III. Bayi Lahir Dari Ibu Dengan Infeksi HIV Dan TB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

BAYI LAHIR DARI IBU

DENGAN PENYAKIT
INFEKSI
Subdivisi neonatologi , Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran , UNHAS
BAYI LAHIR DARI IBU DENGAN
HIV
Manajemen Umum

• Hormati kerahasiaan ibu dan keluarga


• Bila mampu melakukan konseling / pernah mendapatkan
pelatihan, lakukan konseling pada keluarga
• Perawatan bayi seperti bayi lain dan berikan perhatian
khusus pada pencegahan infeksi
 Imunisasi sesuai dengan pedoman imunisasi pada
anak yang lahir dari ibu dengan HIV positif.
- gejala HIV (-) : berikan semua imunisasi
termasuk BCG.
- gejala HIV (+) : jangan berikan vaksin BCG.
 Beri dukungan mental
 Terapi Anti Retroviral
 Pastikan ibu dan bayi mendapatkan obat seperti
yang telah ditentukan oleh dokter.
Pemberian Nutrisi

 Lakukan konseling pada ibu tentang pemilihan pemberian


nutrisi pada bayinya  keputusan untuk menggunakan
susu formula atau ASI eksklusif
 ASI : makanan terbaik untuk bayi. Risiko penularan HIV
melalui ASI sekitar 15-20 %, risiko penularan HIV
diperbesar bila ada lecet pada payudara ibu (+ 65 % ).
 Bila ibu memilih untuk memberikan ASI, dianjurkan
untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan. Setelah 6 bulan,
bayi diberi susu formula, dan ASI dihentikan.
 Ibu perlu diberi informasi mengenai manajemen
laktasi (cara menyusui yang baik dan benar).
 tidak dianjurkan untuk menyusui campur (mixed
feeding) karena akan meningkatkan kemungkinan
bayi terinfeksi HIV.
 Bila menyusui campur, perlindungan ASI terhadap bayi
dari penyakit infeksi menjadi tidak maksimal, sementara
virus HIV ditransmisikan melalui ASI ditambah dengan
kemungkinan infeksi lain yang dibawa oleh susu
formula.
 Bila ASI saja, perlindungan akan optimal untuk infeksi
yang dibawa oleh ASI.
 Bila susu formula saja, bayi tidak memiliki risiko
menerima infeksi yang dibawa oleh ASI.
 Persyaratan AFASS harus dipenuhi apabila ibu ingin
memilih memberikan Susu Formula Eksklusif.
Acceptable = mudah diterima
Feasible = mudah dilakukan
Affordable = harga terjangkau
Sustainable = berkelanjutan
Safe = aman penggunaannya
 Dapat dijamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik
di tingkat keluarga dan masyarakat
 Ibu /pengasuh bayi MAMPU :
- menyediakan susu formula dalam jumlah
yang cukup  mendukung tumbuh kembang
optimal
- menyediakan susu formula secara bersih dan
sering  aman & risiko rendah terjadi diare &
malnutrisi
- memberikan susu formula S/ 6 bulan
 Ibu /pengasuh bayi dapat mengakses pelayanan
kesehatan anak yang komprehensif.
 Apabila persyaratan AFASS terpenuhi sebelum 6 bulan,
bagi ibu yang memberikan ASI dapat memilih antara
meneruskan ASI eksklusif sampai 6 bulan atau beralih ke
Susu Formula Eksklusif.
 Sangat tidak direkomendasikan pemberian makanan
campuran (mixed feeding) untuk bayi dari ibu HIV
positif, yaitu ASI bersamaan dengan susu formula
dan makanan minuman lainnya (lihat butir ke-4
diatas).
 Apapun pilihan ibu tentang pemberian makanan bayi,
perlu diberikan dukungan.
BAYI LAHIR DARI IBU DENGAN
TUBERKULOSIS

 Ibu penderita Tuberkulosis paru aktif yang terdiagnosis


sesudah melahirkan atau telah diobati < 2 bulan sebelum
melahirkan:
• Yakinkan ibu bahwa ASI aman untuk bayinya (pakai
masker).
• Bayi :
- Jangan berikan vaksin BCG saat bayi baru lahir.
- R/ Isoniazid (INH) profilaksis 5 mg/kgBB 1 kali/hari.
… bayi :
 Evaluasi pada umur 6 minggu di fasilitas kesehatan
- bila hasil positif , pastikan bayi meminum OAT
lengkap.
- bila hasil negatif, lanjutkan R/ INH profilaksis
selama 6 bulan.
 Tunda pemberian vaksin BCG s/ 2 minggu sesudah
OAT selesai
 Jika BCG sudah pernah diberikan, ulangi pada 2
minggu setelah pengobatan dengan Isoniazid selesai.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai