang-kadang atau
Rp450.000,00.
sering terkena akibat ulah sebagian
anak- anak mempunyai tugas yang berat
lanjutan

Ringkas dan Padat Formal dan Objektif


 Ringkas = tidak ada yang mubazir = hemat  Kosakata bernada formal:
penggunaan bahasa  a.membaca bukan mbaca
 Padat = gagasan memadai tanpa pemborosan b.menulis bukan nulis
 Contoh : a. Nilai etis tersebut menjadi c.tertabrak bukan ketabrak
pedoman bagi setiap warga negara d.berkata bukan bilang
Indonesia. b. Nilai etis sebagaimana tersebut  Objektif – tidak berlebihan
di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan contoh:
hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Contoh-contoh itu telah memberikan bukti
Indonesia. (alangkah) besarnya peranan orangtua
dalam pembentukan kepribadian anak
Konsisten Bertolak dari gagasan
 Pada bahasa ilmiah dianjurkan penggunaan kalimat
 Unsur bacaan, ejaan, tanda baca pasif, sebagai upaya penonjolan gagasan/hal-hal
digunakan secara konsisten. yang diungkapkan. Penggunaan kalimat aktif penulis
 contoh : Apabila pada awal uraian sebagai pelaku perlu dihindari.
kata ‘Surat Kabar Harian’ ditulis  contoh: Dari uraian tadi penulis dapat
dengan singkatan SKH, maka pada menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan
uraian selanjutnya harus ditulis membina anak berbakat sangat penting.
SKH.
 Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa
menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat
penting.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK
 Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku.
 Misalnya dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, tempat arisan
hendaknya menggunakan bahasa yang santai dan akrab.
 Contoh bahasa Indonesia yang baik
1. Berapa nih, Bu, bayemnya?
2. Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?
Contoh di atas merupakan bahasa yang baik karena sesuai dengan situasi pemakaiannya, tetapi
tidak benar jika dilihat dari struktur gramatikalnya.
BAHASA INDONESIA YANG BENAR
 Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
 Kuda makan rumput.
 Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur,
yaitu ada subjek (kuda), ada predikat (makan), dan ada objek (rumput). Dari
segi makna, kalimat ini dapat diterima secara logis.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa


Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai