PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tumor Pancoast adalah tumor paru yang berada di perifer dengan gejala
yang tidak mirip dengan tumor paru lainnya seperti batuk, hemoptisis dan sesak
nafas pada stadium awal, tetapi dapat terjadi kemudian pada sebagian besar
penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penderita
tumor Pancoast. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara retrospektif. Data
diambil dari rekam medis penderita tumor pancoast mulai dari tahun 2007 sampai
dengan 2017 di Bagian Paru RS. DR. M. Djamil Padang, dikumpulkan dan
dilakukan analisa univariat. Jumlah penderita tumor Pancoast adalah sembilan
orang, dengan penderita laki-laki tujuh orang dan perempuan dua orang.
LANDASAN TEORI
TUMOR PANKOAS
1. Anatomi (Paru-paru)
Gambar 1 : Paru-paru
2. Fisiologi
Paru-paru dan dinding dada adalah struktur yang elastis. Dalam keadaan
normal terdapat lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding dada sehingga
paru-paru dengan mudah bergeser pada dinding dada. Tekanan pada ruangan
antara paru-paru dan dinding dada berada di bawah tekanan atmosfer (Guyton,
2017).
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebutbertujuan untuk menyediakan oksigen
bagijaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan
karbon dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan
metabolisme seseorang, tapi pernafasan harus tetap dapat memelihara
kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut (West, 2014).
2.1 Definisi
Tumor Pancoast adalah tumor yang berasal dari bagian apeks (paling atas)
paru kanan atau kiri yang di bagian yang disebut sulcus superior.
2.2 Etiologi
Jenis sel penderita tumor Pancoast adalah skuamous sel 11% dan
adenokarsinoma 11% dan tidak diketahui jenis sel 78%. Ini sesuai dengan
gambaran tumor Pancaost yang memberikan hasil skuamous sel 52% dan
adenokarsinoma 22%. Hasil di dapat melalui pemeriksaan needle biopsi atau open
biopsi yang digunakan dalam menentukan jenis sel sebelum pemberian terapi.
2.3 Epidemiologi
Tumor Pancoast adalah tumor yang berasal dari bagian apeks (paling atas)
paru kanan atau kiri yang di bagian yang disebut sulcus superior. Sulkus superior
adalah suatu alur yang di bentuk oleh tempat lewatnya arteri subklavia pada
puncak lobus atas paru. Tumor pancoast pada bagian tengah apikal superior
lokasinya bersebelahan dengan pleksus brakialis, arteri subklavia, gang-lion
stelata superior dan korpus tulang belakang. (3,6)
1. Anamnesis
1) Adanya sakit parah di daerah bahu yang menjalar ke axilla dan scapula serta
sepanjang persarafan ulnaris pada otot-otot lengan.
2) Kelemahan dan atrofi pada otot-otot tangan dan lengan pada sisi yang sakit.
3) Sindrom Horner (anhidrosis pada wajah ipsilateral, konstriksi pupil dan ptosis
pada mata di sisi yang sama ).
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan darah pada pasien dengan tumor pancoast tidak spesifik,dan
tidak dijadikan alasan untuk mendiagnosis.
Tumor onkogen, termasuk K-ras, c-myc, TP53, dan HER-2/neu juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi pasien dengan tumor paru. Meskipun begitu,
keberadaan onkogen hanya berfungsi untuk menentukan prognosis, tidak berguna
untuk menentukan staging kanker.
Radiologi
1) Foto thorax
2) CT scan
3) MRI
2.7 Penatalaksaan
Terapi radiasi pra operasi dengan dosis dari 2000-6500 cGy, diikuti
dengan operasi dikenal oleh sebagian besar pusat rujukan sebagai pendekatan
terbaik untuk penatalaksanaan tumor Pancoast. Namun keuntungan terapi radiasi
pra operasi tidak memiliki hubungan yang jelas dengan masa tahan hidup. Operasi
dilakukan 2-4 minggu setelah radioterapi lengkap. Dilaporkan 20% - 35%
merupakan angka survival lebih dari lima tahun untuk pasien dengan terapi radiasi
pra operasi dan diikuti operasi.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
1. Nama : Tn. U
2. Umur : 50 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Tondo
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Pendidikan Terakhir : SMA
7. Tanggal Masuk RS : 08 November 2019
8. Tanggal Pemeriksaan : 08 November 2019
9. Ruangan : pipit
B. Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri dada kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang laki-laki usia 50 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
dada kanan, sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 minggu
yang lalu. Menurut pasien, pasien merasakan nyeri saat sedang melakukan
aktivitas seperti mengangkat barang, menunduk dan sakit pada otot-otot sepanjang
ekstremitas sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan mudah lelah. Pasien juga
megatakan bahwa pasien terkadang merasakan demam. Pasien juga merasakan
saki pada dada kanan bila batuk atau bersin. Napsu makan baik, mual dan muntah
(-), riwayat batuk (-) BAB biasa, BAK baik.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
SP :sakit sedang/compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit (kuat angkat)
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 37,7oC
Kepala :
Bentuk : Normo cephal
Rambut : Warna hitam dan putih, Alopesia (-)
Mata : Konjungtiva anemis(+/+), sklera ikterik(-/-)
Hidung : Rhinorrhea (-/-), Polip (-), Epistaksis (-)
Telinga : Otorrhea (-/-)
Mulut : Bibir sianosis(-), bibir kering (+),lidah kotor(-),
stomatitis(-)
tonsil (T1/T1)
Leher :
Kelenjar GB : pembesaran (-)
Tiroid : pembesaran (-)
JVP : batas normal R+2
Massa lain : tidak didapatkan massa
Thoraks
Inspeksi :
Pulsasi ictus cordis : Tampak
Palpasi
Gerakan dinding toraks : Asimetris bilateral
Perkusi
Bunyi perkusi thorax : sonor dikedua lapangan paru
Auskultasi
Paru
Jantung
Abdomen
Palpasi
punggung kirinya)
Perkusi
Suara : pekak
Genitalia (kp)
Anggota Gerak :
Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-),
Bawah : Akral hangat (+/+), pitting edema (-/-),
CT scan
Hasil CT Scan Thorax tanpa dan dengan kontras :
- Tampak massa hiperdens 42 HU yang menyangat post kontras pada lobus
superior dextra ukuran 8,4 x 13,9 cm yang mendetruksi costa I-III dan
meluas ke peribronchial kanan
- Tampak pembesaran KGB paratracheal dan peribronchial kanan serta
subricarina
- Tampak nodul pada kedua paru
- Cor dalam batas normal, aorta kalsifikasi
- Densitas cairan bebas pada cavum pleura dextra diafragma dalam batas
normal
- Hepar,lien, ginjal kanan dalam baras normal, ginjal kiri mengecil
Kesan :
- Massa sulcus paru dextra yang mendekstruksi costa I-III sugestif pancoast
tumor disertai lymphadenopathy dan nodul metastasis kedua paru serta
efusi pleura dextra
- Atherosclerosis aortae
A. Resume
Diagnosis
Tumor Pancoast
B. Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 500mg 3x1
Inj. Fentanyl 50mg/2j
DAFTAR PUSTAKA
5. Luhulima JW. 2011. Anatomi Sistem Respirasi : Pulmo dan Pleura. Makassar :
bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. P : 14- 19.
10. Nomori H, et al. 2012. Japanese Journals of Clinical Oncology : Pain relieving
Posterior Rod Fixation with Segmental Subluminar Wiring for Pancoast Tumor
Invading the vertebra. Japan : Department of Thoracic Surgery and Orthopedics,
Saisekai Central Hospital. P : 633-5.
12.Eldridge L. 2009. Lung Cancer types : Different Lung Cancer Types Mean
Different Treatment Options. [cites on : 27 Juli 2009]. Available from :
www.about.com
13. Robbins SL, Kumar V. 1995. Buku Ajar Patologi II : Tumor sistem
Pernapasan. Jakarta : EGC. P : 169-81.
14.Anonym. 2017. Pancoast Tumor. [cited on : 26 februari 2010]. Available
from : www.webmed.com