Anda di halaman 1dari 61

INISIASI MENYUSU DINI /IMD)

DAN
MANAJEMEN LAKTASI
IMD = Inisiasi Menyusu Dini
Bayi diberi kesempatan mulai
menyusu sendiri segera
setelah lahir

Meletakkan bayi di dada ibu agar terjadi


kontak kulit ibu dengan kulit bayi ,
membiarkan bayi merangkak mencari
puting kemudian menyusu sampai puas
dalam 1 jam pertama sejak lahir
TATALAKSANA IMD
(WABA2007 Leaflet UNICEF IMD 2007)

1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu


saat melahirkan
2. Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan
untuk tidak atau mengurangi mempergunakan
obat kimiawi
3. Dikeringkan kecuali tangan, tanpa menghilangkan

lemak putih( vernix )


4. BAYI DITENGKURAPKAN di PERUT IBU
dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT
ibu. Keduanya diselimuti.Bayi dapat diberi topi

5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk


merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi
mencari puting sendiri

6. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit


ibu selama PALING TIDAK SATU JAM atau
lebih sampai proses menyusu awal selesai

7. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi,


DEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. BERI
WAKTU 30 menit atau 1 jam lagi
4
8. Tunda menimbang, mengukur , suntikan
vit K dan menetes mata bayi sampai
proses menyusu awal selesai

9. Ibu melahirkan dg TINDAKAN seperti


OPERASI; diberikan kesempatan kontak
kulit segera setelah ibu sadar.

10. Berikan ASI saja tanpa minuman atau


makanan lain kecuali atas indikasi medis.
RAWAT GABUNG : Ibu – bayi dirawat
dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam.
Dalam usia beberapa menit
bayi sudah dapat merangkak
kearah payudara ibu,
menyusu sendiri dengan baik.
(“THE BREAST CRAWL” )

6
1. Dalam 30’ pertama:
istirahat siaga. Sekali-kali
melihat ibunya, menyesuaikan
dengan lingkungan

2. 30’-40’: mengeluarkan
suara, gerakan menghisap,
memasukkan tangan ke mulut
3. Mengeluarkan
air liur

4. Kaki menekan-
nekan perut ibu
untuk bergerak ke
arah payudara
5. menjilat-jilat kulit ibu, menyentuh puting susu dg tangannya.
menghentak kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan kiri,
menemukan putting, menjilat, mengulum puting susu,
membuka mulut lebar dan melekat dengan baik
MENGAPA KONTAK KULIT IBU-BAYI
SEGERA SETELAH LAHIR BEGITU
PENTING ?
 DADA IBU MENGHANGATKAN BAYI DG
TEPAT ( Fransson A 2005 ), kehangatan saat
menyusu menurunkan kematian karena
hypothermia. (Bergman N, 2005, Bergstorm 2007)

 IBU DAN BAYI MERASA LEBIH TENANG,


membantu pernafasan dan detak jantung bayi
lebih stabil. kurang menangis hingga mengurangi
pemakaian energi (Kroeger & Smith
2004)
•BAYI MENJILAT-JILAT KULIT IBU
UNTUK MENELAN BAKTERI KULIT
IBU YANG TIDAK BERBAHAYA. bakteri
baik membuat koloni di usus dan kulit bayi
menyaingi bakteri yg lebih ganas dari yg
berasal dari lingkungan. ( Hanson L 2004)

• MEMFASILITASI JALINAN KASIH


SAYANG IBU-BAYI-AYAH. sebab bayi siaga
pada 1 – 2 jam pertama. (UNICEF India: BREAST
CRAWL Initiation of breastfeeding by breast crawl. UNICEF
India 2007)
 BAYI MENDAPATKAN kOLOSTRUM,
cairan emas yang kaya akan antibodi dan zat
penting untuk pertumbuhan usus, ketahanan
terhadap infeksi -kelangsungan hidup bayi
ini. (Hanson L : Immunobiology of Human Milk. 2004)

 LEBIH BERHASIL MENYUSU EKSKLUSIF


DAN MEMPERTAHANKAN MENYUSUI.
(UNICEF India: BREASTCRAWL Initiation of
breastfeeding by breast crawl. UNICEF India 2007,Sose
CIBA Symposium 1978, Kramer et al JAMA2001,VaidyaK et
al. NepalMedical College Journal 2005))
 MERANGSANG KELUARNYA OKSITOSIN. melalui
sentuhan, emutan dan jilatan bayi pada
payudara ibu
ANAK
Anak

Amanah dari Tuhan


Generasi Penerus

Perlu di Jaga

Beri HAKnya sebagai seorang anak


HAK ANAK :

 ASIH : - kasih sayang


- rasa aman
 ASAH : - stimulasi mental

 ASUH : - pangan/gizi

- sandang, papan, higiene


dan
- perawatan kesehatan dasar
bayi ibu

manfaat ASI

negara keluarga
MANFAAT ASI UNTUK BAYI

1. Nutrien (zat gizi) sesuai


utk bayi
2. Mengandung zat protektif
3. Efek psikologis (+)
4. Pertumbuhan baik
5. Kondisi gigi baik
6. Pertumbuhan rahang normal

asih asah asuh


MANFAAT ASI UNTUK IBU

1. Aspek kesehatan ibu


- involusi rahim cepat 
pengeluaran darah setelah
persalinan   anemia 

- kejadian kanker payudara 


Cerebrum
Hipotalamus
Cerebelum
PONS
Kel. Pituitary Medulla

PROLAKTIN
OKSITOSIN

RAHIM
IBU
2. Aspek keluarga berencana
- Hormon laktasi menekan hormon
ovulasi

3. Aspek psikologis :
- ibu bangga dan merasa dibutuhkan
MANFAAT ASI UNTUK KELUARGA

1. Aspek ekonomi:
- tidak perlu biaya untuk membeli
susu formula dan perlengkapa
- angka kesakitan  biaya 
2. Aspek psikologis
- keluarga bahagia
karena kelahiran
jarang
3. ASPEK KEMUDAHAN : PRAKTIS,
DI MANA SAJA, KAPAN SAJA
MANFAAT ASI UNTUK NEGARA

1. Angka kesakitan dan kematian anak 


2. Subsidi untuk RS <<
3. Devisa untuk susu formula 
4. Kualitas generasi penerus
ANJURAN PEMBERIAN ASI

0-6 6-12 >12


bulan bulan bulan
ASI
● ASI memenuhi

ASI hanya

60-70% memenuhi 30%


eksklusif kebutuhan, kebutuhan, ASI
memenuhi perlu makanan tetap diberikan
pendamping untuk
100% ASI yang keuntungan
kebutuhan adekuat lainnya
BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN ASUPAN?
TERGANTUNG USIA KEHAMILAN DAN
KONDISI KLINIS

 Keterampilan oromotorik – perkembangan normal :


 Refleks menelan: 32 minggu kehamilan
Refleks isap: >34 minggu
Rooting reflex: 37 minggu
 Tidak ada tanda-tanda kegawatan

Perinasia, 2006
CARA PEMBERIAN ASUPAN ENTERAL :

 oral:
Menyusu langsung pada payudara
Cangkir, sendok
 Selang orogastrik atau nasogastrik

Perinasia, 2006
SEBELUM MEMBERI ASI

Perlu dinilai :

Perinasia, 2006
1. Bayi tidak sesak, respirasi < 40x/mnt
2. Usia gestasi:
- 32 minggu refleks menelan
- 34 minggu refleks hisap
3. Kenali tanda lapar: mengecap2, mengisap tangan, gelisah
PEMBERIAN ASI PADA
BBLR

Perinasia, 2006
 Kehamilan 32 – 34 minggu ( 1500 – 1800 gr ) PMK. Sendok,
lanjutkan dengan latihan menetek langsung

 Usia kehamilan > 34 minggu ( > 1800 gr) langsung menetek,


sesering mungkin. Perlu kesabaran ibu, dukungan petugas dan
keluarga.
REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI

Perinasia, 2006
Response
(drops of milk)
Breast receptor

Reflex arc in the breastfeeding mother


REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI
 Isapan bayi pada puting dan areola  refleks prolaktin 
produksi ASI

Perinasia, 2006
 Isapan bayi pada puting dan areola  refleks oksitosin 
ASI mengalir
 Pengosongan payudara  refleks prolaktin

 Payudara penuh  refleks inhibisi  stop produksi ASI

MENYUSU SESERING MUNGKIN TANPA JADWAL


BAGAIMANA TEKNIK MENYUSUI YANG

Perinasia, 2006
BENAR?

Posisi menyusui
Perlekatan
POSISI MENYUSUI YANG BENAR
 Posisi ibu harus nyaman: duduk bersandar, tidur
miring, berdiri

Perinasia, 2006
 Bila duduk, jangan sampai kaki ibu menggantung
 Bayi tidur miring, kepala di lengkung siku,
punggung ditopang lengan ibu, bokong ditahan
telapak tangan
 Lengan bayi satu memeluk ibu, satu di depan
 Perut bayi menempel perut ibu, seluruh kepala
menghadap payudara
 Telinga dan lengan bayi pada satu garis lurus
POSISI MENYUSUI

craddle cross craddle


PERLEKATAN
 Peras ASI sedikit dan sentuhkan puting ke mulut bayi
 Biarkan bayi mencari sampai mulut terbuka lebar

Perinasia, 2006
 Masukkan puting kemulut bayi sampai sebagian besar
areola masuk
 Tanda bayi melekat baik: - dagu menempel payu dara

- sebagian areola masuk


- bibir tidak “mecucu”
CALM - mulut terbuka lebar
 Ibu tidak merasa sakit
POSISI PERLEKATAN YANG
BENAR
C A L M
Mouth:
Lips: Bibir melipat keluar Mulut bayi terbuka lebar

Chin: Areola:
Dagu Bagian bawah
menyentuh areola tidak
payudara terlihat

37
POSISI LIDAH SAAT
MENYUSU

Perinasia, 2006
Posisi Benar Posisi salah
MASALAH MENYUSUI PADA
BBLR
Refleks mengisap lemah
Volume lambung kecil

Perinasia, 2006
Sering muntah
Lebih banyak tidur
Hari2 pertama mungkin terpisah dari
ibunya
MASALAH MENYUSUI PADA
BBLR
Karena bayi seolah tidak mau menetek 
- percaya diri ibu menurun
- apalagi bila tidak tahu teknik menyusui

Perinasia, 2006
- keluarga tidak mendukung

Akibatnya:
- rangsangan pada puting susu berkurang
- pengosongan payudara terhambat
- produksi ASI menurun
TEKNIK PEMBERIAN ASI
PADA BBLR
 Karena cepat lelah, sebaiknya bayi lebih sering disusui
walaupun waktu menyusu pendek2

Perinasia, 2006
 Untuk merangsang: sentuh langit –langit dengan jari
bersih, pilih waktu saat bayi lapar
 Diluar waktu minum, biarkan bayi “ngempeng”

 Ajari ibu teknik memeras & menyimpan ASI

 BBLR cukup bulan biasanya tidak bermasalah


BAGAIMANA BILA BAYI TIDAK DAPAT

Perinasia, 2006
MENYUSU?

Berikan ASI perah


MEMERAH ASI

Perinasia, 2006
Ibu bayi prematur / BBLR yang belum pintar menetek
perlu memeras ASI:
 Mengurangi payudara bengkak

 Mempermudah perlekatan

 Mempertahankan produksi ASI

 Bila bayi dirawat, untuk supply ASI di RS

 Puting terbenam
CARA MEMERAH ASI
 Ibu mencuci tangan
 Sediakan wadah bersih: cangkir/mangkuk

Perinasia, 2006
 Duduk, dekatkan wadah ke payudara

 Letakkan ibu jari di batas areola, telunjuk


berseberang-an dengan ibu jari dan jari lain
menopang payudara
 Tekan ibu jari dan telunjuk ke arah tulang dada, peras

 Tekan lepas – tekan lepas sampai 3-5 menit, ubah2


posisi jari agar semua sinus laktiferus terperas
 Bergantian sampai ke dua payudara kosong (20–30
mnt)
Perinasia, 2006
Memeras ASI
POMPA ASI MANUAL &
ELEKTRIK

Perinasia, 2006
CARA MENYIMPAN ASI
 Waspadai:
- kontaminasi bakteri  tutup!!
- matinya sel2 ( beku terlalu lama )

Perinasia, 2006
- kehilangan lemak ( mengendap )
 Suhu kamar > 25˚C: 4-8 jam

Lemari pendingin < 4˚C : 2- 3 hari


Lemari beku < 0˚C : 3 bulan
 Bila menyimpan dalam freezer bagilah dalam beberapa tempat
sesuai jumlah yg diminum
CARA MEMBERIKAN ASI
PERAS
 Keluarkan ASI dari freezer malam sebelum dipakai,
letakkan di lemari es bagian bawah

Perinasia, 2006
 Setelah cair, tuang ASI secukupnya saja, biarkan dalam
suhu kamar
 Jangan memanaskan dengan kompor/microwave

 Rendam ASi dalam wadah berisi air panas


HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
 Hari2 pertama produksi ASI sangat sedikit, berikan
support mental pada ibu, ibu harus relaks
 Kompres payudara dengan handuk hangat dan masase

Perinasia, 2006
sebentar, atau masase punggung
 Anjurkan ibu untuk memikirkan bayinya agar refleks,
oxytosin lancar, minuman hangat
 Bila terasa sakit artinya metode kurang tepat

 Jangan memencet puting, tapi daerah areola

 Mulai memeras 6 jam setelah melahirkan

 Usahakan memeras 5-6x/24 jam, sekitar 100 menit


BAGAIMANA MEMBERIKAN
ASUPAN (LANJ.)
Pemberian asupan melalui selang orogastrik
· Kurang dari 33 minggu kehamilan

Perinasia, 2006
· Gangguan neurologis (pengisapan/penelanan
abnormal)
PROSEDUR PEMASANGAN SELANG
OROGASTRIK
 Gunakan selang ukuran no 5 (untuk bayi kurang dari 2 kg)

Perinasia, 2006
atau ukuran 8 (untuk bayi lebih dari 2 kg)
 Selang mungkin silastik (terbaik), poliuretan, atau PVC
 Mengukur jarak dari pangkal hidung sampai ke lubang
telinga dan kemudian ke bawah menuju pertengahan
proxesus xiphoideus dan umbilikus
PROSEDUR PEMASANGAN
SELANG OROGASTRIK
 Masukkan selang melewati hidung atau mulut sampai jarak

Perinasia, 2006
yang sudah ditentukan sebelumnya + 1- 2 cm.
 Periksa penempatan selang dengan menginjeksikan udara
ke dalam selang dan melakukan auskultasi di atas perut
atau dengan mengaspirasi cairan lambung.
 Pasang plester pada selang dan tempelkan dengan kuat.
PROSEDUR PEMBERIAN ASUPAN
 Pemberian asupan “trophic feeding”
 Meningkatkan tahap pemberian asupan

 Memantau toleransi asupan

Perinasia, 2006
PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”
& JUMLAH ASI YANG DIBERIKAN
 Mulai segera setelah bayi stabil 1-3 hari
 Mulai dengan ASI 10 ml/ kg/hari
 Berikan asupan setiap 3 atau 4 jam
 Tingkatkan sebanyak 5 - 20 ml /kg /hari
 Waktu tercapainya pemberian asupan secara penuh
3 -5 hari pada bayi > 2000g
10 -14 hari pada bayi < 1250g

Perinasia, 2006
PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING” &
JUMLAH ASI YANG DIBERIKAN (LANJ..)

 Bila BB terus naik, pertahankan 200 cc/kg/hr


 Berikan dengan pipa orogastrik, pipet, sendok atau cangkir
sambil melatih menyusu
 Tujuan setelah gestasi 34 minggu atau berat 1800 – 2000 gr
sudah bisa menetek langsung agar puting susu terus
terstimulasi

Perinasia, 2006
INTOLERANSI PEMBERIAN
ASUPAN
Hentikan pemberian asupan dan nilai ulang:
Bilious (atau residu berwarna kehijauan)
 Peningkatan residual ( > 25% dari asupan, atau lebih
dari jumlah yang diberikan perjam apabila asupan
diberikan per drip berkesinambungan atau muntah
 Peningkatan ukuran lingkar perut akut >2 cm

 Faeses berdarah yang segar atau cair

 Tanda-tanda sakit lain

Perinasia, 2006
MEMBERIKAN ASI DENGAN
SENDOK/CANGKIR

Perinasia, 2006
Memeras ASI, memberi minum dengan gelas
(Konseling menyusui, WHO 2004) PELATIHAN MANAJEMEN
58 BBLR UNTUK BIDAN
MAKASSAR 4 - 5 DES 2006
TANDA KECUKUPAN
MINUM
 Dikatakan cukup minum apabila kenaikan BB
sekurangnya 15 gram/hari setelah usia 10 hari pertama
 Rujuk apabila terdapat keadaan berikut 
 Malas atau tidak mau minum per sendok, sebelumnya minum
baik
 Bayi batuk dan tersedak sejak pertama kali minum
 Gangguan napas
 Kenaikan berat badan tidak sesuai dengan yang diharapkan
 Perut menjadi kembung dan merah, BAB berdarah
KESIMPULAN
 ASI adalah makanan paling tepat untuk bayi
BBLR/prematur dari sudut gizi, daya tahan dan
kedekatan ibu - bayi

Perinasia, 2006
 Agar produksi ASI lancar, bayi harus dilatih menetek
langsung
 Bila bayi belum bisa menetek, ASI diperas
 Jangan berikan ASI peras dengan botol
 Berikan ASI peras dengan sendok atau cangkir
TERIMA KASIH,

Perinasia, 2008
ADA
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai