Anda di halaman 1dari 24

INSTRUMEN PENELITIAN

Oleh:
Dr. Widia Lestari, S.Kp.,M.Kep
Apa Itu Instrumen Penelitian?

• Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data/informasi agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
• Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.
• Instrumen berfungsi sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode.
• Menyusun sebuah instrumen penelitian bisa dilakukan oleh peneliti jika sudah memahami
metode penelitiannya.
• Pemahaman terhadap variabel atau hubungan antar variabel merupakan modal penting
untuk menjabarkan menjadi sub variabel, indikator, deskriptor dan butir-butir
instrumennya.
Jenis-jenis Instrumen Penelitian

Kuesioner
Alat pengumpulan data yang pertama adalah kuesioner atau angket. Dalam
instrument penelitian kuesioner ini identik dengan penelitian kuantitatif karena data
yang diberikan kepada informan adalah data yang ada jawaban terbuka dan tertutup.
Jenis pertanyaan yang ada dalam kuesioner adalah jenis pertanyaan yang dibutuhkan
dalam laporan penelitian.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara
Iangsung maupun tidak Iangsung. Kuesioner atau angket secara umum dapat berbentuk
pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab sesuai bentuk angket. Apabila angket
tertutup cara menjawab cukup dengan membubuhkan check list (√) pada kolom.
Sementara itu, apabila angket bersifat terbuka, cara menjawabnya dengan mengisi
jawaban pada kolom yang tersedia.
Kelebihan Metode Kuesioner
• Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
• Dapat dibagikan secara bersama-sama kepada seluruh responden.
• Waktunya fleksibel, bergantung waktu senggang responden.
• Dapat dibuat anonim (tanpa nama) sehingga responden tidak malu ketika menjawab
pertanyaan.
• Pertanyaan dapat distandarkan.

Kekurangan Metode Kuesioner


• Responden sering tidak teliti, terkadang ada pertanyaan yang terlewatkan.
• Responden sering tidak jujur meskipun anonim.
• Kuesioner sering tidak kembali apabila dikirim lewat pos atau jasa pengiriman Iainnya.
• Responden dengan tingkat pendidikan tertentu kemungkinan kesulitan mengisi
kuesioner.
Jenis-Jenis Kuesioner
1. Kuesioner terbuka
merupakan daftar pertanyaan yang memberi kesempatan kepada
responden untuk menuliskan pendapat mengenai pertanyaan yang
diberikan peneliti
2. Kuesioner tertutup
merupakan daftar pertanyaan yang alternatif jawabannya telah
disediakan oleh peneliti. Cara ini seringkali dianggap efektif karena
responden dapat Iangsung membubuhkan tanda centang (√) dalam
kolom yang disediakan.
3. Kuesioner campuran
adalah perpaduan antara bentuk kuesioner terbuka dan tertutup
Wawancara
Jenis instrument penelitian yang kedua dalam pengumpulan data
adalah wawancara yang biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif.
Wawancara ini memiliki tingkat kemudahan sendiri dibandingkan
dengan kuesioner, karena jika wawancara tidak melakukan penghitungan
secara statistika, meskipun begitu kelemahan yang ada dalam wawancara
membutuhkan waktu penelitian yang relatif lama dibandingkan dengan
penelitian menggunakan angket.
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian dikenal teknik
wawancara mendalam. Teknik ini biasanya melekat sangat erat dengan
penelitian kualitatif.
Kelebihan Metode Wawancara
• Peneliti dapat menggali informasi dari infonman secara lebih mendalam
dan berkualitas.
• Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai situasi terbaru.
• Peneliti bisa memperoleh informasi khusus yang sering luput dari
perhatian.
• Dapat digunakan untuk semua tingkat pendidikan.

Kekurangan Metode Wawancara


• Membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun
informan.
• Keberhasilan proses wawancana bergantung kepandaian peneliti dalam
menggali informasi yang diperlukan.
• lnterpretasi peneliti bisa terpengaruh oleh informan sehingga tidak objektif.
Jenis-Jenis Wawancara
• Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung
dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disiapkan.
Pedoman wawancara dalam proses wawancara terstruktur sangat penting
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
• Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman wawancara. Peneliti dapat memodifikasi proses
wawancara sesuai situasi dan kondisi sehingga Iebih fleksibel.
• Wawancara kombinasi, yaitu perpaduan wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Selain memiliki pedoman wawancara yang telah dibuat
sebelumnya, peneliti juga bebas melakukan improvisasi dengan
menanyakan informasi lain. Wawancara jenis ini diharapkan dapat
memberikan data yang lebih mendalam.
Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan
memperhatikan objek penelitian dengan saksama.
Selain itu, kegiatan observasi bertujuan mencatat
setiap keadaan yang relevan dengan tujuan penelitian.
Kelebihan Teknik Observasi:
• Dapat melihat langsung kegiatan sehari-hari informan/responden.
• Cocok untuk orang yang tidak memiliki tingkat kesibukan tinggi karena
tidak harus terpaku pada waktu dan tempat tertentu.
• Dapat mencatat secara bersamaan adanya kejadian tertentu.

Kekurangan Teknik Observasi:


• Dapat menimbulkan perilaku atau sikap yang berbeda dengan perilaku
sehari-hari karena merasa diamati.
• Ada berbagai hal yang tidak terduga sehingga mengganggu proses
pengamatan.
• Ada kejadian atau keadaan informan yang sulit diamati karena bersifat
terlalu pribadi dan rahasia.
Teknik Observasi
• Observasi Partisipasi (Participant Observation)
Observasi partisipasi dilakukan dengan cara peneliti hadir di tengah-
tengah informan dan melakukan berbagai kegiatan bersama sambil
mencatat informasi yang dibutuhkan. Kehadiran peneliti dapat
diketahui oleh siapa pun sehingga observasi ini bersifat terbuka.

• Observasi Nonpartisipasi (Nonparticipant Observation)


Observasi nonpartisipasi dilakukan tanpa kehadiran peneliti, bahkan
mungkin responden tidak menyadari proses pengamatan tensebut.
Observasi dilakukan dari jarak jauh atau antara peneliti dan
infonman yang berbeda tempat.
Dokumentasi
Cara lain untuk dapat memperoleh data dari responden dan
informan adalah menggunakan dokumentasi. Dengan
dokumentasi, peneliti memperoleh informasi dari berbagai
macam sumber. Informasi tersebut antara lain tempat tinggal,
alamat, dan latar belakang pendidikan.
Kelebihan Dokumentasi
• Memberikan gambaran berbagai informasi tentang informan
pada waktu lampau (yang direkam atau di dokumentasikan).
• Menyajikan informasi mengenai hubungan informasi pada
masa lampau dengan kondisi sekarang.
• Merekam berbagai jenis data tentang informan atau
responden seperti identitas responden, identitas orang tua
responden, keadaan dan latar belakang keluarga responden,
Iingkungan sosial, data psikis, prestasi belajar, data
pendidikan dan data kesehatan jasmani.
Kekurangan Dokumentasi
Adapun kekurangan yang terdapat dalam instrument
penelitian dengan metode dokumentasi ini, antara lain
adalah sebagai berikut;
• Memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui
keabsahan dokumentas.
• Dokumentasi terkadang tidak lengkap sehingga dapat
menyesatkan/menyulitkan peneliti.
Sumber Dokumen
• Dokumen resmi, berupa dokumen atau berkas yang dikeluarkan oleh suatu
lembaga secara resmi, misalnya rapor, nilai akhir semester, dan arsip sejarah.
• Dokumen tidak resmi, berupa dokumen yang diperoleh dan sumber tidak
resmi tetapi memberikan informasi penting terkait suatu kejadian.
• Dokumen primer, berupa dokumen yang diperoleh dari sumber sah atau
orang yang menjadi informan dari penelitan. Dokumen ini mempunyai nilai
keaslian dan bobot lebih valid daripada dokumen lain.
• Dokumen sekunder, berupa dokumen yang diperoleh selain dan sumber sah,
bisa orang lain atau berbagai media seperti surat kabar, laporan penelitian,
makalah, dan publikasi lainnya. Dokumen ini tidak memiliki nilai dan bobot
keaslian sevalid dokumen primer.
Macam-Macam Instrument Penelitian Tes
• Tes kepribadian, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang.
• Tes bakat, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahul bakat seseorang.
• Tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang dalam bidang tertentu, misalnya
akademik.
• Tes inteliegensi, yaitu tes yang digunakan untuk membuat
penaksiran tingkat intelektual seseorang.
• Tes sikap, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
kecenderungan sikap seseorang.
Tes
Tes sebagai instrumen penelitian, khususnya dalam
pengumpulan data penelitian merupakan serangkaian
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
keterampihan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan,
dan bakat.
Pengembangan Instrumen Penelitian

• Apabila tersedia instrument yang standar, maka


peneliti boleh meminjam dan menggunakan untuk
mengumpulkan data. Beberapa instrument yang
sudah standar anatara lain: tes intelegensi, tes minat,
tes kemampuan dasar/bakat, tes kepribadian, dan
beberapa tes prestasi belajar.
• Bagi instrument yang belum ada di lembaga
pengukuran dan penelitian, maka peneliti harus
menyusun sendiri.
Tahap-Tahap Penyusunan Instrumen:
1. Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang dikaji tentang suatu
konsep dari variabel yang hendak diukur, kemudian
dirumuskan konstruk dari variable tersebut. Konstruk pada
dasarnya adalah bangun pengertian dari suatu konsep yang
dirumuskan oleh peneliti.
2. Berdasarkan konstruk tersebut dikembangkan dimensi dan
indikator variable yang sesungguhnya telah tertuang secara
eksplisit pada rumusan konstruk variabel pada langkah 1.
3. Membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi
yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah
butir untuk setiap dimensi dan indikator.
4. Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu
rentangan kontinum dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan,
misalnya dari rendah ke tinggi, dari negatif ke positif, dari otoriter ke
demokratik, dari dependen ke independen, dan sebagainya.
5. Menulis butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau
pertanyaan. Biasanya butir instrumen yang dibuat terdiri atas dua
kelompok yaitu kelompok butir positif dan kelompok butir negatif.
Butir positif adalah pernyataan mengenai ciri atau keadaan, sikap atau
persepsi yang positif atau mendekat ke kutub positif, sedang butir
negatif adalah pernyataan mengenai ciri atau keadaan, persepsi atau
sikap negatif atau mendekat ke kutub negatif.
6. Butir-butir yang telah ditulis merupakan konsep instrumen
yang harus melalui proses validasi, baik validasi teoretik
maupun validasi empirik.
7. Tahap validasi pertama yang ditempuh adalah validasi
teoretik, yaitu melalui pemeriksaan pakar atau melalui
panel yang pada dasarnya menelaah seberapa jauh dimensi
merupakan jabaran yang tepat dari konstruk, seberapa
jauh indikator merupakan jabaran yang tepat dari dimensi,
dan seberapa jauh butir-butir instrumen yang dibuat secara
tepat dapat mengukur indikator.
Alur Penyusunan dan pengembangan instrument:

Variabel Teori Konstruk Defenisi operasional

Penetapan jenis
instrumen

Menyusun butir
instrumen
Ciri Instrumen yang Baik:
• Valid (sahih) validitas
• Reliabel Reliabilitas
• Sensitif
• Objektifitas tinggi
Memilih Instrumen Penelitian
Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa
hal, antara lain:
1. Tujuan penelitian
2. Sampel penelitian, bila sampel besar, tentu tidak bisa menggunakn angket
atau observasi, angket yang lebih cocok.
3. Lokasi, bila lokasinya luas cocok dengan kuesionir
4. Pelaksana, bila cukup banyak pelaksanaannya dan responden sedikit, cocok
dengan wawancara/ observasi
5. Biaya dan waktu
6. Data, bila ingin mengorek pendapat yang lebih dalam maka gunakan
wawancara

Anda mungkin juga menyukai