Kelompok D
Ayu Ningsih, S.Ked
Bagus Pratama, S.Ked Khalisah Nurjihany S, S.Ked
Heidy Putri G, S.Ked Nabila Nuranjumi, S.Ked
Josepin Kevina Inka, S.Ked Ni Putu Sari, S.Ked
Raisah Almira, S.Ked
Perceptor:
dr. Efriyan Imantika, M.Sc., Sp. OG
TIMELINE
ABSTRAK
Latar Belakang Tujuan Metode
• TORCH merupakan • Artikel ini, membahas • Article review dilakukan
akronim yang merupakan tentang agen dengan metode literature
singkatan dari kausatif/organisme review
Toxoplasmosis, lainnya penyebab, cara infeksi, • Literatur mengenai infeksi
(sifilis, Varicella-Zoster, gejala, pengobatan, TORCH didapatkan pada
Parvovirus B19, Hepatitis vaksinasi, teknik biologis google scholar dengan kata
B), Rubella, molekuler dan kesadaran kunci “torch infection” dan
Cytomegalovirus (CMV), publik mengenai infeksi ini. “pregnancy”
dan infeksi virus herpes • Article review ini didukung
simplex. oleh University Grants
• Kelompok-kelompok infeksi Commission (UGC), New
ini merupakan ancaman Delhi, India
utama infeksi bawaan yang
serius selama kehamilan
yang dapat menyebabkan
kerusakan janin atau
kelainan kongenital.
PENDAHULUAN
• Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat cukup
parah menyebabkan kerusakan serius pada janin
daripada ibunya. Usia kehamilan mempengaruhi
tingkat keparahan
• Semua infeksi memiliki agen kausatif mereka
sendiri dan umumnya mereka menyebar melalui
kondisi higienis yang buruk, darah yang
terkontaminasi, air dan tanah dan tetesan
pernapasan di udara
• Infeksi primer dapat merusak lebih dari infeksi
sekunder atau infeksi yang aktif kembali
• Pada dasarnya, setiap agen kausatif memiliki
manifestasi yang berbeda
• Ini akan berbahaya, jika janin menunjukkan
Microcephaly, kalsifikasi intrakranial, ruam,
IUGR, penyakit kuning, hepatosplenomegali,
peningkatan konsentrasi transaminase dan
trombositopenia
HASIL & PEMBAHASAN
TORCH INFECTION
Toxoplasmosis
Infection
Herpes
Other
Simplex Virus
Infections
Infection
TORCH
Cytomegalo- Rubella
virus Infection Infection
1. TOXOPLASMOSIS INFECTION
Etiology & MOI
Health Education • Toxoplasma gondii (T. gondii) yang merupakan protozoa
• Pencegahan: intraselular obligat
• Konsumsi daging matang, cuci • Melewati plasenta dan menginfeksi fetus melalui kotoran
tangan dengan air & sabun, kucing, konsumsi daging mentah, air & tanah yang
hindari menyentuh kucing terkontaminasi, dan susu kambing yang tidak dipasturisasi
• Peronal hygiene untuk mencegah
infeksi Symptoms
• Berencana hamil harus diperiksa
Hanya 10-15% bayi yang menunjukkan gejala
secara rutin
yang jelas seperti kelainan tulang kepala dan
otak, kelainan neurologi, kalsifikasi
intrakranial & kelainan pada mata
Treatment Diagnosis
• Spiramycin (1500 mg/12 jam) mencegah • Organisme penyebab didapatkan pada plasenta, serum darah &
infeksi pada fetus cairan serebrospinal
• Kombinasi pyrimethamine + sulfadiazine • Janin yang ibunya terinfeksi amplifikasi PCR pada gen B1 T.
jika fetus terinfeksi (direkomendasikan gondii dilakukan paling cepat pada 18 minggu kehamilan
• DSC, ELISA, ISAGA & anti P30 IgM keberadaan organisme
dengan pemberian suplemen asam folat untuk
penyebab
mencegah supresi sum-sum tulang) • Kalsifikasi CT Scan kepala
• Peningkatan kadar protein & pleocytosis cairan serebrospinal
• Peningkatan antibodi IgG & IgM tali pusat atau serum neonatal
indikasi infeksi
2. OTHER INFECTIONS
SYPHILIS INFECTIONS
MOI • 3 stage infeksi sifilis pada maternal:
Etiology • Kontak langsung dengan lesi yang • Primary stage (gambaran syphilitic
• Bakteri gram negatif terkontaminasi chancre & lymphadenitis)
Treponema pallidum • Hubungan seksual & transplasenta • Secondary stage (ruam pada
(T. pallidum) • 2 fase infeksi sifilis kongenital: ekstremitas sampai 2-10 minggu
• Fase awal (sebelum umur 2 th) setelah lesi syphilitic sembuh)
• Fase lanjut (setelah umur 2 th) • Tertiary stage (lesi neurologi,
cardiovascular & gumma) Treatment
• Penicillin (aqueous penicillin-G
100000 – 150000 unit/kg/24 jam)
M
selama 10 hari
od
Tr
•
Sy
Benzathin penicillin IM 2,4 juta
D
eo
Et
ea
ia
m
unit single dose maternal
io
fI
gn
tm
pt
lo
nf
o
om
dengan infeksi sifilis primer,
en
gy
sis
ec
t
s
sekunder atau laten awal
tio
•
n
Etiology Diagnosis
Virus varicella zoster yang • PCR
merupakan famili herpes virus • Serologi antibody IgM dan
IgG terhadap VZV
Mode of Infection
• Kontak fisik secara langsung & droplet • Gejala pada bayi: paresis, microcephaly,
Symptoms
sekret respirasi hydrocephalus, microphthalmia, stenosis
• Jarang pada kehamilan (1 dari 200000 kasus)
• Masa inkubasi rata-rata 14-16 hari duodenal, dilatasi jejunum, micro-colon,
• Sekitar 2% fetus yang memiliki ibu terinfeksi
• Infeksi primer selesai fase laten atresia colon sigmoid, lesi sikatrik kulit,
VZV pada usia gestasi 20 minggu akan
(dominan pada ganglia sensoris thorax) kataral, chorioretinitis, kejang, hipotonia,
embryopathy VZV
• Reaktivasi dapat terjadi sepanjang hiporefleksia, encephalomyelitis,
• Gejala pada maternal: ruam, chickenpox,
dermatom sensoris herpes zoster radiculitis dorsal, bulbar dysphagia,
haemorrhagic chicken pox, pneumonia viral,
nystagmus, anisochor, dll
meningitis, encephalitis
2. OTHER INFECTIONS
HEPATITIS B INFECTION
Symptoms
• Morbiditas berbanding terbalik
Etiology
dengan usia gestasi
Virus ber-DNA • Jika usia gestasi pada saat infeksi
yang termasuk akut meningkat risiko infeksi
famili kronis akan menurun
hepadnavirus • Infeksi HBV kronis dapat
menyebabkan carcinoma hepar
atau chirrosis
Symptoms Treatment
• Infeksi pada maternal abortus dan
• Tidak ada pengobatan spesifik
perkembangan hydrops fetalis non-immune
untuk infeksi parvovirus B19
• Edema masif, efusi pleura & pericardial
• Immunoglobulin IV mungkin dapat
• Infeksi pada bayi virus mengganggu
bermanfaat
produksi sel darah merah & dapat
mengakibatkan anemia & cardiac arrest
3. RUBELLA INFECTION
Mode of Infection Diagnosis
• Kontak langsung atau droplet airborne dari sistem respirasi • Isolasi virus (sekret nasofaring)
• Masa inkubasi sekitar 2-3 minggu & menular terdeteksi IgM spesifik dengan HAI &
• Virus rubella masuk ke tubuh ibu & menyebar melalui darah, plasenta & Nt test
menginfeksi fetus • Kadar IgM dapat diperkirakan pada
• Kejadian infeksi dibagi menjadi beberapa tahap pada kehamilan: minggu ke-23 kehamilan
• 90% pada 11 minggu kehamilan • RNA probe & PCR mendeteksi virus
• 50% pada 11-20 minggu kehamilan
pada cairan amnion & vili chorion
• 37% pada 20-35 minggu kehamilan
Symptoms
• 90% infeksi primer tidak menimbulkan
Treatment
gejala pada ibu • Antivirus (ganciclovir IV)
• Namun menunjukkan komplikasi: febris, pengobatan infeksi non-spesifik
fatigue, myalgia, hepatitis & & infeksi kongenital
lymphadenopathy • Ganciclovir, valganciclovir
• Berbagai komplikasi pada bayi: optic atropy, mengontrol infeksi
microcephaly, hipotonia, kalsifikasi
intracranial, penurunan pendengaran,
pneumopathy & purpura trombositopenia
5. HERPES SIMPLEX VIRUS INFECTION
Symptoms
Treatment
Advances in Diagnosis
• Acyclovir IV (20mg/kgBB) selama 14-21
hari
• Pemeriksaan hitung sel darah harus dipantau
selama pengobatan
• Hidrasi adekuat meminimalisir Advances in Diagnosis
komplikasi pada ginjal
• Metode protein microarray mulai
diperkenalkan
• ELISA & kultur menghabiskan banyak
Treatment waktu & memerlukan sampel & reagen
dalam jumlah besar
• Microarray dinilai efektif lebih sensitif &
cepat
SIMPULAN
Di masa depan akan ada lebih banyak vaksin, pilihan perawatan dan alat
diagnostik canggih untuk penyakit TORCH. Pengenalan Genetika telah
menjadi alat yang sangat berguna dalam penyakit TORCH. Teknik PCR,
teknologi rekombinan DNA, isolasi virus dari sampel akan lebih
bermanfaat di masa depan
TELAAH ILMIAH
• Siddhartha Maity
Terdapat alamat korespondensi
• Sudipta Saha
Tempat
Abstrak Article review ini memiliki abstrak atau ringkasan keseluruhan bahasan
• New Delhi, India
Waktu Jumlah kata pada abstrak sebanyak 73 kata (tidak lebih dari 250 kata)
• Tahun 2014
Terdapat kata kunci berupa: TORCH, mode of infection, diagnosis,
treatment
JUDUL
Penilaian Ya Tidak Keterangan
1. Spesifikasi mencerminkan keseluruhan isi V Judul spesifik dan menjelaskan isi penelitian
yaitu “ a Review on TORCH: groups of
congenital infection during pregnancy”
Pendahuluan
9. Jumlah kata tidak lebih dari 250 kata V Jumlah kata pada abstrak lebih dari 250 kata
10. Apakah terdapat kata kunci V Kata kunci: TORCH, Mode of infection,
Diagnosis, Treatment
PENDAHULUAN DAN METODE PENELITIAN
Penilaian Ya Tidak Keterangan
12. Jumlah kata tidak lebih dari 250 kata V Jumlah kata lebih dari 250 kata
13. Tujuan penelitian mengandung hipotesis V Penelitian ini tidak mengandung hipotesis
sementara dari penulis sementara
PUSTAKA
Outcome Comparison
Umumnya vaksin aman selama kehamilan.
Teknik PCR, teknologi rekombinan DNA, Artikel review ini tidak
isolasi virus dari sampel akan berguna di masa menyertakan perbandingan
depan
TELAAH ILMIAH
ANALISIS VIA (VALIDITY)
Validitas Seleksi
Validitas Informasi
Validitas Analisis
• Pengulas menilai judul/ abstrak dan teks publikasi lengkap, dan mengekstraksi data
dari penelitian yang membahas tentang organisme penyebab, cara infeksi, gejala,
pengobatan, vaksinasi, teknik biologi molekuler yang tersedia, dan kesadaran
masyarakat tentang infeksi ini
VALIDITAS ANALISIS
• Data diekstraksi dari setiap publikasi teks lengkap yang dipilih dan menjadi beberapa kategori:
1. Infeksi Toksoplasmosis
2. Infeksi Sifilis
3. Infeksi virus Varicella-zoster
4. Infeksi Hepatitis B
5. Infeksi Parvovirus B19
6. Infeksi Rubella
7. Infeksi Sitomegalovirus
8. Infeksi virus herpes simpleks
• Penggunaan metode penelitian, hasil dan interpretasi penelitian ini sudah baik
• Sehingga sudah memenuhi validitas analisis
VALIDITAS PENGONTROL PERANCU
• Mengetahui perbedaan organisme penyebab, cara infeksi, gejala yang ditimbulkan , cara
menegakkan diagnosis, dan tatalaksana yang tepat pada infeksi TORCH (Toxoplasma, Other
Infection: sifilis, hepatitis, varicella,parvovirus B19, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes
Simpleks)
• Infeksi seperti toksoplasmosis dapat diobati dengan pirimetamin tetapi penggunaannya terbatas
karena sifat teratogenik
• Pada infeksi rubela, lesi muffin blueberry bisa diobati dengan vaksin
TELAAH ILMIAH
ANALISIS VIA (APPLICABILITY)
• Penelitian menunjukkan bahwa penyakit TORCH adalah infeksi intrauterin yang dapat
menyebabkan cacat bawaan seperti sistem saraf pusat, yang mengakibatkan kelainan
neurologis, gangguan penglihatan dan ketulian, selain malformasi lainnya, seperti penyakit
jantung bawaan. Karena infeksi dengan banyak diagnosa organisme dan perawatan sangat sulit
• Pengenalan Genetika telah menjadi alat yang sangat berguna dalam penyakit TORCH. Teknik
PCR, teknologi rekombinan DNA, isolasi virus dari sampel akan lebih bermanfaat di masa
depan
• Hasil dari artikel review ini dapat diterapkan di Rumah Sakit Abdul Moeloek dan oleh dokter
di Indonesia untuk mengidentifikasi organisme penyebab, cara penularan, gejala, menegakkan
diagnosis serta tatalaksana yang tepat pada infeksi TORCH di kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyer SG and Boyer KM. Update on TORCH Infections in the Newborn Infant, Newborn and Infant Nurs. Rev.
2004; 4: 70-80.
2. Pizzo JD. Focus on Diagnosis: Congenital Infection, Ped. in Review 2011; 32: 537-542.
3. Chiodo F, Verucchi G, Mori F, Attard L and Ricchi E. Infective diseases during pregnancy and their teratogenic
effects, Ann. Ist. Super. Sanita 1993; 29: 57-67.
4. Sadik, M.S., H. Fatima, K. Jamil, C. Patil. Study of TORCH profile in patients with bad obstetric history, Biology
and Medicine 2012; 4: 95-101
5. Mets MB and Chhabra MS. Eye Manifestations of intrauterine infections and their impact on childhood blindness,
Surv. Ophthalmol. 2008; 53: 95-111.
6. Wilson-Davies, E.S.W., C. Aitken. When should the „TORCH‟ study be requested, Paediatr. and Child health 2013;
23: 226-228.
7. William J L, Mehmet G. Syphilis in pregnancy. Sex Transm Infect 2000; 76:73-79.
8. Gardella, C, Brown, ZA. Managing varicella zoster infection in pregnancy, Cleveland clinical Journal of medicine
2007; 74:290-296.
9. Suzuki, Y., Y. Toribe, Y. Mogami, K. Yanagihara, M. Nishikawa. Epilepsy in patients with congenital
cytomegalovirus infection, Brain Dev.2008; 30: 420-424.
10. Zhang CX, Mei Q, Zhu Y, Tang ZM, He NY, Lu ZH. Protein microarray-a new tool for detection of TORCH
infections, Advanced Nanomaterials and Nanodevices, 8th International Conference on Electronic Materials
(IUMRS-ICEM 2002, Xi‟an, China) 2002, 396-407.
Terimakasih